https://kinganddukeatl.com

https://greenopportunities.org

https://www.bunzburgerz.com

https://www.depotbaltimore.com

https://eis.yru.ac.th/-/dragon222/

https://booking.yru.ac.th/-/rajagacor/

August 12, 2021 – nusantara7

https://kinganddukeatl.com

https://greenopportunities.org

https://www.bunzburgerz.com

https://www.depotbaltimore.com

https://eis.yru.ac.th/-/dragon222/

https://booking.yru.ac.th/-/rajagacor/

Wedang Jancuk untuk Kuatkan Imun Tubuh

Wedang Jancuk untuk Kuatkan Imun Tubuh

Lamongan – Di Lamongan, jancuk menjadi salah satu nama minuman rempah yang disebut wedang jancuk. Wedang jancuk diracik dari beragam rempah dipercaya bisa meningkatkan stamina dan imun tubuh.

Jancuk bukanlah umpatan khas orang Jawa Timur. Jancuk dipakai sebagai nama wedang Jancuk. Salah satu minuman di Bang Jo Coffee yang ada di paguyuban PKL Jalan Andansari Lamongan. Jancuk merupaka akronim dari Jahe, Kencur dan Jeruk yang ditambahkan ramuan rempah lainnya.

“Wedang jancuk sebenarnya adalah akronim dari Jahe, Kencur dan Jeruk, inti dari minuman ini,” kata Johan Wahyudi, pemilik warung Bang Jo Coffee saat berbincang dengan detikcom, Selasa (10/8/2021).

Mengapa menyebut ramuan minuman herbalnya dengan sebutan wedang jancuk? Johan mengaku karena ia hanya ingin praktis dan mudah diingat saja. Kata Jancuk, menurut Johan, sudah sangat akrab di telinga warga Jawa Timur.

“Yo golek gampange ae mas (cari mudahnya saja, mas). Karena istilah Jancuk itu kan sudah familiar di telinga masyarakat Jawa Timur. Pelanggan yang pesan tinggal bilang Wedang Jancuk,” ujar Johan.

Johan menjual Wedang Jancuk pertama kali sejak pandemi Corona melanda Lamongan sekitar setahun yang lalu. Ketika itu, Johan hanya menyajikan minuman Wedang Jahe dan Wedang Jeruk saja, tapi ternyata sensasi dari aroma dan kehangatan kedua minuman tersebut hanya sesaat.

“Dari sini saya kemudian meracik minuman lagi dengan menambahkan ramuan rempah sehingga kehangatan dan aromanya lebih kental dengan menggabungkan jahe parut dan air jeruk ditambah dengan kencur,” terang Johan yang memulai racikan wedang jancuknya sekitar Juli 2020 itu.

Menurutnya membuat ramuan Wedang Jancuk itu sangat mudah. Pertama, kencur yang sudah dibersihkan digeprek terlebih dahulu dan masukkan ke dalam gelas bersama gula pasir atau gula Jawa tergantung selera. Selanjutnya, ditambahkan air jeruk peras. ‘Setelah itu jahe parut ditaruh di saringan lembut dan disiram dengan air mendidih. Wedang jancukpun siap dihidangkan,” ungkapnya.

Wedang jancuk racikan Johan inipun laris dan banyak diminati berbagai kalangan masyarakat, mulai dari warga biasa hingga ASN. Wedang ini dipercaya dapat menjaga stamina dan meningkatkan imunitas tubuh dan juga harganya yang ramah di kantong, yaitu hanya Rp 5 ribu.

Namun, sejak diberlakukannya PPKM tak banyak pelanggan yang menikmati wedang buatannya di warung karena lebih banyak yang dibungkus untuk dinikmati di rumah. “Banyak sih mas peminatnya, tapi kalau sekarang lebih banyak yang dibungkus dari pada dinikmati ditempat karena sekarang ‘kan masih PPKM,” imbuhnya.

Salah satu penikmat Wedang Jancuk, Aris Bachtiar mengungkapkan, selama masa pandemi ini ia memang sering minum Wedang Jancuk racikan Johan ini. Jarak rumah dan lokasi warung tidak menyurutkan langkah Aris untuk menyeruput wedang jancuk ini. “Aroma rempahnya dan kehangatan rempah-rempahnya cocok untuk kondisi saat ini,” kata Aris, warga Kecamatan Duduk Sampeyan, Gresik ini.

Pelanggan lainnya, Mokhammad Zamroni mengapresiasi inovasi warga Lamongan yang membuat minuman dari rempah-rempah di tengah masa pandemi yang tak kunjung selesai. Zamroni menyebut, ia juga kerap menikmati wedang jancuk ini bersama teman-temannya. “Ini inovasi bagus. Saya juga sering menikmati wedang tersebut bersama teman-teman ASN lainnya,” aku Zamroni.

Nah, tertarik merasakan khasiat wedang jancuk ini? Silakan mampir di Bang Jo Coffee yang ada di paguyuban PKL Jalan Andansari Lamongan. Bisa beli untuk dibawa pulang. (dtk)

Lukisan ‘Kokoh Laksana Batu Karang, Lentur Bagai Samudera’ Dihadiahkan SBY pada AHY

Lukisan ‘Kokoh Laksana Batu Karang, Lentur Bagai Samudera’ Dihadiahkan SBY pada AHY

Jakarta – Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY, berulang tahun yang ke-43 pada 10 Agustus 2021 kemarin. SBY menghadiahi AHY sebuah lukisan berjudul ‘Kokoh Laksana Batu Karang, Lentur Bagaikan Samudera’.

“Selepas makan malam di hari ulang tahun saya kemarin, kaget sekaligus senang sekali Bapak menghadiahi lukisan yang diberi judul Kokoh Laksana Batu Karang, Lentur Bagaikan Samudera yang memiliki filosofi luar biasa,” kata AHY dalam keterangannya, Kamis (12/8/2021).

AHY menyebut lukisan itu adalah doa baginya dan keluarga besar. Ada pesan bermakna di balik lukisan tersebut.

“Ini doa dari Pak SBY bagi saya dan keluarga, bahwa dalam hidup itu prinsip kita harus kokoh, sekokoh batu karang. Tidak boleh patah, atau bengkok-bengkok, terutama dalam menyuarakan kebenaran, memperjuangkan keadilan, dan juga memperjuangkan rakyat. Tetapi dalam berpolitik, dalam berdemokrasi, kita juga harus lentur, harus menggunakan berbagai pendekatan yang juga bisa diterima dengan baik oleh berbagai pihak. Jadi harus lentur, selentur samudera,” ujar AHY.

Aktivitas SBY melukis belakangan terungkap setelah elite Demokrat membagikannya ke jagat Twitter. AHY menjelaskan hobi melukis ini sudah dilakukan SBY sejak SMP.

“Tapi yang hobi melukis ini spesial. Sejak SMP dan SMA, berarti kira-kira 60 tahun lalu, beliau sebenarnya menggemari seni lukis. Cuma ya setelah itu, tidak pernah lagi dilakukannya. Sampai akhirnya di masa COVID, terutama semenjak ledakan COVID terakhir, setiap hari bisa sampai 6-8 jam melukis. Tidak terus-terusan ya, ada jeda ishoma, tapi beliau sangat menikmati dalam ruang kecilnya di perpustakaan, yang akhirnya sekarang kita buatkan satu studio kecil yang nyamanlah untuk beliau bisa mengeksplorasi gagasan dan hal-hal yang bisa dituangkan dalam lukisan yang indah,” kata AHY.

AHY menyebut melukis adalah healing process yang dilakukan Pak SBY usai kehilangan Ani Yudhoyono. SBY disebut mendapat kebahagiaan baru di hatinya.

“Karena yang menjadi objek lukisan, selain keindahan alam Pacitan, juga karya-karya foto Ibu Ani. Dengan mengabadikannya dalam bentuk lukisan itulah sebagai bentuk kerinduan dan kecintaannya pada Ibu Ani. Saya rasa Pak SBY berhasil menemukan cara untuk mengobati rasa rindu dan kehilangannya itu,” ujar AHY.

“Harapannya nanti, jika sudah semakin produktif dan semakin bagus hasilnya, Pak SBY berencana memajang karya-karya lukisannya itu di Galeri Seni Ani Yudhoyono yang berada dalam satu compound di dalam Museum SBY dan Ani Yudhoyono di Pacitan,” ujarnya. (dtk)

Bapak Presiden Anugerahi 335 Tokoh Tanda Kehormatan Bintang Mahaputera-Bintang Jasa

Bapak Presiden Anugerahi 335 Tokoh Tanda Kehormatan Bintang Mahaputera-Bintang Jasa

Jakarta – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menganugerahi ratusan tokoh tanda kehormatan. Tanda kehormatan yang diberikan mulai Bintang Mahaputera Adipradana hingga Bintang Jasa Utama.

Acara penganugerahan dilakukan di Istana Negara, Jakarta, pukul 09.00 WIB, Kamis (12/8/2021). Wakil Presiden Ma’ruf Amin turut hadir dalam penganugerahan tanda kehormatan itu.

Penganugerahan ini didasarkan pada Keppres No 76, 77, 78/TK Tahun 2021 tentang Penganugerahan Tanda Kehormatan Bintang Mahaputera, Bintang Budaya Parama Dharma, dan Bintang Jasa.

“Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Presiden Republik Indonesia menimbang dan seterusnya, mengingat dan seterusnya, memutuskan menetapkan dan seterusnya. Ke-1 menganugerahkan tanda kehormatan Bintang Mahaputera, Bintang Budaya Parama Dharma, dan Bintang Jasa kepada mereka yang nama jabatan dan profesinya tersebut dalam lampiran keputusan ini sebagai penghargaan atas jasa-jasanya sesuai ketentuan syarat khusus dalam rangka memperoleh tanda kehormatan Bintang Mahaputera, Bintang Budaya Parama Dharma, dan Bintang Jasa sebagaimana diatur dalam undang-undang,” ujar Sekretaris Militer Presiden, Marsda TNI Tonny Harjono.

Ada 355 tokoh yang dianugerahi tanda kehormatan. Beberapa di antaranya almarhum Artidjo Alkostar, yang dianugerahi Bintang Mahaputera Adipradana hingga Komisaris Transmedia Ishadi SK, yang dianugerahi Tanda Kehormatan Bintang Jasa Utama.

Tanda kehormatan ini merupakan tanda kehormatan yang tertinggi yang diberikan oleh Pemerintah Republik Indonesia. Tanda kehormatan ini diberikan kepada mereka yang secara luar biasa menjaga keutuhan, kelangsungan, dan kejayaan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Berikut daftar penerima Tanda Kehormatan:

  1. Almarhum Artidjo Alkostar, dianugerahi Bintang Mahaputera Adipradana
    2. Almarhum I Gede Ardika, dianugerahi Bintang Mahaputera Adipradana
    3. Antonius Sujata, dianugerahi Bintang Mahaputera Utama
    4. Maradaman Harahap, dianugerahi Bintang Mahaputera Nararya
    5. Dipl. -Ing Jacobus Busono, dianugerahi Bintang Mahaputera Nararya
    6. Almarhum Kusumokesowo, dianugerahi Bintang Budaya Parama Dharma
    7. Almarhum Rusdi Sufi, dianugerahi Bintang Jasa Utama
    8. Goldammer, Johan Georg, Andreas, dianugerahi Bintang Jasa Utama
    9. Ishadi SK, dianugerahi Bintang Jasa Utama
    10. Eurico Guterres, dianugerahi Bintang Jasa Utama
    11. Almarhum Adnan Ibrahim, dianugerahi Bintang Jasa Pratama
    12. Almarhum Ngadiah, dianugerahi Bintang Jasa Pratama
    (Almarhum Adnan Ibrahim dan Almarhum Ngadiah mewakili 256 tenaga kesehatan yang gugur dalam penanganan COVID-19)
    13. Almarhum Soehendro mewakili 66 tenaga kesehatan yang gugur dalam penanganan COVID-19, dianugerahi Bintang Jasa Nararya

(dtk)

Ketum MUI-Rais Am PBNU KH Miftachul Akhyar Kecelakaan di Salatiga

Ketum MUI-Rais Am PBNU KH Miftachul Akhyar Kecelakaan di Salatiga

Yogyakarta – Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang juga Rais Am PBNUKH Miftachul Akhyar mengalami kecelakaan di Salatiga, Jawa Tengah. Saat ini pemimpin tertinggi Jamiyah Nahdlatul Ulama (NU) tersebut dirawat di RSUD Salatiga.

“Benar, Kiai Miftah (KH Miftachul Akhyar) mengalami kecelakaan tadi malam, dalam perjalanan dari Jakarta mau pulang ke Jawa Timur,” demikian disampaikan Rais Syuriah PWNU Jateng, KH Ubaidillah Shodaqoh, kepada detikcom, Kamis (12/8/2021).

KH Ubaidillah mengaku tidak mengetahui pasti kronologi kejadian. Namun informasi yang diterima detikcom menyebutkan bahwa kecelakaan terjadi di ruas tol Semarang-Salatiga.

KH Miftachul Akhyar saat ini dirawat di RSUD Salatiga. Menurut Kiai Ubaid, pengasuh Ponpes Miftachussunnah Surabaya tersebut dalam kondisi sadar.

“Saat ini Kiai (KH Miftachul Akhyar) masih dirawat di RSUD Salatiga,” lanjut KH Ubaid. (dtk)