https://kinganddukeatl.com

https://greenopportunities.org

https://www.bunzburgerz.com

https://www.depotbaltimore.com

https://eis.yru.ac.th/-/dragon222/

https://booking.yru.ac.th/-/rajagacor/

August 21, 2021 – nusantara7

https://kinganddukeatl.com

https://greenopportunities.org

https://www.bunzburgerz.com

https://www.depotbaltimore.com

https://eis.yru.ac.th/-/dragon222/

https://booking.yru.ac.th/-/rajagacor/

Bantuan Paket Sembako dari PPP Jombang untuk PKL hingga Anak Yatim

Bantuan Paket Sembako dari PPP Jombang untuk PKL hingga Anak Yatim

Jombang– PKL (pedagang kaki lima), anak yatim, fakir miskin, dan warga yang menjalani isoman (isolasi mandiri) menerima bantuan paket sembako yang disalurkan oleh Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Jombang, Jawa Timur.

Secara simbolis, penyaluran bantuan paket sembako sekaligus santunan anak yatim itu dilaksanakan di aula Pondok Pesantren Putri Al Lathifiyyah 2, Bahrul Ulum Tambakberas, Jombang, Jumat (20/8/2021).

Pembagian bansos tersebut merupakan gerakan sedekah Muharram sekaligus dalam rangka memperingati HUT Ke-76 Kemerdekaan RI, 17 Agustus 2021 dan peringatan tahun baru islam 1443 Hijriah.

Kegiatan itu juga diikuti secara virtual pengurus ranting dan anak cabang PPP se-Kabupaten Jombang, DPW PPP Jatim serta DPP PPP. Sedangkan yang hadir di lokasi acara di antaranya Ketua DPC PPP Jombang Hj Mundjidah Wahab, anggota DPRD Jatim dari PPP Silahudin Asyari, anggota DPR RI dari PPP Ema Umiyyatul Chusna serta anggota Farksi PPP DPRD Jombang dan sejumlah pengurus partai. Karena masih dalam situasi pandemi, protokol kesehatan diterapkan secara ketat dalam acara itu.

Ketua pelaksana kegiatan, Farid Alfarisi dalam laporannya menjelaskan, PPP Jombang menyalurkan ribuan paket sembako kepada PKL yang terdampak pandemi Covid-19, masyarakat yang isoman serta fakir miskin dan anak yatim. “Detailnya, 230 paket sembako untuk PKL, 230 paket sembako untuk yatim, 230 untuk isoman Covid-19, serta 2000 paket sembako untuk fakir miskin yang tedampak pandemi,” katanya.

Farid mengatakan, penyaluran paket sembako itu melibatkan anggota legislatif dari PPP mulai DPR RI Dapil VIII, DPRD Propinsi Dapil 10, dan Fraksi PPP DPRD Jombang, juga Gerakan Pemuda Ka’bah (GPK) dan Wanita Persatuan Pembangunan (WPP).  “Kami saling menyemangati dan mendukung pemerintah dalam memutus penyebaran Covid-19, serta menggerakkan perekonomian, khususnya masyarakat menengah ke bawah,” ujar Farid.

Ketua PPP Jombang Hj Mundjidah Wahab menambahkan, kebijakan pemerintah kembali memperpanjang pelaksanaan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) hingga 23 Agustus 2021, tentu sangat berdampak bagi semua masyarakat terutama pelaku usaha kecil.

Oleh sebab itu, bantuan paket sembako tersebut diharapkan bisa meringankan beban masyarakat yang terdampak pandemi. Menurut Mundjidah, berbagai skema bantuan sosial sudah diberikan kepada warga terdampak pandemi COVID-19, mulai dari pemerintah pusat, provinsi, hingga kabupaten dan kota.

“Selain bantuan dari pemerintah, peran serta masyarakat termasuk partai politik untuk ikut membantu meringankan beban warga kurang mampu,” kata perempuan yang juga menjabat sebagai Bupati Jombang ini.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal DPP PPP, Arwani Thomafi yang hadir secara virtual menyampaikan gerakan peduli di bulan Muharram yang dilakukan DPC PPP Jombang bisa dijadikan contoh oleh kader PPP di daerah lain.

“Kami juga mengapresiasi kiprah dan perjuangan Bu Nyai Mundjidah Wahab yang berhasil membesarkan PPP di Jombang. Yakni yang sebelumnya hanya 4 kursi legislatif, kini bertambah menjadi 7 kursi di DPRD Jombang,” ujarnya.

(brj)

32 Orang Kabur dari Afghanistan dan Terjebak di Perbatasan Polandia-Belarus

32 Orang Kabur dari Afghanistan dan Terjebak di Perbatasan Polandia-Belarus

Warsawa – Kelompok hak-hak pengungsi Polandia bernama Fundacja Ocalenie mengatakan ada 32 orang warga Afghanistan terjebak selama 12 hari di antara Polandia dan Belarusia. Mereka diketahui kabur dari Afghanistan yang kini dikuasai Taliban.

Dilansir dari Associated Press, kelompok Fundacja Ocalenie meminta pihak berwenang untuk mengizinkan 32 warga Afghanistan itu mengajukan status sebagai pengungsi. Namun, otoritas Polandia menolak membiarkan 32 warga Afghanistan itu masuk, sementara pihak Belarusia tidak mengizinkan kembali.

“Sesuai dengan hukum yang berlaku di Polandia, masing-masing orang ini harus diizinkan untuk mengajukan permohonan perlindungan,” ujar Presiden kelompok Fundacja Ocalenie Piotr Bystrianin, Jumat (20/8/2021).

Anggota kelompok Fundacja Ocalenie tiba di tempat para migran terjebak, dekat desa Usnarz Górny, pada Rabu (18/8) untuk membawakan sejumlah bantuan seperti makanan, tenda, kantong tidur, dan power bank. Mulanya, anggota kelompok Fundacja Ocalenie tidak diberi akses tetapi kemudian diperbolehkan memberikan bantuan pada hari Kamis (19/8).

Seorang anggota kelompok Fundacja Ocalenie, Tahmina Rajabova, melaporkan para migran berjumlah 32 orang dari Afghanistan yang semuanya ingin mengajukan status pengungsi di Polandia. Salah satunya yakni seorang gadis berusia 15 tahun dan beberapa orang yang sakit.

Beberapa hari sebelumnya, sekitar 12 orang dari Irak -wanita dan anak kecil- terdampar bersama migran dari Afghanistan, tetapi otoritas Belarusia mengizinkan mereka kembali ke Belarus.

“Situasi yang tidak manusiawi dan memalukan bahwa Polandia, bersama dengan Belarusia, mengutuk orang-orang ini ke penjara di perbatasan, dalam kondisi yang menyinggung martabat manusia dan mengancam jiwa,” kata seorang anggota parlemen Polandia sayap kiri, Maciej Konieczny.

Polandia dan negara-negara seperti Lithuania, Latvia dan Estonia menuduh Presiden Belarusia Alexander Lukashenko mengirim migran melintasi batas negara tanpa persetujuan. Tindakan Lukashenko itu disebut memicu ‘perang hibrida’. Sebagian besar migran baru-baru ini keluar dari Belarusia diyakini berasal dari Irak dan Afghanistan.

Polandia sendiri telah mengerahkan ratusan tentara ke perbatasan dan mendirikan kawat berduri. Perdana Menteri Polandia Mateusz Morawiecki mengatakan pada bahwa dia bersimpati dengan para migran, tetapi bersikeras bahwa mereka adalah ‘kiriman Belarusia’. (dtk)

Timor Tengah Utara Diguncang Gempa M 5,4

Timor Tengah Utara Diguncang Gempa M 5,4

Jakarta – Gempa terjadi di Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur (NTT). Gempa tersebut berkekuatan magnitudo 5,4.

Menurut data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa terjadi pada Jumat (20/8/2021) pada pukul 23.45 WIB. Gempa berada di titik koordinat 9,09 lintang selatan, dan 124,20 bujur timur.

“Pusat gempa berada di laut, 59 km barat laut Timor Tengah Utara,” tulis BMKG dalam keterangannya.

Gempa tersebut terjadi di laut dengan titik gempa di kedalaman 28 km. Gempa dirasakan di wilayah Timor Tengah Utara, dan Alor.

Di Timor Tengah Utara, gempa dirasakan dengan kekuatan III MMI hingga IV MMI. Sementara di Alor, gempa dirasakan dengan kekuatan II MMI hingga III MMI.

Pada II MMI, getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang. Kemudian, III MMI berarti getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu. Sementara pada IV MMI, pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, di luar oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu berderik dan dinding berbunyi.

Belum diketahui informasi mengenai ada kerusakan akibat gempa tersebut. Termasuk soal ada tidaknya korban jiwa pada kejadian itu. (dtk)

Begini Skenario dari Ketua Komisi X DPR Usul Sekolah Jadi Zona Aman COVID

Begini Skenario dari Ketua Komisi X DPR Usul Sekolah Jadi Zona Aman COVID

Jakarta – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan sekolah tatap muka bisa segera dibuka apabila seluruh siswa telah menjalani vaksinasi COVID-19. Ketua Komisi X DPR RI Syaiful Huda mengusulkan agar semua sekolah ditetapkan sebagai zona aman Corona. Begini skenarionya.

“Presiden Jokowi memastikan sekolah akan segera dibuka jika vaksinasi COVID-19 berjalan lancar. Kami meminta Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) menjadikan sekolah sebagai zona aman COVID-19, baik dari sisi kesehatan maupun sebagai ujung tombak kampanye hidup, dengan kebiasaan baru di era pandemi,” ujar Syaiful Huda, Jumat, (20/8/2021).

Seperti diketahui, Presiden Jokowi mempersilahkan pembukaan sekolah tatap muka jika seluruh pelajar telah menjalani vaksinasi Corona. Pernyataan tersebut disampaikan Jokowi saat berdialog dengan sejumlah pelajar, guru dan kepala sekolah dari berbagai provinsi secara virtual, di sela kunjungan kerja ke SMP Negeri Mejayan, Madiun, Jawa Timur, Kamis (19/8).

Huda menjelaskan pembukaan sekolah layak segera dilakukan mengingat kian banyaknya tingkat vaksinasi guru dan siswa. Selain itu tren penurunan kasus harian maupun kasus aktif juga terus terjadi.

“Kami berharap pembukaan sekolah secara terbatas yang dikombinasikan dengan pembelajaran online bisa mengembalikan ikatan emosional dari peserta didik, atas lingkungan sekolah mereka. Pembukaan sekolah ini juga bisa membuat anak-anak terbiasa untuk hidup situasi new normal,” katanya.

Lebih lanjut Huda menyebut jumlah anak terpapar COVID-19 di Indonesia cukup tinggi jika dibandingkan sejumlah negara di dunia. Menurutnya, karena anak lebih memiliki banyak waktu untuk bermain di luar rumah.

“Akibatnya anak-anak sering berkumpul dan bermain ke luar rumah tanpa pengawasan ketat, termasuk apakah mereka melakukan protokol kesehatan dengan memakai masker dan menjaga jarak, saat bermain di luar rumah,” sebut pimpinan Komisi X dari Fraksi PKB itu.

Huda menilai dengan sekolah tatap muka, maka gerak-gerik anak justru dapat dikontrol. Mereka di sekolah bisa berinteraksi dan mendapatkan bimbingan langsung dari guru maupun teman, tentang bagaimana harus beradaptasi dengan kebiasaan baru di kala pandemi.

“Para siswa pun bisa mempraktikan secara langsung bagaimana harus memakai masker dengan benar, bagaimana harus menjaga jarak, bagaimana membiasakan diri untuk cuci tangan dan praktik-praktik baik lainnya,” tutur Huda.

Kendati demikian, upaya mewujudkan sekolah sebagai zona aman COVID-19 bagi anak harus dipersiapkan dengan matang. Begini skenario usulan Huda.

“Mulai dari skenario berangkat dan pulang sekolah, pembatasan jam sekolah, pembatasan ruang kelas, daftar item sarana-prasarana yang harus disiapkan sekolah, hingga tuntasnya vaksinasi guru dan tenaga kependidikan,” paparnya.

Terakhir, Huda juga melihat sudah saatnya ada perubahan cara pandang terhadap siswa sekolah, yang selama ini kerap dipandang sebagai objek program penanganan COVID-19. Dia mengusulkan agar siswa justru dijadikan agen untuk mengkampanyekan hidup sehat dengan menerapkan protokol kesehatan.

“Apalagi saat ini pemerintah sudah menyatakan remaja usia 12-18 tahun, yang ini rata-rata usia sekolah, juga bakal menjadi sasaran vaksinasi COVID-19. Tentu para siswa bisa dijadikan sebagai duta kampanyenya,” pungkasnya.

(dtk)

Izin Mendarat di Kabul Sempat Ditunda Begini Cerita Perjuangan Evakuasi WNI oleh Menlu

Izin Mendarat di Kabul Sempat Ditunda Begini Cerita Perjuangan Evakuasi WNI oleh Menlu

Jakarta – Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi menceritakan proses evakuasi warga negara Indonesia (WNI) dari Afganistan, usai dikuasai Taliban, menuju tanah air. Menurut Retno, perjuangan evakuasi dirasa cukup panjang serta mengalami beberapa kejadian.

“Awalnya evakuasi direncanakan dilakukan menggunakan pesawat sipil. Namun demikian, di tengah jalan, rencana tersebut harus Kita sesuaikan karena kondisi lapangan yang berubah. Dan sesuai koordinasi dengan Panglima TNI, maka diputuskan evakuasi menggunakan pesawat militer,” ucap Retno usai menyambut WNI yang baru tiba dari Afganistan, di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Jakarta, Sabtu (21/8/2021).

Retno menyebut, semua proses pembahasan dan rencana evakuasi diketahui oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan beberapa menteri terkait. “Semua langkah persiapan terus dilaporkan kepada bapak presiden, dan laporan langsung terakhir saya sampaikan kepada bapak presiden 18 Agustus pagi hari. Kemarin saya sampaikan briefing di depan Menko Polhukam, Panglima TNI, Kapolri, Waka BIN dan KSP,” ucap Retno.

Pesawat TNI Angkatan Udara (AU) berangkat dari Bandara Halim Perdanakusuma pada 18 Agustus 2021, pada pukul 06.00 WIB. Pesawat tersebut menempuh jalur paling cepat menuju Kabul, dengan transit di Islamabad, Pakistan.

“Rute yang ditempuh pesawat adalah Jakarta-Aceh-Colombo-Karachi-Islamabad-Kabul. Dari awal keberangkatan pesawat memang dirancang untuk bermalam di Islamabad. Keputusan ini diambil dengan pertimbangan bahwa, penerbangan Islamabad-Kabul sangat pendek yaitu sekitar satu jam atau kurang dari satu jam, dan pesawat dapat bergerak cepat jika kesempatan lending diberikan waktu-waktu,” katanya.

Saat Pesawat TNI AU terbang, petugas di Jakarta mengurus izin terbang. Termasuk izin terbang dan izin mendarat di Kabul. Proses berjalan dengan baik hingga pesawat TNI AU tiba di Islamabad.

“Alhamdulillah izin lintas udara semua dapat diperoleh dan pesawat mendarat di Islamabad pada 18 Agustus pukul 20.27 waktu setempat,” kata Retno.

Kemudian, pemerintah Indonesia mengurus izin mendarat di Kabul. Awalnya, izin mendarat di bandara Kabul diagendakan pada 19 Agustus 2021.

“Koordinasi terus dilakukan untuk mengurus izin landing pesawat di Bandara Hamid Karzai Kabul. Semula kita berhasil mendapatkan slot mendarat untuk 19 Agustus pagi sekitar pukul 04.10. Namun izin tersebut kemudian ditarik dan ditunda karena adanya perkembangan lapangan yang tidak kondusif,” kata Retno.

Setelah pembatalan itu, Retno menyebut pemerintah Indonesia harus mengurus ulang izin mendarat. Pesawat tetap berada di Islamabad menunggu izin mendarat di Kabul dikabulkan.

“Pada tanggal 19 Agustus pukul 11.00 saya memimpin rapat koordinasi yang diikuti oleh tim Jakarta, Islamabad, dan Kabul guna melakukan asesmen kondisi di Afganistan, mendetailkan kembali rencana evakuasi, serta upaya untuk mendapatkan izin landing yang baru,” katanya.

“Selain koordinasi pada working level, komunikasi juga saya lakukan secara langsung dengan Menteri Luar Negeri Turki, Menteri Luar Negeri Norwegia, pihak Belanda, Amerika Serikat, dan NATO. Proses ini adalah proses yang tidak mudah, dan memerlukan koordinasi yang kuat. Tanggal 20 Agustus dinihari diperoleh informasi izin landing yang baru telah diperoleh,” sambungnya.

Pesawat TNI AU kemudian langsung bergerak terbang ke Kabul dari Islamabad. Pesawat TNI AU berangkat dari Islamabad pada pukul 04.10 waktu setempat.

“Tiba di Kabul 05.17 rencana rencana awal pesawat hanya berhenti selama 30 menit namun kembali terjadi dinamika sehingga pesawat berada di bandara Kabul selama kurang lebih dua jam,” kata Retno.

“Pesawat TNI Angkatan Udara terbang dari Kabul pukul 07.10 dan tiba kembali di Islamabad pukul 8.11 waktu setempat untuk melakukan pengisian bahan bakar dan kemudian kembali terbang mengenakan rute yang sama. Dan alhamdulillah pesawat sudah tiba kembali di Bandara Halim Perdanakusuma pada pagi hari ini 21 Agustus 2021,” kata Retno.

Akhirnya, pada Sabtu (21/8), pukul 03.05 pesawat tiba di Bandara Halim Perdanakusuma. Sebanyak 26 WNI, 5 warga negara Filipina, dan dua warga negara Afghanistan sampai dengan selamat. Retno merasa sangat bertemima kasih kepada pihak-pihak yang membantu proses evakuasi.

“Pada kesempatan ini, saya ingin mengucapkan terima kasih banyak kepada: Panglima TNI dan Jajarannya; KaBIN dan jajarannya; dan tentunya; Kepada seluruh tim evakuasi yang terdiri dari unsur Kementerian Luar Negeri, TNI, dan BIN. You did it guys, terima kasih banyak,” katanya.

(dtk)