https://kinganddukeatl.com

https://greenopportunities.org

https://www.bunzburgerz.com

https://www.depotbaltimore.com

https://eis.yru.ac.th/-/dragon222/

https://booking.yru.ac.th/-/rajagacor/

November 9, 2022 – nusantara7

https://kinganddukeatl.com

https://greenopportunities.org

https://www.bunzburgerz.com

https://www.depotbaltimore.com

https://eis.yru.ac.th/-/dragon222/

https://booking.yru.ac.th/-/rajagacor/

6.000 STB TV di bagikan secara gratis ke warga kota Blitar

6.000 STB TV di bagikan secara gratis ke warga kota Blitar

Nusantara7.com, Blitar – Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia telah resmi memberhentikan siaran TV Analog sejak beberapa hari lalu. Warga pun kini dituntut untuk menggunakan TV Digital untuk menikmati semua siaran stasiun televisi.

 

Meski demikian tidak semua masyarakat, terutama kalangan menengah ke bawah, mampu membeli TV Digital atau alat Set Top Box (STB) yang merupakan alat untuk mengubah siaran TV analog ke digital. Untuk itulah Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Blitar mengusulkan sebanyak 6.000 lebih warganya agar memperoleh STB TV secara Gratis dari pemerintah pusat.

 

“Kami sudah mengusulkan lebih dari 6.000 warga untuk memperoleh SBT TV gratis dari pemerintah pusat,” Kata Mujianto, Kepala Dinas Kominfo Kota Blitar, Rabu (9/11/2022).

 

Adapun penerima STB TV gratis yang diusulkan oleh Kominfo Kota Blitar adalah warga kurang mampu dan sudah terdaftar di Data Terpadu Kesejahteraan Sosial Kementerian Sosial. Total lebih dari 6.000 warga yang termasuk dalam data DTKS Kemensos kini telah diusulkan untuk memperoleh bantuan alat Set Top Box. “Data yang kami usulkan memperoleh STB gratis ke Kominfo Pusat Berasal dari data DTKS Kemensos,” imbuhnya.

 

Sementara itu menurut Kominfo Kota Blitar, saat ini pihaknya tengah menunggu realisasi pemberian alat Set Top Box dari pemerintah pusat. Warga pun diminta bersabar karena semua data DTKS Kemensos telah diberikan ke pemerintah pusat. “Kami saat ini tengah menunggu realisasi penyaluran STB Gratis dari Pemerintah Pusat,” ujar Mujianto.

 

Nantinya, bila alat Set Top Box yang diberikan oleh pemerintah pusat ke Kominfo Kota Blitar telah sampai maka akan disalurkan melalui Kantor Pos. Pihak Kominfo juga menjamin bahwa alat STB tersebut gratis dan tidak dipungut biaya apapun.

 

Mengenai mekanisme pengambilan Set Top Box di Kantor Pos, Kominfo Kota Blitar mengetahui pasti apakah warga yang terdaftar akan diundang ke kantor, atau justru alat STB tersebut langsung dikirim ke rumah-rumah penerima.

 

“Pendistribusian STB langsung dilakukan oleh pihak Kantor Pos, jadi nanti apa warga diundang ke kantor pos atau justru alat itu langsung dikirim ke rumah warga,” pungkasnya.

 

Pemberian alat Set Top Box gratis ini merupakan program pemerintah pusat untuk mendukung migrasi dari TV analog ke digital. Pemberian alat STB ini juga hanya diberikan kepada Warga Kurang Mampu saja. bjm

Usai penembakan, Daden eks ajudan Sambo bantah geledah adik Brigadir J

Usai penembakan, Daden eks ajudan Sambo bantah geledah adik Brigadir J

Nusantara7.com, Jakarta  – Mantan ajudan Ferdy Sambo, Daden Miftahul Haq membantah menggeledah adik Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J, Mahareza Rizky saat datang ke rumah pribadi di Jalan Saguling, Jakarta Selatan setelah Yosua tewas ditembak. Kesaksian Daden berbeda dengan Reza yang mengaku digeledah oleh Daden.

 

“Keterangan saudara berbeda dengan keterangan saksi lainnya. Mana yang benar? Reza 3 kali kami periksa dia katakan saya digeledah oleh saudara Daden. Saudara katakan kemarin katakan, oh saya enggak geledah, saya hanya pegang saja,” tanya Hakim Ketua Wahyu Iman Santoso dalam persidangan terdakwa Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (8/11).

 

“Ya saya memang tidak geledah,” jawab Daden.

 

“Tetapi dia (Reza) bilang saya digeledah oleh saudara Daden apakah saya membawa senpi. Kalau dia pegang, dia enggak akan pegang paha saya dua kali. Saya tanyakan berulang kali,” timpal Hakim Ketua.

 

“Saya tidak menggeledah yang mulia. Saya tidak membenarkan keterangan Reza itu, bahkan dia bilang sampai membuka jok motor, saya tidak ada menggeledah sama sekali yang mulia,” jawab lagi Daden.

 

Daden mengaku saat itu hanya memberitahu Reza agar datang ke kantor Div Propam Polri menggunakan seragam dinas. Bukan baju preman yang dianggap tidak sesuai fungsinya.

 

“Sayangnya CCTV rumah Saguling tidak dijadikan barang bukti di sini. Kalau CCTV itu ada, keterangan saudara yang benar atau keterangan Reza,” kata Hakim Ketua.

 

“Siap yang mulia saya katakan yang sebenarnya, tidak ada penggeledahan di Saguling,” timpal Daden.

 

Diketahui, Mantan Kadiv Propam Polri Ferdy Sambo terancam hukuman berlapis. Musababnya, dia bersama istrinya Putri Candrawathi dan Bripka Ricky Rizal dan Kuat Ma’ruf didakwa melakukan pembunuhan berencana terhadap mendiang Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat. Perbuatan itu dilakukan bersama-sama Richard Eliezer Pudihang Lumiu, Putri Candrawathi, Ricky Rizal Wibowo dan Kuat Ma’ruf (dituntut terpisah), pada Jumat (8/7), sekira pukul 15.28 -18.00 WIB, di Jalan Saguling Tiga No.29, Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan dan di Rumah Dinas Kompleks Polri Duren Tiga No.46, Rt 05, Rw 01, Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan.

 

“Mengadili, mereka yang melakukan, yang menyuruh melakukan, yang turut serta melakukan perbuatan, dengan sengaja dan terencana terlebih dahulu merampas orang lain,” terang Jaksa Penuntut Umum (JPU), saat membacakan surat dakwaan, di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (17/10).

 

Atas perbuatannya melakukan pembunuhan berencana terhadap Yosua, bersama-sama dengan Putri, Richard, Ricky dan Kuat, Sambo pun terancam hukuman mati. Musababnya, mantan jenderal bintang dua tersebut dinilai melanggar Pasal 340 KUHP Jo Pasal 55 ayat 1ke-1 KUHPidana, sebagaimana dalam dakwaan kesatu primer. Selain itu, Sambo juga dijerat Pasal 338 KUHP Jo Pasal 55 ayat 1ke-1 KUHPidana sebagaimana dalam dakwaan kesatu subsidair. jp

Kasus TBC di Kediri capai 815 penderita

Kasus TBC di Kediri capai 815 penderita

Nusantara7.com, Kediri – Dinas Kesehatan Kota Kediri mengungkapkan bahwa temuan kasus Tuberkulosis (TBC) di Kota Kediri hingga akhir bulan Oktober 2022 mencapai 815 penderita.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Kediri dokter Fauzan Adima mengemukakan temuan 815 penderita tersebut cukup banyak.

“Jumlah ini bisa terus bertambah hingga akhir tahun. Semakin banyak temuan penderita, akan membuktikan kinerja dari kader kilisuci,” katanya di Kediri, Selasa.

Ia juga menjelaskan dari 815 penderita TBC yang ditemukan di Kota Kediri, sekitar 80 persen kasus atau 652 penderita TBC telah mendapatkan pengobatan yang intensif selama enam bulan dan telah dinyatakan sembuh, sedangkan sisanya masih harus menjalani pengobatan rutin selama enam bulan.

“Memang untuk pengobatan penderita TBC, pasien harus mengonsumsi obat secara teratur selama enam bulan, agar bakteri Mycobacterium Tuberculosis benar-benar mati,” tutur dia.

Pihaknya telah membentuk kader kilisuci sebagai ujung tombak yang akan bergerak dan bergerilya menganalisa, menemukan dan memantau penderita TBC di Kota Kediri.

Dinas Kesehatan Kota Kediri berharap dengan keterlibatan aktif kader kilisuci dapat menemukan lebih banyak lagi penderita TBC demi menuntaskan dan memutus penyebaran TBC di Kota Kediri.

Kasus Tuberkulosis (TBC) di Indonesia saat ini masih menjadi perhatian khusus bagi pemerintah, termasuk Pemerintah Kota Kediri. Jumlah ditemukan nya kasus TBC di Indonesia saat ini masih menjadi temuan kasus terbesar ke-3 di dunia.

Menurut dia, keterlibatan kader juga sangat penting, terlebih lagi dalam fase pemulihan bagi pasien yang dinyatakan sakit TBC.

“Pada fase pengobatan ini kader juga memiliki peran yang cukup penting demi mendukung kesembuhan pasien TBC,” ucap dia.

Ia juga berharap peran aktif kader tersebut mampu semakin dini menemukan pasien, sehingga yang bersangkutan mendapatkan perawatan lebih dini.

“Pemkot Kediri tidak akan mampu bekerja sendiri untuk menemukan dan memantau pasien TBC. Saya ucapkan terimakasih kepada para kader kilisuci yang sudah menjalankan tugasnya dengan baik dan penuh tanggung jawab,” ujarnya.

Dinkes Kediri menggelar bimbingan teknis kepada 1.870 kader kilisuci yang telah dipilih Dinas Kesehatan Kota Kediri. Mereka secara bergilir diberikan ilmu dan wawasan tentang TBC, baik itu cara mengenalinya, pengobatan hingga pencegahan penyebaran TBC secara bergantian.

Bimbingan dan teknis program TBC tersebut yang rencananya akan dilaksanakan selama tiga hari, mulai 8 hingga 10 November 2022.

Selain sebagai upaya membekali ilmu dan pengetahuan kader kilisuci, bimbingan dan teknis program TBC ini juga sebagai salah satu rangkaian peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-58 yang jatuh pada tanggal 12 November 2022. ant