https://kinganddukeatl.com

https://greenopportunities.org

https://www.bunzburgerz.com

https://www.depotbaltimore.com

https://eis.yru.ac.th/-/dragon222/

https://booking.yru.ac.th/-/rajagacor/

June 2022 – Page 13 – nusantara7

https://kinganddukeatl.com

https://greenopportunities.org

https://www.bunzburgerz.com

https://www.depotbaltimore.com

https://eis.yru.ac.th/-/dragon222/

https://booking.yru.ac.th/-/rajagacor/

Bupati Bangkalan Ra Latif  Sediakan Hibah Untuk Karang Taruna

Bupati Bangkalan Ra Latif Sediakan Hibah Untuk Karang Taruna

Nusantara7.com, Bangkalan –  Pemerintah Bangkalan  menginginkan keberadaan Karang Taruna (Kartar) di Kabupaten Bangkalan dapat dirasakan oleh masyarakat. Untuk itu Bupati Bangkalan R Abdul Latif Amin Imron mengungkapkan, tahun ini Pemkab menyediakan anggaran untuk kegiatan pembinaan dan peningkatan kapasitas karang taruna.

Dijelaskan Ra Latif, Keberadaan karang taruna sangat penting di masyarakat terutama untuk penanggulangan masalah-masalah sosial, baik secara preventif, rehabilitatif dalam rangka pencegahan kenakalan remaja, penyalahgunaan obat terlarang (narkoba) bagi remaja.

Ditambahkan Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Bangkalan Wibagio Suharta menyampaikan, dana tersebut berbentuk hibah yang bersumber dari APBD 2022. Nilainya sebesar Rp 100 juta.

“Ini baru pertama kali mendapatkan dana hibah yang diperuntukkan kegiatan pembinaan,” katanya.

Wibagio menginginkan Karang Taruna di Kabupaten Bangkalan dapat dirasakan keberadaanya. Misalnya, bisa membantu masyarakat yang tak mampu dalam pengobatan ke rumah sakit.

“Kita bisa lihat di Kabupaten lain, bisa membiayai masyarakat di sana yang tidak mampu berobat,” ungkapnya.

Wibagio mengatakan dana hibah nanti yang akan mengakses dari Karang Taruna tingkat kabupaten. Lalu, akan dibagikan kepada Karang Taruna ke tingkat kecamatan hingga desa.

“Bisa jadi Karang Taruna kecamatan atau desa mengadakan kegiatan sendiri, atau nanti Karang Taruna Bangkalan mengadakan kegiatan pembinaan, pesertanya dari kecamatan dan desa,” tandasnya. pemk

Umkm Citraland dan Kecamatan di Surabaya Berkolaborasi

Umkm Citraland dan Kecamatan di Surabaya Berkolaborasi

Surabaya-Citraland berkolaborasi dengan empat kecamatan, yakni Lakarsantri, Pakal, Benowo dan Sambikerep menggelar festival bazar Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Bundaran G-Walk Surabaya.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan, ke depan UMKM di setiap wilayah kecamatan juga akan berkolaborasi dengan investor sekitar. Sehingga ketika ada investor yang memiliki tempat, maka UMKM di wilayah sekitar bisa masuk dan terlibat di dalamnya.
“Karena saya yakin, apa yang dicontohkan Citraland ini akan menjadi gerakan yang luar biasa bagi investor-investor lain yang ada di Kota Surabaya,” ujar Eri Cahyadi, Minggu (5/6/2022).
Menurutnya, bentuk kolaborasi antara investor dengan UMKM tak hanya berupa penyediaan tempat atau melalui festival bazar. Bisa pula melalui penyediaan outlet UMKM di hotel atau mensuplai kebutuhan investor yang bergerak di bidang akomodasi penginapan tersebut.
“Bisa dalam bentuk di hotel atau kebutuhan hotel, semuanya bisa kita lakukan. Dan itu sebenarnya sedang menunggu waktu. Karena kerja sama itu sedang kita lakukan dan kita tinggal memproduksi, menampilkan bersama,” ucapnya.
Eri Cahyadi berharap, warga Surabaya khususnya Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR), perekonomian keluarganya bisa lebih meningkat melalui produk UMKM. Dengan begitu, diharapkan pula mereka segera lepas dari status MBR atau pun daftar penerima manfaat bantuan.
“Kita harus mengubah nasib kita. Dengan cara apa? dengan cara memberikan pekerjaan. Ketika kita memberikan pekerjaan, maka pemerintah harus memasarkan tempatnya di mana. Nah, itulah fungsi dari pemerintah,” ujarnya.
Selain dengan produk UMKM, strategi lain yang dilakukan pemkot untuk menggerakkan ekonomi kerakyatan adalah melalui program padat karya. Implementasi dari program ini salah satunya dengan melibatkan MBR dalam pembuatan produk tas, sepatu hingga seragam untuk kebutuhan sekolah.
“Itu hari ini yang kita lakukan. Dan saya mohon doanya, dengan kekuatan kebersamaan dan sinergi yang kuat inilah saya yakin Surabaya akan berubah betul di akhir tahun ini,” ucap Eri Cahyadi.
Pada tahun 2021, Eri Cahyadi mengakui, belum bisa fokus bekerja menggerakkan ekonomi kerakyatan. Itu lantaran pada tahun lalu, ia lebih fokus menanggulangi pandemi Covid-19. Juga saat awal tahun 2022, dengan munculnya varian Omicron.
“Tapi dengan kekuataan masyarakat, diberikan contoh kegotong-royongan, kita bisa melewatinya,” ujar Mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya ini.
Oleh karenanya, Eri Cahyadi menyatakan, sekarang ini adalah waktunya ekonomi bangkit. Makanya, ia juga mengajak para investor yang ada di Surabaya agar menggandeng UMKM sekitar untuk menggerakan ekonomi kerakyatan.
“Maka dengan ekonomi kerakyatan itu, kita bisa melewati dengan rasa kegotong-royongan yang kita punya,” ucapnya.(li)

Kampung Pandean Tempat Bung Karno Lahir Sekarang Jadi Ikon Baru Surabaya

Kampung Pandean Tempat Bung Karno Lahir Sekarang Jadi Ikon Baru Surabaya

Surabaya – Pandean. Sebuah kampung di Kota Surabaya. Ikut kelurahan Peneleh, Kecamatan Genteng. Dalam beberapa tahun terakhir, nama Kampung Pandean itu semakin dikenal. Sebab, di kampung itulah diyakini Soekarno atau Bung Karno lahir. Tepatnya, di Pandean Gang IV Nomor 40. Bukan di Blitar.

Pandean termasuk kampung lawas di Kota Pahlawan. Dalam beberapa literatur dituliskan, pada masa masyarakat Hindu-Budha, kampung Pandean disebut salah satu sentra pembuat alat-alat peperangan berbahan besi. Di antaranya, keris, tombak, tameng dan sejenisnya. Alat-alat itu untuk memenuhi kebutuhan kerajaan.

Nah, nama Pandean itu konon juga diadopsi dari kata pandai atau pande. Sebuah pekerjaan dalam mengolah logam besi. Lalu, orang Jawa biasa memberikan imbuhan an pada tempat. Akhirnya, menjadi pandean. Dari hasil penelitian Balai Trowulan, di kampung itu juga ditemukan tempat pembakaran (jobong). Nah, keberadaan jobong itu disebut jadi satu penandanya

Bukan hanya makin dikenal. Karena diyakini Bung Karno lahir di satu gang kampung itu, belakangan Pandean juga telah berubah. Jadi destinasi wisata baru. Rumah yang diyakini sebagai tempat Sang Proklamator itu lahir, telah ditetapkan Pemkot Surabaya sebagai cagar budaya (heritage). Wujudnya semula sederhana. Kini, terasa lebih artistik setelah dirombak pemkot.

Upaya untuk meneguhkan Pandean sebagai tempat Sang Putra Fajar—sebutan lain Bung Karno—terus dilakukan. Terutama para kader PDI Perjuangan Kota Surabaya. Setiap Juni, kawasan itu terasa lebih semarak. Sebab, di bulan keenam pada kalender masehi itulah Bung Karno lahir. Tepatnya, pada 6 Juni 1901 atau 122 tahun silam.

Beragam kegiatan telah digelar PDIP Kota Surabaya. Minggu (5/6) sore, menandai peringatan hari lahir Bung Karno, juga dilaksanakan kegiatan santunan yatim piatu. Tempatnya juga di Pandean Gang IV Nomor 40. Hadir dalam acara itu Anggota DPR RI dari Fraksi PDIP Andreas Hugo Parera, ketua panitia nasional bulan Bung Karno, yang dibentuk DPP PDIP.

Tampak pula Adi Sutarwijono, Ketua DPC PDIP Kota Surabaya yang juga ketua DPRD Kota Surabaya, Sekretaris DPC PDIP Kota Surabaya Baktiono, dan beberapa kader lain. ’’Bersama anak-anak yatim piatu, kita doakan bersama Bung Karno, yang lahir di rumah kecil ini.  Semoga beliau mendapatkan tempat yang mulia, yang terbaik, di sisi Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa,” kata Andreas, memberikan sambutan.

Andreas berharap kampung Pandean, terutama Gang IV, makin terangkat lagi di skala nasional dan internasional. Dengan demikian, makin banyak masyarakat yang berkunjung. Terutama kaum muda, pelajar, mahasiswa, kaum milenial. ’’Lalu, kita menghayati bahwa di kampung Pandean Gang IV inilah titik start atau awal perjalanan hidup Soekarno,” ungkapnya.

Bung Karno, lanjut dia, semasa hidup dulu dikenal dekat dengan kaum muda. Anak-anak generasi penerus. ‘’Kita teladani beliau, kita serap api perjuangan Bung Karno untuk rakyat dan bangsa Indonesia,” lanjutnya.

Anak-anak yatim piatu yang diundang itu berasal dari Yayasan Panti Asuhan Ruqoyah, Kelurahan Peneleh. Mereka juga berasal dari Kampung Pandean atau belakangan sudah akrab disebut sebagai Kampung Soekarno,” ujar Sjukur Amaludin, ketua panitia.

Dalam kesempatan itu, Ketua RW 13 Kelurahan Paneleh Farida menyampaikan, pihaknya berterima kasih atas perhatian PDIP terhadap anak-anak yatim piatu. ’’Terima kasih telah memperhatikan anak-anak kami,” ucap dia.

Pada saat bersamaan, hadir pula Taufik Ismail, Ketua DPC PDIP Karawang, Jawa Barat. Dia bersama rombongan menyempatkan datang ke kampung Pandean. Ingin melihat dari dekat rumah lahir Bung Karno. “Saya bersama kawan-kawan habis dari Blitar, berziarah ke Makam Bung Karno. Lalu, kami ke Surabaya, mengunjungi rumah tempat Bung Karno lahir ini,’’ ujarnya.

Taufik juga berharap, rumah tersebut harus dijaga dan terus dirawat. Sebab, dia menyebut rumah itu menjadi salah satu cikal bakal Indonesia.

Sementara itu, Baktiono menyatakan, masyarakat Surabaya harus bangga karena Bung Karno terlahir di Kota Pahlawan. Dia menyebut, penulisan sejarah pada pemerintahan Orde Baru, Bung Karno disebut lahir di Blitar.

‘’Setelah Orde Baru jatuh, maka ditemukan fakta bahwa Bung Karno lahir di salah satu rumah di Kampung Pandean. Jadi, Bung Karno itu Arek Suroboyo,” kata politikus yang juga ketua Komisi C DPRD Kota Surabaya itu.

Ada Peran Bambang DH, Peter A. Rohi, dan Tri Rismaharini

Sebelumnya, pada Sabtu (4/6) lalu, komunitas penggiat sejarah Begandring Soerabaia, juga menggelar cangkrukan di Kafe Lodji, Jalan Peneleh. Mereka membahas Bung Karno lahir di Surabaya. “Ngobrol gayeng ini sebagai persiapan kami menyusun buku: Bung Karno Lahir di Surabaya. Dan, persiapan pembuatan film dokumenter Putra Sang Fajar,’’ ungkap Kuncarsono, pemandu acara sekaligus inisiator acara itu.

Kuncar, panggilan akrabnya, menyebut penemuan rumah kelahiran Bung Karno salah satunya atas peran Bambang D.H, saat menjadu Wali Kota Surabaya periode 2002-2010 dan almarhum Peter A. Rohi, wartawan yang kala itu memimpin Soekarno Institute. ’’Kita berutang budi pada Pak Bambang DH dan almarhum Pak Peter A. Rohi. Mereka yang melakukan penyelidikan dan riset tempat lahir Bung Karno di Surabaya,” ujar Kuncar.

Hadir  dalam diskusi itu antara lain Anggota DPR RI Andreas Hugo Parera dan pengurus PDIP dari Kota Surabaya maupun Jatim. Di antaranya, Adi Sutarwijono, anggota DPRD Kota Surabaya Budi Leksono, dan Khusnul Khotimah yang juga menjabat ketua Komisi D DPRD Kota Surabaya. Lalu,

Whisnu Sakti Buana, mantan Wali Kota  Surabaya dan penyanyi Andre Hehanusa.

‘’Kami mendukung penuh upaya menulis buku dan film dokumenter tentang Soekarno yang lahir di Surabaya. Sebab, masih banyak masyarakat yang mengganggap Bung Karno lahir di Blitar, seperti dinarasikan rezim Orde Baru. Jadi sejarah harus diluruskan, selurus-lurusnya,” kata Adi Sutarwijono.

Dalam kesempatan itu, Bambang D.H. menceritakan, penemuan fakta Soekarno lahir di Surabaya semula dipicu pernyataan almarhum Roeslan Abdulgani, sahabat Bung Karno dan mantan menteri luar negeri. Cak Roes, panggilan akrab Roeslan Abdulgani, juga asli kelahiran Kampung Peneleh.

’’Cak Roes mengatakan pada saya, bahwa Bung Karno lahir di Surabaya. Kemudian Pak Peter A. Roni yang waktu itu melakukan riset dan penelitian, memperkuat dengan data dan fakta, di antaranya berdasar kesaksian data sekunder. Sampai ditemukan rumah kecil di Pandean Gang IV Nomor 40,” ungkap pria yang kini menjadi anggota DPR RI itu.

Semasa Wali Kota Surabaya dijabat Tri Rismaharini, rumah tempat lahir Bung Karno di Pandean tersebut dibeli dari penghuni oleh pemkot. Kunci rumah telah diserahkan ahli waris pada 17 Agustus 2020. Tepat di Hari Kemerdekaan Indonesia. Cangkrukan itu bertambah gayeng dengan alunan suara khas penyanyi Andre Hehanusa dengan lagu Indonesia Tanah Air Beta.

’’Kawasan ini layak menjadi tempat anak-anak muda, kaum milenial, dengan sajian ragam kuliner Nusantara, yang menjadi kesukaan Soekarno. Semoga ini bisa diwujudkan. Merdeka!” kata Andre Hehanusa, yang juga membawakan lagu Kuta Bali. JPS

Khilafatul Muslimin Berniat Tebarkan Kebencian di Era Pemerintah Jokowi

Khilafatul Muslimin Berniat Tebarkan Kebencian di Era Pemerintah Jokowi

Jakarta Timur – Konvoi Khilafatul Muslimin di Cawang, Jakarta Timur, beberapa hari lalu ternyata tujuannya membangkitkan gairah masyarakat dalam menebar kebencian terhadap pemerintah.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Endra Zulpan menegaskan, dari hasil penyelidikan konvoi rombongan pemotor yang digelar kelompok Khilafatul Muslimin di Cawang, Jakarta Timur beberapa hari lalu ternyata tujuannya tak lain untuk membangkitkan gairah masyarakat dalam menebar kebencian terhadap pemerintah.

“(Konvoi Khilafah Muslimin) untuk mengajak masyarakat dalan membangkitakan kebencian terhadap pemerintah yang sah,” kata Zulpan di Polda Metro Jaya, Jumat (3/6).

Kegiatan kelompok Khilafatul Muslimin ini, kata Zulpan, jelas merupakan tindakan pelanggaran hukum dan juga bertentangan dengan Undang-undang.

“Ini juga merupakan pelanggaran hukum yang bisa dipidana,” tegasnya.

Tak hanya itu, dari data dan jejak digital gerakan kelompok Khilafah Muslimin ini, mereka juga berencana akan mengubah ideologi pancasila dengan ideologi khilafah.

“(Kelompok ini) berupaya mencoba mengubah ideologi bangsa dari pancasila menjadi ideologi tertentu. Ini adalah pelanggaran berat,” tegasnya. JP

Wapres Ma’ruf Amin Melakukan Salat Jumat di Pesantren Darul Ulum Jombang

Wapres Ma’ruf Amin Melakukan Salat Jumat di Pesantren Darul Ulum Jombang

Jombang  – Wakil Presiden (Wapres) RI, KH Ma’ruf Amin menunaikan salat Jumat di masjid induk PPDU (Pondok Pesantren Darul Ulum) Rejoso Kecamatan Peterongan, Jombang, Jumat (3/6/2022). Kedatangan Wapres ke PPDU merupakan rangkaian kunjungan kerja ke Jawa Timur.

Tentu saja, sejak pagi kesibukan sudah terlihat di PPDU. Sebuah tenda dengan desain sedemikian rupa berdiri di depan masjid induk tersebut. Begitu juga dengan kediaman PPDU KH Tamim Romly. Di bagian depan rumah tersebut kursi untuk tamu ditata berjajar.

Sementara itu, ratusan santri PPDU memadati masjid. Mereka mengenakan baju warna putih dan peci hitam. Semakin siang jumlah mereka terus bertambah. Sekitar pukul 11.15 WIB, Wapres beserta rombongan tiba di PPDU Rejoso.

Pengasuh PPDU Rejoso KH Tamim Romly didampingi Bupati Jombang Mundjidah Wahab menyambut kedatangan rombongan tersebut. Nampak pula Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa.

“Hari ini beliau (Wapres) salat Jumat di masjid induk PPDU. Juga ada penyerahan penghargaan untuk santri,” ujar salah satu pengasuh PPDU, KH Zulfikar Asad atau Gus Ufik. btj

Polda Jateng Sita 14 Ton Minyak Goreng Tidak Berizin

Polda Jateng Sita 14 Ton Minyak Goreng Tidak Berizin

JAWA Tengah – Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Jawa Tengah bersama Polresta Banyumas berhasil mengungkap tindak pidana peredaran minyak goreng kemasan tanpa izin edar. Penyidik menyita 14 ton minyak goreng dalam kasus ini.

Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Ahmad Luthfi mengatakan, pihaknya terus melakukan penindakan terkait penyalahgunaan peredaran kebutuhan bahan pokok di tengah masyarakat. Sejauh ini Polda Jateng telah mengungkap 6 kasus serupa di 6 lokasi berbeda.

“Hal ini selaras dengan kebijakan Kapolri untuk mengawal kebijakan pemerintah dalam pencegahan terjadinya penyalahgunaan peredaran migor di tengah masyarakat,” ujar Luthfi kepada wartawan, Jumat (3/6).

Terkait kasus di Banyumas, kejadian bermula pada 18 Mei 2022 ketika petugas kepolisian mendapat informasi dari masyarakat terkait dugaan penimbunan migor di wilayah Cilongok, Kabupaten Banyumas. Namun saat dilakukan pendalaman, didapati adanya pelanggaran lain yakni pemalsuan merk dan informasi yang dicantumkan dalam kemasan.

Di dalam gudang tersebut, petugas menemukan ribuan botol kemasan minyak goreng merk Lapama. Dari hasil penyelidikan yang didapat, merk tersebut tidak memiliki ijin edar serta tidak mencantumkan informasi yang benar terkait produknya di kemasan.

Merk tersebut juga memberikan keterangan yang tidak benar atau menyesatkan pada label dengan memakai izin edar dari perusahaan lain. Barcode yang tertera dalam kemasan juga ternyata milik perusahaan lain. Merk tersebut pun tidak mencantumkan logo halal dari MUI.

Dalam kasus ini, petugas mengamankan 7 orang pelaku dengan barang bukti sebanyak 628 karton berisi 12 botol migor merk Lapama berukuran 800ml. Jik ditotal seluruhnya 6 ribu liter.

Petugas kemudian melakukan pengembangan ke tempat pengemasan migor merk Lapama di CV. Alam Timur Jaya yang terletak di Watugede, Singosari, Kabupaten Malang. Di lokasi tersebut petugas mengamankan 895 karton berisi migor merk Lapama dengan total lebih dari 8,5 ribu liter. Tersangka berinisial RAN selaku direktur perusahaan diamankan di lokasi tersebut.

“Barang bukti yang diamankan total sebanyak 18.288 botol migor merk Lapama ukuran 800 ml. Jumlah semuanya lebih dari 14 ribu liter minyak goreng tanpa ijin edar yang kita amankan, atau seberat 12 ton,” pungkas Luthfi. JP

DPMPTSP Bangkalan  Promosikan Potensi Investasi Lewat IPRO Dan Fasilitas Stockpile Batu Bara Industri Di Klampis

DPMPTSP Bangkalan Promosikan Potensi Investasi Lewat IPRO Dan Fasilitas Stockpile Batu Bara Industri Di Klampis

Nusantara7.com, Bangkalan – Dinas  Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Bangkalan terus memacu percepatan promosi potensi investasi unggulan Kabupaten Bangkalan. 

Kepala Bidang Pengembangan Iklim dan Promosi Penanaman Modal DPMPTSP Kabupaten Bangkalan, Jemmi Tria Sukmana mengatakan , DPMPTSP telah menyelesaikan penyusunan Investment Project Ready to Offer (IPRO) dalam bentuk Pra FS Potensi Investasi Fasilitas Stockpile Batu Bara Industri di Pesisir Klampis.

Menurutnya, IPRO ini akan melengkapi potensi investasi Kabupaten Bangkalan yang telah disusun selama ini, seperti Potensi Investasi Industri Kemaritiman, Potensi Investasi Pelabuhan Curah Kering, Potensi Investasi Pelabuhan Halal dan Potensi Investasi Oil and Gas Shorebase.

IPRO Stockpile ini tidak serta merta disusun, namun menyikapi akan potensi kebutuhan stockpile batu bara untuk menyangga kebutuhan Jawa Timur.

“Hasil IPRO yang kami susun berformat Pra-Feasibility Study. Ini menunjukkan sangat layaknya atau Feasibel untuk ditawarkan kepada Investor atau Calon Investor Potensial untuk dibangun di Pesisir Kecamatan Klampis,” kata Kepala Bidang Pengembangan Iklim dan Promosi Penanaman Modal DPMPTSP Kabupaten Bangkalan, Jemmi Tria Sukmana.

Semenjak tahun 2017 DPMPTSP Bangkalan telah selangkah didepan secara nasional dengan telah menyusun potensi-potensi investasi unggulan Kabupaten Bangkalan dalam bentuk Pra-Feasibility Study dan dikemudian hari diadopsi oleh BKPM/Kementerian Investasi sebagai IPRO. 

Keempat Pra-FS/IPRO Bangkalan telah ada di BKPM/Kementerian Investasi. Continue reading →

Nicholas Saputra ungkap fitur ponsel yang paling dia cari

Nicholas Saputra ungkap fitur ponsel yang paling dia cari

Jakarta,  Aktor Nicholas Saputra yang dikenal memiliki hobi fotografi menilai kecanggihan kamera adalah hal yang paling dia cari dari sebuah ponsel.

“Dengan kemajuan fotografi ponsel yang sekarang luar biasa, penting sekali untuk punya ponsel dengan kamera yang baik,” kata dia saat peluncuran OPPO Find X5 Pro 5G di Jakarta, Kamis malam.

Fitur kamera yang canggih, kata Nicholas, bisa mendukung kegiatannya sehari-hari.

Dia juga menilai tidak hanya penyuka fotografi yang ingin kamera baik, tapi juga pengguna pada umumnya.

Kecanggihan kamera akan berpengaruh terhadap foto yang dihasilkan. Dia mencontohkan kamera Hasselblad yang disematkan pada Find X5 Pro 5G, yang menurutnya mampu menghasilkan gambar dengan warna natural, mirip dengan yang dilihat langsung oleh mata manusia.

Foto berwarna natural ini, menurut sang aktor, bisa diolah lagi, misalnya dengan mengatur pencahayaan atau warna.

Muhammad Fadli, fotografer profesional yang terlibat dalam proyek fotografi OPPO Find X5 Pro 5G, juga mengamini warna natural dari kolaborasi merek ponsel tersebut dengan Hasselblad.

Dia memuji kualitas warna foto yang tetap natural ketika dipindahkan ke laptop.

Warna yang akurat dan natural ini sangat penting untuk pemrosesan foto setelah pemotretan, kata dia. (*) ant

Warga Pasar Seluma tegaskan tolak tambang pasir besi

Warga Pasar Seluma tegaskan tolak tambang pasir besi

Seluma , Masyarakat Desa Pasar Seluma Kabupaten Seluma Provinsi Bengkulu menolak keberadaan tambang pasir biji besi PT Faminglevto Bakti Abadi di pesisir Pantai Pasar Seluma karena akan mempercepat abrasi dan merusak kawasan pesisir sebagai penahan daratan dari terjangan gelombang Samudera Hindia.

Kades Pasar Seluma Hertoni mengatakan penolakan warga sudah berlangsung sejak 2010 saat awal perusahaan masuk ke wilayah mereka.

Menurut dia, perusahaan tersebut tidak memenuhi syarat untuk melakukan penambangan. Hal itu sesuai dengan pengumuman Kementerian ESDM nomor 1343.pm/04/DJB/2016 tentang Clean and Clear ke 19 dan daftar IUP yang dicabut gubernur bupati atau walikota.

“Masyarakat desa pada umumnya menolak keberadaan tambang pasir besi ini karena akan merusak ekosistem pesisir dan laut. Sedangkan masyarakat rata-rata merupakan nelayan yang mencari nafkah dari laut,” kata Hertoni di Seluma, Rabu.

Ia mengatakan pemerintah desa Pasar Seluma dan warga sudah beberapa kali menyampaikan di media bawa perusahaan tersebut ditolak di wilayah mereka.

Meski izin tambang tersebut sudah dicabut, saat ini kata Hertoni, material perusahaan itu sudah ada di lokasi.

“Kami sudah laporkan ke Wakil Bupati bahwa kami menolak kehadiran tambang ini,” katanya.

Hertoni menyebutkan bahwa, pihaknya menolak keberadaan tambang tersebut karena pernah terjadi konflik di masyarakat pada saat hadirnya perusahaan tambang pasir besi di Desa Pasar Seluma beberapa tahun silam.

“Kami tidak menginginkan ada lagi masyarakat kami yang dipenjara karena konflik perusahaan tambang pasir besi,” katanya.

Kepala Dinas Penanaman Modal Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Seluma, Mahwan Jayadi mengatakan bahwa, pihaknya belum menerima berkas dokumen izin perusahaan tambang pasir biji besi tersebut.

“Sampai saat ini kami belum menerima berkas dokumen izin perusahaan pasir besi itu. Kami belum tahu nama perusahaannya apa dan izinnya bagaimana. Kalau ada itu harus disampaikan ke kami,” jelas Mahwan.

Disebutkannya bahwa, jika memang perusahaan tersebut telah melengkapi izin dari kementerian. Maka berkas tetap harus disampaikan ke dinas. Karena ada proses izin lanjutan di daerah berkaitan dengan izin lingkungan.

Menurut Mahwan, jika menggunakan perusahaan PT Faminglevto maka IUP perusahaan tersebut telah dicabut bersama izin 18  perusahaan lainnya.ant

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi unjuk kebolehan seni peran sebagai Raden Wijaya dalam pentas ludruk Kerajaan Majapahit

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi unjuk kebolehan seni peran sebagai Raden Wijaya dalam pentas ludruk Kerajaan Majapahit

Surabaya – Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi unjuk kebolehan seni peran sebagai raja pertama Kerajaan Majapahit Raden Wijaya dalam pentas ludruk yang disiarkan salah satu stasiun televisi lokal di Jatim, Selasa malam.

“Pengalaman pertama mendebarkan, bikin ketagihan. Nanti kalau manggung lagi bakal lebih mantap,” kata Wali Kota Eri saat bercerita saat pertama tampil pada pertunjukan ludruk di Surabaya, Selasa.

Pada pentas tersebut, Wali Kota Eri Cahyadi tidak sendiri, melainkan bersama jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Surabaya dan grup seniman Ludruk Luntas yang juga ikut mendalami peran sebagai anggota Kerajaan Majapahit.

Pada kesempatan ini, Wali Kota Eri bersama jajaran Forkopimda Surabaya dan grup ludruk Luntas menceritakan asal mula terbentuknya Kota Surabaya pada zaman Kerajaan Majapahit.

Pertunjukan itu dimulai dari penampilan Tari Remo, setelah itu parikan sebagai penanda dibukanya pertunjukan ludruk bertema “Hoedjoeng Galoeh” Asal Muasal Nama Surabaya.

Pada awal pertunjukan, pentolan grup ludruk Luntas Robets Bayoned membuka dengan gaya bahasa khas Suroboyo-an. Tidak lama kemudian, Wali Kota yang akrab dengan sapaan Mas Eri itu tampil sebagai raja yang memimpin pasukan Majapahit untuk melawan pasukan sekaligus mengusir tentara Tartar dari Kekaisaran Mongol.

Eri menyebutkan akan kembali main ludruk bersama jajaran Forkopimda Surabaya, tujuannya adalah untuk melestarikan kesenian sekaligus meningkatkan pertumbuhan ekonomi Kota Pahlawan.

“Setelah pandemi COVID-19 ini, salah satu cara kami menggerakkan perekonomian adalah dengan kesenian secara masif di Surabaya,” kata dia.

Selain itu, Eri juga mendukung grup ludruk Luntas untuk melestarikan kesenian khas Surabaya.

Menurut Eri, ludrukan ala Luntas berbeda karena membawakannya dengan cara kekinian sehingga cara ini dapat menarik minat anak muda Kota Surabaya menikmati kesenian tradisional.

“Saatnya Luntas membawa nama besar Surabaya, tunjukkan ke seluruh nasional bahkan hingga ke kancah internasional, Luntas ada dan yang terdepan,” ujar Eri.ant