https://kinganddukeatl.com

https://greenopportunities.org

https://www.bunzburgerz.com

https://www.depotbaltimore.com

https://eis.yru.ac.th/-/dragon222/

https://booking.yru.ac.th/-/rajagacor/

December 5, 2021 – nusantara7

https://kinganddukeatl.com

https://greenopportunities.org

https://www.bunzburgerz.com

https://www.depotbaltimore.com

https://eis.yru.ac.th/-/dragon222/

https://booking.yru.ac.th/-/rajagacor/

Pemkot Kediri gelar pameran produk unggulan dengan gandeng komunitas disabilitas

Pemkot Kediri gelar pameran produk unggulan dengan gandeng komunitas disabilitas

nusantara7.com, Kediri  – Pemerintah Kota Kediri, Jawa Timur, menggandeng komunitas disabilitas setempat menggelar pameran beragam produk unggulan, sebagai salah satu cara mengenalkan produk mereka sekaligus memberikan semangat untuk tetap berkarya di tengah pandemi COVID-19.

Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar, Jumat mengungkapkan pihaknya mendorong disabilitas maupun para wanita di kota ini untuk terus berkarya karena semua orang memiliki peluang yang sama untuk bekerja dan menjadi wirausaha.

“Sekarang ini sudah tidak ada batasan lagi. Kami mendorong mereka untuk tidak eksklusif. Banyak program yang bisa dikerjasamakan seperti kami dorong mereka ke digital media, marketplace jika ada produk,” kata Wali Kota di Kediri.

Ia mengatakan, hasil karya para penyandang disabilitas di Kota Kediri juga bagus-bagus. Hal itu terlihat dari pameran yang digelar, yang mayoritas menunjukkan hasil karya para disabilitas di Kota Kediri.

Pemkot, kata dia, juga terus memberikan perhatian. Selain memberikan kesempatan ikut serta di pameran, juga memberikan pelatihan dan pendampingan sehingga usaha mereka tetap berjalan. Mereka bisa menjadi wirausaha dengan beragam pekerjaan.

Pemerintah Kota Kediri menjalin bekerja sama dengan  USAID, Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia (HWDI), Mien R Uno Foundation (MRUF), serta Kelompok Perempuan dan Sumber-sumber Kehidupan (KPS2K) untuk mewujudkan disabilitas dan wanita menjadi wirausaha.

Beberapa kegiatan digelar seperti program pelatihan dan pengembangan usaha melalui Program Jadi Pengusaha Mandiri Women Economic Empowerement (JAPRI WEE) dan Jadi Pengusaha Mandiri People with Dissabilities (JAPRI PWD).

“Terima kasih atas kolaborasi semua pihak hingga acara ini dapat terselenggara. Saya rasa sekarang ini kita memiliki peluang yang sama untuk bisa bekerja dan berkarya. Saya juga menghimbau agar teman-teman di Pemkot Kediri untuk mempekerjakan teman-teman disabilitas. Saat ini di beberapa OPD ada pegawai dari disabilitas ke depan harus ditambah,” ujar dia.

Selain memberikan media untuk mengenalkan produk mereka, kegiatan pameran ini juga digelar dalam rangkaian peringatan Hari Disabilitas Internasional, 3 Desember. Acara juga tetap sesuai protokol kesehatan, karena masih pandemi COVID-19.
Director of Economic Growth and Education Office USAID Indonesia Thomas Crehan mengatakan Hari Disabilitas Internasional menjadi momentum bagi semua pihak untuk meningkatkan kesadaran dan hak-hak dasar bagi disabilitas. Bersama Pemerintah Kota Kediri USAID mempromosikan kewirausahaan menjadi karir yang layak bagi difabel.

“Acara ini tidak hanya simbolis saja namun kita membuktikan bahwa dengan bekerja sama kita bisa mengubah dunia. Secara gotong-royong kami mewujudkan 130 difabel untuk mewujudkan ide bisnis mereka. Dari total tersebut 34 membuka usaha dan 96 lainnya berhasil meningkatkan pendapatan mereka,” ujarnya.

Pada kesempatan ini, dilakukan penyerahan seed funding (tahap awal pendanaan) USAID JAPRI oleh Wali Kota Kediri dan Director of Economic Growth and Education Office USAID Indonesia. Seed funding PWD diberikan kepada Apri Riyanti, Brian Prestian Wijaya, dan Ahmad Afandi. Seed funding WEE diberikan kepada Zurotun Nayla Habifah, Titin Winarsih, dan Yohanna Ambarita, dan beragam bantuan untuk penyandang disabilitas.

Acara ini dihadiri pula oleh Deputy Chief of Party USAID JAPRI Nino R Putra, Ketua Umum Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia Maulani Rotinsulu, Sekretaris Umum Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia Walin Hartati, Eksekutif Director Mien R Uno Foundation Suryani Indah Sari, Ketua PKK Kota Kediri, OPD Kota Kediri dan berbagai tamu undangan lainnya.  (ant)

 

Diah Cookies, UMKM di Kota Surabaya sukses saat pandemi

Diah Cookies, UMKM di Kota Surabaya sukses saat pandemi

nusantara7.com, Surabaya – Wakil Wali Kota Surabaya Armuji menyatakan Dia Cokies menjadi contoh sukses usaha mikro kecil menengah (UMKM) di Kota Pahlawan, Jawa Timur, dengan omzet ratusan juta rupiah pada saat pandemi COVID-19.

“Diah Cookies adalah salah satu contoh sukses UMKM dari Pahlawan Ekonomi yang patut di teladani oleh Pelaku UMKM lainnya,” kata Wawali Armuji didampingi Wakil Ketua Komisi B Bidang Perekonomian DPRD Surabaya Anas Karno saat menghadiri peresmian outlet Diah Cookies di Ketandan Baru II No 6- A Surabaya, Minggu.

Menurut dia, sejak kepemimpinan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, pemilik Diah Cookies, Diah Arfianti gigih menjalankan usahanya dengan berbagai daya upaya.

“Jatuh bangun sudah dilalui sekarang dapat dilihat hasilnya,” ujarnya.

Armuji juga menceritakan bahwa dirinya tidak segan untuk dapat mempromosikan berbagai pelaku dan produk UMKM asli Surabaya. Bahkan, lanjut dia, saat ada kunjungan kepala daerah maupun tamu dari wilayah lain dirinya langsung merekomendasikan produk UMKM untuk dapat dijadikan oleh-oleh.

“Beberapa waktu lalu, Wali Kota Bengkulu juga kami rekomendasikan untuk mampir ke Diah Cookies untuk oleh-oleh ke daerah asal. Setiap giat kami juga menggunakan produk UMKM,” katanya.

Pada pemulihan ekonomi saat ini, Armuji mengharapkan agar UMKM bisa menjadi garda terdepan dan pelopor bangkitnya ekonomi di kota Surabaya.

Sementara itu, Pemilik Diah Cookies, Diah Arfianti bercerita bahwa ia memulai usaha sejak tahun 2001. Namun, ia benar-benar, fokus di usahanya itu mulai tahun 2011. Momen itu datang setelah pada tahun 2010 suaminya menjadi korban PHK (Pemutusan Hubungan Kerja).

“Tahun 2012 kami fokus di kue kering. Saya mulai kue kering ini tidak  hanya di produksi pada Lebaran saja tapi tiap hari. Seiring berjalannya waktu usaha kami mulai banyak peminatnya,” ujar Diah. (ant)

Kadin Jatim: Enam sektor ekonomi di Lumajang dan Malang terdampak letusan Semeru

Kadin Jatim: Enam sektor ekonomi di Lumajang dan Malang terdampak letusan Semeru

nusantara7.com, Surabaya – Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur Adik Dwi Putranto menyebut ada enam sektor ekonomi di Kabupaten Lumajang dan Malang terdampak langsung letusan Gunung Semeru yang terjadi pada Sabtu (4/12), masing-masing perkebunan, pertanian, peternakan, perdagangan, pertambangan, dan pariwisata.

“Dampaknya pada ekonomi cukup besar, karena Lumajang  termasuk lumbung pangan Jatim, di sana banyak komoditas pertanian dan perkebunan yang menjadi komoditas andalan, di antaranya padi, kopi, tembakau, jagung, cabe dan tebu,” kata Adik, dikonfirmasi di Surabaya, Minggu.

Selain itu, kata pengusaha asal Kota Batu ini, juga buah-buahan seperti pisang dan mangga, serta untuk Malang ada sayur-sayuran, buah dan bunga yang pasti mati apabila komoditas itu terkena abu vulkanik.

“Begitu juga dengan sektor peternakan dan pertambangan. Sebab, potensi peternakan Lumajang dan Malang juga cukup besar. Selain penggemukan sapi, di sana juga banyak populasi sapi perah yang menjadi pemasok beberapa industri susu besar,” katanya.

Untuk tambang, dia menyebut, di Kabupaten Lumajang banyak terdapat tambang pasir, yang saat ini terhenti.

“Pasir Lumajang terkenal memiliki kualitas bagus dan dikirim ke beberapa daerah di seluruh Jatim seperti Surabaya, Sidoarjo dan lainnya. Tetapi setelah adanya letusan, produksinya pasti akan melimpah,” katanya.

Terkait nominal kerugian, Adik mengaku belum bisa memastikan berapa besar kerugian di sektor ekonomi, karena dampak letusan belum berhenti.

“Belum tahu secara pasti berapa kerugiannya. Karena nilai kerusakan dan kerugian masih dalam kajian. Tetapi untuk saat ini kami konsentrasi pada penanganan bencana dan bantuan,” katanya.

Namun, dia meminta kepada pemerintah untuk segera melakukan perbaikan jalur distribusi yang putus akibat letusan tersebut, karena menjadi kendala utama untuk mengembalikan pergerakan ekonomi.

“Jalur distribusi dari Lumajang ke Malang terputus karena jembatan Gladak Perak kecamatan Pronowijoyo yang menghubungkan Lumajang-Malang putus, ini perlu segera dilakukan perbaikan untuk mengembalikan pergerakan ekonomi,” katanya.

“Kadin kini juga bergerak bersama Pemuda Pancasila dan LaNyalla Academia untuk membuka pos bantuan dan melakukan kordinasi multipihak. Menghimpun sumber daya dan rekening resmi untuk Kadin Peduli. Kami juga melakukan koordinasi dengan ALFI untuk distribusi bantuan,” katanya. (ant)

Survei dari Indikator Politik Indonesia, Risma dan Sri Mulyani menteri terbaik di mata publik

Survei dari Indikator Politik Indonesia, Risma dan Sri Mulyani menteri terbaik di mata publik

nusantara7.com, Jakarta – Survei terbaru yang dirilis Indikator Politik Indonesia bertajuk Kinerja Presiden, Pemulihan Ekonomi Pasca-Pandemi dan Peta Elektoral Terkini, menempatkan Tri Rismaharini dan Sri Mulyani sebagai menteri dengan apresiasi positif atau terbaik di mata publik.

“Tri Rismaharini dan Sri Mulyani muncul sebagai menteri terbaik di mata publik,” kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Minggu.

Berdasarkan hasil survei Indikator Politik Indonesia, kedua nama menteri tersebut mendapat persentase masing-masing 12,5 persen dan 12,3 persen secara spontan dari 2.020 responden yang tersebar di seluruh Indonesia.

Menurut Burhanuddin, kedua menteri perempuan tersebut dianggap publik memiliki kinerja positif. Tri Rismaharini, misalnya, dianggap berkompeten memimpin Kementerian Sosial.

Sedangkan, nama Sri Mulyani semakin terangkat terkait upaya Pemerintah mengembalikan kerugian negara dari megaskandal Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) dengan membentuk Satgas BLBI.

Usaha Sri Mulyani dengan terus memburu aset BLBI kapasitasnya dalam Satgas BLBI berbuah kepercayaan publik.

“Melalui pertanyaan secara spontan, dengan mewawancarai 2.020 responden yang tersebar di seluruh Indonesia, nama Tri Rismaharini dan Sri Mulyani mendapatkan apresiasi positif dari masyarakat,” ujar Burhanuddin.

Usai dikumulatifkan, apresiasi positif yang diberikan publik terhadap Tri Rismaharini mencapai 12,5 persen. Sedangkan Sri Mulyani sebesar 12,3 persen.

“Saya rasa ini modal berharga untuk kedua menteri menjalankan tugasnya ke depan,” ujarnya pula. (ant)