https://kinganddukeatl.com

https://greenopportunities.org

https://www.bunzburgerz.com

https://www.depotbaltimore.com

https://eis.yru.ac.th/-/dragon222/

https://booking.yru.ac.th/-/rajagacor/

Manakah yang Lebih Baik untuk Tubuh, Berjalan atau Berlari? – nusantara7

https://kinganddukeatl.com

https://greenopportunities.org

https://www.bunzburgerz.com

https://www.depotbaltimore.com

https://eis.yru.ac.th/-/dragon222/

https://booking.yru.ac.th/-/rajagacor/

Manakah yang Lebih Baik untuk Tubuh, Berjalan atau Berlari?

Manakah yang Lebih Baik untuk Tubuh, Berjalan atau Berlari?

Bintang Pos, Surabaya – Berjalan dan berlari merupakan latihan fisik yang paling populer. Berbagai studi dilakukan untuk menemukan manakah yang lebih baik pengaruhnya terhadap tubuh. Apakah kesimpulan para peneliti?

Menurut para peneliti, besar atau kecilnya pengaruh kedua latihan ini bergantung pada tujuan melakukannya. Jika misalnya Anda ingin mengontrol berat badan, maka sebaiknya Anda berlari, demikian dikutip dari NY Times, Sabtu (1/6/2013).

Dalam studi yang telah dipublikasikan di Medicine & Science in Sports & Exercise, peneliti mengkaji data hasil survei dari 15.237 pejalan kaki dan 32.215 pelari yang terdaftar dalam The National Runners and Walkers Health Study, sebuah survei besar yang dilakukan di Lawrence Berkeley National Laboratory, California.

Peserta dimintai informasi tentang berat badan, lingkar pinggang, diet, dan jarak tempuh mingguan berjalan atau berlari saat mereka bergabung dalam survei ini. Data ini kemudian diminta lagi 6 tahun kemudian.

Hasilnya, orang yang melakukan olahraga lari hampir lebih langsing dibandingkan dengan mereka yang berjalan kaki. Selama bertahun-tahun, orang yang berlari mempertahankan massa tubuh dan lingkar pinggang mereka jauh lebih baik daripada yang berjalan kaki.

Alasan berlari lebih baik dalam mengatur berat badan daripada berjalan masih belum jelas. Namun, para ahli mengungkapkan bahwa berlari membakar lebih banyak kalori per jam dibandingkan berjalan.

Alasan lainnya adalah efek berlari pada nafsu makan. Dalam studi yang diterbitkan dalam Journal of Obesity, diungkapkan bahwa para pejalan kaki mengonsumsi sekitar 50 kalori lebih dari yang mereka bakar selama 1 jam berjalan. Sementara yang berlari mengonsumsi 200 kalori lebih sedikit dari kalori yang mereka bakar setelah berlari selama 1 jam.

Setelah masing-masing berlari dan berjalan kaki, pelari terbukti memiliki peningkatan kadar hormon peptida YY. Hormon ini terbukti berfungsi untuk menekan nafsu makan. Sementara orang yang berjalan kaki tidak memiliki peningkatan kadar peptida YY, sehingga selera makan mereka tetap hangat.

Walaupun begitu, studi juga menunjukkan bahwa berjalan bisa menjadi sama manfaatnya seperti berlari.

“Jika Anda berencana untuk berjalan, tapi menginginkan jumlah kalori yang terbakar sama seperti berlari, maka Anda harus berjalan sekitar 1,5 kali lebih jauh dan memakan waktu sekitar 2 kali lebih lama,” ujar Paul T. Williams, seorang ilmuwan Lawrence Berkeley National Laboratories.(dtk)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *