https://kinganddukeatl.com

https://greenopportunities.org

https://www.bunzburgerz.com

https://www.depotbaltimore.com

https://eis.yru.ac.th/-/dragon222/

https://booking.yru.ac.th/-/rajagacor/

October 14, 2021 – nusantara7

https://kinganddukeatl.com

https://greenopportunities.org

https://www.bunzburgerz.com

https://www.depotbaltimore.com

https://eis.yru.ac.th/-/dragon222/

https://booking.yru.ac.th/-/rajagacor/

Disparpora Kabupaten Mojokerto Beri 80 Pemandu Wisata Sertifikat

Disparpora Kabupaten Mojokerto Beri 80 Pemandu Wisata Sertifikat

Nusantara7.com, Mojokerto – Sebanyak 80 orang tenaga pemandu wisata di Kabupaten Mojokerto menerima sertifikat dari Dinas Pariwisata, Kepemudaan dan Olahraga (Disparpora). Kegiatan yang dijadwalkan berlangsung selama empat hari ke depan ini, dibuka Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati.

“Sertifikasi diikuti 80 orang pemandu wisata yakni 40 pemandu wisata umum, 20 pemandu pendakian dan 20 lagi pemandu wisata air,” ungkap Kepala Disparpora Kabupaten Mojokerto, Amat Susilo di salah satu hotel di kawasan Trawas, Kabupaten Mojokerto, Selasa (12/10/2021).

Untuk mendapatkan sertifikat, lanjut Amat, nantinya juga akan ada ujian yang harus diikuti para pemandu wisata. Pemandu wisata sejarah, biasanya memakai Sumber Daya Manusia (SDM) dari Badan Peninggalan Cagar Budaya (BPCB), namun setelah kegiatan tersebut harapkan akan ada kerjasama yang baik. “Apalagi secara bertahap, objek wisata kita mendapat QR code Peduli Lindungi meskipun belum banyak,” ujarnya.

Sementara itu, Bupati Mojokerto, Ikfina Fahmawati pada arahannya, memotivasi para peserta agar betul-betul mengikuti sertifikasi ini dengan maksimal. Mengingat kesempatan emas tersebut, tidak diberikan ke sembarangan orang. Namun diberikan kepada yang dinilai berkompeten dan memenuhi standar, diberikan fasilitas untuk memaksimalkan kemampuanya dalam sertifikasi ini.

“Tidak banyak yang mendapat kesempatan ini. Ikuti betul-betul sertifikasinya, laksanakan ujian, dan pulang menjadi pemandu wisata yang andal. Pemandu wisata harus ramah, humble, harus tahu tipe wisatawan yang datang kebutuhannya seperti apa. Karena ada tipe wisatawan yang tidak ingin disambut berlebihan. Pemandu wisata juga harus memiliki wawasan yang luas dan menguasai bidangnya. Jadi, galilah ilmu sedalam-dalamnya di bidang ini,” pesannya.

Terkait pandemi Covid-19, Bupati yang juga Ketua Satuan Gugus Tugas (Satgas) Covid-19 Kabupaten Mojokerto mengakui jika pariwisata adalah salah satu dari sekian sektor yang terhantam keras oleh pandemi. Saat objek wisata ditutup karena Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Pemerintah Daerah (Pemda) berusaha keras memulihkan ekonomi masyarakat yang terdampak. Namun apabila nanti objek wisata diizinkan buka kembali, Bupati akan mematok cakupan vaksinasi harus tercapai minimal 70 persen dan 100 persen untuk daerah khusus wisata. Seperti wisata di wilayah Kecamatan Trawas, Pacet dan Trowulan.

“Pariwisata adalah salah satu yang paling terimbas pandemi Covid-19. Sesuai Imendagri, level kita masih 3 untuk PPKM. Namun dalam Imendagri tersebut, terdapat pelonggaran-pelonggaran yang diberikan. Meski kasus covid melandai, kenapa saat ini Jawa-Bali belum melakukan pelonggaran secara total dan seluas-luasnya? Itu karena tidak ada yang bisa memprediksi gelombang baru Covid-19,” tuturnya.

Jika dilonggarkan sepenuhnya, lanjut Bupati, orang-orang bakal melakukan mobilitas yang tinggi. Persebaran virus juga akan susah dikendalikan, apalagi cakupan vaksinasi di Kabupaten Mojokerto saat ini masih 65 persen, padahal target minimal harus 70 persen dan wisata di tiga kecamatan tersebut diharapkan cakupannya harus 100 persen.

“Saya tidak ingin keselamatan warga saya terancam karena diserbu wisatawan dari berbagai daerah jika sekat pelonggaran dibuka seluruhnya,” tegasnya. [brj]

Bupati Trenggalek Inginkan Dilem Wilis Sebagai Science Techno Park

Bupati Trenggalek Inginkan Dilem Wilis Sebagai Science Techno Park

Nusantara7.com, Trenggalek – Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin mengatakan bahwa membangun sumber daya manusia menjadi satu kebutuhan dalam pembangunan daerah. Untuk itu kerja sama dengan perguruan tinggi akan menjadi sebuah dukungan dalam mengembangkan kawasan khususnya di wilayah selatan.

Kali ini Sekolah Pascasarjana Universitas Airlangga Surabaya yang tertarik untuk melakukan kerja sama dalam bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat di Kabupaten Trenggalek. Terlebih Pemkab Trenggalek tengah berupaya mengembangkan area Dilem Wilis sebagai science techno park yang akan mendukung kawasan Selingkar Wilis.

“Memang di Perpres 80 tahun 2019 kawasan ini kan ditetapkan sebagai science techno park, maka kita butuh banyak scientist, termasuk di dalamnya itu harus di-create oleh perguruan tinggi,” ungkap Bupati Nur Arifin saat mendampingi tim dari Sekolah Pascasarjana Unair meninjau kawasan Dilem Wilis di Kecamatan Bendungan.

“Maka di sini kita peruntukkan nanti untuk komplek human development estate sama science techno park nanti di sini, kemarin sudah UM sekarang Sekolah Pascasarjana (Unair), nanti kita melihat beberapa lokasi yang bisa kita kerjasamakan dan nanti detailnya akan kita tindak lanjuti dengan perjanjian kerja sama lebih lanjut,” jelasnya menambahkan.

Sementara itu Direktur Sekolah Pascasarjana Unair Prof. Badri Munir Sukoco, S.E., M.B.A., Ph.D., mengatakan bahwa upaya Pemkab Trenggalek untuk menjadikan kawasan Dilem Wilis sebagai ekosistem inovasi merupakan hal menarik. Melihat kondisi yang ada, menurutnya ekosistem eco-tourism adalah yang paling tepat untuk dibangun di kawasan tersebut.

“Ekosistem ini berarti tidak hanya orang-orang terampil, keterlibatan dari Pemda, tentu butuh investor, butuh banyak hal yang bisa mensupport sehingga orang tertarik untuk datang ke Dilem Wilis ini,” tuturnya.

“Tadi saya lihat bangunannya otentik semua, apakah ini sudah ada sejarahnya, kalau misalnya belum nah ini adalah pekerjaan bagi teman-teman di industri kreatif untuk menulis ulang sejarah tersebut dan bisa menarasikannya kepada masyarakat dan tentunya akan berdampak secara ekonomi,” lanjut Prof. Badri. [brj]

Isu Strategis RPJMD, Lamongan Komitmen Wujudkan Kesetaraan Gender

Isu Strategis RPJMD, Lamongan Komitmen Wujudkan Kesetaraan Gender

Nusantara7.com, Lamongan– Komitmen Kabupaten Lamongan dalam mewujudkan kesetaraan gender menjadi perhatian utama pembangunan Lamongan, bahkan menjadi salah satu isu strategis di dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) tahun 2021-2026.

Hal tersebut seperti yang diungkapkan oleh Bupati Lamongan Yuhronur Efendi saat menghadiri puncak peringatan Hari Ulang Tahun Gabungan Organisasi Wanita (HUT GOW) ke-59 Kabupaten Lamongan, dan Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, yang bertempat di Pendopo Lokatantra, Selasa (12/10/2021).

Menurut pria yang akrab disapa Bupati YES ini, bahwa indeks pemberdayan gender di Kabupaten Lamongan mencapai angka 73,93 persen, artinya seluruh komponen gender, baik pemberdayaan perempuan dan disabilitas, serta perlindungan anak telah menerima perhatian utama sebagai aktor-aktor yang turut serta menggerakkan pembangunan di Lamongan selama ini.

Bersamaan dengan hal itu, pada Rabu (13/10/2021) besok, Kabupaten Lamongan akan menerima Anugerah Parahita Ekapraya (APE) dalam pembangunan gender. “Pencapaian ini merupakan apresiasi pemerintah pusat atas pembangunan gender di Lamongan yang telah dilaksanakan dengan baik, norma-norma kesetaraan gender dijalankan dengan baik pula,” ungkap Bupati YES.

Tak hanya itu, Bupati YES juga mengajak GOW untuk berkolaborasi bersama pemerintah daerah dalam meningkatkan kualitas pembangunan yang dikembangkan dalam aspek pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, perlindungan perempuan dan pengembangan ekonomi.

“Pada aspek pendidikan, para wanita atau ibu-ibu bisa mendorong anak-anaknya untuk tidak putus sekolah. Kemudian aspek kesehatan, dalam rangka penurunan kemiskinan ekstrem bisa kita lakukan dengan pemanfaatan posyandu lansia. Di bidang ketenagakerjaan dapat memberikan bekal keterampilan soft skill dan hard skill agar perempuan tetep berdaya dan mandiri,” imbuhnya. [brj]

Kapolri Minta Maksimalkan Prokes dan Vaksin, Upaya Cegah Lonjakan Kasus Baru

Kapolri Minta Maksimalkan Prokes dan Vaksin, Upaya Cegah Lonjakan Kasus Baru

Nusantara7.com – Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo meminta kepada jajarannya tetap menyiapkan segala upaya dan antisipasi guna mencegah terjadinya lonjakan baru Covid-19. Terlebih saat ini mulai dilakukan pelonggaran aktivitas masyarakat.

“Persiapkan langkah-langkah antisipasi terhadap pelonggaran agar tidak terjadi lonjakan kasus kembali,” kata Sigit, Selasa (12/10).

Menurut Sigit, salah satu upaya untuk mencegah laju pertumbuhan Covid-19 yakni tetap melaksanakan protokol kesehatan (prokes) yang ketat. Seperti 3M (memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak). Serta penguatan 3T (Tracing, Testing dan Treatment) serta percepatan vaksinasi.

Dalam melakukan antisipasi lonjakan di tengah pelonggaran aktivitas masyarakat, Sigit meminta kepada seluruh Polda jajaran untuk memaksimalkan aplikasi PeduliLindungi. Platform tersebut harus disediakan di segala lini pusat aktivitas warga. Sehingga, akselerasi vaksinasi masyarakat dapat maksimal dilakukan.

“Maksimalkan penggunaan aplikasi PeduliLindungi. Pengawasan terhadap masyarakat dengan menggunakan aplikasi PeduliLindungi. Apabila ditemukan kategori kuning atau merah berikan pelayanan vaksin dengan menyediakan gerai vaksinasi maupun vaksin mobile,” imbuhnya.

Lebih dalam, Sigit juga menyatakan perlu adanya antisipasi dini untuk mencegah masuknya varian baru Covid-19 seperti MU dan Lamda dari luar negeri yang disebabkan dari Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN).

Terkait dengan kebijakan Pemerintah yang berencana ingin membuka pintu bagi wisatawan asing maupun WNI yang pulang dari luar negeri, Sigit berharap adanya antisipasi dan pengawasan penanganan Covid-19 yang ekstra ketat. Pasalnya, masih ada beberapa permasalahan yang terjadi untuk pengelolaan teknis karantina.

“Tolong dicek lagi sistem pengamanan seperti apa, apalagi kalau sudah dibuka SOP-nya betul-betul dilaksanakan. Jangan kemudian kita abai, lengah dan apa yang kita lakukan selama ini sia-sia. Jadi ini adalah konsekuensi kelonggaran kita berikan bertahap namun bisa kita ukur sehingga semua bisa terkendali,” pungkas Sigit.

(jwp)