https://kinganddukeatl.com

https://greenopportunities.org

https://www.bunzburgerz.com

https://www.depotbaltimore.com

https://eis.yru.ac.th/-/dragon222/

https://booking.yru.ac.th/-/rajagacor/

Di Tangan Wanita Ini, Kulit Jagung Jadi Bernilai Tinggi – nusantara7

https://kinganddukeatl.com

https://greenopportunities.org

https://www.bunzburgerz.com

https://www.depotbaltimore.com

https://eis.yru.ac.th/-/dragon222/

https://booking.yru.ac.th/-/rajagacor/

Di Tangan Wanita Ini, Kulit Jagung Jadi Bernilai Tinggi

Di Tangan Wanita Ini, Kulit Jagung Jadi Bernilai Tinggi

Bintang Pos, Jakarta – Siapa sangka, kulit jagung yang sepintas tidak berharga bisa menjadi hiasan cantik menarik dan memiliki nilai jual ekonomis. Di tangan Safni Yeti, kulit-kulit jagung itu bisa dimodifikasi menjadi hiasan cantik, misalkan saja bros dan rangkaian bunga dan lain-lain.
Barang-barang cantik itu, harganya sangat ekonomis, hanya berkisar Rp 5.000 hingga Rp 50.000 saja untuk masing-masing produk.

“Kisaran harganya dari Rp 5.000 sampai Rp 50.000. Paling murah bros dan paling mahal rangkaian bunga untuk di ruang tamu,” kata Safni saat ditemui wartawan, di acara Pameran Inacraft 2013, JCC.

Usaha yang telah dirintis Safni dari tahun 2008 itu, terinspirasi dari tangan-tangan kreatif warga Jepang yang mampu membuat rangkaian bunga indah. “Orang Jepang kan paling bisa itu bikin rangkaian bunga. Kita kan sering lihat di TV, ya terinspirasi dari situ,” katanya.

Proses pembuatan hiasan-hiasan ini juga sangat mudah, cukup menyediakan bahan baku yang tersedia dan ketelatenan untuk merangkainya.

“Prosesnya ya nggak susah. Kulit jagung dikeringkan dulu, kemudian diproses dan diwarnai habis itu dikeringkan lagi dan dibentuk sedemikian rupa dengan modelnya, jadilah seperti ini. Bunganya beda-beda ada tulip, anggrek, mawar, matahari, sedap malam. Biasanya untuk hiasan ruang tamu,” terangnya.

Biasanya, permintaan meroket saat mendekati Lebaran atau hari-hari besar keagamaan. Bahkan, dia mengaku bisa meraup omzet hingga Rp 50 juta per bulan dengan jualan produk-produknya ini.

“Mendekati Lebaran, Natal atau Hari Raya keagamaan biasanya ramai. Omzet bisa sampai Rp 50 juta per bulan. Bahan baku diambil dari daerah Malang, Nganjuk, dan Kediri,” ujarnya.

Ia menambahkan, produk-produknya tidak hanya laku di Indonesia saja, seperti Jakarta, Surabaya, dan Bali, namun mampu menembus negara ekspor seperti Amerika dan Italia, Eropa di tahun lalu.

“Kebetulan kerjasama dengan orang furnitur di sana, kita bikin hiasannya. Biasanya pesanan kita lewat online,” kata Safni. (det-pgh)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *