https://kinganddukeatl.com

https://greenopportunities.org

https://www.bunzburgerz.com

https://www.depotbaltimore.com

https://eis.yru.ac.th/-/dragon222/

https://booking.yru.ac.th/-/rajagacor/

October 24, 2022 – nusantara7

https://kinganddukeatl.com

https://greenopportunities.org

https://www.bunzburgerz.com

https://www.depotbaltimore.com

https://eis.yru.ac.th/-/dragon222/

https://booking.yru.ac.th/-/rajagacor/

Bupati Pasuruan ingatkan kades dan camat tetap waspada bencana alam dan gagal ginjal akut

Bupati Pasuruan ingatkan kades dan camat tetap waspada bencana alam dan gagal ginjal akut

Nusantara7.com, Pasuruan – Kabupaten Pasuruan saat ini mewaspadai 3 ancaman isu yang ada di Indonesia. Ketiga ancaman tersebut yakni waspada bencana alam, penyakit gagal ginjal akut yang menyerang anak, dan juga stunting.

 

Hal ini disampaikan oleh Bupati Pasuruan, Irsyad Yusuf saat memberi sambutan di kegiatan bulan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM), Jumat (21/10/2022) kemarin. Gus Irsyad sapaan akrabnya mengatakan kepada seluruh Camat di Kabupaten Pasuruan untuk selalu waspada.

 

“Mengatisipasi perubahan cuaca yang saat ini memasuki musim penghujan banyak terjadi bencana alam. Jadi untuk para Camat di Kabupaten Pasuruan harus tetap waspada dengan adanya bencana alam,” kata Gus Irsyad.

 

Gus Irsyad juga menambahkan bahwa penanganan stunting di Kabupaten Pasuruan harus saling bersinergi. Ditambahkan saat ini Badan Pengamat Statistik (BPS) telah mengumpulkan data terkait sensus masyarakat.

 

Hal ini dilakukan terkait kesejahteraan masyarakat Kabupaten Pasuruan yang membutuhkan bantuan. Setelahnya nanti didata, masyarakat nantinya akan mendapatkan bantuan langsung tunai (BLT). “Saat ini BPS sedang melakukan sensus kepada masyarakat berkaitan dengan kesejahteraan. Itu bukan BLT tapi untuk memastikan bantuan sosial atau BLT,” lanjutnya.

 

Tak hanya itu Irsyad juga mewanti-wanti Camat di Kabupaten Pasuruan agar menjadi perhatian isu gagal ginjal akut. Diharap setiap Kepala Desa dan Camat saling berkoordinasi agar penanganan lebih cepat. bjm

Dugaan pidana obat sirup penyebab gagal ginjal pada anak, Bareskrim Polri lakukan penyelidikan

Dugaan pidana obat sirup penyebab gagal ginjal pada anak, Bareskrim Polri lakukan penyelidikan

Nusantara7.com, Jakarta – Tim Bareskrim Polri menyelidiki dugaan tindak pidana dalam kasus obat sirop mengandung etilen glikol yang melebihi ambang batas sehingga menyebabkan penyakit gagal ginjal akut progresif atipikal pada anak di Indonesia.

 

“Hari ini tim dari Bareskrim bekerja dengan agenda mengecek hasil laboratorium,” kata Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol. Dedi Prasetyo saat dikonfirmasi di Jakarta, Senin.

 

Dedi menjelaskan pengecekan dalam rangka penyelidikan itu dilakukan Bareskrim Polri bersama tim gabungan dari Kementerian Kesehatan dan Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM).

 

“Tim melakukan penyelidikan secara sinergi dan atensi kejadian tersebut,” tambah mantan kapolda Kalimantan Tengah itu.

 

Terkait hasil pengecekan yang dilakukan, apakah ditemukan kelalaian pengawasan hingga terjadi kasus gagal ginjal akut akibat mengonsumsi obat-obatan sirop, Dedi mengatakan hal itu akan disampaikan setelah penyelidikan selesai dilakukan. Saat ini, tim masih bekerja di lapangan.

 

“Nanti, hasil laboratorium dan tahapannya masih penyelidikan. Menunggu update dari Bareskrim,” kata Dedi.

 

Sebelumnya, Sabtu (22/10), Wakil Presiden Ma’ruf Amin menekankan pentingnya penarikan obat-obat penyebab kasus gagal ginjal dari pasaran. Dia menekankan penelitian dan penarikan obat berbahaya itu tidak hanya perlu dilakukan di apotek, tetapi juga di tempat penjualan lain.

 

Sementara itu, terkait kemungkinan adanya tindak pidana atau unsur kesengajaan dalam kasus tersebut, Ma’ruf Amin menyatakan hal itu akan diusut oleh pihak kepolisian.

 

“Masalah yang menyangkut pidana itu kepolisian dan juga Badan POM supaya juga selektif betul memberikan izin edar obat bagi masyarakat,” ujar Wapres Ma’ruf Amin. ant

BPOM terus awasi penjualan obat sirup

BPOM terus awasi penjualan obat sirup

Nusantara7.com – Sebaran kasus acute kidney injury (AKI) atau gangguan ginjal akut misterius pada anak makin luas. Berdasar data Kementerian Kesehatan (Kemenkes), hingga kemarin (23/10) sore temuan kasus tersebut telah dilaporkan di 26 provinsi.

 

Ke-26 provinsi tersebut antara lain adalah Aceh, Sumut, Sumbar, Bengkulu, Jambi, Kepulauan Riau, Sumsel, Lampung, dan Bangka Belitung. Kemudian DKI Jakarta, Banten, Jabar, Jateng, Jatim, DI Jogjakarta, dan Bali. Lalu NTT, NTB, Kaltara, Kalteng, Kalsel, Sulsel, Sultra, Sulut, Gorontalo, dan Papua. Total ada 245 kasus AKI. Sebanyak 141 anak dilaporkan telah meninggal dunia dan 66 anak masih dirawat. Sejauh ini yang sudah dinyatakan sembuh baru 38 anak.

 

Kemenkes memberikan obat penawar (antidotum) untuk menekan peningkatan angka kematian anak-anak yang teridentifikasi penyakit gagal ginjal akut. Obat penawar yang diimpor dari Singapura itu sejauh ini cukup ampuh memulihkan anak-anak dari penyakit misterius tersebut.

 

Di luar itu, pemerintah juga memeriksa obat-obat yang berpotensi terdapat cemaran etilen glikol (EG) dan dietilen glikol (DEG). Dua jenis cemaran tersebut dikaitkan dengan kasus gangguan ginjal akut misterius yang mengakibatkan beberapa anak meninggal dunia.

 

Kemarin Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengumumkan obat yang tidak menggunakan bahan baku yang berpotensi terdapat cemaran EG dan DEG.

 

Kepala BPOM Penny K. Lukito menyatakan, lembaganya telah menelusuri produk obat sirup dan drops. Ada 133 obat sirup yang ditemukan tidak menggunakan propilen glikol, polietilen glikol, sorbitol, dan gliserin atau gliserol. Empat bahan tersebut diduga memiliki cemaran EG dan DEG.

 

Lalu, penyelidikan pada 102 obat yang digunakan pasien AKI juga sudah diteliti BPOM. Dari jumlah tersebut, ada 23 produk yang tidak menggunakan propilen glikol, polietilen glikol, sorbitol, dan gliserin atau gliserol. Kemudian, ada tujuh produk yang dinyatakan aman digunakan meski menggunakan propilen glikol, polietilen glikol, sorbitol, dan gliserin atau gliserol. ”(Sebanyak) 69 produk masih dilakukan uji sampel,” ujarnya.

 

Penny memastikan, tidak ada propilen glikol, polietilen glikol, sorbitol, dan gliserin atau gliserol yang digunakan oleh industri farmasi Indonesia yang berasal dari India. Di Gambia, Afrika Barat, juga terjadi kasus AKI. Cemaran EG dan DEG dari obat yang diimpor dari India diduga menjadi biangnya.

 

Penny juga menyebutkan, ada tiga produk yang mengandung cemaran EG atau DEG yang melebihi ambang batas aman. Yakni Unibebi Cough Syrup, Unibebi Demam Drop, dan Unibebi Demam Syrup yang diproduksi Universal Pharmaceutical Industries.

 

”Untuk Konimex pada batch lain aman,” ucap dia. Sebelumnya merek tersebut masuk dalam nama produk yang mengandung cemaran EG atau DEG.

 

Penny menegaskan bahwa seluruh UPT BPOM mengawal proses penarikan peredaran obat sirup yang mengandung cemaran EG atau DEG yang melebihi ambang batas. Selain itu, BPOM melakukan patroli siber di media sosial hingga e-commerce untuk menelusuri penjualan produk yang tidak aman. ”Ada 4.922 link yang teridentifikasi melakukan penjualan obat sirup yang dinyatakan tidak aman dan akan di-take down,” tegasnya.

 

Penny meminta industri farmasi kooperatif. Salah satunya, apabila mengganti bahan baku, agar melapor kepada BPOM. Penny juga berjanji mengetatkan pengawasan obat-obatan yang beredar di Indonesia.

 

Terpisah, mantan Direktur WHO Asia Tenggara Tjandra Yoga Aditama mengatakan, setidaknya ada lima kejadian penyakit gagal ginjal akut yang dihubungkan dengan sirup obat yang terkontaminasi atau tercemar DEG di India yang mengakibatkan 80 kematian. Terjadi pada 1972 dan 2019 hingga 2020. ”Antara April dan Juni 1998, misalnya, sedikitnya ada 36 anak berumur antara dua bulan dan enam tahun meninggal akibat gagal ginjal akut di rumah sakit di daerah Delhi sesudah meminum obat yang tercemar dietilen glikol,” ungkap dia.

 

Pada rentang Desember 2019 hingga Januari 2020, 14 bayi meninggal. Bahan DEG ditemukan pada sirup obat batuk yang pernah diminum bayi itu. Di Indonesia, kenaikan kasus AKI cukup pesat. Pada 18 Oktober, Kemenkes secara resmi menyampaikan ada 206 kasus gagal ginjal akut pada anak. Lalu, 21 Oktober diumumkan jumlah kasus naik menjadi 241 anak dan angka meninggal tercatat 133 kasus.

 

Menurut Tjandra, kenaikan yang pesat dalam kurun tiga hari disebabkan dua hal. Pertama, kasus yang dilaporkan bukan kasus baru. Hanya, pencatatannya baru muncul. ”Kalau ini yang terjadi, maka bukan tidak mungkin akan ada tambahan kasus-kasus lagi dan harapannya agar proses pencatatan dan pelaporan kasus dapat terus makin intensif,” ujarnya.

 

Penyebab yang kedua, dapat juga 35 kasus memang kejadian sakit yang terjadi antara 18 dan 21 Oktober. Karena itu, Tjandra mendesak agar segera diumumkan ke publik penyebab sakit dan kematiannya. ”Penjelasan terperinci seperti ini perlu disampaikan ke publik dari waktu ke waktu agar masyarakat dapat melihat masalahnya dengan utuh dan lengkap serta mengambil sikap secara jernih,” tutur mantan Dirjen Pengendalian Penyakit Kemenkes tersebut. jp

Humas RSUD Saiful Anwar jelaskan korban tragedi Kanjuruhan bertambah jadi 135 orang

Humas RSUD Saiful Anwar jelaskan korban tragedi Kanjuruhan bertambah jadi 135 orang

Nusantara7.com, Malang – Korban meninggal dunia akibat tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, kembali bertambah satu orang sehingga secara keseluruhan ada 135 orang.

Kepala Sub Bagian (Kasubbag) Humas RSUD Saiful Anwar Malang Dony Iryan Vebry Prasetyo saat dikonfirmasi di Kota Malang, Senin, mengatakan bahwa korban dilaporkan meninggal dunia pada Minggu (23/10) kurang lebih pukul 22.50 WIB.

“Iya benar, meninggal pukul 22.50 WIB tadi malam,” kata Dony.

Ia menjelaskan tambahan korban meninggal dunia akibat tragedi Kanjuruhan tersebut atas nama Farzah Dwi Kurniawan (20) warga Jalan Sudimoro Utara Kelurahan Mojolangu, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang.

Menurutnya, pasien tersebut terakhir kali menjalani perawatan dengan pengawasan yang cukup ketat pada fasilitas Incovit (fasilitas yang dipergunakan untuk merawat pasien positif COVID-19) ruang Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Saiful Anwar.

Farzah merupakan korban meninggal dunia ke-135 akibat tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan pada 1 Oktober 2022.

Sebelumnya, setidaknya ada dua pasien lain yang meninggal dunia setelah menjalani perawatan di RSUD Saiful Anwar Kota Malang atas nama Reivano Dwi Afriansyah (17), warga Kabupaten Malang dan Andi Setiawan (33) warga Kota Malang.

Pada Sabtu (1/10), terjadi kericuhan usai pertandingan antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya dengan skor akhir 2-3 di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang. Kekalahan itu menyebabkan sejumlah suporter turun dan masuk ke dalam area lapangan.

Sebanyak 135 orang dilaporkan meninggal dunia akibat patah tulang, trauma di kepala dan leher dan asfiksia atau kadar oksigen dalam tubuh berkurang.

Selain itu, dilaporkan juga ada ratusan orang yang mengalami luka ringan termasuk luka berat. ant

BPBD Sidoarjo catat ratusan rumah rusak akibat angin kencang

BPBD Sidoarjo catat ratusan rumah rusak akibat angin kencang

Nusantara7.com, Sidoarjo – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur mencatat sebanyak 291 rumah di empat desa di daerah ini rusak akibat angin kencang yang melanda pada Minggu petang.

 

Kepala BPBD Kabupaten Sidoarjo Dwijo Prawito, Minggu mengirimkan data resmi yang masuk akibat kejadian angin kencang tersebut di empat desa masing-masing Desa Sidokepung, Desa Entalsewu Kecamatan Buduran, Desa Tanjungsari Kecamatan Taman dan Desa Jati, Kecamatan Sidoarjo.

 

“Data kerusakan Desa Sidokepung total 268 rumah dan 57 kamar kos,” ujarnya.

 

Dirinya merinci, di desa tersebut yakni RT.16 RW.04 sebanyak 10 rumah, RT.12 RW 06 sebanyak 12 rumah, RT. 22 RW.06 sebanyak 19 rumah dan 14 kamar kos, RT.23 RW.06 sebanyak 54 rumah dan 30 kamar kos, RT.24 RW.06 sebanyak 54 rumah dan 4 kamar kos, RT.25 RW.06 sebanyak 30 rumah dan 9 kamar kos, RT.26 RW.06 sebanyak 19 rumah, RT.40 RW.07 sebanyak 50 rumah dan RT.46 RW.06 sebanyak 20 rumah.

 

“Kemudian di Desa Entalsewu di RT 17 RW 05 sebanyak 12 rumah, RT 14 RW 04 sebanyak 5 rumah, RT 13 RW 04 sebanyak 4 rumah,” ujarnya.

 

Ia mengatakan, di Desa Tanjungsari Kecamatan Taman tepatnya di RT.04 – 05 RW.05 sebanyak 2 rumah 1 tempat usaha. Kemudian di Desa Jati, Sidoarjo sebanyak 3 rumah dan di Desa Sumput kerusakan terjadi di SDN Sumput.

 

“Untuk pohon tumbang terjadi di Perumahan Kahuripan Village dan Perumahan Citra garden di Desa Entalsewu, Buduran. Kemudian di Jalan Kartini Kecamatan Sidoarjo serta di Jalan Raya Aloha Kecamatan Gedangan,” ujarnya.

 

Pihaknya juga mencatat korban luka-luka akibat bencana hidrometeorologi angin kencang kali ini yakni M. Zainul tertimpa pohon Jalan Raya Aloha, Moch Alonso tertimpa genting di Desa Sidokepung.

 

“Kemudian juga ada Sri Winarti dan Sri Winarsih warga Desa Sidokepung yang mengalami luka di kepala,” ujarnya. ant