https://kinganddukeatl.com

https://greenopportunities.org

https://www.bunzburgerz.com

https://www.depotbaltimore.com

https://eis.yru.ac.th/-/dragon222/

https://booking.yru.ac.th/-/rajagacor/

Yenny Wahid: pemuda jangan hanya mau instan – nusantara7

https://kinganddukeatl.com

https://greenopportunities.org

https://www.bunzburgerz.com

https://www.depotbaltimore.com

https://eis.yru.ac.th/-/dragon222/

https://booking.yru.ac.th/-/rajagacor/

Yenny Wahid: pemuda jangan hanya mau instan

Yenny Wahid: pemuda jangan hanya mau instan

Jakarta  – Yenny Wahid mengajak para pemuda Indonesia untuk meraih kesuksesan lewat kerja keras, bukan dari cara instan yang menghalalkan segala cara.

“Persoalan masyarakat seperti korupsi disebabkan orang-orang mau instan. Semua mau cepat dengan cara apapun, kadang dengan cara yang tidak terpuji. Bahkan ada juga tokoh muda yang dipenjara karena ingin segala instan, ” ujar Yenny ditemui di Jakarta Fashion Week 2014, Kamis.

Putri dari Presiden keempat RI Abdurrahman Wahid itu yakin bahwa kesuksesan yang didapat dari kerja keras akan abadi dibandingkan kesuksesan yang diraih lewat cara instan.

Dia berharap momen Sumpah Pemuda menjadi pengingat bagi para pemuda Indonesia untuk kembali ke semangat dan jiwa muda kreatif.

Dari pengalamannya bersekolah di luar negeri, Yenny menilai bahwa orang-orang Indonesia punya potensi untuk unggul di dunia internasional. “Kita itu supel, mau kerja keras enggak rewel, apa saja bisa dikerjakan,” ujar Yenny yang sedang memasuki kehamilan usia empat bulan.

Sayangnya, dia berpendapat bahwa kelemahan orang Indonesia ada di kurangnya rasa percaya diri. Bila kepercayaan diri itu dipupuk, niscaya Indonesia akan bisa bersaing dengan negara lain.

Lebih lanjut, Yenny yakin saat ini Indonesia memiliki modal besar untuk maju karena punya jumlah masyarakat yang produktif.

Dia membandingkan negara lain yang jumlah penduduk non produktifnya lebih banyak dari usia produktif seperti Jepang.

“Makin besar jumlah penduduk pensiun makin berat bebannya bagi masyarakat produktif,” katanya.

Dia menilai, momen keemasan ini harus dimanfaatkan untuk menggali potensi anak muda, apalagi ekonomi Indonesia termasuk besar di lingkup Asia Tenggara.

“Momen ini hanya sebentar, mungkin 15 tahun,” tutup dia.(ant)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *