https://kinganddukeatl.com

https://greenopportunities.org

https://www.bunzburgerz.com

https://www.depotbaltimore.com

https://eis.yru.ac.th/-/dragon222/

https://booking.yru.ac.th/-/rajagacor/

August 9, 2021 – nusantara7

https://kinganddukeatl.com

https://greenopportunities.org

https://www.bunzburgerz.com

https://www.depotbaltimore.com

https://eis.yru.ac.th/-/dragon222/

https://booking.yru.ac.th/-/rajagacor/

Mensos Risma Akui Ada Beras Bansos Kualitas Jelek

Mensos Risma Akui Ada Beras Bansos Kualitas Jelek

Jakarta – Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini mengakui bahwa ada beras bantuan sosial (bansos) yang diterima masyarakat berkualitas kurang bagus. Tapi, Risma memastikan bahwa beras yang jelek itu bisa langsung diganti dengan beras yang baru.

“Saya sudah mendapatkan laporan soal itu. Memang ada beberapa kasus di mana kualitas beras kurang baik. Tapi itu volumenya kecil dibandingkan dengan total beras yang kualitasnya baik. Kalaupun ada yang rusak, misalnya, langsung diganti dengan yang baru,” kata Mensos Risma dalam keterangan tertulis, Senin (9/8/2021).

Risma mengatakan penyaluran bantuan sosial beras (BSB) melibatkan sejumlah instansi sesuai dengan penugasan yang telah ditetapkan. “Untuk BSB 10 kg, Kemensos berperan menyerahkan data penerima bantuan kepada Kementerian Keuangan. Sementara beras dan penyalurannya oleh Perum Bulog,” ucapnya.

Untuk BSB 5 kg, distribusi menjadi kewenangan pemerintah daerah melalui dinas sosial. Dinas sosial juga berwenang langsung meminta ganti kepada penyedia bila kualitas beras kurang memuaskan.

“Pemerintah daerah melalui dinas sosial diberikan kewenangan untuk mendistribusikan beras. Dinas sosial juga berwenang memastikan kualitas beras jenis medium dalam kondisi baik pada saat diterima masyarakat. Dinsos bisa langsung meminta ganti bila beras kurang bagus,” ujar Risma.

Untuk BSB 5 kg, distribusi menjadi kewenangan pemerintah daerah melalui dinas sosial. Dinas sosial juga berwenang langsung meminta ganti kepada penyedia bila kualitas beras kurang memuaskan.

“Pemerintah daerah melalui dinas sosial diberikan kewenangan untuk mendistribusikan beras. Dinas sosial juga berwenang memastikan kualitas beras jenis medium dalam kondisi baik pada saat diterima masyarakat. Dinsos bisa langsung meminta ganti bila beras kurang bagus,” ujar Risma.

Warga Tambora Keluhkan Kualitas Beras Bansos

Sejumlah warga di Kelurahan Angke, Tambora, Jakarta Barat (Jakbar), mengeluhkan kualitas beras dari bantuan sosial (bansos). Warga menyebut beras yang diterimanya tak layak konsumsi karena terdapat banyak kutu dan batu kerikil.

“Berasnya agak kuning, kadang ada yang kutuan, kadang banyak batu. (Yang saya terima berasnya) kuning sama banyak batunya,” kata warga bernama Novi saat ditemui di rumahnya, Senin (9/8).

Pengurus RW 03, Kelurahan Angke, Ahmad menyebut, dari 366 warga yang menerima beras bantuan dari pemerintah, ada 20 yang komplain terkait kualitas beras yang diterimanya.

Ahmad mengatakan bantuan beras tersebut diterima melalui pos giro pada Jumat (6/8) siang dan dibagikan ke RT-RT setempat. Sementara ini, pihaknya menampung bantuan beras yang tak layak dari para penerima bantuan. (dtk)

UMSurabaya Sediakan Beasiswa untuk 11.405 Anak Yatim Piatu

UMSurabaya Sediakan Beasiswa untuk 11.405 Anak Yatim Piatu

Surabaya (bintangpos.com) – Pandemi Covid-19 varian delta yang tak kunjung reda menyebabkan angka kasus kematian pun ikut meningkat. Dari data Kementrian Sosial (Kemenkos) tercatat sebanyak 11.405 anak yang ditinggal meninggal orang tua karena terpapar Covid-19. Dan kini anak-anak tersebut berstatus yatim, piatu dan yatim piatu. Merespon kejadian ini Universitas Muhammadiyah Surabaya (UMSurabaya) sediakan beasiswa untuk mereka yang lulus SMA.

Ma’ruf Sya’ban Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Inovasi dan SDM UMSurabaya menegaskan bahwa dalam kondisi pandemi yang tak juga usai. Solidaritas adalah kekuatan utama kita. Apapun kondisinya, kami berharap anak-anak kita tetap bisa bersekolah.

“Anak-anak adalah aset bangsa. Oleh sebab itu UMSurabaya menyediakan beasiswa bagi anak-anak lulus SMA yang ditinggal meninggal oleh orang tuanya. Kami beri nama beasiswa tersebut Beasiswa Insan Berdaya. Ada harapan beasiswa tersebut memberikan jalan mereka untuk menjadi generasi yang mandiri dan bermartabat” Ujarnya Makruf dalam keterangan tertulis pada Senin, (9/8/2021).

Lebih lanjut lagi Ma’ruf menjelaskan , mahasiswa yang diterima di beasiswa ini akan dibebaskan dari uang gedung dan dana pendidikan dari awal hingga mereka lulus, kebijakan ini diberikan agar mahasiswa tidak perlu memikirkan biaya kuliah dan hanya fokus untuk belajar.

Radius Setiyawan, Kepala Lembaga Informasi dan Penerimaan Mahasiswa Baru (LIPMB) menjelaskan secara detail proses penerimaan mahasiswa dengan program ini hampir sama seperti 12 program unggulan UMSurabaya sebelumnya, yang membedakan adalah dari segi persyaratan untuk mahasiswa yang ditinggal meninggal orang tua karena Covid-19 dan menyertakan surat keterangan dari RT/RW setempat.

“Proses penerimaan mahasiswa baru Beasiswa Insan Muda Berdaya telah dibuka hingga 31 Agustus 2021, untuk alur pendaftaran beasiswa ini adalah dengan mengisi formulir di website UMSurabaya kemudian melakukan pemberkasan dan tes online dan wawancara” papar Radius Keterangan lebih lanjut terkait pendaftaran beasiswa tersebut bisa diakes di website: um-surabaya.ac.id dan bisa berkonsultasi di nomer 085852446337 (WA/Telepon). (brj)

Wabup Sumenep Serahkan Bansos Dan Kunjungi Korban Kebakaran

Wabup Sumenep Serahkan Bansos Dan Kunjungi Korban Kebakaran

Sumenep (madura9.com) – Wakil Bupati Sumenep, Dewi Khalifah mengunjungi langsung pemilik rumah yang terbakar di Jl. Kemala, Kelurahan Bangselok, Kecamatan Kota Sumenep. Dalam kunjungan itu, Wakil Bupati sekaligus menyerahkan bantuan sosial kepada korban kebakaran tersebut.

“Semoga bantuan ini bisa meringankan beban korban kebakaran rumah ini. Dan saya juga berterimakasih kepada warga yang telah bergotong-royong membantu korban. Kita memang harus terus memupuk jiwa tepo seliro,” katanya, Senin (09/08/2021).

Sementara terkait bantuan untuk pembangunan kembali rumah yang terbakar itu, Wakil Bupati mengaku segera berkoordinasi dengan pihak terkait. “Akan kami bicarakan dan koordinasikan. Karena ini menyangkut anggaran ya, jadi memang harus dibicarakan dengan pihak-pihak terkait,” ujarnya.

Pada Minggu (08/08/2021) malam, rumah milik Mohammad Bakri (55) alias Mat Kaset, hangus terbakar.
Tidak korban jiwa dalam musibah kebakaran tersebut. Namun pemilik rumah diperkirakan mengalami kerugian material sebesar Rp 300 juta. Mengingat saat kejadian kebakaran, uang tunai Rp 100 juta yang ada di dalam rumah ikut hangus. Masih ditambah sejumlah perhiasan emas. Kebakaran tersebut diduga akibat terjadi korsleting listrik. “Memang masalah instalasi listrik ini harus benar-benar mendapat perhatian, baik di rumah warga maupun perkantoran. Kadang masyarakat masih kurang paham, sekedar menyambung listrik dari sini ke sana. Kalau tidak terkontrol dengan baik, ini justru membahayakan,” ucap Wakil Bupati. [brj]

Kapolres Pamekasan Mengukuhkan Relawan Covid-19

Kapolres Pamekasan Mengukuhkan Relawan Covid-19

Pamekasan (bintangpos.com) – Kapolres Pamekasan, AKBP Apip Ginanjar mengukuhkan sebanyak 10 Relawan Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) di Lapangan Multifungsi Sarja Arya Racana Pamekasan, Jl Raya Nyalaran, Pamekasan, Senin (9/8/2021).

“Salah satu program pemerintah pada masa pandemi Covid-19 ini, yaitu menggelorakan vaksin di seluruh nusantara agar masyarakat bisa mendapatkan herd immunity yang memang sangat dibutuhkan pada masa pandemi seperti saat ini,” kata Kapolres Pamekasan, AKBP Apip Ginanjar.

Selain itu, pengukuhan Relawan Covid-19 juga dilakukan sebagai bentuk ikhtiar pemerintah khususnya institusi Polri dalam menekan angka kasus yang belum berakhir. “Pemerintah tanpa henti selalu berusaha, menganalisa dan mengevaluasi setiap pekan untuk menurunkan dan memutus angka Covid-19,” ungkapnya.

“Sinergitas antara Polres Pamekasan dengan seluruh stakeholders terkait juga sangat penting dalam rangka mencegah penyebaran Covid-19. Kegiatan seperti inilah yang seharusnya kita lakukan dengan baik dan tentunya dengan cara konsisten,” tegasnya.

Dari itu pihaknya juga menyampaikan terima kasih sekaligus mengapresiasi Relawan Covid-19 yang dikukuhkan untuk berpartisipasi memutus rantai penyebaran Covid-19. “Kami beserta staf mengucapkan apresiasi setinggi-tingginya, dan mengucapkan terima kasih kepada rekan-rekan yang dengan sukarela bekerjasama menyehatkan warga Pamekasan,” pungkasnya.

Berdasar update situasi pandemi Covid-19 di Jawa Timur, kabupaten Pamekasan menjadi satu-satunya kabupaten di Madura yang tercatat sebagai katagori zona merah penyebaran Covid-19 dengan total kasus pasien positif Covid-19 sebanyak 2.170 orang, per Minggu (8/8/2021).

Jumlah tersebut meliputi sebanyak 351 orang dalam tahap isolasi atau kasus aktif, sebanyak 180 orang dinyatakan meninggal dunia, serta sebanyak 1.639 orang lainnya dinyatakan sembuh pasca menjalani perawatan intensif. [brj]

Tak Hanya Beri Bantuan Sosial Anak Yatim Piatu Korban Covid-19 Diberi Beasiswa Oleh Polres Mojokerto

Tak Hanya Beri Bantuan Sosial Anak Yatim Piatu Korban Covid-19 Diberi Beasiswa Oleh Polres Mojokerto

Mojokerto (Madura9) – Perhatian Polres Mojokerto untuk membantu warga yang terdampak Pandemi Covid-19 terus berlanjut. Kali ini, Kapolres Mojokerto AKBP Dony Alexander mendatangi lima anak di Desa Sambiroto, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto yang ditinggalkan orang tuannya meninggal karena terpapar Covid-19.

Kapolres dan jajaran mendatangi satu per satu anak yatim piatu korban Covid-19. Sembari bersilaturahmi, Kapolres memberikan hadiah berupa boneka dan mainan kepada mereka yang masih berusia di bawah 10 tahun. Rombongan juga membawakan bantuan sosial (bansos) berupa sembilan bahan pokok (sembako).

“Kami mendatangkan beberapa anak kecil yang berumur 4 tahun, 7 tahun dan 8 tahun yang rata-rata di bawah 10 tahun yang ditinggalkan oleh orang tuanya karena terpapar Covid-19. Nah, disinilah kami hadir untuk bisa memberikan semangat dan hiburan kepada sang anak,” ungkapnya, Senin (9/8/2021).

Harapannya agar nantinya bisa tetap menyelesaikan dan mewujudkan cita-cita sebagaimana yang diharapkan oleh orang tuanya. Kegiatan tersebut, tegas Kapolres, merupakan empati building dari Polri dimana dalam situasi pandemi Covid-19 semua harus saling menjaga, mengingatkan dan juga saling membantu.

“Kami juga memberikan beberapa mainan dan bendera merah putih kepada sang anak agar nantinya tetap semangat dan juga tetap ceria untuk bisa kembali hidup normal walaupun tanpa seorang ibu ataupun tanpa seorang ayah. Kami juga memberikan bantuan berupa sembako, mudah-mudahan bisa bermanfaat,” katanya.

Kapolres menjelaskan, kegiatan tersebut bukan hanya di wilayah Kecamatan Sooko saja. Pihaknya masih melakukan pendataan di wilayah hukum Polres Mojokerto, anak yang ditinggal orang tuanya meninggal karena terpapar Covid-19 yang nantinya akan diberikan beasiswa atau menjadi anak asuh Polres Mojokerto.

“Kami akan data, beberapa anak nantinya akan diberikan beasiswa pendidikan agar nanti bisa menjadi generasi penerus bangsa Indonesia. Dalam jangka waktu dekat ini, kami akan turun langsung kembali untuk kami berikan ataupun juga jadikan menjadi salah satu anak asuh Polres Mojokerto,” jelasnya.

Polres Mojokerto akan bertanggung jawab menjadi orang tua asuh, sahabat, teman sekaligus kakak bagi anak-anak yang ditinggalkan orang tuanya karena korban Covid-19 tersebut. Sehingga harapannya, mereka bisa melanjutkan pendidikan dan mewujudkan cita-citanya.

Sementara itu, Kepala Desa (Kades) Sambiroto, Achmad Farid mengucapkan terima kasih kepada Polres Mojokerto. “Atas nama pribadi saya sekaligus mewakili Pemerintah Desa Sambiroto mengucapkan Jazakumullah Khairan Katsiran wa Jazakumullah Ahsanal Jaza atas kegiatan yang dilakukan oleh jajaran Kapolres Mojokerto,” ujarnya.

Dengan keadaan yang saat ini serba sulit dan jadwal Kapolres Mojokerto yang padat, masih kata Kades, Kapolres Mojokerto masih sempat mengunjungi warga Desa Sambiroto. Terlebih Polres Mojokerto mempunyai program untuk memberikan beasiswa dan orang tua asuh untuk anak yatim piatu yang ditinggal orang tuanya menjadi korban Covid-19.

“Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Kapolres dan jajaran Polres Mojokerto atas kunjungan dan bantuannya kepada warga desa kami. Itu yang lebih saya banggakan, Kapolres siap untuk memberikan program yaitu berupa beasiswa terhadap anak yatim piatu di desa kami,” tuturnya.

Kades menjelaskan, ada 15 orang warga Desa Sambiroto sejak pandemi Covid-19 tahun 2020 lalu yang meninggal akibat virus tersebut. Sebanyak 15 orang warga tersebut dengan usia yang bervariasi dan dari 15 orang warga tersebut, lima diantaranya menjadi prioritas yang mendapatkan kunjungan dari Polres Mojokerto.

Kelima anak yatim piatu yang mendapatkan kunjungan Kapolres Mojokerto tersebut yakni Alm Mahmud yang meninggalkan empat orang anak. Anzika Habibatur R (24), Anzzilina Dwi Salsabila (18), M Novan TD (13) dan Vania Putri Kirana (4). Alm Machfudi dan Almh Solikatin yang meninggalkan dua orang anak, Candra Agus A (28) dan M Nur Hermanto S (19). Alhm Yulfiah meninggalkan tiga orang anak, Dimas Yogaswara (22), Felisa Rahmania Putri (14) dan Dzaky Akram Taamir (8). Alhm Tri Astutik yang meninggalkan tiga orang anak yakni Nanang Widianto (20), Yogi Dwi Wahzudi (18) dan Ahmad Reza Aswan (8) serta Alm H Abd Manan dan Alhm Nur Faijah yang meninggal anak semata wayang, Fitri Amaliasari (24). [brj]

Antusiasme 300 Santri Pondok Salafiyyah Bandar Kidul Suntik Vaksin Covid-19

Antusiasme 300 Santri Pondok Salafiyyah Bandar Kidul Suntik Vaksin Covid-19

Kediri, Madura9 – Sebanyak 300 santri pondok pesantren Salafiyyah Bandar Kidul menerima suntikan vaksin dosis pertama oleh RS. Bhayangkara, Polres Kediri Kota, Senin, (9/8/2021). Hal tersebut diterangkan oleh Abu Bakar Abdul Jalil, pimpinan pondok pesantren Salafiyyah, Bandar Kidul Kota Kediri.

“Sejak pagi tadi, 300 santri mendapatkan jadwal suntikan vaksin dosis pertama oleh Polres Kediri kota di halaman pondok Salafiyyah, Bandar Kidul Kota Kediri,” terang pria yang akrab disapa Gus Ab ini, Senin, (9/8/2021)

Ia juga mengatakan bahwa selama jalannya vaksinasi, seluruh santri tampak antusias dan bersemangat dalam mengikuti jalannya vaksinasi. “Semuanya lancar, para santri juga tampak antusias dalam mengikuti jalannya vaksinasi,” imbuhnya.

Sedangkan untuk para guru dan pengasuh Gus Ab mengonfirmasi bahwa sudah mendapatkan suntikan vaksin. “Untuk para guru, pengasuh dan lainnya sudah mendapatkan suntikan vaksin, jadi untuk hari ini dikhususkan untuk para santri,” tandasnya.

Sementara itu, saat dikonfirmasi terkait Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) Gus Ab mengatakan bahwa tidak ditemukan kasus KIPI. Ia menyebutkan para santri baik-baik saja dan tidak ada masalah seusai mengikuti vaksinasi. “Alhamdulillah semua baik-baik saja, tidak ada masalah,” tandasnya.

Sebagai informasi para santri yang mendapatkan suntikan vaksin Covid-19 ini berusia 12 tahun keatas. Sebelum melakukan vaksinasi mereka juga telah dipastikan kondisi kesehatannya, sehingga aman untuk mengikuti vaksinasi.

“Vaksin ini penting untuk melindungi diri dari bahaya virus Covid-19, ini adalah salah satu ikhtiar kita supaya segera terbebas dari musibah ini selain juga kita terus berdoa kepada Allah SWT,” pungkasnya. [brj]

PPKM Jawa-Bali diperpanjang sampai 16 Agustus

PPKM Jawa-Bali diperpanjang sampai 16 Agustus

Madura9, Jakarta – Pemerintah kembali memutuskan untuk memperpanjang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 4, 3 dan 2 di wilayah Jawa-Bali pada 10-16 Agustus 2021.

“Atas arahan Presiden Republik Indonesia, maka PPKM level 4, 3 dan 2 di Jawa-Bali akan diperpanjang sampai tanggal 16 Agustus 2021,” kata Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi sekaligus Koordinator PPKM Jawa-Bali Luhut Binsar Pandjaitan dalam konferensi pers virtual evaluasi dan penerapan PPKM, Senin malam.

Luhut mengatakan keputusan lebih detail akan dituangkan dalam Instruksi Mendagri.

Mantan Menko Polhukam itu menjelaskan alasan perpanjangan masa PPKM level 4, 3, dan 2 adalah karena kebijakan sebelumnya yang dilakukan pada 2-9 Agustus di Jawa Bali menunjukkan hasil yang cukup menggembirakan.

“Dari data yang didapat, penurunan telah terjadi hingga 59,6 persen dari puncak kasus di tanggal 15 Juli 2021 yang lalu. Momentum yang sudah cukup baik ini harus terus dijaga,” katanya.

Luhut pun memastikan proses pengambilan keputusan terkait perpanjangan PPKM dilakukan melalui komunikasi yang cermat dengan berbagai pihak termasuk asosiasi mal, perindustrian dan sebagainya.

“Sehingga detail-detail pelaksanaan ini sudah disiapkan dengan baik oleh berbagai asosiasi,” imbuhnya. ant

Mahasiswa perusak fasilitas kampus IAIN Madura dijerat pasal berlapis

Mahasiswa perusak fasilitas kampus IAIN Madura dijerat pasal berlapis

Madura9, Pamekasan  – Tim Reskrim Polres Pamekasan menjerat pasal berlapis kepada lima orang mahasiswa perusak fasilitas kampus Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura saat berunjuk rasa menuntut pemotongan uang kuliah tunggal (UKT) pada 30 Juli 2021.

“Empat di antara mahasiswa pelaku perusakan itu dijerat dengan Pasal 170 dan Pasal 406 KUHP,” kata Kasubbag Humas Polres Pamekasan AKP Nining Dyah di Pamekasan, Jawa Timur, Senin.

Keempat mahasiswa itu masing-masing berinisial IFD (21), MDA (21), keduanya warga asal Kecamatan Pademawu, lalu IT (20) asal Kecamatan Proppo, dan MAK (20) asal Kecamatan Pakong, Pamekasan.

IFD dan MDA ditangkap tim Reskrim Polres Pamekasan pada 2 Agustus 2021, IT pada 3 Agustus, sedangkan MAK pada 4 Agustus 2021.

Nining menjelaskan ancaman jerat pasal 170 tersebut tentang pengeroyokan, sedangkan pasal 406 tentang perusakan.

Satu tersangka lainnya dijerat dengan lima pasal, yakni Presiden Mahasiswa (Presma) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura berinial SB, Pasal 160, 170 ayat (1), Pasal 187 ayat (1) ke (1) dan Pasal 406 ayat (1) KUHP Jo 55 KUHP.

“SB ini dijerat dengan lima pasal, karena yang bersangkutan merupakan penggagas, penggerak sekaligus koordinator lapangan unjuk rasa rusuh di kampus IAIN Madura yang terjadi pada 30 Juli 2021 tersebut,” ungkap Nining.

SB sempat menghilang selama sembilan hari, lalu menyerahkan diri ke Mapolres Pamekasan pada 7 Agustus 2021.

Menurut Nining, total jumlah tersangka dalam unjuk rasa rusuh di kampus IAIN Madura itu sebanyak delapan orang. Lima telah tertangkap, sedangkan tiga orang lainnya masih buron dan masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) tim Reskrim Polres Pamekasan.

Kasus unjuk rasa rusuh yang digerakkan oleh Presma IAIN Madura itu, menuntut penurunan UKT 50 persen dari 30 persen yang ditetapkan pihak kampus.

Awalnya unjuk rasa berlangsung damai, namun dalam perkembangannya berubah menjadi rusuk. Sejumlah fasilitas kampus dirusak, seperti kaca aula, dan pos pengamanan dibakar oleh pengunjuk rasa yang dikomandani Presma IAIN Madura berinisial SB tersebut.

Sebelumnya, Rektor IAIN Madura Dr. Mohammad Kosim menyatakan unjuk rasa rusuh yang berujung pada perusakan fasilitas kampus itu telah melampau batas moral dan etika mahasiswa, apalagi oleh mahasiswa di kampus Islam.

Oleh karenanya, ia meminta polisi mengusut secara tuntas kasus itu, sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.

“Silakan menyampaikan aspirasi, karena negara ini negara demokrasi, tapi jangan melakukan perusakan seperti itu, karena apapun alasannya kekerasan dan perusakan itu merupakan bentuk perbuatan melanggar hukum,” ucap Kosim.ant

Ra Latif Bupati Bangkalan Memastikan Bansos Beras Layak Konsumsi

Ra Latif Bupati Bangkalan Memastikan Bansos Beras Layak Konsumsi

Madura9, Bangkalan – Bupati Bangkalan R. Abdul Latif Amin Imron blusukan ke Desa Jambu, Kecamatan Burneh, Senin (9/8). Pria yang biasa disapa Ra Latif itu turun ke lapangan untuk menyerahkan bantuan sembako kepada masyarakat tidak mampu di Desa Jambu.

Ra Latif menyampaikan, sembako yang diserahkan kepada masyarakat merupakan bantuan dari Kementerian Sosial (Kemensos) untuk masyarakat terdampak pandemi Covid-19. Beras itu bagus, putih, dan layak konsumsi.

”Kami menyerahkan 250 paket beras. Sedangkan Jumat lalu (6/8) kami telah menyerahkan 450 paket beras untuk beberapa desa di Kecamatan Galis,” ucapnya.

Mantan wakil ketua DPRD Bangkalan itu mengatakan, penyaluran sembako akan terus dilakukan. Sasarannya masyarakat tidak mampu. Terutama yang terdampak penerapan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).

”Kami bekerja sama dengan semua perangkat desa di tiap kecamatan untuk memastikan bantuan yang disalurkan tepat sasaran,” ujarnya.

Ra Latif meminta masyarakat melapor jika menerima bantuan beras yang ternyata tidak layak konsumsi. Nantinya, Pemkab Bangkalan akan berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur (Jatim) dan pemerintah pusat agar diganti yang baru.

”Respons selama ini cukup baik. Buktinya, beberapa waktu lalu langsung diganti setelah ada beras tidak layak konsumsi,” imbuhnya.

Di tempat terpisah, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Bangkalan Agus Zein menyatakan, bupati turun langsung ke lapangan untuk memastikan beras yang didistribusikan kepada penerima kondisinya bagus serta aman dikonsumsi.

”Sebab, beberapa hari lalu ada beras bansos yang tidak layak konsumsi,” tandasnya. rama

 

Ra Latif Resmikan Jembatan Fuad Amin

Ra Latif Resmikan Jembatan Fuad Amin

Madura9, Bangkalan –  Bupati Bangkalan R. Abdul Latif Amin Imron meresmikan jembatan penghubung antara Desa Kwanyar Barat dan Desa Pasanggarahan, Kecamatan Kwanyar, Senin (9/8). Bupati yang biasa disapa Ra Latif itu bersama Forkopimda Bangkalan dengan disaksikan tokoh masyarakat setempat.

Ra Latif menyampaikan, jembatan itu diberi nama Fuad Amin. Sebab, masyarakat menganggap almarhum RKH. Fuad Amin berjasa atas pembangunan di kabupaten selama menjabat bupati dua periode. ”Pemberian nama RKH. Fuad Amin itu untuk mengenang jasa beliau sebagai bapak pembangunan di Kabupaten Bangkalan,” terangnya.

Mantan wakil ketua DPRD Bangkalan itu berharap, kecintaan masyarakat untuk almarhum RKH. Fuad Amin bisa mengalir ke generasi muda. Dengan demikian, mantan ketua DPRD Bangkalan itu bisa dikenang sepanjang masa oleh masyarakat Bangkalan.

”Apresiasi yang diberikan ini sangat luar biasa karena generasi kita nantinya tetap mengenal sosok almarhum sebagai bapak pembangunan di Bangkalan,” tandasnya. ram