Nusantara7.com, Kenaikan kasus Covid-19 juga berdampak pada meningkatnya jumlah tenaga kesehatan (nakes) yang terpapar. Salah satunya dari angka penularan pada residen atau peserta program pendidikan dokter spesialis (PPDS). Meski begitu, Kementerian Kesehatan menilai bahwa angka Covid-19 pada nakes masih dalam batas wajar.
Menurut catatan Tim Bantuan Residen Tim Mitigasi IDI, mulai 31 Januari hingga 9 Februari, tercatat ada 521 residen yang positif Covid-19. Residen dari Universitas Indonesia yang terbanyak terpapar. Jumlahnya mencapai 175 residen. Untuk data harian kemarin (11/2), ada tambahan 40.489 kasus konfirmasi Covid-19 di Indonesia.
Koordinator Tim Bantuan Residen Tim Mitigasi IDI Jagaddhito Probokusumo menyebutkan, belum ada penelitian yang bisa menyatakan di mana seseorang tertular Covid-19. Metode penelitiannya pun tidak ada. Hal itu juga terjadi pada residen dan nakes lain yang bisa saja tertular di fasilitas kesehatan atau tempat lain. ’’Sama-sama berisiko,’’ katanya.
Selain itu, fasilitas untuk nakes belum dirasakan merata. Misalnya, tempat isolasi yang bekerja sama antara Kementerian Kesehatan dan Kemenparekraf. ’’Belum ke seluruh Indonesia,’’ ujarnya.
Sementara itu, Dirjen Pelayanan Kesehatan Kemenkes Abdul Kadir mengatakan, angka positivity rate nakes pada awal lonjakan kasus Omicron mencapai 35 persen. Hal tersebut, menurut dia, disebabkan jumlah sampel yang diperiksa masih sedikit. Saat ini di rumah sakit vertikal atau milik Kemenkes, positivity rate-nya tinggal 10 persen. Itu diketahui setelah 90 persen nakes dites Covid-19. ’’Kami wajibkan rumah sakit untuk skrining seluruh nakes,’’ bebernya.
Kadir memastikan, belum ada nakes yang meninggal pada saat gelombang Omicron. Menurut dia, salah satu penyebabnya adalah adanya vaksin Covid-19 yang diterima nakes. Vaksinasi ditengarai dapat mengurangi keparahan dan kematian akibat Covid-19.
Kemenkes juga menyiapkan tempat untuk isolasi mandiri bagi nakes. Fasilitasnya disediakan bekerja sama dengan Kemenparekraf berupa hotel dan tempat penginapan. Nakes yang bertugas bisa tinggal di tempat tersebut. ’’Sehingga tidak bawa virus ke rumah,’’ ucapnya. (jps)