Nusantara7.com, Bangkalan – Menteri Sosial Tri Rismaharini mendapatkan tugas dari Presiden Joko Widodo untuk mempercepat pelaksanaan vaksinasi di Kabupaten Bangkalan. Hal ini tidak lepas dari kondisi Bangkalan yang capaian vaksinnya masih rendah.
“Saya mendapatkan tugas dari Presiden untuk memantau kegiatan vaksinasi di Bangkalan. Hal ini terkait erat dengan capaian vaksin di Bangkalan yang masih rendah. Pemerintah ingin di sini (Bangkalan) capaian meningkat sehingga masyarakat terlindungi dari Covid-19,” kata Mensos Risma saat tiba di Kabupaten Bangkalan Madura pada Minggu (16/10/2021).
Ada tiga tempat yang ditinjau oleh Mensos Tri Rismaharini, yaitu Ponpes Mambaul Hikam di wilayah Kecamatan Burneh, Ponpes Nurul Amanah di Kecamatan Tanah Merah dan Desa Logek Kecamatan Galis Kabupaten Bangkalan.
Dalam kegiatan tersebut Mensos Risma didampingi Bupati Bangkalab R. Abdul Latif Amin Imron , anggota Komisi 8 DPR RI Muhammad Ali Ridho dari Fraksi Partai Golkar, H. Hasani Bin Zuber dari Fraksi Partai Demokrat dan Anggota Komite III DPD RI H. Ahmad Nawardi, S.Ag. Selain itu hadir juga Wakil Bupati Drs. Mohni, MM dan jajaran Forkopimda Bangkalan turut menyertai rangkaian kegiatan Mensos.
Mensos Risma menyampaikan untuk program percepatan vaksinasi di wilayah lain di Madura akan ada evaluasi terlebih dahulu baru kemudian akan ada tindak lanjut.
“Nanti kita akan evaluasi terkait percepatan di Bangkalan ini. Jika nantinya bagus maka kita akan melakukannya juga di daerah lain,” tutur mantan Walikota Surabaya tersebut.
Program vaksinasi di dua pondok pesantren tersebut selain diikuti para santri juga masyarakat umum. Hal menarik terjadi saat Mensos memotivasi warga yang takut vaksin. Risma minta mereka tidak takut, karena vaksin bermanfaat melindungi dari ancaman Covid-19.
“Jangan takut ibu. Ayo divaksin ya saya temani,” kata Mensos. Selain memantau jalannya vaksinasi massal, Mensos Risma juga menyalurkan bantuan bagi masyarakat, lansia dan kelompok disabilitas. Bantuan berupa beras premium diberikan kepada 18.000 warga, yang dibagi di 18 kecamatan, sehingga masing – masing kecamatan mendapatkan 1.000 paket bantuan beras seberat 5 kg/keluarga.
Sementara untuk kelompok disabilitas juga mendapatkan bantuan alat bantu seperti tongkat dengan detektor yang diberikan kepada penyandang disabilitas netra. Diharapkan dengan alat bantuan tersebut bisa menolong kelompok disabilitas netra jika dalam keadaan darurat.
“Kita ingin mereka yang tuna netra bisa aman jika dalam kondisi darurat,” kata Mensos Risma.
Terkait dengan penyaluran bantuan sosial reguler, Mensos Risma nasih memonitor sejauh mana bantuan tersalurkan sesuai sasaran. Dalam kesempatan tersebut dirinya juga memandu para lansia untuk mengambil bantuan dengan menggunakan atm tanpa pin.
“Ayo ibu coba dilihat berapa saldonya. Nah saldo ini bisa diambil semua dan digunakan untuk kebutuhan hidup ya. Ayo dicoba ya ibu-ibu,” ujarnya
Sementara itu saat di Desa Longkek Mensos Risma dielu-elukan warga. Mereka menyambut suka cita kehadiran Mensos Risma. Kepada warganya, ia berpesan, bila mengalami kesulitan terkait layanan kesejahteraan sosial agar melaporkan kepada kepala desa dan akan dieruskan ke bupati untuk selanjutnya disampaikan kepadanya selaku Mensos.
“Jika ada kesulitan dengan bantuan hubungi kepala desa ya. Nanti akan disampaikan ke saya lewat pak bupati,” ucapnya.
Secara umum, Kemensos menyalurkan berbagai jenis bantuan yakni bantuan kewirausahaan, bantuan kebutuhan dasar, bantuan aksesibilitas, dan bantuan Asistensi Rehabilitasi Sosial (Atensi) untuk penyandang disabilitas, anak yatim, piatu dan yatim-piatu.
Bantuan menjangkau 2.022 penerima manfaat dalam berbagai bentuk , antara lain usaha warung sembako, mebel, makanan, jual gas, bengkel, tukang kayu, nutrisi, masker, dan handsanitizer dengan total nilai Rp657.322.000. okz