Bintang Pos, Surabaya– Pembatasan pengiriman BBM solar ke SPBU Pertamina berimbas pada nelayan. Jika sebelumnya setiap nelayan mendapat jatah 100 liter, kini dibatasai hanya 25 liter.
Akibatnya, banyak nelayan di wilayah Kota Pasuruan dan Lekok serta Nguling yang tidak dapat melaut. Mereka harus menunggu sampai persediaan solar mencukupi.
“Dapat 25 liter, itupun antre lama,” ujar Ramlan (45), seorang nelayan di Pelabuhan Pasuruan, Rabu (17/4/2013).
Menurut dia, para nelayan sebenarnya sudah mensiasati keterbatasan solar dengan cara saling meminjam satu dengan lainnya. Namun seiring dengan langkahnya solar di SPBU-SPBU yang berlangsung lama, semua nelayan sudah kehabisan stok.
“Sebelumnya bisa pinjam kalau kurang, sekarang tidak bisa lagi karena dipakai sendiri,” ujarnya.
Jatah pembelihan 25 liter membuat para nelayan kelabakan karena untuk sekali jalan, perahu nelayan membutuhkan 60-90 liter solar. Para nelayan akhirnya tidak bisa bekerja setiap saat.
“Kalau perahu besar sekali jalan butuh 90 liter, kalau kecil 60 liter,” ujar nelayan lain, Abdul Ghofur.
Pantauan di sejumlah SPBU, pengelolah memasang tulisan atau banner yang memberi informasi solar habis. Hal itu dilakukan agar para pembeli tahu lebih awal dan tidak kecewa.
“Gimana lagi memang pembelian kita dibatasi,” ujar Nadifah, pengelolah SPBU 5467101 Bukulkidul, Pasuruan. (dtk-kba)