https://kinganddukeatl.com

https://greenopportunities.org

https://www.bunzburgerz.com

https://www.depotbaltimore.com

https://eis.yru.ac.th/-/dragon222/

https://booking.yru.ac.th/-/rajagacor/

May 14, 2022 – nusantara7

https://kinganddukeatl.com

https://greenopportunities.org

https://www.bunzburgerz.com

https://www.depotbaltimore.com

https://eis.yru.ac.th/-/dragon222/

https://booking.yru.ac.th/-/rajagacor/

Bupati Abdul Latif minta peternak sapi tidak panik hadapi wabah PMK

Bupati Abdul Latif minta peternak sapi tidak panik hadapi wabah PMK

Nusantara7.com, Bangkalan – Bupati Bangkalan Abdul Latif Amin Imron meminta para peternak tidak panik terkait wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) pada sapi yang kini melanda di sejumlah daerah di Indonesia.

“Saat ini sedang ada wabah penyakit pada sapi yang disebut PMK atau penyakit mulut dan kuku. Jenis penyakit ini mudah menular pada sapi lain, tapi bapak-bapak tidak perlu panik, karena jenis penyakit ini tidak menular kepada manusia,” katanya saat meninjau kesehatan hewan di Pasar Hewan Tanah Merah, Bangkalan, Pulau Madura, Jawa Timur, Sabtu.

Bupati datang ke pasar itu bersama dengan perwakilan anggota DPRD Bangkalan, dinas peternakan, polisi dan TNI, serta beberapa orang dari penyuluh peternakan, dan dokter hewan.

Di pasar itu, bupati juga sempat berdialog dengan perwakilan peternak dan pedagang sapi tentang pola perawatan sapi, dan keuntungan yang didapat dari peternak.

Ia menjelaskan saat ini Pemkab Bangkalan menerjunkan sebanyak delapan orang dokter hewan untuk memantau kesehatan hewan ternak warga Bangkalan dan mendeteksi kemungkinan adanya hewan jenis sapi, kambing atau kerbau yang terserang wabah penyakit mulut dan kuku.

“Dari hasil pemantauan yang kami lakukan dala sepekan ini, memang belum ada sapi atau kambing yang terserang penyakit mulut dan kuku tersebut, dan kami berharap wabah penyakit ini tidak masuk ke Bangkalan,” kata bupati.

Oleh karena itu, pihaknya meminta agar para peternak dan pedagang sementara ini mematuhi kebijakan Pemkab Bangkalan yang melarang hewan luar Madura masuk ke Bangkalan.

“Ini demi keamanan dan sebagai antisipasi agar wabah PMK tidak masuk ke Bangkalan ini. Sebab, jika wabah PMK ini masuk ke Bangkalan, maka yang akan rugi bukan hanya pemkab, akan tetapi bapak-bapak selaku peternak sapi ini,” katanya.

Selanjutnya bupati meminta agar masyarakat hendaknya melapor ke pemkab melalui aparat desa setempat apabila ada hewan peliharaan baik sapi maupun kambing yang berpenyakit seperti terserang PMK, di antaranya nafsu makan sapi menurun, sapi berjalan pincang, dan mulutnya berbusa.

“Kalau tidak mau melapor ke pak kades, lapor ke ini,” ujarnya sambil menunjuk pada anggota polisi dan TNI yang juga ikut mengawal bupati di acara kunjungan ke Pasar HewahnTanah Merah, Bangkalan itu.

Jumlah populasi sapi di Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur saat ini sebanyak 260 ribu ekor lebih, tersebar di 18 kecamatan.

Jumlah itu meningkat dibanding dua tahun lalu. Sebab, pada 2020, Dinas Peternakan Pemkab Bangkalan merilis, jumlah populasi sapi di kabupaten paling barat di Pulau Madura tersebut sebanyak 259.923 ekor. (ant)