https://kinganddukeatl.com

https://greenopportunities.org

https://www.bunzburgerz.com

https://www.depotbaltimore.com

https://eis.yru.ac.th/-/dragon222/

https://booking.yru.ac.th/-/rajagacor/

December 16, 2021 – nusantara7

https://kinganddukeatl.com

https://greenopportunities.org

https://www.bunzburgerz.com

https://www.depotbaltimore.com

https://eis.yru.ac.th/-/dragon222/

https://booking.yru.ac.th/-/rajagacor/

Bupati Trenggalek Nur Arifin genjot pemulihan ekonomi melalui “Sadewa”

Bupati Trenggalek Nur Arifin genjot pemulihan ekonomi melalui “Sadewa”

Nusantara7.com, Trenggalek – Pemerintah Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur terus berupaya menggenjot percepatan pemulihan ekonomi daerah, salah satunya dengan mengoptimalkan program Sadewa (100 desa wisata).

“Harapannya nanti hampir di semua tempat bisa dikunjungi. Kami ingin menyambut progres JLS yang mau jadi, kemudian Bandara Kediri, jalan tol yang exit tolnya sampai di Lembu Peteng Tulungagung dan lain sebagainya,” kata Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin di Trenggalek, Rabu.

Lanjut dia, dengan terus bertumbuhnya wisata-wisata desa, pendapatan asli daerah akan meningkat. Begitupun dengan pendapatan per kapita penduduk.

Peluang itu dibidik dengan cara memperkuat daya tarik wisatawan untuk berkunjung ke Trenggalek.

Para wisatawan akan disuguhkan ragam pilihan destinasi yang dibalut cerita dan kearifan lokal, perpaduan wisata alam berbasis seni dan budaya.

“Semuanya berbasis kearifan lokal dan cerita setempat. Hal-hal semacam itu yang nantinya akan digali dan dikemas menjadi magnet wisata. Jadi memang ada yang wisatanya buatan, terus berbasis alam, berbasis kebudayaan, semuanya dikombinasikan,” ujarnya.

Dengan begitu, diharapkan masing-masing destinasi wisata di setiap desa memiliki ciri khas tersendiri.

Pesona itulah yang ingin dipancarkan Trenggalek di mata wisatawan sehingga menjadikan Bumi Menak Sopal jadi rujukan wisatawan. Targetnya kembali pada kesejahteraan masyarakat.

“Otomatis dengan adanya infrastruktur itu orang akan banyak datang ke sini. Tentunya harus kita siapkan banyak pilihan sehingga Trenggalek nanti benar-benar bisa menjadi jujukan wisata dan membuat ekonomi Trenggalek menjadi semakin maju,” katanya.

Berbagai latar belakang itulah yang membuat pemerintah setempat melakukan optimalisasi, selain lima destinasi wisata andalan yang dikelola Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Trenggalek.

Jangka panjangnya, dari 152 desa dan 5 kelurahan punya destinasi wisata khas. “Kami ingin ada percepatan pemulihan ekonomi. Target 3 tahun ke depan sampai dengan 2024 nanti, bisa ada 100 desa wisata di Trenggalek sesuai target rencana pembangunan jangka menengah daerah,” tandasnya. (ant)

405 nelayan Situbondo jadi penerima manfaat program Sehat

405 nelayan Situbondo jadi penerima manfaat program Sehat

Nusantara7.com, Situbondo- Dinas Perikanan Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, mencatat sebanyak 405 orang nelayan dan pembudi daya ikan menjadi penerima manfaat program Sertifikat Hak Atas Tanah (Sehat) selama tahun 2021.

Wakil Bupati Situbondo Ny. Hj. Khoirani berharap kepada ratusan nelayan dan pembudi daya ikan yang telah menerima sertifikat tanah secara gratis itu, dimanfaatkan dengan bijak dan sebaik-baiknya.

“Beberapa upaya sudah dilakukan pemerintah daerah, salah satunya program Sertifikat Hak Atas Tanah (SeHat) ini diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan nelayan maupun pembudi daya ikan yang tanahnya sudah bersertifikat,” kata Wabup Khoirani usai menyerahkan secara simbolis sertifikat gratis kepada nelayan di Kantor Kecamatan Jangkar, Situbondo, Kamis.

Katanya, pemerintah daerah akan terus membuat program-program pro-rakyat, seperti sertifikat tanah gratis kepada nelayan dan pembudi daya ikan. Tujuannya, lanjut dia, untuk memberikan hak atas tanah kepada nelayan, agar nelayan juga bisa menggunakan sertifikat itu untuk permodalan dalam rangka meningkatkan pemberdayaan nelayan.

“Kami mengajak para penerima manfaat program Sehat ini agar memanfaatkan sebaik-baiknya melaksanakan program bantuan pemerintah. Semoga dapat bermanfaat dan bisa meningkatkan kesejahteraan nelayan,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Situbondo Sopan Efendi mengatakan, nelayan yang tanahnya telah bersertifikat bisa memanfaatkannya sebagai jaminan untuk mendapatkan tambahan modal dan pengembangan usaha dari lembaga keuangan.

“Program Sehat ini tujuan utamanya untuk memberikan akses permodalan bagi nelayan dalam meningkatkan usahanya,” ujarnya.
Sopan mencontohkan, dengan memiliki sertifikat tanah para nelayan tidak akan kesulitan untuk meminjam modal usaha ke lembaga-lembaga keuangan atau perbankan.

“Misalnya, nelayan yang sudah punya sertifikat bisa menjaminkan sertifikatnya ke perbankan untuk modal membeli alat tangkap ikan, atau membeli perahu baru dan lainnya,” tuturnya.

Selama ini para nelayan masih kesulitan mengakses permodalan dari lembaga keuangan karena tidak punya jaminan (sertifikat tanah). Namun, saat ini sudah bisa meminjam modal ke perbankan dengan jaminan sertifikat tanah dari program Sehat tersebut.

Dari pantauan, penyerahan sertifikat tanah program Sehat itu juga dihadiri beberapa petugas dari perbankan. Perwakilan dari perbankan juga menyosialisasikan mengenai syarat permodalan dengan jaminan sertifikat nelayan. (ant)

Kontribusi BUMN, PT Perikanan Indonesia ekspor hasil Laut ke AS dan Jepang

Kontribusi BUMN, PT Perikanan Indonesia ekspor hasil Laut ke AS dan Jepang

Nusantara7.com, Surabaya – PT Perikanan Indonesia (Persero) menggenjot ekspor perikanan atau hasil laut ke Amerika Serikat dan Jepang pada Desember 2021 sebagai upaya kontribusi BUMN perikanan setelah merger dengan PT Perikanan Nusantara.

Direktur Utama PT Perikanan Indonesia Sigit Muhartono dalam siaran persnya di Surabaya, Kamis, mengatakan perseroan melakukan dua ekspor produk laut yang sama, namun dengan dua negara tujuan yang berbeda.

PT Perindo mengekspor whole octopus atau gurita utuh ke dua negara tujuan, yaitu Jepang dan Amerika Serikat melalui dua kantor cabang PT Perindo, yakni dari Cabang Belawan ke Jepang dan dari Cabang Makassar ke Amerika Serikat. Keduanya ditempuh melalui jalur laut ke masing-masing negara tujuan.

Sigit mengatakan, Ectopus atau gurita masih diburu dan kian diminati di mancangara, dan merupakan produk asli hasil tangkapan nelayan langsung di perairan Simeulue Aceh, perairan Sinjai, perairan Bulukumba dan perairan Selayar di Sulawesi.

Sigit mengatakan PT Perindo memberangkatkan dua kontainer gurita dengan total kapasitas 43 ton dari Makassar Ke Amerika Serikat. Ini kontainer ke-11 yang diekspor ke Negeri Paman Sam sepanjang 2021.

Sementara itu, ekspor gurita ke Negeri Sakura sebanyak satu kontainer yang berkapasitas 15 ton. Proses Ekspor ini akan berlanjut atau kontinyu setiap bulan hingga 2022.

Direktur Operasional PT Perikanan Indonesia (Persero) Sugi Purnoto mengatakan, gurita asli perairan di Indonesia masih menjadi primadona sebagai komoditas ekspor, sebab gurita memiliki kualitas yang mumpuni, karena kami bermitra dengan nelayan yang menerapkan sistem One Day Fishing.

Nelayan mitra PT Perikanan Indonesia di perairan Simeulue, Aceh menerapkan One Day Fishing. Artinya, nelayan yang berangkat pagi akan membawa hasil tangkapan gurita pada sore hari untuk selanjutnya diproses sebagai komoditas ekspor PT Perindo.

Hal ini membuat kualitas gurita masih segar dan kenyal, meski sudah melalui perjalanan laut dari negara asal ke negara tujuan. (ant)

Guru Besar UIN Zainul Puji Konsep Gus Yahya Soal Perdamaian Global Model NU

Guru Besar UIN Zainul Puji Konsep Gus Yahya Soal Perdamaian Global Model NU

Nusantara7.com, Katib Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH. Yahya Cholil Staquf gencar menawarkan konsep perdamaian model NU lewat gerakan Islam ‘Washatiyah’. Gerakan yang dikenal sebagai Islam Moderat ini dianggap sebagai hal yang ampuh dalam kerangka menuju peradaban dunia yang lebih baik dan bermartabat

“Gagasan perdamaian itu diwujudkan melalui konsensus Islam ‘Rahmatan Lil Alamin’ untuk menciptakan tatanan dunia yang penuh dengan kedamaian,” ujar Gus saat menawarkan strategi perdamaian global model NU pada acara International Conference On Islam and Human Rights (ICIHR).

Merespons hal itu, Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Media Zainul Bahri mengatakan, konsep perdamaian model NU lewat gerakan Islam ‘Washatiyah’ atau Islam Moderat dalam narasi ‘Rahmatan Lil Alamin’ yang ditawarkan oleh Gus Yahya kepada dunia internasional sudah tepat.

“Kalau pada level dunia menurut saya kata kuncinya Rahmatan Lil Alamin itu maksudnya adalah Kosmopolitanisme Islam, kalau pada level nasional misalnya mungkin itu yang disebut Islam Indonesia atau Islam Nusantara, di mana nilai-nilai atau perangkat nilai-nilai Islam itu compatible dengan budaya adat istiadat dan kehidupan sehari-hari umat Islam yang manfaatnya bisa dirasakan oleh non-muslim,” kata Zainul.

Karena itu, menurut Zainul, NU sebetulnya banyak memiliki sosok potensial seperti Gus Yahya yang diharapkan melanjutkan perjuangan Gus Dur sebagai perwakilan tokoh Muslim Indonesia pada level dunia untuk menawarkan konsep perdamaian model NU di dunia internasional.

“Saya kira di NU ini yang diharapkan adalah Yahya Staquf karena gak ada lagi sekarang siapa yang diharapkan, tokoh muslim Indonesia pada level dunia dalam melanjutkan perjuangan Gus Dur dulu di Israel, Amerika mengkampanyekan perdamaian dunia gitu” ungkapnya

Menurutnya, model perdamaian global ala NU yang ditawarkan Gus Yahya akan mudah diterima oleh dunia. Pertama, dilihat dari segi spirit dan nilai-nilai yang jadi fondasi model itu bersifat universal yakni berbasis pada nilai Islam yang “rahmatan lil ‘alamin”.

Kedua, lanjutnya, sosok Gus Yahya sendiri yang memiliki reputasi tidak hanya tingkat nasional tapi internasional dalam mengadvokasi perdamaian dunia. Meski pada implementasinya tidak mudah dan butuh kesepakatan bersama dunia internasional, namun upaya yang dilakukan oleh Gus Yahya telah mendapatkan apresiasi pemimpin global.

“Yang itu kemudian ternyata diakui juga oleh elite di Amerika, itu implementasi dari Rahmatan Lil Alamin yang luar biasa menurut saya,” ujarnya.

Zainul berpendapat, dewasa ini gagasan Gus Yahya banyak didengar oleh mayoritas kalangan anak muda muslim di Indonesia, terutama generasi muda Nahdliyyin, meskipun kurang mendapat tempat bagi kelompok konservatif.

“Kalau kelompok-kelompok konservatif ya gak mau dengar Yahya Staquf, tapi saya melihat komunitas anak-anak muslim dan anak-anak muda Nahdliyyin ya mereka mau mengapresiasi apa yang dilakukan oleh Yahya Staquf,” jelasnya.

Di satu sisi, lanjut Zainul, apa yang dilakukan oleh Gus Yahya ini melanjutkan perjuangan almarhum Gus Dur dahulu, dan Ia berharap ketokohan Gus Yahya di Indonesia dapat memberikan kontribusi yang nyata pada level dunia.

“Saya merasa bahwa ini adalah melanjutkan perjuangan Gus Dur dulu di Israel, Amerika dan lain-lain mengkampanyekan perdamaian dunia. Saya kira di NU ini yang diharapkan adalah ketokohan Yahya Staquf sebagai tokoh muslim Indonesia yang memiliki kapasitas dan dapat berperan dalam perdamaian dunia,” ujarnya.

Sebelumnya, Gus Yahya menuturkan, konsensus Islam melalui spirit Islam Rahmatan Lil Alamin yang mengandung nilai-nilai kemanusiaan kuat serta universal, sehingga efektif dan kontributif dalam penciptaan perdamaian dunia.

“Dunia bisa memilih gagasan Rahmatan Lil Alamin ini. Jika jalan ini menjadi konsensus sosial dan aspirasi fundamental dari seluruh masyarakat, maka ini bisa menjadi penentu setiap pemerintah atau negara dalam pergaulan di internasional,” kata Gus Yahya yang dikutip dari pernyataannya dalam acara International Conference On Islam and Human Rights (ICIHR) 2021 di kanal Youtube Kementerian Agama, Kamis (16/12).

Gus Yahya menuturkan, sebelum mewujudkan kedamaian secara global, perlu usaha untuk mengidentifikasi terlebih dahulu nilai-nilai dasar yang menjadi kesepakatan bersama.

“Kesamaan tujuan kolektif itu hanya bisa terbentuk jika setiap orang memiliki kesadaran untuk saling menjunjung tinggi hak asasi manusia. Sifat hak asasi ini sangat lah global. Sehingga bisa menembus berbagai latar belakang, kewilayahan hingga kepentingan,” ungkapnya.

Gus yahya yang juga Dzuriyah kiai besar, yakni cucu KH Bisri Mustofa dan putra KH Cholil Bisri ini menyampaikan melalui NU, ia tak henti mengampanyekan nilai-nilai hak asasi manusia yang sangat universal itu baik di level masyarakat bawah hingga dunia internasional.

“Model perdamaian Islam Rahmatan Lil Alamin yang diusung NU terbukti sangat relevan untuk membangun konsensus sosial di berbagai wilayah. Saya selalu berupaya mengajak atau memperkuat gerakan perdamaian di tingkat akar rumput hingga membentuk konsensus sosial. Saya yakin itu bisa karena semua orang mau hidup dalam perdamaian,” ulas Gus Yahya yang juga Pengasuh Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin, Leteh, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah.

Gus yahya yang juga calon Ketua Umum PBNU itu menjelaskan, NU memiliki komitmen besar untuk membangun perdamaian lewat gerakan Islam ‘washatiyah’ atau moderat dalam kerangka menuju peradaban dunia yang lebih baik dan bermartabat.

Selain itu, Gus Yahya menyampaikan dunia harus membangun konsensus atas nilai-nilai yang perlu disepakati bersama agar semua pihak yang berbeda-beda pandangan dapat hidup rukun dan damai berdampingan.

“Dengan pendekatan ini maka adanya perbedaan-perbedaan keyakinan mengenai nilai-nilai yang tersisa harus disikapi dengan toleran.” Ujar Gus Yahya. (jwp)