Nusantara7.com, Jakarta – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akan menggelar sidang perdana kelompok kerja bidang transisi energi atau Energy Transition Working Group (ETWG) dalam forum presidensi G20 di Yogyakarta pada 24-25 Maret 2022 mendatang.
Staf Ahli Menteri ESDM Bidang Perencanaan Strategis sekaligus pimpinan ETWG Yudo Dwinanda Priaadi dalam keterangan yang dikutip di Jakarta, Senin, mengatakan pokok bahasan dalam sidang itu terkait tiga isu prioritas berupa akses, teknologi, dan pendanaan.
“Presidensi ini menjadi sangat penting bagi Indonesia sebagai warga global yang mempunyai peran penting mendukung energi bersih dan iklim dunia,” kata Yudo.
Pembahasan utama tentang akses energi adalah menciptakan energi yang terjangkau, andal, berkelanjutan, dan modern untuk semua negara, terutama terkait elektrifikasi dan memasak bersih.
Sedangkan isu prioritas terkait teknologi akan dibahas tentang upaya peningkatan dan pemanfaatan teknologi untuk pembangunan industri bersih, integrasi energi terbarukan, dan efisiensi energi.
Adapun terkait isu pendanaan, Indonesia akan mendorong negara-negara maju agar berinvestasi dan mendanai berbagai inovasi untuk pengembangan energi terbarukan, salah satunya menagih janji negara maju yang akan membantu pendanaan 100 miliar dolar AS untuk menangani perubahan iklim karena janji itu masih belum terealisasi sampai saat ini.
Selain membahas ketiga isu prioritas tersebut, sidang kelompok kerja bidang transisi energi G20 juga akan berbicara seputar pilar transisi energi serta rencana dan desain utama Road to Bali Communique yang akan dihadiri para menteri untuk mengakselerasi transisi energi dengan hasil keputusan yang akan disahkan pada September 2022.
Hasil perhelatan akbar itu diharapkan bisa memperkuat sistem energi global yang berkelanjutan, serta transisi yang berkeadilan dalam konteks pemulihan berkelanjutan.
Sebelumnya, Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan bahwa pilar transisi energi G20 akan menghimpun komitmen global yang lebih kuat dalam rangka mencapai target akses energi dalam Agenda 2030 untuk pembangunan berlanjutan.
Melalui forum itu, Indonesia berkesempatan mendorong upaya kolektif dunia dalam mewujudkan kebijakan untuk mempercepat pemulihan ekonomi global secara inklusif.
Forum transisi energi diharapkan akan memberikan hasil persidangan G20 yang lebih konkret guna memperkuat sistem energi global yang berkelanjutan, serta transisi yang berkeadilan dalam konteks pemulihan yang berlanjutan. (atr)