https://kinganddukeatl.com

https://greenopportunities.org

https://www.bunzburgerz.com

https://www.depotbaltimore.com

https://eis.yru.ac.th/-/dragon222/

https://booking.yru.ac.th/-/rajagacor/

August 4, 2021 – nusantara7

https://kinganddukeatl.com

https://greenopportunities.org

https://www.bunzburgerz.com

https://www.depotbaltimore.com

https://eis.yru.ac.th/-/dragon222/

https://booking.yru.ac.th/-/rajagacor/

Khofifah: Kunci percepatan vaksinasi di Jatim adalah Sinergisitas dan kolaborasi

Khofifah: Kunci percepatan vaksinasi di Jatim adalah Sinergisitas dan kolaborasi

Madura9, Surabaya – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menegaskan sinergisitas dan kolaborasi menjadi kunci sukses percepatan layanan vaksinasi bagi masyarakat di wilayah setempat.

“Maksimalisasi sinergisitas dan kolaborasi dengan berbagai elemen strategis atau pemangku kebijakan tentunya akan mempercepat capaian vaksinasi,” ujar Khofifah di sela meninjau vaksinasi massal di Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya, Rabu,4/8.

Berbagai elemen tersebut, kata dia, seperti berbasis kampus, tempat pelayanan kesehatan, hingga perusahaan-perusahaan.

Gubernur Khofifah menambahkan dalam menerapkan sinergisitas dan kolaborasi, Dinas Pendidikan diminta fokus melakukan koordinasi dengan perguruan tinggi, sedangkan Dinas Kesehatan Jatim menyinergikan dengan semua elemen strategis di Jatim.

Selain itu, vaksinasi massal merupakan wujud sinergisitas dan kolaborasi dengan pendekatan pentaheliks antara pemerintah provinsi, pemerintah kota, dan perguruan tinggi.

“Seperti di UINSA seperti sekarang, universitas menyiapkan tempat dan kegiatan, Pemprov Jatim menyiapkan dosis vaksin, sementara Pemkot Surabaya menyiapkan tenaga kesehatan dan vaksinator,” ucap orang nomor satu di Pemprov Jatim tersebut.

Menurut dia, cara tersebut adalah program gotong royong dan semua pihak wajib bergandengan tangan membangun sinergisitas serta kolaborasi untuk bersama-sama memberikan layanan percepatan vaksinasi bagi masyarakat.

“Jadi ini akan menjadi format kebersamaan, kegotongroyongan dan keguyubrukunan di antara seluruh pemangku kebijakan di Jatim,” kata dia.

Pada kesempatan sama, mantan Menteri Sosial tersebut menjelaskan terdapat 4,2 juta masyarakat di Jatim yang masuk tahap vaksin dosis kedua sudah jatuh tempo.

Karena itulah, Khofifah memerlukan dukungan pasokan vaksin dari pemerintah pusat dan telah dilaporkan kepada Menteri Kesehatan maupun Menteri Dalam Negeri.

Vaksinasi massal di UINSA Surabaya digelar 4-5 Agustus 2021 dengan sasaran 5.000 peserta atau disiapkan 5.000 dosis vaksin untuk sivitas akademika universitas setempat, serta sebagian warga sekitar lingkungan kampus.

Turut hadir pada kesempatan tersebut sekaligus mendampingi Gubernur Khofifah adalah Rektor UINSA Prof Masdar Hilmy, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, serta sejumlah kepala dinas terkait. ant

Wagub Jatim minta segera diganti kualitas bagus, Saat temukan beras bansos berkutu

Wagub Jatim minta segera diganti kualitas bagus, Saat temukan beras bansos berkutu

Madura9, Bangkalan – Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak minta beras berkutu untuk bantuan sosial dari Kementerian Sosial bagi masyarakat Bangkalan diganti dengan beras kualitas bagus.

“Saya mengapresiasi Pemkab Bangkalan dan saya berterima kasih kepada Pak Bupati dan Kadinsos atas kerja cepatnya. Pagi-pagi bangun saya diberi info dan saya langsung lapor Ibu Gubernur, dan Ibu Gubernur bilang untuk menindaklanjuti dengan segera,” katanya saat meninjau langsung kondisi beras bantuan sosial berkutu tersebut di Kabupaten Bangkalan, Rabu.

Bantuan sosial berupa beras sebanyak 3.000 paket tersebut merupakan program dari Kementerian Sosial RI.

Saat dilakukan pengecekan, beras yang dikemas dengan bertulis “Bantuan Beras PPKM Darurat Kemensos RI” tersebut berwarna kuning dan berkutu.

“Jadi tadi kita menemukan bahwa kualitas beras bantuan ini memang tidak baik, tetapi sebenarnya banyak juga program-program bantuan pemerintah yang kualitas berasnya baik, termasuk yang dari Bulog itu baik,” kata Wagub.

Saat melakukan pengecekan, Wagub Jatim itu didampingi Bupati Bangkalan Abdul Latif Amin Imron dan Kepala Dinas Sosial Kabupaten Bangkalan Wibagio Suharta.

Saat itu, Wagub Emil meminta agar bantuan tersebut tidak didistribusikan terlebih dahulu.

Dalam beberapa hari ke depan, Emil memastikan beras pengganti akan segera dikirimkan untuk selanjutnya diberikan kepada masyarakat di Kabupaten Bangkalan.

“Ini tadi saya telpon Pak Alwi (Kadinsos Jatim), artinya hitungan hari harus sudah sampai penggantinya, karena masyarakat sudah nunggu,” katanya, menerangkan.

Menurut Emil, permasalahan harus diatasi bersama. Peran dari pemerintah daerah sangat penting dalam membantu pengawalan program yang datang dari Pemerintah Pusat.

“Ini kerja bersama, Kemensos ngurusi seluruh Indonesia dan Kemensos pun akan senang, tau ada temuan ini. Kita temukan karena pemda memang diminta Kemensos untuk turut mengawal penyaluran bansos. Oleh karena itu, peran pemerintah daerah penting, jadi mohon di maklumi bahwa pemerintah daerah harus bisa membantu Kemensos mengawal program ini,” tuturnya.

Mantan Bupati Trenggalek ini juga berharap kejadian serupa tidak akan terjadi lagi di seluruh wilayah Jawa Timur.

Kasus beras berkutu di Bangkalan itu, hanya sebagian saja, karena di beberapa kabupaten lain kualitasnya bagus.

“Tolong diingat, dari seluruh Jatim yang bermasalah ada di beberapa daerah, jadi yang lainnya menerima beras dengan kualitas bagus. Tetapi yang sedikit tapi bermasalah ini harus segera ditindak cepat,” katanya.

“Kami yakin juga kalau ini ada kaitan dengan amanah dari pemasok yang tidak baik, Kemensos akan mengambil tindakan, saya yakin,” ujarnya.

Selain itu, Emil sangat mengapresiasi respon cepat dari Pemkab Bangkalan dan berharap komunikasi seperti ini akan terus berjalan dengan baik.

Terakhir, Emil pun mengatakan bahwa antisipasi harus dilakukan dalam melihat masalah yang terjadi karena operasi bantuan ini dibuat simultan dengan melibatkan berbagai sumber.

“Antisipasinya kita akan kumpulkan semua data ini dan pastikan pemasoknya, kalau memang bener masalahnya dari penyedia, ya, harus dapat sanksi agar tidak terulang kembali,” ujarnya. ant

Ra Latif  Kembali Beri Insentif 9.312 Guru Ngaji dan Madin Bangkalan

Ra Latif Kembali Beri Insentif 9.312 Guru Ngaji dan Madin Bangkalan

Madura9, Bangkalan  – Bupati Bangkalan R. Abdul Latif Amin Imron kembali memberikan  insentif kepada ribuan guru ngaji dan madrasah diniyah (madin), Rabu (4/8). Secara simbolis realisasi program bupati dan wakil Bupati tersebut diberikan di Pendapa Agung, Rabu (4/8). 

Bupati yang akrab disapa Ra Latif itu menyampaikan, dalam masa pandemi Covid-19 seperti sekarang, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bangkalan terus berupaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Salah satunya dengan memberikan insentif kepada guru ngaji dan madin.

”Insentif untuk guru ngaji dan madin ini program prioritas Pemkab Bangkalan yang sudah berjalan mulai 2018 lalu,” terangnya.

Insentif diberikan sebagai bentuk kepedulian Pemkab Bangkalan kepada guru ngaji dan madin. Karena, mereka memiliki peranan yang sangat penting dalam pengembangan pendidikan keagamaan di Kota Salak. 

”Semoga pemberian insentif ini membantu dan dimanfaatkan untuk peningkatan kesejahteraan bagi guru ngaji dan madin serta meningkatkan semangat pengabdian kepada masyarakat,” harap mantan wakil ketua DPRD Bangkalan itu. 

Menurutnya, dedikasi guru ngaji dan madin sangat besar. Mereka tidak hanya mencetak generasi yang bisa mengaji, tapi juga berkarakter religi. Atas nama Pemkab Bangkalan, pihaknya menyampaikan banyak terima kasih atas pengabdian guru ngaji dan madin. 

”Berapa pun insentif yang diberikan, tidak akan sebanding dengan jasa guru ngaji dan madin berikan. Semoga ke depan akan ada kenaikan sesuai dengan fiskal daerah sehingga bisa meningkatkan nilai insentifnya,” katanya. 

Menurut Ra Latif, ada 9.312 guru ngaji dan madin yang mendapat insentif. Besaran bantuannya Rp 200 ribu per bulan. *Sedangkan yang direalisasikan, Rabu (4/8)  untuk periode April hingga Juni*. 

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Bangkalan Agus Zein mengatakan, insentif yang diberikan merupakan janji politik Bupati Ra Latif dan Wabup Mohni. Itu karena Pemkab Bangkalan menyadari peran guru ngaji dan madin yang sangat besar dalam meningkatkan kualitas keimanan dan ketakwaan generasi muda. 

”Sudah selayaknya kalau mereka diapresiasi oleh Pemkab Bangkalan dengan pemberian insentif,” tandasnya. Ram