Nusantara7.com, Bangkalan – Tim Peneliti Vaksin Merah Putih Universitas Airlangga (Unair) akan melakukan uji klinis dari hasil riset yang dikembangkan. Tim sedang mencari relawan yang siap untuk menjalani vaksinasi.
Tim Peneliti Vaksin Merah Putih Unair Dwiyanti Puspitasari mengatakan, vaksin yang dikembangkan telah dilakukan uji klinis terhadap binatang melata. Hasilnya cukup bagus dan memuaskan karena proteksi terhadap virus mencapai 80 persen. ”Sekarang kami bekerja sama dengan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Soetomo untuk melakukan uji klinis kepada manusia,” ucapnya di Bangkalan kemarin (3/2).
Vaksin karya anak bangsa itu aman digunakan karena dibuat menggunakan virus yang sudah dimatikan. Dibanding dengan vaksin yang selama ini sudah banyak digunakan, vaksin Merah Putih sejajar dengan produk buatan Tiongkok, yaitu Sinovac. ”Jadi, efek sampingnya paling sedikit,” tutur dokter spesialis anak itu.
Uji klinis vaksin Merah Putih terhadap manusia akan dibagi dua tahap. Pertama, akan dilakukan Februari ini kepada 130 relawan yang telah bersedia divaksin. Fase kedua akan dilakukan pada periode April dan Mei. ”Kami mengharapkan di fase kedua ini akan ada 400–500 relawan yang bisa membantu kami untuk divaksin Merah Putih,” katanya.
Untuk pelaksanaan vaksinasi Merah Putih fase kedua, pihaknya menemui Bupati Bangkalan Abdul Latif Amin Imron. Melalui pertemuan itu, barangkali ada warganya yang bersedia menjadi relawan. ”Tidak ada syarat-syarat khusus orang yang belum pernah vaksin,” tutur perempuan berhijab itu.
Bupati Bangkalan Abdul Latif Amin Imron mengatakan, pengembangan vaksin Merah Putih patut diapresiasi. Sebab, vaksin itu seratus persen dibuat anak bangsa. ”Pengembangan vaksin ini harus didukung oleh pemerintah daerah. Khususnya yang ada di Jawa Timur,” imbuhnya.
Ra Latif berharap ada masyarakat Bangkalan bersedia menjadi relawan uji klinis. Vaksin yang telah mendapatkan izin Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) itu juga diharapkan dapat membantu pemerintah dalam meminimalisasi persebaran Covid-19. ”Utamanya untuk mengantisipasi persebaran virus jenis Omicron,” tandasnya. ram