https://kinganddukeatl.com

https://greenopportunities.org

https://www.bunzburgerz.com

https://www.depotbaltimore.com

https://eis.yru.ac.th/-/dragon222/

https://booking.yru.ac.th/-/rajagacor/

umkm – Page 3 – nusantara7

https://kinganddukeatl.com

https://greenopportunities.org

https://www.bunzburgerz.com

https://www.depotbaltimore.com

https://eis.yru.ac.th/-/dragon222/

https://booking.yru.ac.th/-/rajagacor/

Stakeholder Surabaya didorong sediakan ruang pameran UMKM untuk pemulihan ekonomi

Stakeholder Surabaya didorong sediakan ruang pameran UMKM untuk pemulihan ekonomi

Nusantara7.com, Surabaya  – Stakeholder atau pemangku kepentingan di Kota Surabaya, Jawa Timur, didorong menyediakan ruang pameran produk usaha mikro kecil menengah (UMKM) sebagai bagian upaya pemulihan ekonomi.

Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Surabaya Rini Indriyani di Surabaya, Senin, mengatakan, sebenarnya sudah ada beberapa stakeholder yang sudah bekerja sama dengan Pemkot Surabaya dengan menyiapkan ruang pameran produk UMKM.

“Semoga kegiatan ini dapat meningkatkan geliat ekonomi di Kota Surabaya,” kata istri Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi ini.

Adapun stakeholder yang sudah menyediakan ruang pameran UMKM meliputi PT. Susanti Megah yang sudah menyediakan stan gratis untuk UMKM di kantin perusahaan di Kecamatan Asemrowo Surabaya sejak 21 Oktober 2021.

Selain itu, Kaza Mal Surabaya yang menyediakan ruang untuk Pameran UMKM kolaborasi tiga keacamatan meliputi Kecamatan Tambaksari, Simokerto dan Kenjeran yang telah digelar di Main Atrium Kaza Mal Surabaya pada 8-14 November 2021.  Ada sebanyak 30 pelaku UMKM mengikuti pagelaran Pameran UMKM Kolaborasi 3 Kecamatan, dengan mempamerkan produk kuliner, busana, dan kerajinan.

“Inilah saatnya kita untuk bergerak bersama dalam rangka pemulihan ekonomi Kota Surabaya. Untuk pelaku UMKM harus tetap semangat, harus terus berinovasi dengan produknya. Ayo semangat memproduksi, dan ayo berjuang sama-sama,” katanya.

Disisi lain, wanita yang juga menjabat sebagai Ketua Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Surabaya ini juga berharap, kolaborasi stakeholder dengan pemkot ini bisa dicontoh oleh daerah lainnya.

Tidak menutup kemungkinan, lanjut dia, untuk para stakeholder yang lainnya juga bisa melakukan hal yang sama, yakni menyediakan ruang untuk para pelaku UMKM, agar bisa menggelar pameran di dalam mal.

“Kami tidak bisa berdiri sendiri, tanpa kolaborasi stakeholder yang lain. Kami juga mengimbau kepada pemilik mal yang lain, yang mau membuka diri atau mau berkolaborasi dengan Pemerintah Kota Surabaya untuk memberikan tempat di mal kepada UMKM,” katanya. (ant)

Ketua DPRD Surabaya : Jelang Tutup Tahun, UMKM Fokus Utama Pemulihan Ekonomi

Ketua DPRD Surabaya : Jelang Tutup Tahun, UMKM Fokus Utama Pemulihan Ekonomi

Nusantara7.com, Surabaya – Jelang tutup tahun 2021, Ketua DPRD Kota Surabaya Adi Sutarwijono mendorong Pemkot segera melakukan pemulihan ekonomi dan percepatan perbaikan kondisi ekonomi masyarakat.

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) juga menempatkan pemulihan ekonomi sebagai salah satu pos prioritas dengan 2,16 persen anggaran atau sebesar Rp 224.856.253.590 dari total kekuatan belanja sebesar Rp 10.405.185.113. “Diharapkan realisasi akselerasi bisa mulus melaju sejak awal tahun 2022 mendatang,” kata Adi Sutarwijono, Sabtu (13/11/2021).

Dia menyebut unit-unit Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) tetap jadi fokus utama yang harus mendapatkan akses permodalan.

Apa lagi melalui BUMDnya, yakni PT BPR Artha Surya Pemkot Surabaya telah mengeluarkan pinjaman lunak dengan bunga 3 persen, melalui program Puspita. “Itu dipakai oleh pelaku UMKM di Surabaya untuk menggerakkan ekonominya, jadi saya kira pemkot juga akan memberikan akses modal,” ucapnya.

Selanjutnya, akses promosi semakin terintegrasi dengan memanfaatkan ranah teknologi dan informasi. Begitu juga penyediaan sarana akses bimbingan bagi pelaku UMKM. “Bagaimana mendisain packaging, terus mendisain promosi dengan efektif itu harus dijalankan oleh pemkot,” terangnya.

Sebab, gencarnya promosi bisa memperkuat branding UMKM yang ada di Kota Surabaya sehingga akan mempengaruhi antusiasme masyarakat untuk membeli produk-produk hasil tangan pelaku usaha.

Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya ini menambahkan, ketika berbicara UMKM ada 3 aspek penting yang harus benar-benar dicermati jika ingin perbaikan ekonomi masyarakat bisa berjalan sesuai rencana. “Karena UMKM itu dimana pun kan masalahnya ada 3, yaitu akses modal, akses bahan baku, dan pasar,” tandasnya.(brj)

Bangkit dari Pandemi, Pemkot Surabaya dan GoTo ajak UMKM manfaatkan ekosistem digital

Bangkit dari Pandemi, Pemkot Surabaya dan GoTo ajak UMKM manfaatkan ekosistem digital

Nusantara7.com, Jakarta – Pemerintah Kota Surabaya, Jawa Timur, bersama dengan grup teknologi GoTo mengajak para pelaku UMKM untuk memanfaatkan ekosistem digital demi bangkit dari pandemi.

“UMKM nya Kota Surabaya sudah menjadi ujung tombak ekonomi Surabaya, mengurangi pengangguran dan kemiskinan. Terlebih akan lahir UMKM-UMKM baru yang dibantu dengan digital. Karena mau tidak mau, UMKM ini akan bergerak hebat kalau dia ini juga bermain dengan digital, apalagi pas masa pandemi ini,” kata Walikota Surabaya, Eri Cahyadi dalam keterangan pers, Selasa.

Lebih lanjut, Eri mengatakan pergerakan UMKM bisa terjadi dengan adanya kolaborasi, tak terkecuali dengan swasta. Kolaborasi ini memberikan layanan dan kemudahan bagi pengguna di ekosistem digital tersebut.

Gerakan #BangkitBersama di Surabaya hadir dengan sederet program lengkap dan holistik serta melibatkan dan menyelaraskan tiga elemen penting dalam ekosistem GoTo, yaitu UMKM, konsumen, dan mitra driver.

“Sebagai karya anak bangsa, ekosistem GoTo – yang menaungi Gojek, Tokopedia, dan GoTo Financial – terus berkolaborasi dengan pemerintah daerah guna mendorong kapasitas pegiat UMKM lokal serta mempermudah masyarakat memenuhi kebutuhan sehari-hari dari penjual terdekat agar lebih efisien,” kata Co-Founder & Vice Chairman Tokopedia Leontinus A. Edison.

Adapun dukungan GoTo kepada UMKM di Surabaya lainnya adalah dengan menghadirkan program promosi GoFood, bagi para pedagang yang tergabung di Sentra Wisata Kuliner Surabaya pada akhir Oktober 2021.

Lewat program ini, para mitra GoFood berhasil memperoleh kenaikan nilai transaksi hingga 28 persen.

“Fokus GoTo adalah untuk memberdayakan berbagai UMKM di Surabaya agar dapat tumbuh kembang. Dengan dukungan solusi digital dari GoTo bersama inisiatif seperti Sentra Wisata Kuliner dari Pemerintah Kota Surabaya, kami percaya UMKM di Surabaya akan #BangkitBersama,” kata Chief Food Officer Gojek Catherine Hindra Sutjahyo.

Tokopedia juga mendukung pameran UMKM dan produk unggulan tahunan Jawa Timur, Jatim Fair Hybrid 2021, yang diselenggarakan secara online lewat Tokopedia dan berhasil mendorong peningkatan transaksi para UMKM lokal yang mengikuti kegiatan ini dengan nilai paling tinggi mencapai 13x lipat.

GoTo juga berkolaborasi dengan Dinas Perdagangan Pemkot Surabaya juga menghadirkan beragam program pengembangan skill bagi para pelaku UMKM lewat Kelas Maju Digital Pemula.

Kegiatan ini akan diselenggarakan pada 11 dan 19 November 2021 dengan peserta ribuan UMKM binaan Pemkot Surabaya, baik kuliner dan nonkuliner.

Diharapkan UMKM dapat meningkatkan kemampuan bisnisnya dan memperkuat daya saing. Tidak hanya itu, secara berkelanjutan GoTo melalui GoTo Financial, dengan didukung oleh OJK Jawa Timur.

Pelatihan ditujukan mendorong pelatihan manajemen keuangan bagi UMKM di Surabaya untuk mendorong tumbuhnya literasi keuangan, serta mendorong UMKM Surabaya go-digital lewat GoFood dan Tokopedia. (ant)

Kadin Jatim Menyatakan Sistem pendidikan Indonesia belum dukung terciptanya enterpreneur

Kadin Jatim Menyatakan Sistem pendidikan Indonesia belum dukung terciptanya enterpreneur

nusantara7.com, Surabaya – Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur Adik Dwi Putranto menyatakan ada beberapa kendala yang dihadapi untuk menciptakan enterpreneur atau wirausaha muda nasional, salah satunya adalah kurangnya dukungan sistem pendidikan di Indonesia.

Adik Dwi Putranto seusai menjadi pembicara utama dalam acara Diklatda III BPD Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Jatim di Surabaya, Minggu, mengatakan sejumlah pengusaha mengeluhkan rendahnya kualitas sumber daya manusia lulusan SMK dan perguruan tinggi.

“Padahal harusnya mereka diciptakan untuk menjadi enterpreneur atau tenaga kerja yang siap kerja. Namun, lulusan SMK dan perguruan tinggi menurut kami belum begitu sesuai dengan kebutuhan industri dan wirausaha,” katanya.

Oleh karena itu, kata Adik, Kadin atau HIPMI harus memiliki cara-cara pendekatan dan solusi untuk meningkatkan jumlah wirausaha dan percepatan pemulihan ekonomi dengan gaya baru.

“Saya memiliki harapan besar terhadap HIPMI Jatim sebab tujuan dan visi misi HIPMI sebenarnya sama dengan Kadin, yaitu membantu mendorong percepatan pemulihan ekonomi Indonesia,” katanya.

Adik menyebut HIPMI bisa berperan ikut dalam percepatan pembangunan ekonomi yang menjadi cita-cita semua, salah satunya dengan menciptakan wirausaha.

“Wirausaha baru ini diharapkan akan bisa menciptakan lapangan pekerjaan. Kalau ada wirausaha baru maka ada penyerapan tenaga kerja, tenaga kerja bisa menabung, bisa investasi, dan seterusnya. Bahkan akan muncul pasar dan permintaan baru selanjutnya akan muncul lagi wirausaha baru. Siklusnya seperti itu,” jelas Adik.

Sementara pendiri HIPMI Abdul Latief yang juga ikut secara virtual kegiatan Diklatda III BPD HIPMI Jatim menegaskan bahwa HIPMI terus berusaha mendorong terciptanya wirausahawan baru.

Salah satunya dengan mengajak beberapa tokoh HIPMI menyusun roadmap (peta jalan) HIPMI 50 tahun ke depan. “Dalam roadmap tersebut ditegaskan bahwa 50 tahun ke depan jumlah enterpreneur di Indonesia harus mencapai sekitar 12 hingga 14 persen,” kata Latief.

Sebab, kata dia, jumlah wirausahawan di Indonesia saat ini masih minim, dan jika mengacu pada standar negara maju di antaranya adalah sekitar 12-14 persen dari jumlah penduduknya adalah wirausahawan.

“Sementara di sini masih di bawah 3 persen. Waktu saya mendirikan HIPMI tahun 1972, saya ingin 50 tahun ke depan jumlah pengusaha Indonesia harus mencapai 8 persen. Tapi, sampai sekarang baru 3 persen, artinya cuma 8 juta. Itu pun 65-70 persen adalah UMKM. Praktis level pendidikan dibawah SD. Maka itu kami harus bekerja sungguh-sungguh. Ini harus dipikirkan dan inilah tujuan saya mendirikan HIPMI, untuk mencetak entrepreneur muda,” kata Latief.

Diklatda III BPD HIPMI Jatim diselenggarakan secara virtual dengan tema “Jatim Bangkit dan Beraksi”, serta diikuti sekitar 300 pengurus BPD HIPMI Jatim dan BPC HIPMI kabupaten/kota di se-Jatim.

(ant)

 

Wawali Armuji Tinjau Pasar Jambangan Baru Surabaya dan Berjanji Atasi Keluhan Pedagang

Wawali Armuji Tinjau Pasar Jambangan Baru Surabaya dan Berjanji Atasi Keluhan Pedagang

Nusantara7.com, Surabaya  – Kondisi Pasar Jambangan Baru di Jalan Jambangan Agung Kelurahan Jambangan Kecamatan Jambangan tampak bersih dan terawat. Meski begitu, terdapat hanya beberapa stand yang masih aktif berjualan.

Wakil Wali Kota Surabaya, Armuji terlihat mengunjungi Pasar Jambangan Baru didampingi Sekretaris Kecamatan, Kapolsek, LPMK beserta Lurah Jambangan, Kamis (21/10/2021).

Melihat kondisi pasar yang terawat namun sepi pengunjung, tentu ini menjadi perhatian Wawali Armuji. Ia pun terlihat berdialog dengan sejumlah pedagang. Salah satunya adalah Mbah Juana, perempuan yang kini telah berusia 58 tahun.

“Aduhh, Alhamdulillah bisa ketemu Wakil Wali Kota. Tadi berangkat pagi naik sepeda gak nyongko isok ketemu,” kata Mbah Juana dengan logat khas Surabaya.

Mbah Juana mengaku berjualan di pasar tersebut untuk menyambung hidup. Selain itu, ia harus merawat suaminya yang sakit memasuki usia 70 tahun. Pada momen itu, Mbah Juana juga mengajukan kursi roda dan bantuan modal kepada Wawali Armuji.

“Bu nanti untuk kursi roda akan diurus. Saya juga akan bantu untuk keperluan usaha secara pribadi,” kata Wawali Armuji kepada Mbah Juana.

Dalam kunjungannya itu, Wawali Armuji juga berdialog dengan pedagang Pasar Jambangan. Ia berjanji akan segera menggelar rapat koordinasi untuk dapat mengurai permasalahan yang dikeluhkan pedagang dengan Dinas Koperasi dan UMKM.

“Kita carikan jalan keluar. Kemarin sudah dipasang WiFi nanti akan ditingkatkan jangkauannya. Untuk meramaikan kembali akan kami inventarisasi pedagang yang aktif jualan dan yang hanya titipan,” katanya.

Di samping itu, Wawali Surabaya juga menyatakan akan mengambil langkah tegas yang diperlukan untuk dapat meramaikan pasar. Sehingga diharapkan selaras dengan semangat pemulihan ekonomi yang digelorakan saat ini. “Jangan sampai stand pasar hanya di jadikan Investasi dan ‘Duwe-duwean’ saja, masih banyak yang membutuhkan,” tutupnya. [brj]

Puan Berharap Ekonomi Menggeliat di Bali

Puan Berharap Ekonomi Menggeliat di Bali

Nusantara7.com – Bali mulai dibuka lagi untuk wisatawan mancanegara (wisman) pada 14 Oktober 2021. Ketua DPR Puan Maharani berharap dibukanya Bali untuk pelancong dari luar negeri bisa mendatangkan banyak manfaat bagi rakyat setempat.

Sebab, selama ini masyarakat Pulau Dewata itu sangat merasakan dampak dari pandemi. Pasalnya, masyarakat Bali sangat menggantungkan perekonomian dari sektor pariwisata. “Maka rencana dibukanya kembali akses untuk wisman harus membuat ekonomi masyarakat kembali menggeliat,” ujar Puan di Jakarta, Senin (11/10).

Ada banyak sektor yang terafiliasi dengan pariwisata di Bali. Mulai dari perdagangan besar dan eceran, fasilitas akomodasi, makanan-minuman, industri jasa, transportasi, hingga industri pengolahan.

Selama Covid-19 melanda Tanah Air dan global, perekonomian di Bali sangat merosot. Agar bisa kembali bangkit, Puan Maharani berharap pemerintah mengatur strategi sedemikian rupa.

“Agar UMKM pun kembali bertumbuh, khususnya di sektor pariwisata. Kios-kios di tempat wisata juga kembali hidup. Dengan peningkatan ekonomi rakyat, perekonomian daerah juga akan tumbuh sehingga kesejahteraan akan semakin membaik,” katanya.

Puan meyakini pertumbuhan ekonomi daerah yang baik akan berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. Oleh karena itu, pemerintah daerah dan pemerintah pusat harus bahu membahu mempersiapkan dibukanya kembali sektor pariwisata agar Indonesia tak lagi mengalami kontraksi pertumbuhan ekonomi.

“Tak hanya untuk memulihkan sektor pariwisata, tetapi juga untuk membangun optimisme UMKM. Saat sektor-sektor perekonomian kembali bergerak, pada akhirnya rakyat yang akan mendapatkan manfaat,” tutur Puan.

Adapun dalam pembukaan pintu Bali bagi sektor pariwisata pada 14 Oktober 2021 mendatang disertai dengan beragam syarat. Di antaranya para wisatawan sudah menjalani vaksin lengkap, menjalani tes kesehatan termasuk harus terbebas dari Covid-19, hingga karantina selama 5-8 hari dengan biaya sendiri sebelum bisa bebas berwisata di Bali.

Untuk memenuhi standar itu, politikus PDIP tersebut mengingatkan petugas untuk betul-betul memastikan turis asing menjalani seluruh tahapan syarat tersebut.

“Beberapa negara lain juga melakukan hal serupa. Semua tahapan ini harus dijalani sesuai ketentuan sehingga kita bisa menghindari terjadinya imported case, dan warga Bali juga merasa aman dengan kehadiran para wisatawan asing,” sebut mantan Menko PMK itu. (jwp)

Dampingi UKM : Ra Latif Amin Saksikan Mou UTM Untuk Berdayakan UKM

Dampingi UKM : Ra Latif Amin Saksikan Mou UTM Untuk Berdayakan UKM

Nusantara7.com, Bangkalan – Tiap daerah kini berpacu untuk memajukan UMKMnya. Tak terkecuali Kabupaten Bangkalan. Kabupaten yang dekat dengan Suramadu ini kini tengah gencar mendampingi UKMnya. Bahkan kalangan kampus pun diterjunkan untuk mengawal program pendekatan ke UKM ini.

 

Seperti yang saat ini terjadi, Bupati Bangkalan R Abdul Latif Amin Imron menyaksikan penandatanganan Nota Kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) Antara Universitas Trunojoyo Madura (UTM) dengan MPC (Majelis Pembina Cabang) Pemuda Pancasila (PP) dan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kabupaten Bangkalan, Selasa (12/10/2021).

 

Salah satu poin besar dalam MoU tersebut ialah dalam hal pembangunan sumber daya manusia untuk membantu Pemerintah Desa (Pemdes) di masing-masing Kecamatan. Membantu yang dimaksud dititikberatkan pada persoalan advokasi hukum, pendampingan administrasi dan pengembangan UMKM.

 

Ketua Kadin Bangkalan, Saleh Farhat yang juga sebagai Ketua Pemuda Pancasila mengatakan, MoU ini bertujuan agar kampus bisa berkolaborasi dengan Organisasi Masyarakat (Ormas) dalam pengembangan sumber daya manusia.

 

“Utamanya dalam bidang advokasi pendampingan banyak hal. Seperti pendampingan ke Pemerintah Desa,” ungkapnya. Sementara itu Rektor UTM Muh Syarif mengungkapkan MoU yang dilakukan bersama MPC PP dan Kadin Bangkalan dalam rangka pengembangan SDM dan pendampingan advokasi. “Saya pikir ini luar biasa ya. Nanti kita tinggal tindaklanjuti. Kami sangat berharap bisa segera ditindaklanjuti agar MoU yang kita lakukan ini bisa efektif,” ungkapnya.

 

Sedangkan Bupati Bangkalan R Abdul Latif Amin Imron berharap pendampingan yang dimaksudkan oleh Kadin dan Pemuda Pancasila dapat diaplikasikan pada kegiatan yang bermuara untuk kesejahteraan masyarakat.

 

“Dan ada langkah-langkah konkrit dari hasil MoU ini. Karena semakin banyak masyarakat yang ingin membantu pemerintah maka semakin cepat pula program pemerintah sampai ke masyarakat,” paparnya. (bkl/ian)

Pemulihan Ekonomi Nasional di Bangkalan Difokuskan Untuk UMKM

Pemulihan Ekonomi Nasional di Bangkalan Difokuskan Untuk UMKM

Nusantara7.com, Bangkalan – Pemerinah Kabupaten Bangkalan akan memfokuskan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) pada pengembangan UMKM. Direncanakan bentuk realisasinya yakni berupa pelatihan dan bantuan modal.

Sekretaris Daerah (Sekda) Bangkalan Taufan Zairinsjah menyampaikan PEN tahun ini merupakan satu kesatuan dengan penanganan Covid-19, yakni, berupa pemulihan ekonomi daerah. Sehingga tidak menganggarkan secara khusus. Sebab perubahan anggaran keuangan (PAK) sudah ditetapkan. Untuk itu, anggaran untuk pemulihan ekonomi Kabupaten akan diambilkan dari Dana Alokasi Umum (DAU) sebesar 8 persen.

“Kalau yang khusus anggaran PEN tidak ada, itu pusat yang punya. Kalau pemulihan ekonomi kabupaten kami serahkan ke masing-masing organisasi perangkat daerah (OPD),” katanya.

Taufan mengatakan, saat ini pemulihan ekonomi yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Bangkalan dikhususkan untuk pengembangan UMKM. Taufan berharap anggaran dari pemerintah pusat tidak dikurangi agar pemulihan ekonomi bisa berjalan maksimal. Sebab untuk skema pemulihan ekonomi tahun 2022 nanti, akan diambilkan dari DAU.

“Yang jelas tahun 2022 kami ada anggaran dari pusat di DAU sebesar 8 persen untuk penanganan Covid-19. Kami sudah siapkan itu, juga untuk pemulihan ekonomi. Yang jelas tahun depan baru bisa kami alokasikan khusus PEN,” jelasnya.

Saat ini, jumlah UMKM di Bangkalan sekitar 22.500 usaha. Selain pemulihan ekonomi pada bidang UMKM, juga akan mengembangkan geliat Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Pengembangan tersebut berupa penataan kembali untuk mendorong pemulihan ekonomi mulai dari tingkat pusat hingga desa. (yus/igo)

BUMD Pemkot Surabaya Kucurkan Pinjaman Modal Usaha untuk UMKM melalui program PUSPITA

BUMD Pemkot Surabaya Kucurkan Pinjaman Modal Usaha untuk UMKM melalui program PUSPITA

Nusantara7.com, Surabaya – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya berkomitmen untuk meningkatkan perekonomian Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di masa pandemi Covid-19 ini. Komitmen ini diwujudkan melalui produk PUSPITA yang dikeluarkan salah satu BUMD pemkot, yakni PT Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Surya Artha Utama.

Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi mengatakan, di samping upaya penanggulangan Covid-19, fokus utama pemkot saat ini adalah bagaimana menggerakkan dan meningkatkan perekonomian UMKM.

“Fokus saat ini adalah bagaimana meningkatkan dan menggerakkan ekonomi umat, serta meningkatkan taraf hidup warga Kota Surabaya,” kata Wali Kota Eri di Balai Kota Surabaya, Senin (4/10/2021).

Eri menyatakan dukungannya kepada BPR Surya Artha Utama yang berinovasi menggerakkan perekonomian UMKM Surabaya. Namun demikian, ia juga menginginkan adanya pendampingan terhadap setiap pelaku UMKM tersebut.

“Kalau sudah ada pinjaman, teman-teman UMKM harus didampingi terus. Posisinya jangan sampai dia (pelaku UMKM) jadi lemah, jatuh. Kita harus menguati,” ujarnya.

Eri menilai, apabila ada UMKM Surabaya yang memanfatkaan program PUSPITA, artinya mereka mempunyai semangat untuk berubah. Akan tetapi, yang paling penting adalah bagaimana pendapatan mereka harus lebih meningkat.

“Kalau dia (sebelum pinjam) untung Rp200 ribu, maka kalau sudah pinjam untungnya harus Rp300 ribu atau Rp 400 ribu. Jangan sampai, kalau ada pinjaman tapi tidak ada peningkatan pendapatan,” terangnya.

Karenanya, ia juga menginstruksikan kepada Perangkat Daerah (PD) terkait untuk melakukan pendampingan kepada mereka. Jangan sampai, pendapatan mereka justru merugi, karena kurangnya pemahaman dalam pengelolaan keuangan.

“Nanti kita dampingi terus. Kita pantau berapa pendapatannya, perkembangannya. Kita support alat-alatnya juga. Dan mereka bisa pinjam dana untuk beli bahan-bahannya,” imbuhnya.

Sementara itu, Direktur Utama PT. Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Surya Artha Utama, Renny Wulandari menjelaskan, bahwa sebagai salah satu BUMD milik pemkot, pihaknya juga berkomitmen mendukung pemerintah dalam upaya pemulihan ekonomi masyarakat.

“Kami optimalkan di masa pandemi ini untuk meningkatkan ekonomi UMKM. Jadi, kami mengeluarkan produk PUSPITA. Yakni, Pinjaman UMKM Surabaya Pasti Tangguh. Yang mana, bunganya ringan, setahun hanya 3 persen,” kata Renny.

Renny menjelaskan, bahwa program ini fokus utamanya adalah untuk membantu UMKM Surabaya. Bahkan, program yang telah dilaunching pada 31 Mei 2021 hingga sekarang, sudah membiayai pinjaman kepada 419 pelaku UMKM Surabaya. “Sejak dilaunching sampai bulan Agustus 2021, kami sudah membiayai 419 UMKM yang tersebar di Surabaya. Nilainya, lebih dari Rp1 miliar,” ungkap dia.

Pihaknya menyatakan, bakal terus memprioritaskan program PUSPITA agar dapat menyasar kepada para pelaku UMKM Surabaya. Hal ini sebagaimana instruksi Wali Kota Eri Cahyadi yang menginginkan adanya program pemulihan ekonomi masyarakat, khususnya bagi UMKM.

“Kami upayakan terus sesuai arahan Pak Wali Kota sampai dengan 2022. Kami harapkan UMKM bisa eksis, bangkit lagi dari dampak pandemi,” katanya.

Upaya menggerakkan perekonomian UMKM yang dilakukan BPR Surya Artha Utama, rupanya diganjar penghargaan berupa Top Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Awards 2021. Tak hanya itu, penghargaan ini juga diberikan kepada Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi.

“Kami juga mendapat kan award, penghargaan salah satu BUMD yang terbaik. Dan Pak Wali Kota sebagai pembina BUMD juga mendapat award itu,” ungkap dia.

Khusus pada program PUSPITA, Renny menerangkan, bahwa BPR Surya Artha Utama telah menyiapkan total pinjaman Rp2 miliar. Hingga saat ini, ada sekitar 419 UMKM yang telah memanfaatkan program tersebut dan ditargetkan dapat terserap seluruhnya hingga akhir tahun 2021.

“Kami ada dana yang bisa diserahkan ke PUSPITA ini sebesar Rp2 miliar. Sekarang terserap Rp1 miliar lebih. Jadi, kami bergerak terus, dan kami optimis sampai akhir tahun capai target (Rp2 miliar),” tandasnya. [brj]

Mahasiswa UTM Bikin Aplikasi Mudahkan Pelaku UKM Bertransaksi dan Go Digital

Mahasiswa UTM Bikin Aplikasi Mudahkan Pelaku UKM Bertransaksi dan Go Digital

nusantara7.com, Bangkalan – Dukungan terhadap pengembangan UMKM di Kabupaten Bangkalan terus berdatangan. Semenjak pandemi Covid-19 melanda, hampir semua sektor lumpuh termasuk perekonomian. Itulah salah satu yang melatarbelakangi Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Trunojoyo Madura (UTM) membuat aplikasi GGSSPEED.

Aplikasi tersebut sengaja dibuat oleh mahasiswa UTM dengan tujuan memberikan pelayanan maksimal kepada UMKM khususnya UMKM lokal Bangkalan.

Salah satu inisiator pembuat aplikasi A Wasil Alfi Yunis mengatakan, pembuatan aplikasi tersebut bertujuan agar sejawatnya dapat tetap bisa berkumpul dalam satu perusahaan. Selain itu agar UMKM khususnya di Bangkalan bisa menuju digitalisasi, mengingat saat ini masih pandemi.

“Aplikasi ini bisa digunakan untuk berbagai jasa, mulai dari driver online, makanan dan berbagai jasa lainnya,” ujarnya, Rabu (6/10/2021).

Yunis menjelaskan, untuk menggunakan aplikasi tersebut bisa diakses dengan cara mendownload di playstore. Setelah itu, pengguna akan diminta untuk mengisi data diri.

Lalu diarahkan untuk mendaftar kemitraan, setelah itu akan ada MoU dibaca dan diisi. Setelah semuanya lengkap, admin akan meng-ACC dan akan ada instruksi didalamnya mengenai upload produk dan pengisian harga.

“Untuk harga jauh di bawah aplikasi lain. Kalau di aplikasi lain biasanya 9 ribu di kami hanya 5 ribu. Di aplikasi ini juga tidak ada mark up harga, jika di offlinenya harga barangnya 10 ribu, maka di aplikasi ini juga akan 10 ribu,” jelasnya.

Selain itu, aplikasi tersebut juga sudah bisa menggunakan cryptocurrency (uang digital) dalam proses transaksinya. “Itu juga menjadi salah satu poin kelebihan aplikasi ini,” ucapnya.

Sementara itu, Wakil Dekan III Fakultas Ekonomi UTM A Yahya Surya Winata mengatakan, pembuatan aplikasi tersebut memang inovasi dari mahasiswa. Namun dalam prosesnya tetap ada dorongan dari para dosen dengan seringnya mereka mengajak diskusi dalam proses lahirnya aplikasi ini.

“Ini yang pertama khususnya di Fakultas Ekonomi atau mungkin di UTM, karena mahasiswa ini belum lulus, kalau sebelumya mahasiswa baru melakukan hal semacam ini ketika sudah lulus,” katanya.

Dia berharap dilaunchingnya aplikasi tersebut menjadi momentum bagi mahasiswa khususnya di Fakultas Ekonomi bahwa memulai bisnis itu tidak harus menunggu selesai kuliah.

“Memulai bisnis itu bisa dilakukan saat menempuh kuliah, sehingga ketika sudah lulus bisa langsung merekrut tenaga kerja dan memberi manfaat kepada orang lain,” katanya.

Sementara Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Bangkalan, Iskandar Hidayat mengungkapkan, pihaknya sangat mengapresiasi dan berterima kasih kepada para mahasiswa dan UTM dengan dilaunchingnya aplikasi tersebut. Menurutnya secara tidak langsung akan sangat membantu UMKM lokal.

Selain itu, akan menjadi tantangan bagi Pemkab Bangkalan, karena dengan demikian, Pemkab harus meningkatkan pembinaan dan pelatihan kepada UMKM terutama di bidang mutu dan kualitas. “Karena tidak menutup kemungkinan konsumen akan mencari kualitas yang terbaik,” katanya.

Dalam upaya pembinaan UMKM, dia mengaku selalu menganggarkan setiap tahunnya. Namun dalam 2 tahun terakhir ini anggaran tersebut direfocusing untuk penanganan covid-19.

“Untuk tahun 2022 kami anggarkan sekitar 500 juta. Semoga tidak direfocusing lagi sehingga UMKM bisa meningkatkan produknya,” pungkasnya. (yus/igo)