Nusantara7.com, Surabaya – Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan ormas keagamaan seperti Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah perlu sinergikan program bersama untuk kepentingan umat.
“Saya selalu katakan, dalam membangun kota tidak bisa kalau pemkot berjalan sendiri. Sehingga, kami juga membutuhkan partisipasi seluruh lapisan masyarakat,” kata Eri Cahyadi dalam keterangan tertulisnya di Surabaya, Jumat.
Menurut dia, program yang diusulkan itu bisa disinergikan dan dikolaborasikan dengan ormas lainnya agar berjalan lebih maksimal.
Ia mengatakan, ketika semua ormas itu bersinergi satu sama lain dengan pemkot maka ke depannya akan berdampak baik untuk warga Kota Surabaya.
“Hadirnya Muhammadiyah dan NU itu tujuannya hanya satu yakni untuk kepentingan umat. Saya harap program-program itu juga bisa dijadikan satu dengan ormas lain,” ujarnya.
Eri mengatakan, ketika semua ormas bersatu dan bergerak bersama dengan pemkot untuk menjalankan program-program yang telah digagas sebelumnya, maka tidak akan ada lagi kemiskinan, gizi buruk, dan pengangguran di Kota Surabaya.
“Saya ingin Muhammadiyah dan NU itu bukan hanya berdakwah. Tapi saya ingin menunjukkan kepada masyarakat, bahwa kehadiran Muhammadiyah dan NU di Surabaya itu juga untuk menggerakkan ekonomi, mengentaskan kemiskinan dan pengangguran, serta membahagiakan warganya,” katanya.
Dia menambahkan, ketika Muhammadiyah dan NU hadir di setiap kelurahan dan kecamatan di Surabaya, maka tidak akan ada lagi paham radikal, tawuran antargeng, dan sebagainya.
Menurut Eri, Pemkot Surabaya telah membentuk Belajar dan Ngaji Bareng serta Puspaga di 19 Balai RW, sebagai sarana tempat berkumpulnya keluarga dan anak-anak.
“Di sinilah Muhammadiyah dan NU hadir memberikan pendampingan untuk keluarga dan anak. Saya berharap, dengan adanya Balai RW tidak ada lagi radikalisme dan tawuran. Jadi nanti PKK dan KSH juga bergerak bersama,” kata dia.
Komitmen tersebut disampaikan Eri ketika menggelar pertemuan dengan Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Surabaya Hamri Al Jauhari dan Ketua Pimpinan Daerah Aisyiyah Kota Surabaya Alifah Hikmawati di Balai Kota Surabaya, Kamis (27/10). ant