https://kinganddukeatl.com

https://greenopportunities.org

https://www.bunzburgerz.com

https://www.depotbaltimore.com

https://eis.yru.ac.th/-/dragon222/

https://booking.yru.ac.th/-/rajagacor/

SEPUTAR JATIM – Page 33 – nusantara7

https://kinganddukeatl.com

https://greenopportunities.org

https://www.bunzburgerz.com

https://www.depotbaltimore.com

https://eis.yru.ac.th/-/dragon222/

https://booking.yru.ac.th/-/rajagacor/

Direktur SDM PT Terminal Petikemas Indonesia Edi Priyanto raih “WSO Concerned Citizen Award”

Direktur SDM PT Terminal Petikemas Indonesia Edi Priyanto raih “WSO Concerned Citizen Award”

Nusantara7.com, Surabaya – Organisasi Keselamatan Dunia (WSO) memberi penghargaan kepada Edi Priyanto atas aktivitasnya yang gencar menyosialisasikan serta memperjuangkan budaya keselamatan dan kesehatan kerja (K3).

Chairman WSO Indonesia Soehatman Ramli menyebut Direktur Sumber Daya Manusia (SDM) PT Terminal Petikemas Indonesia itu meraih penghargaan terkait K3 kategori “WSO Concerned Citizen Award”.

“Edi Priyanto telah menunjukkan perhatian sangat tinggi terhadap aspek K3, salah satunya terhadap pekerja media,” katanya melalui keterangan tertulis yang diterima di Surabaya, Kamis.

Ramli menjelaskan, mantan Direktur SDM  PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III itu belum lama lalu mengidentifikasi bahaya dan penilaian risiko pada pekerjaan yang dilakukan oleh wartawan.

“Hasil identifikasi selanjutnya dibuat fokus grup diskusi sehingga dapat dijadikan referensi dalam penyusunan panduan K3 bagi jurnalis saat melakukan aktifitas kerjanya,” ujarnya.

Ramli menandaskan, selain itu Edi juga aktif menggerakkan kepedulian lingkungan dan memberdayakan masyarakat melalui berbagai kegiatan edukasi lingkungan. Salah satunya adalah menjadikan Kampung Edukasi Sampah di Sidoarjo, sebuah tempat yang digunakan sebagai sarana edukasi tentang pemilahan dan pengolahan sampah dari rumah tangga.

“Di tempat tersebut dilakukan pengelolaan lingkungan serta pemberdayaan masyarakat untuk sadar akan keselamatan dan kesehatan di masyarakat dengan merintis program warga peduli terhadap keselamatan dan kesehatan,” katanya.

Edi juga aktif dalam berbagai organisasi yang peduli terhadap K3, di antaranya sebagai Pengurus Dewan K3 (DK3P) Provinsi Jawa Timur, Pengurus Asosiasi Ahli K3 (A2K3) Jawa Timur serta Pengurus Daerah Komunitas Ahli K3 Rumah Sakit Jawa Timur.

“Selama dua tahun terakhir, Edi terlihat aktif sebagai narasumber dalam berbagai diskusi dan webinar yang membahas tentang program merdeka belajar, pengelolaan sampah, pengelolaan lingkungan, pemberdayaan masyarakat, hingga implementasi  budaya K3 di perusahaan maupun lingkungan masyarakat,” ucap Ramli.

Hari ini penyerahan penghargaan “WSO Concerned Citizen Award” kepada Edi Priyanto dilakukan secara daring. Diserahkan dari Jakarta oleh Direktur Bina Kelembagaan K3 Kementerian Tenaga Kerja Hery Sutanto, Dewan K3 Nasional (DK3N) Rudiyanto dan President Director General WSO Mr. Alfredo De La Rosa Jr.
(ant)

Pemkot Kediri dan Ditjen Perbendaharaan Jatim kerja sama terkait data untuk memajukan kota kediri

Pemkot Kediri dan Ditjen Perbendaharaan Jatim kerja sama terkait data untuk memajukan kota kediri

Nusantara7.com, Kediri – Pemerintah Kota Kediri menjalin kerja sama dengan Ditjen Perbendaharaan Kanwil Provinsi Jawa Timur, terkait dengan pemanfaatan bersama data dan informasi serta penguatan koordinasi penyelenggaraan pelaksanaan kebijakan pengelolaan keuangan publik dalam pelaksanaan hubungan keuangan antara pemerintah pusat dan daerah.

Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi Jawa Timur adalah unit eselon II vertikal di bawah Direktorat Jenderal Perbendaharaan dalam struktur organisasi pada Kementerian Keuangan.

Wali Kota Abdullah Abu Bakar di Kediri, Kamis, mengemukakan dengan kerja sama ini tentunya Pemkot Kediri dapat membuat kebijakan-kebijakan yang tepat dari keterbukaan data ini. Selain itu, keterbukaan data ini juga dapat menghasilkan analisa yang lebih dalam.

“Jadi datanya dikumpulkan di tempat yang sama nanti kita bisa menggunakannya bersama-sama. Kalau dibuka seperti ini kita bisa menggunakan data tersebut. Kalau diperlukan untuk intervensi itu akan tepat dan jauh lebih presisi. Seperti tadi disebutkan kalau KUR di Kota Kediri mencapai Rp318 miliar. Nah data ini kan bisa untuk membuat kebijakan,” katanya.

Wali Kota berharap dengan saling berbagi data ini antara Pemkot Kediri dan Dirjen Perbendaharaan Kanwil Provinsi Jawa Timur ini dapat saling memberi masukan terutama untuk membangun Kota Kediri dan meningkatkan perekonomian.

Ia mengatakan dalam membangun dan meningkatkan perekonomian, tidak akan optimal jika hanya mengandalkan sumber dari APBD saja. Diperlukan sumber penganggaran lainnya. Salah satunya, dengan APBN yang difasilitasi oleh Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN).

“Sampai nanti di tahun 2024 anggaran mungkin masih didominasi untuk recovery. Makanya dibutuhkan kerjasama yang baik untuk mengatasi ini. Kami juga harus meningkatkan PAD karena nanti di Kota Kediri akan ada jalan tol. Mudah-mudahan ini memberikan dampak yang positif bagi kita semua,” katanya.

Sementara itu, Kepala Kanwil Dirjen Perbendaharaan Provinsi Jawa Timur Taukhid mengatakan KPPN siap bekerja sama dengan Pemkot Kediri untuk merangsang tumbuhnya ekonomi. Pemerintah Kota Kediri dapat melihat data-data sehingga kebijakannya tepat untuk masyarakat.

Ia juga menambahkan dengan ini diharapkan dapat mengefektifkan pemanfaatan APBN dan dapat dipahami oleh masyarakat.

“Semoga koordinasi kita dengan pemda akan semakin kuat. Untuk data bisa kita provide. Contohnya data UMKM di Kota Kediri yang pasti sudah terima alokasi pinjaman. Data ini by name by address, nah nanti kita bisa membina mereka. Banyak hal yang bisa dilakukan,” kata Taukhid ..

Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar telah menandatangani nota kesepakatan antara Dirjen Perbendaharaan Kanwil Provinsi Jawa Timur dengan Pemerintah Kota Kediri di Kantor Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Kediri.

Nota kesepakatan ini mengenai pemanfaatan bersama data dan informasi serta penguatan koordinasi penyelenggaraan pelaksanaan kebijakan pengelolaan keuangan publik dalam pelaksanaan hubungan keuangan antara pemerintah pusat dan daerah. (ant)

Viral Blast Global bagikan 250 kacamata gratis Bantu anak-anak yatim piatu belajar daring

Viral Blast Global bagikan 250 kacamata gratis Bantu anak-anak yatim piatu belajar daring

Nusantara7.com, Surabaya  – Platform Edukasi Money Management Viral Blast Global bekerja sama dengan Lions Club Surabaya Grand membagikan 250 kacamata gratis kepada anak-anak yatim piatu di Kota Surabaya, Jawa Timur, untuk membantu mereka belajar daring.

Konsultan Keuangan Profesional dari Viral Blast Global Minggus Umboh melalui keterangannya, Jumat mengatakan kacamata gratis diberikan karena sangat penting untuk mendukung kelancaran anak-anak yang sedang menjalani pembelajaran secara daring dari rumah masing-masing.

“Mata adalah jendela dunia. Sehingga, kami menyambut baik ajakan kolaborasi dari Lions Club untuk memberikan kacamata gratis ini. Sebab, suatu pembangunan diawali dengan penglihatan dan kesehatan pun diawali dengan penglihatan,” katanya.

“Jadi, kami akan mendukung penuh karena ini merupakan masalah kemanusiaan dan untuk masa depan anak-anak kita,” ujarnya menambahkan.

Diharapkan dengan pemberian kacamata gratis ini anak-anak bisa mengikuti proses belajar daring dengan maksimal, karena mereka sudah memiliki penglihatan yang bagus.

IPDG (Immediate Past District Governoor) dari Lions Club Surabaya Grand, Rupiarsih mengatakan kegiatan ini rutin digelar setiap tahun, bahkan sudah digelar hingga tingkat internasional.

“Acara ini merupakan kegiatan utama yang sudah rutin digelar hingga di tingkat internasional, jadi tidak hanya di Indonesia. Tujuan dari kegiatan ini adalah membantu meringankan masalah yang dialami anak-anak kalangan pelajar,” tutur dia.

Menurutnya, mata merupakan jendela dunia, anak-anak bisa terhambat prestasinya. Jadi, pihaknya tidak mau masa depan anak-anak sesuram kondisi matanya.

Sementara itu, sejumlah pelajar mengaku senang karena bisa menggunakan kacamata untuk membantu dalam menjalani belajar daring.

“Ada pengaruhnya (menggunakan kacamata), karena dengan belajar daring ini mata saya sering nyeri dan kemerahan karena seharian di depan komputer. Saya juga merasa senang dengan adanya bantuan ini, dan setiap saat saya akan memakai kacamata ini,” ujar Aveda Oda salah satu anak penerima bantuan kacamata gratis.(ant) 

Atlet Gresik Sumbang 31 Medali dari 31 Atlet yg dikirim di PON Papua

Atlet Gresik Sumbang 31 Medali dari 31 Atlet yg dikirim di PON Papua

Nusantara7.com – Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua resmi ditutup oleh Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin, Jumat malam (15/10). Kendati gelaran olahraga empat tahunan itupun berakhir, namun menyimpan sejuta kisah dan kenangan. Terutama bagi para peraih medali.

Begitu juga dirasakan para atlet asal Gresik yang bergabung dalam kontingen Provinsi Jatim. Pada PON XX Papua ini, Gresik turut mengirimkan sebanyak 31 atlet. Dari jumlah itu berhasil membawa pulang total 31 medali untuk Jatim yang berada di posisi ketiga di bawah Jabar dan DKI Jakarta.

Perincian sumbangsih atlet asal Gresik masing-masing emas 13 medali, perak 11 medali, dan perunggu 7 medali. Dari torehan sejumlah medali itu sebagian besar disumbang dari cabor panjat tebing. Yakni, 6 emas, 5 perak, dan 3 perunggu.

Beberapa atlet peraih medali emas, mereka mengaku haru dan bangga. Kharisma Ragil Rakasiwi, misalnya. Alumnus SMAN 1 Manyar itu sukses meraih medali perak untuk kategori perorangan dan emas di grup. ‘’Alhamdulillah, medali ini pertama saat ikut tampil di PON,’’ kata perempuan yang dapat beasiswa kuliah di Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya itu, Jumat malam (15/10).

Ragil memang termasuk salah seorang atlet panjat tebing andalan dari Gresik. Sudah sejak SD aktif di olahraga memanjat itu. Capaian prestasinya sudah berjibun. Bahkan, di gelaran Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jatim 2019 lalu sukses meraih 6 emas untuk Gresik. Total hadiah atau bonus yang diterima sudah ratusan juta rupiah.

Yang menarik, di PON XX Papua ini Ragil harus berkompetisi dengan kakak kandungnya sendiri. Yakni, Fitria Hartani. Ragil pun sukses meraih perak, sang kakak yang memang jauh lebih lama sebagai atlet panjat tebing mendapatkan medali emas. Apakah sudah janjian untuk mengalah? ‘’Nggak lah, Mas. Meski bersaudara, tetap mesti sama-sama fight,’’ ujarnya.

Ketika gagal menggondol emas di nomor individu, di hati Ragil sempat sedikit shock. Namun, begitu yang merebut emas adalah kakaknya sendiri, Ragil pun tersenyum bangga. ‘’Saya bilang sama Mbak, alhamdulillah kita kan sama-sama dapat medali. Mbak juga tersenyum bangga,’’ ungkap gadis yang usianya selisih 5 tahun dengan Fitria Hartani itu.

Kebanggaan serupa juga membuncah dalam diri Nurul Fajar Fitriati. Atlet asli Gresik peraih dua medali emas dari cabor renang. Atik, panggilan akrabnya, memang salah seorang atlet putri hebat di tingkat nasional spesialis renang gaya punggung. Beberapa kali sukses memecahkan rekor. Di Asian Games 2018 lalu, nyaris merebut medali. Namun, akhirnya harus puas di peringkat 4.

Sejak awal, Atik optimistis dapat menyumbangkan medali emas untuk Jatim. Apalagi namanya sudah masuk dalam target mendapat emas. Kendati yang tampil di PON XX Papua mayoritas masih adik kelas atau yuniornya, namun Atik tidak menganggap mereka remeh. ‘’Syukurlah target itu bisa tercapai,’’ ungkap alumnus SMAN 1 Kebomas, Gresik, itu.

Dia pun bercerita, sempat ada tawaran untuk bergabung dalam atlet dari Jawa Barat. Maklum, tugas kerjanya di Bandung. Namun, Atik sudah meneguhkan komitmen untuk tetap membela panji-panji Jatim. ‘’Saya sudah bulat untuk berkarir sampai akhir di Gresik, Jawa Timur. Sebab, dari sinilah saya dibesarkan,’’ tegasnya.

Atik tidak ingat persis sudah berapa rupiah hadiah atau bonus yang didapat sejak menggeluti olahraga renang. Saat ditanya, senyumnya mengembang. ‘’Bapak saya yang mengaturnya, Mas. Saya cuma tanda tangan saja,’’ kelaka mahasiswa Universitas Negeri Surabaya (Unesa) itu.

Pada PON XX Papua, Pemkab Gresik juga turut memberikan support. Bahkan, Wabup Aminatun Habibah, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga A.H. Sinaga, dan beberapa perwakilan KONI Gresik terbang langsung ke Papua untuk memberikan dukungan atlet Jatim. Terutama dari Gresik.

Saat tiba di Bumi Cenderawasih, Wabup mendapat kehormatan memberikan medali cabor renang. “Alhamdulillah, atlet Gresik yang tergabung dalam kontingen Jatim berhasil meraih medali emas. Kami pun ikut bangga sekali turut menyaksikan perjuangan atlet-atlet Gresik ini di PON XX Papua. Selamat bagi para peraih medali. Bagi yang belum, terus bersemangat,” ungkap Aminatun.

Dia berharap, capaian prestasi atlet-atlet asal Gresik itu menjadi role model bagi generasi muda lainnya. “Kesuksesan itu tidak datang tiba-tiba. Bagaimana mereka disiplin dan tekun berlatih, tidak pantang menyerah dan terus berjuang untuk yang terbaik. Nah, seperti ini yang wajib dicontoh,” tambahnya. (jwp)

Bupati Trenggalek Inginkan Dilem Wilis Sebagai Science Techno Park

Bupati Trenggalek Inginkan Dilem Wilis Sebagai Science Techno Park

Nusantara7.com, Trenggalek – Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin mengatakan bahwa membangun sumber daya manusia menjadi satu kebutuhan dalam pembangunan daerah. Untuk itu kerja sama dengan perguruan tinggi akan menjadi sebuah dukungan dalam mengembangkan kawasan khususnya di wilayah selatan.

Kali ini Sekolah Pascasarjana Universitas Airlangga Surabaya yang tertarik untuk melakukan kerja sama dalam bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat di Kabupaten Trenggalek. Terlebih Pemkab Trenggalek tengah berupaya mengembangkan area Dilem Wilis sebagai science techno park yang akan mendukung kawasan Selingkar Wilis.

“Memang di Perpres 80 tahun 2019 kawasan ini kan ditetapkan sebagai science techno park, maka kita butuh banyak scientist, termasuk di dalamnya itu harus di-create oleh perguruan tinggi,” ungkap Bupati Nur Arifin saat mendampingi tim dari Sekolah Pascasarjana Unair meninjau kawasan Dilem Wilis di Kecamatan Bendungan.

“Maka di sini kita peruntukkan nanti untuk komplek human development estate sama science techno park nanti di sini, kemarin sudah UM sekarang Sekolah Pascasarjana (Unair), nanti kita melihat beberapa lokasi yang bisa kita kerjasamakan dan nanti detailnya akan kita tindak lanjuti dengan perjanjian kerja sama lebih lanjut,” jelasnya menambahkan.

Sementara itu Direktur Sekolah Pascasarjana Unair Prof. Badri Munir Sukoco, S.E., M.B.A., Ph.D., mengatakan bahwa upaya Pemkab Trenggalek untuk menjadikan kawasan Dilem Wilis sebagai ekosistem inovasi merupakan hal menarik. Melihat kondisi yang ada, menurutnya ekosistem eco-tourism adalah yang paling tepat untuk dibangun di kawasan tersebut.

“Ekosistem ini berarti tidak hanya orang-orang terampil, keterlibatan dari Pemda, tentu butuh investor, butuh banyak hal yang bisa mensupport sehingga orang tertarik untuk datang ke Dilem Wilis ini,” tuturnya.

“Tadi saya lihat bangunannya otentik semua, apakah ini sudah ada sejarahnya, kalau misalnya belum nah ini adalah pekerjaan bagi teman-teman di industri kreatif untuk menulis ulang sejarah tersebut dan bisa menarasikannya kepada masyarakat dan tentunya akan berdampak secara ekonomi,” lanjut Prof. Badri. [brj]

Isu Strategis RPJMD, Lamongan Komitmen Wujudkan Kesetaraan Gender

Isu Strategis RPJMD, Lamongan Komitmen Wujudkan Kesetaraan Gender

Nusantara7.com, Lamongan– Komitmen Kabupaten Lamongan dalam mewujudkan kesetaraan gender menjadi perhatian utama pembangunan Lamongan, bahkan menjadi salah satu isu strategis di dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) tahun 2021-2026.

Hal tersebut seperti yang diungkapkan oleh Bupati Lamongan Yuhronur Efendi saat menghadiri puncak peringatan Hari Ulang Tahun Gabungan Organisasi Wanita (HUT GOW) ke-59 Kabupaten Lamongan, dan Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, yang bertempat di Pendopo Lokatantra, Selasa (12/10/2021).

Menurut pria yang akrab disapa Bupati YES ini, bahwa indeks pemberdayan gender di Kabupaten Lamongan mencapai angka 73,93 persen, artinya seluruh komponen gender, baik pemberdayaan perempuan dan disabilitas, serta perlindungan anak telah menerima perhatian utama sebagai aktor-aktor yang turut serta menggerakkan pembangunan di Lamongan selama ini.

Bersamaan dengan hal itu, pada Rabu (13/10/2021) besok, Kabupaten Lamongan akan menerima Anugerah Parahita Ekapraya (APE) dalam pembangunan gender. “Pencapaian ini merupakan apresiasi pemerintah pusat atas pembangunan gender di Lamongan yang telah dilaksanakan dengan baik, norma-norma kesetaraan gender dijalankan dengan baik pula,” ungkap Bupati YES.

Tak hanya itu, Bupati YES juga mengajak GOW untuk berkolaborasi bersama pemerintah daerah dalam meningkatkan kualitas pembangunan yang dikembangkan dalam aspek pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, perlindungan perempuan dan pengembangan ekonomi.

“Pada aspek pendidikan, para wanita atau ibu-ibu bisa mendorong anak-anaknya untuk tidak putus sekolah. Kemudian aspek kesehatan, dalam rangka penurunan kemiskinan ekstrem bisa kita lakukan dengan pemanfaatan posyandu lansia. Di bidang ketenagakerjaan dapat memberikan bekal keterampilan soft skill dan hard skill agar perempuan tetep berdaya dan mandiri,” imbuhnya. [brj]

Kunker DPRD Lamongan ke Kediri, Satpol PP Kediri Berhasil Tekan Penyebaran Covid-19

Kunker DPRD Lamongan ke Kediri, Satpol PP Kediri Berhasil Tekan Penyebaran Covid-19

Nusantara7.com, Kediri – Saat ini Kota Kediri menjadi salah satu dari 12 kota/kabupaten di Jawa Timur yang berstatus PPKM level 2. Capaian ini tak lepas dari kerja keras dan sinergi antar OPD Pemerintah Kota Kediri, salah satunya Satuan Pamong Praja Kota Kediri.

Tak ayal keberhasilan ini membuat Komisi A DPRD Kabupaten Lamongan melirik Kota Kediri, untuk melakukan koordinasi melalui kunjungan kerja.

Langkah cepat dan tegas Satpol PP Kota Kediri dalam melakukan penertiban protokol kesehatan selama pandemi Covid-19 menjadi bahasan pada kunjungan kerja yang dilakukan di ruang rapat Barenlintbang Balai Kota Kediri, Selasa (12/10/2021).

Kepala Satpol PP Kota Kediri, Eko Lukmono menyampaikan bahwa Satpol PP Kota Kediri telah menerima 4 kunjungan kerja dari kota/kabupaten lain di Jawa Timur. “Alhamdulillah, ini merupakan suatu kebanggaan bahwa Satpol PP Kota Kediri dijadikan rujukan untuk bahan berdiskusi dan saling berkoordinasi dalam pelaksanaan tugas-tugas satpol PP, khususnya satpol PP di Jawa Timur,”terangnya.

Menurut Eko penting adanya koordinasi dengan daerah lain dalam penanganan covid-19 secara menyeluruh. “Dalam penegakan protokol kesehatan selama covid, kita tidak dapat melakukan pekerjaan yang sifatnya parsial. Secara keseluruhan harus kita komunikasikan dengan cara diskusi,”ujarnya.

 Lebih lanjut Eko menjelaskan bahwa pada kunker kali ini, Komisi A DPRD Kabupaten Lamongan ingin melakukan koordinasi sejauh mana implementasi ketertiban umum dan penegakan Perda selama masa pandemi covid-19 di Kota Kediri. “Alhamdulillah dalam pengimplementasian pelaksanakan kegiatan penertiban protokol kesehatan dan perda telah berjalan dengan baik, sesuai fakta di lapangan,”terangnya.

Sementara itu, Ketua Komisi A DPRD Kabupaten Lamongan, Ali Makhfudl menuturkan bahwa pada kunjungan ini, mereka telah mendapatkan banyak informasi serta cara-cara Satpol PP Kota dalam menerapkan prokes dan Perda. “Kami banyak menyerap ilmu dan kelebihan Satpol PP Kota Kediri untuk kami sampaikan kepada Satpol PP di Kabupaten Lamongan,”ujarnya.

Menurutnya penerapan prokes dan Perda Kota Kediri yang dimuat di media sosial telah sesuai dengan fakta di lapangan. “Tadi malam kami jalan-jalan di Kota Kediri dan kami melihat bahwa di Kota Kediri masyarakatnya serta aktifitasnya sudah tertib sesuai prokes. Ini membuktikan bahwa apa yang dilakukan oleh Satpol PP Kota Kediri sudah berjalan dengan baik,”jelasnya.

Dengan adanya kunker ini, Ali berharap Kabupaten Lamongan dapat lebih maju lagi, seperti Kota Kediri serta dapat meningkatkan kinerja Satpol PP Kabupaten Lamongan kedepannya.

Selain Ketua Komisi A, kunjungan kerja ini juga diikuti oleh Wakil Ketua Komisi A, Sekertaris dan 9 anggota Komisi A DPRD Kabupaten Lamongan. (brj).

FK3I Gus Maftuch Tegaskan Kiai Marsudi yang Layak Gantikan Kiai Said Pimpin NU

FK3I Gus Maftuch Tegaskan Kiai Marsudi yang Layak Gantikan Kiai Said Pimpin NU

Nusantara7.com, Surabaya – Menjelang Muktamar NU mendatang, Forum Komunikasi Kiai Kampung Indonesia (FK3I) ikut angkat bicara.

Ketua FK3I, Mas Muhammad Maftuch yang akrab disapa Gus Maftuch menegaskan bahwa NU hanya layak dipimpin oleh seorang ulama yang sangat alim wa alamah wa faqih. Artinya, yang layak memimpin dan menakhodai NU adalah sosok yang sangat alim dan cerdas.

“Selain itu pula, menjadi Ketua NU haruslah peka zaman atau sesuai dengan keadaan dan kebutuhan zaman. Hal itu tanpa perlu dipaksakan dan dicari-cari, pastinya selalu begitu sosok yang menjadi Ketua Umum PBNU. Pada era saat ini, KH Marsudi Syuhud yang paling layak memimpin atau menakhodai PBNU untuk meneruskan estafet kepemimpinan KH Said Aqil Siraj,” tegas Gus Maftuch kepada media, Senin (11/10/2021).

Menjadi Ketum PBNU, menurut dia, adalah orang-orang pilihan, tidak seperti partai politik yang memakai poling-polingan. “Poling-polingan bukan tradisi budaya NU,” ujarnya.

Sementara itu, AR Waluyo Wasis Nugroho (Gus Wal) yang juga merupakan pengurus FK3I menambahkan, selama satu dekade NU telah dipimpin KH Said Aqil Siraj, ulama yang sangat alim dan faqih dalam ilmu agama, terlebih ilmu kitabnya.

“Buya Said juga merupakan seorang profesor doktor yang tentunya ahli juga, pakar dalam banyak bidang, dan sangat dicintai warga Nahdliyyin yang ada di perkotaan ataupun yang berada di kampung atau desa. Beliau disegani dalam skala nasional, juga sangat dihormati di dunia Internasional. Hal itu tak lepas dari keilmuan dan kefaqihan Buya Said,” imbuh Gus Wal.

Selama memimpin NU, Kiai Said dinilai selalu peka dan peduli terhadap masalah dan penderitaan warga Nahdliyyin. Dewasa ini, hanya Buya Said dan KH Marsudi Syuhud yang peka terhadap masalah dan apa yang dialami warga Nahdliyyin.

Seperti beberapa hari ini, KH Marsudi Syuhud sangat prihatin ketika ada 600 KK atau sekitar 3.000 warga NU yang terdampak langsung dan 10.000 warga yang tidak terdampak langsung di Desa Blaru Kecamatan Badas Kabupaten Kediri. Tanah lahan pertaniannya dizalimi oleh penambangan Galian C yang dilakukan oleh PT Gemilang Bumi Sarana.

“Bahkan beliau sampai meneteskan air mata dan sangat terpukul hatinya ketika ada tujuh orang petani warga NU yang memperjuangkan membela tanah lahan pertaniannya malah dipanggil pihak Polres Kediri, karena diduga menghalangi aktivitas penambangan,” kata Gus Wal.

“KH Marsudi Syuhud selama mendampingi Buya Said Aqil Siraj telah membuktikan kelasnya sebagai pemimpin NU. Beliau selalu menomorsatukan kepentingan dan kemashlahatan warga NU,” katanya.

Gus Maftuch yang juga Pengasuh Pondok Pesantren Nur Muhammad menyatakan, selain KH Marsudi Syuhud, belum ada figur lain saat ini yang pantas untuk menggantikan Buya Said Aqil sebagai Ketua Umum PBNU.

“Yang kapasitas, kapabilitas, kredibilitasnya seperti Buya Said, apalagi keilmuan, kealiman dan dan kefaqihannya. Mari kita bersama-sama selaku umat dan warga NU istighotsah, tahlil, mujahadah dan doa bersama semoga KH Marsudi Syuhud terpilih memimpin NU dalam Muktamar NU di Lampung, Desember nanti,” pungkasnya. (brj)

Bupati YES: Pelaksanaan Program Kabupaten Sehat membuahkan hasil IPM Lamongan Tinggi

Bupati YES: Pelaksanaan Program Kabupaten Sehat membuahkan hasil IPM Lamongan Tinggi

Nusantara7.com, Lamongan  – Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Lamongan saat ini berada pada angka 72,58, lebih tinggi dibandingkan capaian IPM Provinsi Jawa Timur dan Nasional. Ini merupakan bentuk capaian kesuksesan dari pelaksanaan program Kabupaten Sehat yang sudah sejak tahun 2010 telah dibentuk Forum Kabupaten Sehat.

Hal tersebut seperti yang disampaikan oleh Bupati Lamongan Yuhronur Efendi saat ditemui di Ruang Command Center, pada Senin (11/10/2021), setelah mengikuti verifikasi secara virtual oleh Kementrian Kesehatan dan Kementrian Dalam Negeri terkait Kabupaten Sehat.

“Kabupaten Lamongan saat ini IPM-nya berada dikategori tinggi, yakni ada pada angka 72,58. Salah satu unsur pendukung IPM yakni umur harapan hidup (UHH) Kabupaten Lamongan 71,40 tahun. Hal tersebut tak lepas dari program-program yang dilaksanakan, salah satunya program yang masuk dalam Kabupaten Sehat,” ungkap Bupati YES, sapaan akrab Bupati Lamongan.

Menurut Bupati YES, Kabupaten Sehat merupakan program lintas Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Dukungan anggaran untuk pelaksanaan Forum Kabupaten Sehat pun telah tersedia sejak tahun 2018. Sedangkan anggaran untuk implementasi pelaksanaan program-program secara umum, tersebar di OPD atau kelembagaan terkait, seperti di Dinas Kesehatan, Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Dinas Ketahanan Pangan dan lain-lain.

Lebih lanjut, kata Bupati YES, Lamongan terus berusaha meningkatkan capaiannya dalam program Kabupaten Sehat menuju 7 tatanan, yakni tatanan pemukiman sarana dan prasarana sehat, sarana tertib lalu lintas dan transportasi, industri dan perkantoran sehat, pariwisata sehat, pangan dan gizi, kehidupan masyarakat sehat yang mandiri, dan sosial sehat.

Oleh karena itu, Bupati YES menambahkan, berbagai upaya telah dilakukan, salah satunya seperti penetapan titik pantau pada tiap tatanan. “Pencapaian lainnya antara lain angka kesakitan DBD yang terus menurun, angka stunting yang juga terus menurun dan juga Angka Kematian Ibu dan Bayi juga terus menurun,” sambungnya.

Tak hanya itu, dalam penanganan pandemi Covid-19, Kabupaten Lamongan juga terus melakukan berbagai terobosan, di antaranya penyediaan rumah sakit lapangan, pembangunan RS Khusus Covid-19 yang tercepat dalam waktu 39 hari, GETAPAK (Gerakan Ketahanan Pangan Keluarga), serta Grebek Vaksin Covid pertama.

Lalu, agar dapat mendukung percepatan pembangunan di Lamongan, Bupati YES menuturkan, berbagai inovasi juga diciptakan, yakni Home Care Service yang merupakan pendekatan pelayanan masyarakat dengan melibatkan peran serta perangkat daerah yang bergerak di bidang kesehatan, ekonomi, perumahan dan sanitasi, serta SAMTAKU (Sampah Tanggungjawabku) untuk penanganan sampah, yang saat ini sudah masuk dalam Kovablik Pemprov Jawa Timur. [brj]

Eri Cahyadi dukung pengembangan ekosistem startup Jepang-Surabaya

Eri Cahyadi dukung pengembangan ekosistem startup Jepang-Surabaya

Nusantara7.com,  Surabaya – Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mendukung pengembangan ekosistem startup melalui workshop daring yang digelar Japan International Co-operation Agency (JICA) bekerja sama dengan Pemkot Surabaya dan Fukoha, Jepang.

“Kami berharap melalui workshop daring selama dua hari ini (6-7 Oktober 2021) ini, para peserta dapat saling belajar dan saling bertukar pikiran terkait bagaimana mengembangkan ekosistem startup,” kata Eri Cahyadi di Surabaya, Kamis.

Adapun workshop daring tersebut difokuskan membahas perkenalan ekosistem startup di Kota Fukuoka dan Surabaya, serta strategi pengembangan startup melalui pendanaan maupun peningkatan kualitas.

Peserta yang ikut dalam workshop tersebut meliputi unsur Pemkot Surabaya, Pemkot Fukuoka, para pengelola inkubasi startup di Surabaya dan Fukuoka, universitas dan komunitas.

Acara tersebut juga diisi oleh pitching empat startup perwakilan dari Surabaya yakni, ReBlood, TernakNesia, Jahitin dan Riliv. Mereka akan memaparkan startupnya di hadapan para investor potensial asal negeri Sakura.

Wali Kota Eri menambahkan, bahwa dalam mewujudkan ekosistem startup yang baik, pemkot tidak bisa bekerja sendiri. Dibutuhkan kolaborasi lintas sektor. Untuk itu, lanjut dia, pemkot secara intensif melibatkan universitas, sektor swasta dan juga komunitas dalam upaya pengembangan startup.

“Kami berharap koneksi ekosistem startup di Surabaya dan Fukuoka dapat terjalin, karena salah satu faktor penting untuk pertumbuhan startup adalah networking,” katanya.

Sementara itu, Deputi Direktur Jenderal Departemen Pengembangan Ekonomi dan Direktur untuk Pengembangan Sektor Swasta, JICA, Hironobu Murakami sebelumnya mengatakan, workshop daring ini adalah bagian dari pilot program JICA di bidang pengembangan startup.

Ia menambahkan, Fukuoka adalah kota terdepan dalam pengembangan startup di Jepang dan Surabaya punya banyak kesamaan dengan Fukuoka.

“Kami melihat komitmen semua pihak di Surabaya, mulai dari pemerintah kotanya, universitas, komunitas hingga masyarakatnya sangat kuat terhadap pengembangan startup,” ujarnya.

Oleh karen itu, kata dia, pihaknya memilih Surabaya sebagai kota pelaksanaan pilot program ini, dan harapannya selanjutnya akan tercipta koneksi ekosistem startup di Surabaya dan Fukuoka. (ant)