https://kinganddukeatl.com

https://greenopportunities.org

https://www.bunzburgerz.com

https://www.depotbaltimore.com

https://eis.yru.ac.th/-/dragon222/

https://booking.yru.ac.th/-/rajagacor/

SEPUTAR JATIM – Page 31 – nusantara7

https://kinganddukeatl.com

https://greenopportunities.org

https://www.bunzburgerz.com

https://www.depotbaltimore.com

https://eis.yru.ac.th/-/dragon222/

https://booking.yru.ac.th/-/rajagacor/

Nelayan dan Pelaku Usaha Perikanan Lamongan Layangkan Nota Keberatan untuk PP 85 Tahun 202

Nelayan dan Pelaku Usaha Perikanan Lamongan Layangkan Nota Keberatan untuk PP 85 Tahun 202

Nusantara7.com,  Lamongan – Persoalan PP 85 Tahun 2021 tentang Tarif Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terus menuai penolakan dari sejumlah pihak dan daerah. Salah satunya adalah sejumlah nelayan dan pelaku usaha perikanan di Lamongan.

Melalui forum diskusi seputar nelayan yang dihimpun oleh Locus Pemuda Maritim dan DKC Garda Bangsa Lamongan bersama Ketua DPRD Lamongan ini, mereka menyepakati akan melayangkan nota keberatan yang kemudian dikirimkan ke Pemerintah Pusat melalui Ketua DPRD Lamongan, Kepala Pelabuhan setempat, dan Bupati Lamongan.

Turut hadir dalam diskusi tersebut di antaranya sejumlah pengurus Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Lamongan, pengurus Asosiasi Pengusaha Ikan Lamongan (ASPILA), perwakilan dari tiap Rukun Nelayan di Lamongan, dan para aktivis mahasiswa dari beberapa kampus di Lamongan.

Salah satu pemantik dalam diskusi ini, Pembina ASPILA Ir Sudarlin mengatakan, dalam situasi pandemi seperti ini semua sektor sangat terdampak, tak terkecuali sektor kelautan dan perikanan. Oleh karena itu, menurutnya, seharusnya pemerintah hadir untuk meningkatkan kesejahteraan umum, tidak malah memberikan beban bagi nelayan lewat aturan PP 85 Tahun 2021 tersebut.

Sudarlin menjelaskan, jika aturan baru itu mengganti beleid sebelumnya, yakni PP Nomor 75 Tahun 2015 pada masa kepemimpinan Susi Pudjiastuti. Saat itu, tarif PNBP naik dari sebelumnya sebesar 1 persen yang tercantum dalam PP Nomor 19 Tahun 2006. Untuk kapal 30-60 GT misalnya, tarifnya menjadi 5 persen.

“Kami ingin KKP tidak menarik PNBP kepada nelayan dengan ukuran kapal 5-10 gross ton (GT). Sebab menurut UU Nomor 7 Tahun 2016, nelayan ini masuk dalam kategoti kelompok nelayan kecil,” ujar Ir Sudarlin.

Mengacu lampiran beleid yang baru, Sudarlin membeberkan, kapal skala kecil dengan ukuran 5-60 GT dikenakan tarif PNBP pra produksi sebesar 5 persen, kapal skala menengah dengan ukuran 60-1.000 GT dikenakan tarif 10 persen, dan kapal skala besar dengan ukuran lebih dari 1.000 GT dikenakan tarif 25 persen.

Sedangkan untuk PNBP pasca produksi, tarif PNBP untuk kapal kurang dari 60 GT sebesar 5 persen, dan tarif untuk kapal lebih dari 60 GT sebesar 10 persen.

Jadi, rumus besaran biaya yang perlu dikeluarkan nelayan untuk PNBP pra produksi adalah tarif PNBP × produktivitas kapal × Harga Patokan Ikan (HPI) x ukuran kapal (GT). Adapun rumus untuk PNBP pasca produksi adalah tarif PNBP x nilai produksi ikan pada saat didaratkan.

“Seharusnya nelayan kecil ini tidak boleh ada tarikan PNBP. Lebih baik tarif PNBP 5 persen tersebut dikaji ulang. Nelayan kecil dengan ukuran kapal 5-10 GT jangan ditarik, masih mending yang 30 GT ke atas,” bebernya.

Hal senada juga diungkapkan oleh Ketua Rukun Nelayan Blimbing Paciran, Nur Wahid M.Pd. Menurutnya, PP baru yang telah diterapkan dan akan dilaksanakan per tanggal 1 Januari 2022 tersebut tidak sesuai dengan apa yang dialami para nelayan di Lamongan.

“Nelayan di sini itu terbesar se-Indonesia. Di kelurahan Blimbing saja ini ada 6 ribu orang nelayan, belum termasuk pendatang. Selama pandemi kita sangat terdampak, saat ini kita malah dihadapkan pada PP 85 2021 yang justru malah memberatkan,”

“Belum lagi jika para nelayan kita disibukkan dengan urusan surat kapal yang rumit dan jumlahnya banyak. Nelayan juga disuruh untuk membuat catatan hasil tangkapan ikan melaut dan lain-lain. Pendapatan ABK itu tidak gaji tapi bagi hasil, 70 persen milik ABK dan 30 persen milik pemodal, dengan PP ini, maka pendapatan ABK jelas akan berkurang, baik ABK kapal kecil maupun besar,” papar Wahid.

Tak hanya itu, Wahid menjelaskan, harga ikan bisa berubah tiap waktu sesuai ukuran dan kualitasnya. Oleh sebab itu, jika pemerintah ingin benar-benar membantu nelayan untuk memenuhi kewajibannya, maka harus segera menuntaskan persoalan ini agar nelayan tidak merugi.

“Kita sudah hampir lelah untuk terus menyuarakan keluhan dan keberatan para nelayan ini. Sebelum demonstrasi, kita memilih untuk melayangkan nota keberatan ini dulu, dan menunggu respon dari pemerintah pusat. Terimakasih kepada PKB yang selalu memperjuangkan aspirasi nelayan selama ini,” tandasnya.

Sementara itu, Advokat Muda Lamongan, M Yusuf Bachtiyar yang juga hadir sebagai pemantik mengungkapkan, bahwa saat ini telah dilakukan Judicial Review oleh sejumlah stakeholder terhadap PP 85 Tahun 2021. Selain itu, ada celah untuk mengajukan keberatan yang bisa diajukan kepada Instansi Pengelola PNBP, dalam hal ini KKP.

“Telah dilakukan Judicial Review pada beberapa poin yang dianggap memberatkan nelayan, contohnya PNBP Cantrang yang mencapai Rp 268 ribu. Apabila keberatan, maka bisa diajukan kepada Instansi Pengelola PNBP dalam hal ini KKP, karena lebih bayar, nihil dan kurang bayar,” terang pria yang akrab disapa Bachtiyar.

Lebih jauh Yusuf memaparkan, dalam hal pengajuan keberatan untuk wajib bayar ini, alasannya bisa karena kesulitan likuiditas (tak memiliki uang cash) atau karena keadaan kahar dan kebijakan pemerintah dengan memperhatikan kearifan lokal serta sosial budaya.

“Bentuk ketetapan atas keberatan PNBP ini bisa penundaan, pengangsuran dan pengurangan. Jika wajib bayar masih keberatan atas ketetapan instansi pengelola, maka bisa mengajukan gugatan ke PT TUN,” ucapnya.

Sebagai informasi, perhitungan tarif PNBP ini dilakukan oleh lintas kementerian bersama Kementerian Keuangan. Kemenkeu mengatur besaran tarif, sementara HPI dan produktivitas kapal ikan berdasarkan perhitungan KKP.[brj]

Dishub Jatim: Alasan Perut Warga Tetap Bandel Beroperasi, Perahu Terbalik di Perbatasan Tuban-Bojonegoro

Dishub Jatim: Alasan Perut Warga Tetap Bandel Beroperasi, Perahu Terbalik di Perbatasan Tuban-Bojonegoro

Nusantara7.com,Surabaya – Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Jatim ikut buka suara terkait penyeberangan lintas kabupaten di atas sungai Bengawan Solo yang menggunakan perahu dari Desa Ngadirejo, Kecamatan Rengel, Kabupaten Tuban menuju Desa Semambung, Kecamatan Kanor, Kabupaten Bojonegoro.

Dishub Jatim menegaskan sama sekali tidak pernah mengeluarkan izin trayek pada lintasan tersebut. “Kami beberapa kali melakukan penertiban di lintasan tersebut, namun warga tetap mengoperasikan perahu tersebut. Kami tidak pernah mengeluarkan izin trayek pada lintasan penyeberangan sungai antardaerah tersebut,” kata Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jatim, Nyono dikonfirmasi Kamis (4/11/2021).

Pihaknya beberapa kali telah melakukan penertiban aktivitas penyeberangan di lintasan tersebut, namun warga tetap saja mengoperasikan perahu dengan alasan untuk mencari penghasilan.

“Warga tetap bandel mengoperasikan karena alasan perut, padahal dari sisi keamanan operasional perahu penyeberangan tersebut tidak layak,” ujarnya.

Aspek keamanan dimaksud Nyono baik dari sisi dermaga, perahu, hingga nahkoda maupun ABK yang tidak memiliki sertifikasi.

Karena alasan tersebut, Dishub Jatim maupun Kementerian Perhubungan yang berwenang dalam urusan keselamatan penyeberangan tidak pernah mengeluarkan izin trayek lintasan penyeberangan sungai tersebut.

Diberitakan sebelumnya, perahu penyeberangan dari Desa Ngadirejo, Kecamatan Rengel, Kabupaten Tuban menuju Desa Semambung, Kecamatan Kanor, Kabupaten Bojonegoro yang dikemudikan Kasiyan terbalik akibat derasnya arus sungai Bengawan Solo pada Rabu (3/11/2021).

Data kantor SAR Surabaya hingga Rabu sore, 10 penumpang selamat dan 7 lainnya masih dalam pencarian. Pencarian dihentikan sementara sejak Rabu pukul 17.00 WIB karena derasnya arus sungai dan terbatasnya jarak pandang. (brj)

PWNU Jatim : PPP harus terus komunikasi dengan pengurus NU maupun pengasuh pondok pesantren

PWNU Jatim : PPP harus terus komunikasi dengan pengurus NU maupun pengasuh pondok pesantren

Nusantara7.com, Surabaya  – Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur menyarankan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) terus melakukan komunikasi dengan pondok pesantren untuk menyamakan persepsi politik.

“PPP harus terus berkomunikasi, baik dengan pengurus NU maupun pengasuh pondok pesantren, khususnya di Jatim,” ujar Wakil ketua Rois Syuriah PWNU Jatim KH Anwar Iskandar dalam siaran pers yang diterima di Surabaya, Rabu.

Selain itu, diharapkan PPP menampung para putra-putri dan dzuriyah dan kader-kader NU yang memiliki potensi dalam merealisasikan kepentingan politik.

Sedangkan, Ketua PWNU Jatim KH Marzuki Mustamar menyampaikan PPP harus menyiapkan kader yang memiliki potensi bagus serta dekat dengan kalangan NU serta pondok pesantren.

“Kader ini dipersiapkan untuk pemilihan legislatif, serta meminta untuk melakukan pemetaan daerah yang memiliki peluang suara bagus untuk PPP,” katanya.

Sementara itu, Ketua DPW PPP Jatim Hj Mundjidah Wahab menerima masukan dari pengurus PWNU dan menegaskan pihaknya membuka peluang bagi para kader NU.

“Kami membuka pintu selebarnya untuk putra-putri pengasuh ponpes asparagus dan nawaning untuk mengambil bagian dari kepengurusan PPP di semua tingkatan baik ranting, kecamatan, kota, kabupaten maupun provinsi,” tuturnya.

Bupati Jombang itu menjelaskan, di era kepengurusannya, PPP Jatim mengambil tagline “PPP Back To Pesantren, Back To NU”.

“Karena dalam sejarah PPP tidak bisa lepas dari NU,” kata dia. (ant)

Mojokerto Sukses Jadi Tuan Rumah Festival Rempah Nusantara Jawa Timur 2021

Mojokerto Sukses Jadi Tuan Rumah Festival Rempah Nusantara Jawa Timur 2021

Nusantara7.com, Mojokerto  – Festival Perahu Naga ‘Susur Sungai Brantas’ menjadi penanda ditutupnya ‘Festival Jalur Rempah Titik Simpul Jawa Timur 2021’. Kota Mojokerto sukses menjadi tuan rumah selama tiga hari, yakni dari tanggal 1 hingga 3 November 2021.

Festival yang berlangsung selama tiga hari di Bumi Majapahit ini resmi ditutup oleh Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbud Ristek RI, Dr Hilmar Farid di Pendopo Sabha Krida Tama, Rumah Rakyat Kota Mojokerto. Selain Festival Perahu Naga, juga workshop menghadirkan tokoh nasional, pameran komoditi rempah dan diskusi praktisi rempah.

Tidak hanya Kota Mojokerto, terdapat tiga titik lokasi ‘Festival Jalur Rempah Titik Simpul Jawa Timur 2021’, yaitu Surabaya dan Kediri. Ketiga lokasi tersebut dipilih karena wilayahnya dilintasi Sungai Brantas. Di mana oleh sejarah tercatat sebagai sungai yang memiliki peran cukup besar dalam transportasi perdagangan rempah.

Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari mengaku, bangga dengan terpilihnya Kota Mojokerto menjadi tuan rumah bagian dari ‘Festival Rempah Nusantara Jawa Timur 2021’. “Tentu dalam tiga hari ini ada satu kesan yang mendalam bagi kami masyarakat Kota Mojokerto,” ungkapnya, Rabu (3/11/2021).

Lantaran Kota Mojokerto menjadi tuan rumah bagian dari event Kementerian Pendidikan dan Ristek Dikti, yaitu jalur rempah. Menjadi tuan rumah event tersebut, lanjut Ning Ita (sapaan akrab, red), tidak pernah terbayangkan dibenak Wali Kota. Ini menjadi angin segar bagi masyarakat Kota Mojokerto dan sekitarnya terhadap kebangkitan ekonomi dan budaya.

“Selama hampir dua tahun terjadi PPKM (Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) akibat pandemi Covid-19. Sejak pandemi masyarakat harus dibatasi dari berbagai kegiatan berupa ekspresi diri karena mengikuti aturan pengendalian Covid-19. Mulai tahun 2019, bidang kebudayaan masuk dalam skala prioritas pembangunan lima tahun,” tuturnya.

Berupa pembangunan pariwisata berbasis sejarah budaya. Prioritas dalam RPJMD Kota Mojokerto dapat terwujud jika ada kolaborasi dan sinergi dari berbagai pihak termasuk support dari Kementerian. Event tersebut, tegas Wali Kota, bukan menjadi yang pertama dan terakhir.

“Kami berharap, event ini bukan menjadi yang pertama dan terakhir, melainkan Kota Mojokerto siap menjadi tuan rumah Festival Jalur Rempah pada tahun-tahun mendatang dengan membuat event yang lebih meriah. Dengan ribuan masyarakat yang terlibat secara langsung di dalamnya,” katanya.

Ia mengaku dengan adanya event Festival Jalur Rempah tersebut, memberikan satu semangat tersendiri bagi masyarakat Kota Mojokerto untuk membangkitkan kembali serta mengembangkan kebudayaan warisan leluhur di era Majapahit. Wali Kota berjanji akan terus mengembangkan event-event berbasis budaya.

“Ke depan event- event yang berbasis budaya seperti ini akan terus kami kembangkan. Karena kami ingin Kota Mojokerto ini yang dulu merupakan jantung dari peradapan Nusantara, jantung dari Mojopahit juga akan kembali moncer dan menjadi menjadi jantung Nusantara,” tegasnya.

Sementara itu, Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbud Ristek RI, Dr Hilmar Farid mengatakan, Kota Mojokerto mempunyai anugerah warisan budaya dan sejarah yang luar biasa. “Walaupun sebentar di Kota Mojokerto namun saya bisa merasakan bahwa Kota Mojokerto ini memang dapat anugerah dari yang Maha Kuasa,” tuturnya.

Yakni anugerah warisan budaya sejarah yang luar biasa. Pihaknya berharap anugrah tersebut harus dikembangkan. Lebih lanjut ia juga mengaku, semangat mengembangkan warisan budaya dan sejarah di Kota Mojokerto juga tidak lepas dari semangat Wali Kota Mojokerto.

“Semua tidak lepas dari peran Ibu Wali Kota yang concern terhadap budaya warisan leluhur. Untuk itu saya sangat- sangat berterima kasih dengan segala semangat dan komitmennya untuk memajukan kebudayaan,” pungkasnya.

Selain Hilmar Farid, turut hadir secara langsung dalam penutupan ‘Festival Jalur Rempah Titik Simpul Jawa Timur 2021’, Komisi E DPRD Provinsi Jawa Timur Dr Sri Untari Bisowarno, Direktur Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan Kemendikbud Ristek Dr Restu Gunawan dan Kepala BPCB Jawa Timur Zakaria Kasimin. [brj]

Komisi B DPRD Magetan Sidak ke Kebun Refugia, Pagar Sering Roboh Perlu Permanen

Komisi B DPRD Magetan Sidak ke Kebun Refugia, Pagar Sering Roboh Perlu Permanen

Nusantara7.com, Magetan  – Penasaran dengan kondisi mutakhir Kebun Refugia, Komisi B DPRD Magetan melaksanakan inspeksi mendadak(sidak) ke lokasi wisata kebun bunga Refugia, Plaosan.

Sidak dipimpin langsung oleh Ketua Komisi B, Hari Gitoyo bersama anggota Komisi B berkaitan dengan pagar kebun bunga refugia yang sudah beberapa kali roboh dan perlu dibangun yang permanen.

”Kami mengharapkan pembangunan pagar permanen sepanjang 530 meter itu nantinya disamping sebagai penutup, diharapkan kuat, menarik, indah dan estetik yang bisa menonjolkan ikon refugia, dan bisa menjadi daya tarik para wisatawan untuk melihat kebun refugia,” kata Hari Gitoyo usai meninjau lokasi.

Pihaknya juga mengingatkan kepada Dinas Tanaman Pangan Hortikultura Perkebunan dan Ketahanan Pangan (DTPHPKP) bahwa Kebun Refugia selain mempunyai fungsi Tourism/pariwisata, Refugia diharapkan menjadi fungsi edukasi misalnya teknologi pertaniannya dan berfungsi konservasi untuk tanaman asli Magetan serta mampu meningkatkan ekonomi masyarakat sekitarnya yaitu dengan adanya petani bunga binaan. (brj)

Gubernur Jatim : Tahun 2022 akan ditambah 25 Daerah Pilot Project Pengentasan Kemiskinan Ekstrem

Gubernur Jatim : Tahun 2022 akan ditambah 25 Daerah Pilot Project Pengentasan Kemiskinan Ekstrem

Nusantara7.com, Surabaya  – Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa melantik Wakil Bupati Tulungagung Gatut Sunu Wibowo untuk sisa masa jabatan 2018-2023 di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Selasa (2/11/2021).

“Kami harap Pak Wakil Bupati bisa meningkatkan proses kemajuan yang dicapai periode selama ini oleh Bapak Marwoto Birowo sebagai bupati. Harus dipertahankan lompatan capaian kemajuan untuk kesejahteraan masyarakat di Tulungagung,” kata Khofifah dalam sambutannya.

Pada tahun 2021, ada lima daerah yang ditargetkan terkait kemiskinan ekstrem yang harus dituntaskan. Pada tahun 2022 nanti akan ditambahkan 25 daerah lagi, termasuk Tulungagung dan Surabaya.

Khofifah mengatakan, Tulungagung menjadi salah satu kabupaten pilot project yang dijadikan percontohan program nasional percepatan pengentasan kemiskinan ekstrem pada tahun 2022. Nantinya, Gatut akan bertindak sebagai Ketua Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (TKPKD) di Tulungagung.

Khofifah berpesan kepada Gatut, agar bekerja keras menekan angka kemiskinan di Tulungagung. “TKPKD ini komandannya di kabupaten, Pak Wabup. Pak Wagub Jatim sebagai Dansatgas Penanganan Kemiskinan Ekstrem. Karena ini barang baru kemiskinan ekstrem, bahwa definisinya pengeluaran sehari 1,9 dollar AS. Tulungagung masuk di dalamnya, sama-sama mencari intervensinya (kemiskinan) bagaimana,” ujarnya.

Khofifah mengungkapkan, lengkapnya susunan eksekutif di Tulungagung, diharapkan bisa mempercepat pembangunan di daerah tersebut. Ada banyak capaian prestasi yang ditorehkan Tulungagung selama ini.

“Ini penguatan, percepatan di Tulungagung, untuk membantu kerja bupati. Penanganan kemiskinan ini bagian penting. Banyak capaian prestasi ditorehkan oleh Tulungagung, hadirnya Pak Wabup ini diharapkan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Tulungagung,” tegasnya.

“Selamat menjalankan tugas, dan selalu memberi keberkahan untuk kita semua,” pungkas Khofifah.

Diketahui sebelumnya, Bupati Tulungagung periode 2018-2023 Syahri Mulyo ditangkap KPK karena kasus korupsi. Kemudian wakilnya, Marwoto Birowo diangkat sebagai bupati. Setelah hampir tiga tahun jabatan wabup kosong, akhirnya, DPRD Tulungagung menunjuk Gatut Sunu Wibowo sebagai Wabup. [brj]

Abrasi Tiap Tahun, Gubernur Jatim Tanam Mangrove di Banyuurip Gresik

Abrasi Tiap Tahun, Gubernur Jatim Tanam Mangrove di Banyuurip Gresik

Nusantara7.com, Gresik – Wilayah Pantai Utara Gresik sempat mengalami dampak lingkungan yang sangat besar. Berdasarkan catatan Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Pantai di Desa Banyuurip, Kecamatan Ujungpangkah mengalami abrasi 132 kali setiap tahunnya. Guna mencegah hal itu, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menanam mangrove di kawasan tersebut sekaligus menjaga ekosistem laut.

Gubernur perempuan pertama di Jawa Timur mengatakan, pengaruh global warning saat ini sangat dirasakan. Untuk itu, dirinya meminta instansi terkait menanam mangrove sebanyak-banyaknya di sepanjang pesisir pantai.

“Keberadaan mangrove yang ditanam itu dampaknya tidak hanya buat ekosistem saja. Tapi, juga berdampak positif bagi nelayan,” katanya, Kamis (28/10/2021).

Kedepan lanjut Khofifah, dirinya mendorong kepada masyarakat pesisir serta instansi terkait untuk terus menanam tanaman mangrove melalui ‘Tandur Mangrove’. “Disamping menyelamatkan lingkungan dari ancaman abrasi. Penanaman mangrove secara masif ini juga memiliki potensi nilai ekonomis. Seperti hutan mangrove di Desa Banyuurip, Kecamatan Ujungpangkah, Gresik.

Seperti diketahui, tanaman mangrove di Desa Banyuurip memiliki 17 varian mangrove. Dari banyaknya varian itu juga akan menambah satwa yang hidup di mangrove. Selain itu, kawasan itu sudah diitetapkan sebagai Kawasan Ekosistem Esensial (KEE). Dimana disana memiliki spot migrasi puluhan jenis burung laut serta dipenuhi ratusan ribu pohon mangrove dari belasan jenis.

Kawasan tersebut memiliki luas 1.554,27 hektar itu berada di tiga desa. Yakni Desa Pangkahwetan, Desa Pangkahkulon dan Desa Banyuurip membentang di pesisir laut dan muara memberikan nuansa hijau serta menyumbang oksigen bersih untuk Kota Gresik dan sekitarnya. [brj]

Perhutanan Sosial Paling Tinggi di Pulau Jawa diperoleh Jatim

Perhutanan Sosial Paling Tinggi di Pulau Jawa diperoleh Jatim

Bintangpos.com, Surabaya – Provinsi Jawa Timur menempati posisi puncak dalam capaian perhutanan sosial di Pulau Jawa. Berdasarkan data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, persentase luasan yang telah terealisasi yakni sebesar 65,19 persen atau seluas 176.962,08 hektare area.

Jawa Timur juga menempati posisi teratas dalam hal jumlah surat keputusan (SK) yang telah terbit yakni sebanyak 348 unit SK atau 54,46 persen dari total capaian di Pulau Jawa. Dari 348 unit SK perhutanan sosial, sebanyak 303 unit merupakan SK Kulin KK (Pengakuan dan Perlindungan Kemitraan Kehutanan) atau sebesar 32,48 persen dari total capaian SK Kulin KK Nasional dan Jawa Timur menjadi provinsi yang paling banyak memperoleh SK Kulin KK.

Jumlah petani penggarap Jawa Timur menjadi yang tertinggi di Pulau Jawa yakni sebanyak 119.576 kepala keluarga atau 68,17 persen dari total capaian di Pulau Jawa.

Sebagai perbandingan, capaian perhutanan sosial Provinsi Jawa Tengah sebesar 13,85 persen, Jawa Barat sebesar 13,56 persen, Banten sebesar 6,82 persen dan DIY sebesar 0,58 persen. Sedangkan dalam hal penerbitan SK, Provinsi Jawa Barat mencapai sebesar 20,34 persen, Jawa Tengah sebesar 13,77 persen, DIY sebesar 7,04 persen dan Banten sebesar 4 persen.

Adapun dalam hal jumlah petani penggarap, Jawa Barat sebesar 11,66 persen, Jawa Tengah sebesar 11,13 persen, Banten sebesar 6,20 persen dan DIY sebesar 2,85 persen.

“Perhutanan sosial ini membawa dampak besar bagi masyarakat sekitar hutan. Tidak hanya dampak ekonomi, namun juga berkontribusi dalam pengurangan peristiwa kebakaran, pembalakan liar, pencurian kayu, dan konflik lahan,” kata Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa di Wana Wisata Pantai Sowan Tuban.

Khofifah mengatakan, melalui Perhutanan Sosial, masyarakat diberikan akses lahan di kawasan hutan, untuk digunakan sebagai modal kegiatan ekonomi produktif. Karenanya, Khofifah berharap akses tersebut bisa dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk meningkatkan perekonomian masyarakat.

“Lewat program ini, kami berupaya mendorong agar perekonomian warga sekitar kawasan perhutanan sosial ikut membaik, termasuk juga membuka lapangan kerja bagi masyarakat sekitar maupun luar anggota kelompok usaha,” imbuhnya.

Khofifah menerangkan, saat ini dari 348 Kelompok Perhutanan Sosial (KPS), telah terbentuk 489 Kelompok Usaha Perhutanan sosial (KUPS) atau sebesar 45,78 persen dari total KUPS di Pulau Jawa. KUPS-KUPS tersebut telah menjalankan usaha produksi, terdiri dari komoditas agroforestri, buah-buahan, ekowisata, wisata alam, kayu-kayuan, madu, kayu putih dan hasil hutan bukan kayu lainnya.

Sedangkan, Kelompok Perhutanan Sosial (KPS) di Kabupaten Tuban sendiri saat ini berjumlah 29 dan telah terbentuk 47 KUPS dengan komoditas Jagung, Kacang, Cabe, Singkong, Ekowisata, Silvopastura, dan hasil hutan lainnya. Untuk KUPS dengan komoditas Kacang secara Nasional terdapat 76 KUPS, sebanyak 52,17 persen berasal dari Jawa Timur dan baru Kabupaten Tuban yang memiliki KUPS dengan komoditas Kacang berkelas KUPS Emas.

“Saya optimistis jika komoditi-komoditi hasil perhutanan sosial ini diolah dan dikemas lebih baik lagi maka nilai ekonominya akan semakin besar. Bukan tidak mungkin pula bisa menjadi komoditas unggulan daerah yang bisa dijual ke pasar luar,” ujarnya.

Sementara itu, dalam kesempatan tersebut Khofifah juga menyampaikan SK Perhutanan Sosial kepada 10 kelompok yang telah diberikan secara simbolis oleh Bapak Presiden RI kepada LMDH Sekar Jati, LMDH Jenggolo Manik, LMDH Wana Bangkit, LMDH Wana Bima dari Kabupaten Tuban, LMDH Wono Joyo, LMDH Andhe Andhe Lumut, LMDH Wono Jalasi dari Kabupaten Lamongan dan LMDH Jati Murni, LMDH Jati Arum serta LMDH Mekar Jati dari Kabupaten Bojonegoro.

Khofifah juga memberikan bantuan Hibah Sarana Prasarana Ekonomi Produktif bagi Kelompok Tani Hutan (KTH) dan Kelompok Usaha Perhutanan Sosial (KUPS) berupa Mesin Penyulingan Minyak Atsiri dan Kendaraan Roda 3, Gazebo, Toilet dan tempat ibadah, alat pipil jagung mobile roda tiga, Mesin pembuat kompos, timbangan elektrik dan alat pencacah rumput, bak frementasi, kereta dorong dan handsprayer.

Tidak hanya itu, kepada Kelompok Tani Hutan, Khofifah juga memberikan hibah benih porang sejumlah 800 kg kepada empat kelompok di Kabupaten Lamongan yaitu Kelompok Tani Milenial ‘Putramu’, Kelompok Masyarakat ‘Fasko’, Kelompok Masyarakat ‘Cahaya Al-Khoirot’ dan LMDH ‘Wono Jalasi’. [brj]

Peringatan HSN 2021 di Ponorogo, dengan tema “Ngonthel Bareng Santri Bersarung dan Peci”

Peringatan HSN 2021 di Ponorogo, dengan tema “Ngonthel Bareng Santri Bersarung dan Peci”

Nusantara7.com, Ponorogo – Ribuan orang ikut memeriahkan puncak peringatan hari santri nasional (HSN) di Ponorogo. Yakni dengan bersepeda onthel dengan bersarung dan memakai peci. Acara yang bertajuk Ngonthel Bareng Santri Bersarung dan Peci secara Prokes itu, dibagi menjadi 6 titik. Dimana salah satu rutenya dari Masjid Tegalsari Kecamatan Jetis hingga finish di Paseban alon-alon Ponorogo.

“Total ada 6.221 peserta, sengaja dibagi menjadi 6 titik supaya tidak terjadi kerumunan. Tentu kita lakukan dengan menerapkan protokol kesehatan (prokes),” kata Bupati Sugiri Sancoko yang juga ikut gowes itu, Minggu (24/10/2021).

Sugiri menilai penting untuk memeringati hari santri ini, Ia tidak ingin generasi muda melupakan sejarah yang besar. Dimana pecahnya perang 10 November di Surabaya itu, dimulai dengan seruan resolusi jihad dari Hadratussyaikh Hasyim Asy’ari.

“Kami ingin generasi muda tahu, bahwa dulu itu santri berperan mempertahankan kemerdekaan. Ikut berperang melawan agresi militer Belanda di Surabaya,” ungkap Kang Giri sapaan akrab Sugiri Sancoko.

Nah, untuk sekarang, masih jihad tetapi tidak perang. Yakni jihad melawan pandemi Covid-19. Bagi yang belum sadar vaksin, kita edukasi pentingnya vaksinasi. Untuk itu, dalam kesempatan tersebut, Giri juga akan mengukuhkan satgas prokes Covid-19.

“Mungkin di Indonesia, satgas prokes Covid-19 satu-satunya. Saya ingin santri berjihad melawan virus korona, melawan kebodohan dan kemiskinan,” ungkap mantan anggota DPRD Jatim itu.

Sugiri menyebut bersepeda dengan sarungan, menurutnya akan sedikit kerepotan, namun akhirnya bisa diatasi. Selain itu, dia memilih sepeda onthel supaya pangsa pasar sepeda tua itu meningkat. Dengan begitu masyarakat kecil bisa menikmati dan laku sepedanya.

“Kita juga gelar vaksinasi, jadi peserta yang sebelumnya belum vaksin bisa langsung vaksinasi dosis pertama,” pungkasnya. (brj)

KBS Buka Kembali, Wakil Ketua DPRD Surabaya : Jujukan Favorit Keluarga, Pengunjung Antusias Kangen Poll

KBS Buka Kembali, Wakil Ketua DPRD Surabaya : Jujukan Favorit Keluarga, Pengunjung Antusias Kangen Poll

Nusantara7.com, Surabaya – Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya Reni Astuti memanfaatkan waktu akhir pekan bersama putri-putrinya mengunjungi Kebun Binatang Surabaya (KBS).

Hal itu tampak melalui unggahan gambar dari akun Instagram KBS maupun akun instagram pribadi Reni Astuti Surabaya. Potret suasana ramai dan antusiasme masyarakat juga terlihat lewat berbagai foto dokumentasi.

Bersama dengan manajemen KBS, pihaknya juga berkeliling serta berinteraksi dengan para pengunjung lain. “Saat saya menyapa dan bertanya ke beberapa pengunjung, umumnya mereka senang dengan dibukanya kembali KBS usai penutupan sementara, hampir 2 tahun warga menunggu, kangen poll,” kata Reni, Minggu (24/10/2021).

Menurutnya, saat ini pengunjung memiliki kesadaran menerapakan protokol kesehatan yang tinggi, ada juga tim satgas COVID-19 yang patroli mengingatkan protokol kesehatan utamanya pakai masker. “Meski ramai, jumlah pengunjung tetap dibatasi, sehingga tidak sebanyak ketika masa sebelum pandemi,” ungkap Reni.

Reni juga mengamati pelaku usaha mikro di dalam dan diluar KBS mulai bergeliat. “Senang lihat para penjual dikunjungi pembeli, semoga kondisi ekonomi warga makin membaik,” harapnya.

Kegiatan tamasya Pimpinan DPRD ini juga untuk merayakan hari ulang tahun putri bungsunya. “Wisata sekalian menghibur dan nyenengin si kecil karena pas hari ini bertepatan dengan ulang tahun ke-8nya,” kata Reni.

Degan kocek Rp 15 ribu, para pengunjung sudah bisa mendapatkan tiket masuk dan melihat ragam satwa yang ada di KBS. “Bagi keluarga dan anak-anak, KBS jadi jujukan favorit tempat wisata murah meriah dan banyak menyuguhkan hiburan dengan ragam satwanya,” lanjut Reni.

Reni menilai bahwa sebagai BUMD, pengembangan KBS ke depan dilihat prospektif dan berpotensi perkuat pendapatan daerah “Saya berharap KBS menjadi wisata keluarga yang aman dan sehat dan terus melakukan inovasi serta pengembangan yang disesuaikan dengan kondisi kekinian dan juga kebutuhan warga surabaya dengan segmentasi 3 juta penduduk ini, belum lagi dari luar Surabaya” jelasnya.

Suasana bersih, asri, dan nyaman juga terasa saat memasuki KBS dengan rindangnya pepohonan yang melindungi dari terik matahari. Tidak ketinggalan, berbagai spot instagramable juga tersedia bagi para pengunjung yang ingin mengabadikan momen-momen menarik di KBS ini.(brj)