https://kinganddukeatl.com

https://greenopportunities.org

https://www.bunzburgerz.com

https://www.depotbaltimore.com

https://eis.yru.ac.th/-/dragon222/

https://booking.yru.ac.th/-/rajagacor/

May 19, 2023 – nusantara7

https://kinganddukeatl.com

https://greenopportunities.org

https://www.bunzburgerz.com

https://www.depotbaltimore.com

https://eis.yru.ac.th/-/dragon222/

https://booking.yru.ac.th/-/rajagacor/

Hadiri KTT G7, Jokowi berangkat ke Hiroshima Jepang

Hadiri KTT G7, Jokowi berangkat ke Hiroshima Jepang

Nusantara7.com, Jakarta – Presiden RI Joko Widodo beserta Ibu Negara Iriana Joko Widodo dan delegasi terbatas bertolak ke Hiroshima, Jepang, Jumat, untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi G7 di negara tersebut yang akan berlangsung Sabtu (20/5) besok.

“Pagi hari ini saya bersama-sama dengan Ibu Negara dan delegasi terbatas akan berangkat menuju Hiroshima di Jepang untuk menghadiri undangan dari Perdana Menteri Jepang, sebagai presiden G7, dalam pertemuan G7 Summit yang akan berlangsung besok,” ujar Jokowi dalam keterangan menjelang keberangkatan di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, Jumat.

Presiden menyampaikan pertemuan G7 tersebut merupakan pertemuan kepala negara anggota G7 dengan mitra-mitranya, dan akan membahas antara lain perubahan iklim, pangan, energi dan hal lain.

Presiden Jokowi menekankan Indonesia akan konsisten membawa suara kepentingan Global South (negara-negara berkembang) dan kolaborasi serta kemitraan yang secara konsisten akan diusung oleh Indonesia.

“Sudah saatnya suara dan kepentingan negara-negara berkembang benar-benar didengarkan oleh dunia,” tegas Jokowi.

Jokowi juga mengatakan dirinya akan melakukan pertemuan bilateral dengan beberapa negara yaitu Jepang, Korea Selatan, Inggris, Prancis, Australia dan lainnya, serta juga akan bertemu dengan beberapa kalangan pengusaha besar Jepang dengan format bisnis forum.

Jokowi mengatakan Jepang adalah mitra ekonomi penting bagi Indonesia, mitra dagang terbesar kedua dan juga investor asing terbesar keempat di dunia.

“Insya Allah saya akan kembali ke Jakarta tanggal 21 Mei yang akan datang, terima kasih,” kata Jokowi. ant

Salah menggunaan medsos, sebabkan kekerasan anak di Surabaya

Salah menggunaan medsos, sebabkan kekerasan anak di Surabaya

Nusantara7.com, Surabaya – Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak serta Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Surabaya menyebutkan timbulnya kasus kekerasan terhadap anak salah satunya karena penggunaan media sosial yang tidak sehat.

“Itu yang anak-anak sekarang tidak menggunakan gadget dengan sehat. Sebetulnya memang untuk tugas-tugas sekolah iya. Tapi untuk yang lainnya, mereka menggunakannya masih salah,” kata Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak serta Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3A-P2KB) Kota Surabaya Ida Widayati dalam keterangan tertulisnya di Surabaya, Jumat.

Ida mencontohkan, kasus kekerasan terhadap anak bisa saja terjadi berawal dari perkenalan remaja melalui media sosial (medsos).

Data DP3A-P2KB mencatat, sejak bulan Januari – April 2023, kekerasan yang melibatkan anak di Surabaya mencapai 30-an kasus.

Meski demikian, kata dia, pihaknya menyatakan, selama ini terus intens untuk mencegah kasus kekerasan terhadap anak.

Upaya itu dilakukan dengan cara sosialisasi dinamika remaja dalam penggunaan medsos yang sehat ke sekolah hingga Pondok Pesantren.

“Itu disampaikan bagaimana menggunakan internet yang sehat, bagaimana ilmu tentang reproduksi,” katanya.

Tak hanya itu, Ida menyebut, upaya pencegahan kasus terhadap anak juga dilakukannya melalui sosialisasi yang diselenggarakan Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga) di sejumlah Balai RW Kota Surabaya.

Di sana, lanjut dia, petugas tidak hanya menerima konseling tapi juga memberikan sosialisasi bagaimana menerapkan pola asuh orang tua terhadap anak atau parenting.

“Itu sudah jalan. Ini kami juga dibantu mahasiswa jurusan psikologi, mereka kan bisa menerima konseling di awal. Tapi nanti ketika kasusnya parah, tetap dirujuk ke Puspaga di Siola,” ujarnya.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi sebelumnya menilai jumlah kasus yang libatkan anak di Kota Pahlawan masih dalam kategori wajar sehingga tidak bisa digeneralisasi dengan jumlah anak di kota setempat.

“Dalam data Unit Perlindungan Anak masih kategori wajar dan itu jumlahnya sedikit. Jadi tidak bisa ketika ada kejadian satu, dua, ‘menggebyah uyah’ (digeneralisasi) dengan jumlah anak di Surabaya,” katanya.

Menurut dia, selama ini ketika ada satu atau dua kasus yang melibatkan anak di Surabaya selalu diekspos ke media massa sehingga hal itu membuat kasus anak di Surabaya terlihat tinggi. ant