https://kinganddukeatl.com

https://greenopportunities.org

https://www.bunzburgerz.com

https://www.depotbaltimore.com

https://eis.yru.ac.th/-/dragon222/

https://booking.yru.ac.th/-/rajagacor/

SEPUTAR JATIM – Page 31 – nusantara7

https://kinganddukeatl.com

https://greenopportunities.org

https://www.bunzburgerz.com

https://www.depotbaltimore.com

https://eis.yru.ac.th/-/dragon222/

https://booking.yru.ac.th/-/rajagacor/

PWNU dan PCNU se-Jatim tegaskan satu suara pilih Gus Yahya calon Rois aam dan ketua umum PBNU

PWNU dan PCNU se-Jatim tegaskan satu suara pilih Gus Yahya calon Rois aam dan ketua umum PBNU

Nusantara7.com, Surabaya – Pengurus Cabang maupun Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Jawa Timur sudah final mengusung Kiai Haji Miftachul Ahyar dan Kiai Haji Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) sebagai calon Rois Aam dan Ketua Umum PBNU dalam muktamar mendatang.

“Dalam Muktamar 23-25 Desember 2021, Jatim sudah mengambil keputusan secara organisatoris mendukung Kiai Miftachul Ahyar sebagai Rois Aam dan Gus Yahya sebagai ketua umum,” ujar Ketua PCNU Jember Kiai Haji Abdullah Syamsul Arifin.

Melalui keterangan tertulis diterima di Surabaya, Jumat, keputusan ini final dan telah melalui mekanisme organisasi.

Diawali dengan musyawarah antarketua cabang NU se-Jatim beberapa waktu lalu, hasilnya satu suara mendukung Kiai Miftachul Ahyar dan Gus Yahya.

Hasil musyawarah tersebut lantas dilaporkan ke Rois Syuriah PWNU Jawa Timur Kiai Haji Anwar Mansyur.

PWNU Jawa Timur juga telah menggelar rapat gabungan antara Syuriah dan Tanfidziyah yang memutuskan mengusung Gus Yahya sebagai calon ketua umum dan Kiai Miftach sebagai Rois Aam.

“Ini keputusan resmi organisasi, bukan keputusan orang perorang tapi keputusan organisasi,” tuturnya. (ant)

Khofifah: Pemprov Jatim Siap Bantu Pembangunan Infrastruktur Kelautan di Puger Jember

Khofifah: Pemprov Jatim Siap Bantu Pembangunan Infrastruktur Kelautan di Puger Jember

Nusantara7.com, Jember – Pemerintah Provinsi Jawa Timur akan membantu pembangunan infrastruktur kelautan di kawasan Puger, Kabupaten Jember. Hal ini dikemukakan Gubernur Khofifah Indar Parawansa, saat berkunjung ke Jember.

“(Jember) butuh tempat sandaran atau docking perahu dan penambahan breakwater, serta pengerukan sedimentasi,” kata Khofifah. Bantuan diberikan untuk memperkuat sektor perikanan dan kelautan. Ini karena selama masa pandemi Covid-19, sektor tersebut dan sektor pertanian tetap tumbuh positif dan tidak mengalami kontraksi.

Pembangunan infrastruktur ini diusulkan oleh Bupati Hendy Siswanto. “Saya langsung menyanggupi, bahwa Pemprov Jatim akan support dalam bentuk bantuan keuangan untuk tambahan infrastruktur di area Puger ini,” kata Khofifah.

Khofifah menginstruksikan kepada Kepala Dinas Perhubungan Jatim dan Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Jatim untuk segera berkoordinasi dengan tim yang ditunjuk Bupati Hendy Siswanto.

Hendy berterima kasih atas bantuan tersebut. “Alhamdulillah, hari ini betul-betul barokah, karena gubernur akan membantu kebersihan (pantai) di Puger dan membantu pembangunan dok untuk tempat sandar kapal, sehingga (nelayan) tidak perlu khawatir lagi kalau air pasang dan surut,” katanya. [brj]

Eri Cahyadi: Sementara Kirim 60 Personel, 3 Alat Berat dan 5 Dump Truk ke Batu

Eri Cahyadi: Sementara Kirim 60 Personel, 3 Alat Berat dan 5 Dump Truk ke Batu

Nusantara7.com, Surabaya  – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya mengirim 60 personel BPB Linmas dan Dinas PU Bina Marga dan Pematusan Kota Surabaya, beserta tiga alat berat dan lima dump truk untuk membantu bencana di Kota Batu, Malang. Pemberangkatan personel beserta peralatan lengkap itu dilakukan seusai apel di Taman Surya, halaman Balai Kota Surabaya, Jumat (5/11/2021).

“Saya mohon keikhlasan teman-teman dalam membantu saudara-saudara kita di Kota Batu, sambil membantu nanti tolong berdoa supaya bencana semacam ini dijauhkan dari Kota Surabaya,” kata Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi kepada para personel yang sudah siap berangkat itu.

Eri menjelaskan bahwa bantuan yang dikirimkan ke Kota Batu kali ini adalah 60 personel, tiga alat berat, lima dump truk yang salah satunya membawa BBM. Nantinya, mereka akan membantu membersihkan jalan, perumahan, dan pencarian korban. “Sementara kita kirimkan 60 personel dulu, tapi kita hitung lagi nanti, kalau kebutuhan di sana kurang, akan kita kirim lagi,” tegasnya.

Eri juga mengaku sudah kontak dengan Wali Kota Batu dan juga teman-teman Dinas PU dan penanggulangan bencana di Kota Batu. Ternyata, mereka membutuhkan alat berat untuk membersihkan jalan, membersihkan rumah-rumah warga yang kena lumpur, dan juga untuk mencari korban. “Tugas mereka nanti membantu mereka. Niatnya cuma satu, yaitu memohon keridhoan Gusti Allah supaya warga Surabaya selamat,” katanya.

Selain itu, Eri juga berencana membantu Kabupaten Gresik karena dia mendapatkan kabar bahwa Gresik terkena banjir akibat Kali Lamong. Ia memastikan juga akan mengirimkan bantuan ke Kabupaten Gresik. “Pasti kita kirim bantuan juga. Toh suatu kota kalau kena bencana terus dibantu oleh kota lainnya, pasti mereka akan membuka tangan. Yang saya sampaikan tadi, ketika membantu sambil berdoa, Ya Allah semoga bencana semacam ini tidak terjadi di Kota Surabaya,” ujarnya.

Makanya, dia pun meminta warga Kota Surabaya untuk terus berdoa dan mengurangi dosa sambil sadar supaya bencana serupa tidak terjadi di Kota Surabaya. Sebab, BMKG sudah memprediksi bahwa di Surabaya, Gresik, Sidoarjo, dan Malang akan ada hujan deras melebihi biasanya. Bahkan, diprediksi akan ada La Nina dan semacamnya.

“Bagi kita, itu hanyalah perkiraan, kekuatan hanya kekuatan Gusti Allah. Makanya kita butuh keridhoan Gusti Allah supaya bencana itu tidak terjadi di Surabaya,” ujarnya.

Eri juga mengaku sudah melakukan antisipasi bencana di Kota Surabaya. Bahkan, ia mengaku sudah berkoordinasi dengan BMKG untuk memetakan wilayah-wilayah mana yang berpotensi terjadi bencana. Selanjutnya, para camat di wilayahnya masing-masing melakukan berbagai macam pencegahan itu.

Di samping itu, Dinas PU Bina Marda dan Pematusan beserta DKRTH melakukan pengecekan saluran-saluran, perantingan pohon dan beberapa antisipasi lainnya. “Bila memang naudzubillah terjadi bencana di Surabaya, kita juga siagakan tempat-tempat perlindungannya. Insyallah kita bersama BMKG akan melakukan itu. Mari warga Surabaya terus berdoa supaya Kota Surabaya terhindar dari bencana,” tandasnya. [brj]

Madini Farouq: Ada yang Ingin Adu Domba PAC dan DPC PPP Jember

Madini Farouq: Ada yang Ingin Adu Domba PAC dan DPC PPP Jember

Nusantara7.com, Jember – Forum Komunikasi Pengurus Anak Cabang (Forkompac) mendeklarasikan pergantian ketua Partai Persatuan Pembangunan Jember, Jawa Timur. Madini Farouq, Ketua DPC PPP Jember saat ini, menilai itu bagian dari dinamika internal menjelang musyawarah cabang.

“Kadang-kadang diwarnai dengan fitnah dan berita hoaks. Ada pihak-pihak yang ingin mengadu pengurus anak cabang (PAC) dengan DPC yang selama ini hubungannya baik-baik saja. Biasalah, ada orang yang mau mencalonkan diri lalu dia menjelek-jelekkan DPC, dan kemudian PAC-PAC ada yang termakan dengan isu dan berita tidak benar itu,” kata Gus Mamak, sapaan akrab Madini, Jumat (5/11/2021).

Forkompac menginginkan ketua PPP Jember mendatang harus transparan dalam pengelolaan keuangan. Menanggapi itu, Madini mengatakan, mekanisme pertanggungjawaban dilakukan setiap lima tahun sekali oleh pengurus. “Nanti akan disampaikan melalui forum musyawarah cabang,” kata Madini.

“Kalau terkait dana bantuan partai politik, itu ada pertanggungjawaban administratif dan dilakukan pemeriksaan oleh Badan Pemeriksa Keuangan. Jadi lalau sifatnya tahunan, kami mempertanggungjawabkan secara administratif melalui Badan Kesatuan Bangsa. BPK selama ini tidak ada masalah. Pertanggungjawaban keuangan PPP wajar tanpa pengecualian,” kata Madini.

Madini juga menilai konsolidasi internal partai baik-baik saja. “Tidak mungkin PPP bisa meraih lima kursi kalau konsolidasi dan silaturahim di internal tidak berjalan baik. Itu kalau bicara soal komunikasi. Tidak mungkin program-program di internal PPP berjalan kalau tidak ada komunikasi dan konsolidasi yang baik,” katanya.

Madini menuduh ada pihak yang menginginkan situasi internal berjalan tidak kondusif dengan menyebarkan berita hoaks, isu, dan fitnah. “Menurut saya, teman-teman yang tadi kumpul hanya termakan fitnah dan isu hoaks yang tidak benar, yang nanti semuanya akan saya jawab dan jelaskan pada saat mekanisme pertanggungjawaban lima tahunan waktu muscab,” katanya. [brj]

Nelayan dan Pelaku Usaha Perikanan Lamongan Layangkan Nota Keberatan untuk PP 85 Tahun 202

Nelayan dan Pelaku Usaha Perikanan Lamongan Layangkan Nota Keberatan untuk PP 85 Tahun 202

Nusantara7.com,  Lamongan – Persoalan PP 85 Tahun 2021 tentang Tarif Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terus menuai penolakan dari sejumlah pihak dan daerah. Salah satunya adalah sejumlah nelayan dan pelaku usaha perikanan di Lamongan.

Melalui forum diskusi seputar nelayan yang dihimpun oleh Locus Pemuda Maritim dan DKC Garda Bangsa Lamongan bersama Ketua DPRD Lamongan ini, mereka menyepakati akan melayangkan nota keberatan yang kemudian dikirimkan ke Pemerintah Pusat melalui Ketua DPRD Lamongan, Kepala Pelabuhan setempat, dan Bupati Lamongan.

Turut hadir dalam diskusi tersebut di antaranya sejumlah pengurus Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Lamongan, pengurus Asosiasi Pengusaha Ikan Lamongan (ASPILA), perwakilan dari tiap Rukun Nelayan di Lamongan, dan para aktivis mahasiswa dari beberapa kampus di Lamongan.

Salah satu pemantik dalam diskusi ini, Pembina ASPILA Ir Sudarlin mengatakan, dalam situasi pandemi seperti ini semua sektor sangat terdampak, tak terkecuali sektor kelautan dan perikanan. Oleh karena itu, menurutnya, seharusnya pemerintah hadir untuk meningkatkan kesejahteraan umum, tidak malah memberikan beban bagi nelayan lewat aturan PP 85 Tahun 2021 tersebut.

Sudarlin menjelaskan, jika aturan baru itu mengganti beleid sebelumnya, yakni PP Nomor 75 Tahun 2015 pada masa kepemimpinan Susi Pudjiastuti. Saat itu, tarif PNBP naik dari sebelumnya sebesar 1 persen yang tercantum dalam PP Nomor 19 Tahun 2006. Untuk kapal 30-60 GT misalnya, tarifnya menjadi 5 persen.

“Kami ingin KKP tidak menarik PNBP kepada nelayan dengan ukuran kapal 5-10 gross ton (GT). Sebab menurut UU Nomor 7 Tahun 2016, nelayan ini masuk dalam kategoti kelompok nelayan kecil,” ujar Ir Sudarlin.

Mengacu lampiran beleid yang baru, Sudarlin membeberkan, kapal skala kecil dengan ukuran 5-60 GT dikenakan tarif PNBP pra produksi sebesar 5 persen, kapal skala menengah dengan ukuran 60-1.000 GT dikenakan tarif 10 persen, dan kapal skala besar dengan ukuran lebih dari 1.000 GT dikenakan tarif 25 persen.

Sedangkan untuk PNBP pasca produksi, tarif PNBP untuk kapal kurang dari 60 GT sebesar 5 persen, dan tarif untuk kapal lebih dari 60 GT sebesar 10 persen.

Jadi, rumus besaran biaya yang perlu dikeluarkan nelayan untuk PNBP pra produksi adalah tarif PNBP × produktivitas kapal × Harga Patokan Ikan (HPI) x ukuran kapal (GT). Adapun rumus untuk PNBP pasca produksi adalah tarif PNBP x nilai produksi ikan pada saat didaratkan.

“Seharusnya nelayan kecil ini tidak boleh ada tarikan PNBP. Lebih baik tarif PNBP 5 persen tersebut dikaji ulang. Nelayan kecil dengan ukuran kapal 5-10 GT jangan ditarik, masih mending yang 30 GT ke atas,” bebernya.

Hal senada juga diungkapkan oleh Ketua Rukun Nelayan Blimbing Paciran, Nur Wahid M.Pd. Menurutnya, PP baru yang telah diterapkan dan akan dilaksanakan per tanggal 1 Januari 2022 tersebut tidak sesuai dengan apa yang dialami para nelayan di Lamongan.

“Nelayan di sini itu terbesar se-Indonesia. Di kelurahan Blimbing saja ini ada 6 ribu orang nelayan, belum termasuk pendatang. Selama pandemi kita sangat terdampak, saat ini kita malah dihadapkan pada PP 85 2021 yang justru malah memberatkan,”

“Belum lagi jika para nelayan kita disibukkan dengan urusan surat kapal yang rumit dan jumlahnya banyak. Nelayan juga disuruh untuk membuat catatan hasil tangkapan ikan melaut dan lain-lain. Pendapatan ABK itu tidak gaji tapi bagi hasil, 70 persen milik ABK dan 30 persen milik pemodal, dengan PP ini, maka pendapatan ABK jelas akan berkurang, baik ABK kapal kecil maupun besar,” papar Wahid.

Tak hanya itu, Wahid menjelaskan, harga ikan bisa berubah tiap waktu sesuai ukuran dan kualitasnya. Oleh sebab itu, jika pemerintah ingin benar-benar membantu nelayan untuk memenuhi kewajibannya, maka harus segera menuntaskan persoalan ini agar nelayan tidak merugi.

“Kita sudah hampir lelah untuk terus menyuarakan keluhan dan keberatan para nelayan ini. Sebelum demonstrasi, kita memilih untuk melayangkan nota keberatan ini dulu, dan menunggu respon dari pemerintah pusat. Terimakasih kepada PKB yang selalu memperjuangkan aspirasi nelayan selama ini,” tandasnya.

Sementara itu, Advokat Muda Lamongan, M Yusuf Bachtiyar yang juga hadir sebagai pemantik mengungkapkan, bahwa saat ini telah dilakukan Judicial Review oleh sejumlah stakeholder terhadap PP 85 Tahun 2021. Selain itu, ada celah untuk mengajukan keberatan yang bisa diajukan kepada Instansi Pengelola PNBP, dalam hal ini KKP.

“Telah dilakukan Judicial Review pada beberapa poin yang dianggap memberatkan nelayan, contohnya PNBP Cantrang yang mencapai Rp 268 ribu. Apabila keberatan, maka bisa diajukan kepada Instansi Pengelola PNBP dalam hal ini KKP, karena lebih bayar, nihil dan kurang bayar,” terang pria yang akrab disapa Bachtiyar.

Lebih jauh Yusuf memaparkan, dalam hal pengajuan keberatan untuk wajib bayar ini, alasannya bisa karena kesulitan likuiditas (tak memiliki uang cash) atau karena keadaan kahar dan kebijakan pemerintah dengan memperhatikan kearifan lokal serta sosial budaya.

“Bentuk ketetapan atas keberatan PNBP ini bisa penundaan, pengangsuran dan pengurangan. Jika wajib bayar masih keberatan atas ketetapan instansi pengelola, maka bisa mengajukan gugatan ke PT TUN,” ucapnya.

Sebagai informasi, perhitungan tarif PNBP ini dilakukan oleh lintas kementerian bersama Kementerian Keuangan. Kemenkeu mengatur besaran tarif, sementara HPI dan produktivitas kapal ikan berdasarkan perhitungan KKP.[brj]

Dishub Jatim: Alasan Perut Warga Tetap Bandel Beroperasi, Perahu Terbalik di Perbatasan Tuban-Bojonegoro

Dishub Jatim: Alasan Perut Warga Tetap Bandel Beroperasi, Perahu Terbalik di Perbatasan Tuban-Bojonegoro

Nusantara7.com,Surabaya – Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Jatim ikut buka suara terkait penyeberangan lintas kabupaten di atas sungai Bengawan Solo yang menggunakan perahu dari Desa Ngadirejo, Kecamatan Rengel, Kabupaten Tuban menuju Desa Semambung, Kecamatan Kanor, Kabupaten Bojonegoro.

Dishub Jatim menegaskan sama sekali tidak pernah mengeluarkan izin trayek pada lintasan tersebut. “Kami beberapa kali melakukan penertiban di lintasan tersebut, namun warga tetap mengoperasikan perahu tersebut. Kami tidak pernah mengeluarkan izin trayek pada lintasan penyeberangan sungai antardaerah tersebut,” kata Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jatim, Nyono dikonfirmasi Kamis (4/11/2021).

Pihaknya beberapa kali telah melakukan penertiban aktivitas penyeberangan di lintasan tersebut, namun warga tetap saja mengoperasikan perahu dengan alasan untuk mencari penghasilan.

“Warga tetap bandel mengoperasikan karena alasan perut, padahal dari sisi keamanan operasional perahu penyeberangan tersebut tidak layak,” ujarnya.

Aspek keamanan dimaksud Nyono baik dari sisi dermaga, perahu, hingga nahkoda maupun ABK yang tidak memiliki sertifikasi.

Karena alasan tersebut, Dishub Jatim maupun Kementerian Perhubungan yang berwenang dalam urusan keselamatan penyeberangan tidak pernah mengeluarkan izin trayek lintasan penyeberangan sungai tersebut.

Diberitakan sebelumnya, perahu penyeberangan dari Desa Ngadirejo, Kecamatan Rengel, Kabupaten Tuban menuju Desa Semambung, Kecamatan Kanor, Kabupaten Bojonegoro yang dikemudikan Kasiyan terbalik akibat derasnya arus sungai Bengawan Solo pada Rabu (3/11/2021).

Data kantor SAR Surabaya hingga Rabu sore, 10 penumpang selamat dan 7 lainnya masih dalam pencarian. Pencarian dihentikan sementara sejak Rabu pukul 17.00 WIB karena derasnya arus sungai dan terbatasnya jarak pandang. (brj)

PWNU Jatim : PPP harus terus komunikasi dengan pengurus NU maupun pengasuh pondok pesantren

PWNU Jatim : PPP harus terus komunikasi dengan pengurus NU maupun pengasuh pondok pesantren

Nusantara7.com, Surabaya  – Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur menyarankan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) terus melakukan komunikasi dengan pondok pesantren untuk menyamakan persepsi politik.

“PPP harus terus berkomunikasi, baik dengan pengurus NU maupun pengasuh pondok pesantren, khususnya di Jatim,” ujar Wakil ketua Rois Syuriah PWNU Jatim KH Anwar Iskandar dalam siaran pers yang diterima di Surabaya, Rabu.

Selain itu, diharapkan PPP menampung para putra-putri dan dzuriyah dan kader-kader NU yang memiliki potensi dalam merealisasikan kepentingan politik.

Sedangkan, Ketua PWNU Jatim KH Marzuki Mustamar menyampaikan PPP harus menyiapkan kader yang memiliki potensi bagus serta dekat dengan kalangan NU serta pondok pesantren.

“Kader ini dipersiapkan untuk pemilihan legislatif, serta meminta untuk melakukan pemetaan daerah yang memiliki peluang suara bagus untuk PPP,” katanya.

Sementara itu, Ketua DPW PPP Jatim Hj Mundjidah Wahab menerima masukan dari pengurus PWNU dan menegaskan pihaknya membuka peluang bagi para kader NU.

“Kami membuka pintu selebarnya untuk putra-putri pengasuh ponpes asparagus dan nawaning untuk mengambil bagian dari kepengurusan PPP di semua tingkatan baik ranting, kecamatan, kota, kabupaten maupun provinsi,” tuturnya.

Bupati Jombang itu menjelaskan, di era kepengurusannya, PPP Jatim mengambil tagline “PPP Back To Pesantren, Back To NU”.

“Karena dalam sejarah PPP tidak bisa lepas dari NU,” kata dia. (ant)

Mojokerto Sukses Jadi Tuan Rumah Festival Rempah Nusantara Jawa Timur 2021

Mojokerto Sukses Jadi Tuan Rumah Festival Rempah Nusantara Jawa Timur 2021

Nusantara7.com, Mojokerto  – Festival Perahu Naga ‘Susur Sungai Brantas’ menjadi penanda ditutupnya ‘Festival Jalur Rempah Titik Simpul Jawa Timur 2021’. Kota Mojokerto sukses menjadi tuan rumah selama tiga hari, yakni dari tanggal 1 hingga 3 November 2021.

Festival yang berlangsung selama tiga hari di Bumi Majapahit ini resmi ditutup oleh Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbud Ristek RI, Dr Hilmar Farid di Pendopo Sabha Krida Tama, Rumah Rakyat Kota Mojokerto. Selain Festival Perahu Naga, juga workshop menghadirkan tokoh nasional, pameran komoditi rempah dan diskusi praktisi rempah.

Tidak hanya Kota Mojokerto, terdapat tiga titik lokasi ‘Festival Jalur Rempah Titik Simpul Jawa Timur 2021’, yaitu Surabaya dan Kediri. Ketiga lokasi tersebut dipilih karena wilayahnya dilintasi Sungai Brantas. Di mana oleh sejarah tercatat sebagai sungai yang memiliki peran cukup besar dalam transportasi perdagangan rempah.

Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari mengaku, bangga dengan terpilihnya Kota Mojokerto menjadi tuan rumah bagian dari ‘Festival Rempah Nusantara Jawa Timur 2021’. “Tentu dalam tiga hari ini ada satu kesan yang mendalam bagi kami masyarakat Kota Mojokerto,” ungkapnya, Rabu (3/11/2021).

Lantaran Kota Mojokerto menjadi tuan rumah bagian dari event Kementerian Pendidikan dan Ristek Dikti, yaitu jalur rempah. Menjadi tuan rumah event tersebut, lanjut Ning Ita (sapaan akrab, red), tidak pernah terbayangkan dibenak Wali Kota. Ini menjadi angin segar bagi masyarakat Kota Mojokerto dan sekitarnya terhadap kebangkitan ekonomi dan budaya.

“Selama hampir dua tahun terjadi PPKM (Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) akibat pandemi Covid-19. Sejak pandemi masyarakat harus dibatasi dari berbagai kegiatan berupa ekspresi diri karena mengikuti aturan pengendalian Covid-19. Mulai tahun 2019, bidang kebudayaan masuk dalam skala prioritas pembangunan lima tahun,” tuturnya.

Berupa pembangunan pariwisata berbasis sejarah budaya. Prioritas dalam RPJMD Kota Mojokerto dapat terwujud jika ada kolaborasi dan sinergi dari berbagai pihak termasuk support dari Kementerian. Event tersebut, tegas Wali Kota, bukan menjadi yang pertama dan terakhir.

“Kami berharap, event ini bukan menjadi yang pertama dan terakhir, melainkan Kota Mojokerto siap menjadi tuan rumah Festival Jalur Rempah pada tahun-tahun mendatang dengan membuat event yang lebih meriah. Dengan ribuan masyarakat yang terlibat secara langsung di dalamnya,” katanya.

Ia mengaku dengan adanya event Festival Jalur Rempah tersebut, memberikan satu semangat tersendiri bagi masyarakat Kota Mojokerto untuk membangkitkan kembali serta mengembangkan kebudayaan warisan leluhur di era Majapahit. Wali Kota berjanji akan terus mengembangkan event-event berbasis budaya.

“Ke depan event- event yang berbasis budaya seperti ini akan terus kami kembangkan. Karena kami ingin Kota Mojokerto ini yang dulu merupakan jantung dari peradapan Nusantara, jantung dari Mojopahit juga akan kembali moncer dan menjadi menjadi jantung Nusantara,” tegasnya.

Sementara itu, Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbud Ristek RI, Dr Hilmar Farid mengatakan, Kota Mojokerto mempunyai anugerah warisan budaya dan sejarah yang luar biasa. “Walaupun sebentar di Kota Mojokerto namun saya bisa merasakan bahwa Kota Mojokerto ini memang dapat anugerah dari yang Maha Kuasa,” tuturnya.

Yakni anugerah warisan budaya sejarah yang luar biasa. Pihaknya berharap anugrah tersebut harus dikembangkan. Lebih lanjut ia juga mengaku, semangat mengembangkan warisan budaya dan sejarah di Kota Mojokerto juga tidak lepas dari semangat Wali Kota Mojokerto.

“Semua tidak lepas dari peran Ibu Wali Kota yang concern terhadap budaya warisan leluhur. Untuk itu saya sangat- sangat berterima kasih dengan segala semangat dan komitmennya untuk memajukan kebudayaan,” pungkasnya.

Selain Hilmar Farid, turut hadir secara langsung dalam penutupan ‘Festival Jalur Rempah Titik Simpul Jawa Timur 2021’, Komisi E DPRD Provinsi Jawa Timur Dr Sri Untari Bisowarno, Direktur Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan Kemendikbud Ristek Dr Restu Gunawan dan Kepala BPCB Jawa Timur Zakaria Kasimin. [brj]

Komisi B DPRD Magetan Sidak ke Kebun Refugia, Pagar Sering Roboh Perlu Permanen

Komisi B DPRD Magetan Sidak ke Kebun Refugia, Pagar Sering Roboh Perlu Permanen

Nusantara7.com, Magetan  – Penasaran dengan kondisi mutakhir Kebun Refugia, Komisi B DPRD Magetan melaksanakan inspeksi mendadak(sidak) ke lokasi wisata kebun bunga Refugia, Plaosan.

Sidak dipimpin langsung oleh Ketua Komisi B, Hari Gitoyo bersama anggota Komisi B berkaitan dengan pagar kebun bunga refugia yang sudah beberapa kali roboh dan perlu dibangun yang permanen.

”Kami mengharapkan pembangunan pagar permanen sepanjang 530 meter itu nantinya disamping sebagai penutup, diharapkan kuat, menarik, indah dan estetik yang bisa menonjolkan ikon refugia, dan bisa menjadi daya tarik para wisatawan untuk melihat kebun refugia,” kata Hari Gitoyo usai meninjau lokasi.

Pihaknya juga mengingatkan kepada Dinas Tanaman Pangan Hortikultura Perkebunan dan Ketahanan Pangan (DTPHPKP) bahwa Kebun Refugia selain mempunyai fungsi Tourism/pariwisata, Refugia diharapkan menjadi fungsi edukasi misalnya teknologi pertaniannya dan berfungsi konservasi untuk tanaman asli Magetan serta mampu meningkatkan ekonomi masyarakat sekitarnya yaitu dengan adanya petani bunga binaan. (brj)

Gubernur Jatim : Tahun 2022 akan ditambah 25 Daerah Pilot Project Pengentasan Kemiskinan Ekstrem

Gubernur Jatim : Tahun 2022 akan ditambah 25 Daerah Pilot Project Pengentasan Kemiskinan Ekstrem

Nusantara7.com, Surabaya  – Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa melantik Wakil Bupati Tulungagung Gatut Sunu Wibowo untuk sisa masa jabatan 2018-2023 di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Selasa (2/11/2021).

“Kami harap Pak Wakil Bupati bisa meningkatkan proses kemajuan yang dicapai periode selama ini oleh Bapak Marwoto Birowo sebagai bupati. Harus dipertahankan lompatan capaian kemajuan untuk kesejahteraan masyarakat di Tulungagung,” kata Khofifah dalam sambutannya.

Pada tahun 2021, ada lima daerah yang ditargetkan terkait kemiskinan ekstrem yang harus dituntaskan. Pada tahun 2022 nanti akan ditambahkan 25 daerah lagi, termasuk Tulungagung dan Surabaya.

Khofifah mengatakan, Tulungagung menjadi salah satu kabupaten pilot project yang dijadikan percontohan program nasional percepatan pengentasan kemiskinan ekstrem pada tahun 2022. Nantinya, Gatut akan bertindak sebagai Ketua Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (TKPKD) di Tulungagung.

Khofifah berpesan kepada Gatut, agar bekerja keras menekan angka kemiskinan di Tulungagung. “TKPKD ini komandannya di kabupaten, Pak Wabup. Pak Wagub Jatim sebagai Dansatgas Penanganan Kemiskinan Ekstrem. Karena ini barang baru kemiskinan ekstrem, bahwa definisinya pengeluaran sehari 1,9 dollar AS. Tulungagung masuk di dalamnya, sama-sama mencari intervensinya (kemiskinan) bagaimana,” ujarnya.

Khofifah mengungkapkan, lengkapnya susunan eksekutif di Tulungagung, diharapkan bisa mempercepat pembangunan di daerah tersebut. Ada banyak capaian prestasi yang ditorehkan Tulungagung selama ini.

“Ini penguatan, percepatan di Tulungagung, untuk membantu kerja bupati. Penanganan kemiskinan ini bagian penting. Banyak capaian prestasi ditorehkan oleh Tulungagung, hadirnya Pak Wabup ini diharapkan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Tulungagung,” tegasnya.

“Selamat menjalankan tugas, dan selalu memberi keberkahan untuk kita semua,” pungkas Khofifah.

Diketahui sebelumnya, Bupati Tulungagung periode 2018-2023 Syahri Mulyo ditangkap KPK karena kasus korupsi. Kemudian wakilnya, Marwoto Birowo diangkat sebagai bupati. Setelah hampir tiga tahun jabatan wabup kosong, akhirnya, DPRD Tulungagung menunjuk Gatut Sunu Wibowo sebagai Wabup. [brj]