https://kinganddukeatl.com

https://greenopportunities.org

https://www.bunzburgerz.com

https://www.depotbaltimore.com

https://eis.yru.ac.th/-/dragon222/

https://booking.yru.ac.th/-/rajagacor/

harga telur – nusantara7

https://kinganddukeatl.com

https://greenopportunities.org

https://www.bunzburgerz.com

https://www.depotbaltimore.com

https://eis.yru.ac.th/-/dragon222/

https://booking.yru.ac.th/-/rajagacor/

Harga telur di pasar Jember masih belum stabil

Harga telur di pasar Jember masih belum stabil

N7, Jember – Harga telur ayam ras di sejumlah pasar tradisional Kabupaten Jember, Jawa Timur masih fluktuatif dan belum stabil seiring dengan pasokan dan naik turunnya permintaan di pasaran.

“Harga telur ayam ras hari ini turun dari Rp30 ribu menjadi Rp28 ribu, namun sebelumnya dua hari yang lalu naik dari Rp28 ribu menjadi Rp30 ribu, sehingga masih fluktuatif,” kata Fatimah, pedagang di Pasar Tanjung Jember, Rabu.

Menurutnya, harga telur ayam ras masih belum stabil karena dipengaruhi jumlah pasokan dari berbagai daerah ke Jember dan naik turunnya permintaan akan komoditas tersebut.

“Harga telur ayam ras di pasar tradisional biasanya mengalami kenaikan seiring dengan permintaan yang tinggi, sedangkan pasokan dari sejumlah daerah sentra telur di Jawa Timur terbatas,” tuturnya.

Ia berharap harga telur ayam ras kembali stabil di kisaran Rp20 ribu hingga Rp22 ribu per kilogram karena kenaikan harga komoditas itu menyebabkan banyak warga yang mengurangi pembelian.

“Fluktuatifnya harga telur ayam ras itu juga dikeluhkan pedagang kue yang membutuhkan telur banyak untuk bahan bakunya, namun terkadang mereka tidak bisa menaikkan harga kue karena khawatir pelanggan beralih ke yang lain,” katanya.

Informasi yang dihimpun di lapangan, kenaikan harga telur yang terus meroket tersebut karena harga pakan ternak yang naik dan permintaan komoditas telur yang juga naik seiring ada bantuan sosial (bansos) telur.

Sebelumnya, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jember Bambang Saputro mengatakan harga telur ayam ras memang mengalami kenaikan selama beberapa hari terakhir, namun kadang juga turun.

“Harga telur ayam ras biasanya berkisar Rp20 ribu hingga Rp25 ribu per kilogram, namun pernah tembus di angka Rp30 ribu per kilogram di pasaran, namun kini turun menjadi Rp28 ribu per kilogram,” katanya.ant

Awal Ramadhan, Harga telur ayam di tingkat peternak Jatim terus naik

Awal Ramadhan, Harga telur ayam di tingkat peternak Jatim terus naik

Nusantara7.com, Malang – Harga telur ayam pada tingkat peternak di wilayah Kabupaten Malang, Jawa Timur, dilaporkan mengalami kenaikan sejak dua minggu terakhir bersamaan dengan datangnya bulan suci Ramadhan.

Salah seorang pekerja di peternakan ayam petelur Pak Tasir, Mulianto di Kabupaten Malang, Jawa Timur, Kamis mengatakan bahwa harga telur ayam di tingkat peternak saat ini berada pada kisaran Rp22.000 per kilogram, naik dari sebelumnya yang sebesar Rp19.000 per kilogram.

“Hari ini sudah di atas Rp20 ribu per kilogram, sebelumnya Rp19 ribu. Kenaikan terjadi saat Ramadhan,” kata Mulianto.

Mulianto menjelaskan, meskipun harga telur ayam pada tingkat peternak saat ini sudah mengalami peningkatan, namun sesungguhnya masih tergolong murah. Bahkan, para peternak juga masih merugi karena harga belum mampu menutup biaya produksi.

Menurutnya, salah satu hal yang menjadi beban berat pada peternak ayam petelur adalah kenaikan harga pakan. Harga pakan ayam yang sebelumnya sebesar Rp200.000 per 50 kilogram, menjadi Rp350.000 per 50 kilogram.

Ia menambahkan, pada peternakan yang berada di Desa Ampeldento, Kecamatan Karangploso itu, memiliki kurang lebih 4.000 ekor ayam petelur yang membutuhkan 350 kilogram pakan per hari. Telur yang dihasilkan per hari kurang lebih sebanyak 160 kilogram per hari.

“Harga itu biarpun sudah mengalami kenaikan, tapi masih tergolong murah di tingkat peternak. Dan peternak masih merugi karena pakan juga naik,” ujarnya.

Ia berharap harga telur ayam bisa kembali naik agar para peternak tidak merugi. Menurutnya, harga yang ideal agar para peternak ayam petelur tidak merugi berada pada kisaran Rp25.000 hingga Rp27.000 per kilogram.

“Biasanya saat Ramadhan akan naik terus, untuk menutup biaya produksi di harga Rp25 ribu, itu juga tipis keuntungannya,” ujarnya.

Berdasarkan data pada Sistem Informasi Harga dan Ketersediaan Bahan Pokok (Si-HarKePo) Pemerintah Kabupaten Malang, dalam kurun waktu dua pekan terakhir ada kenaikan harga telur ayam di sejumlah pasar dari sebelumnya Rp23.000 per kilogram menjadi Rp24.000 per kilogram. (ant)

Harga Telur Ayam Turun, Jatim Deflasi 0,11 Persen

Harga Telur Ayam Turun, Jatim Deflasi 0,11 Persen

Nusantara7.com, SURABAYA – Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur mencatat selama September 2021 Jawa Timur (jatim) mengalami deflasi sebesar 0,11 persen. Hal itu dipicu stabilnya harga berbagai bahan pokok.

Kepala BPS Jatim Dadang Hardiwan menuturkan, berdasarkan pemantauan terhadap perubahan harga selama bulan September 2021 di delapan kota Indeks harga Konsumen (IHK) di Jatim semuanya mengalami deflasi.

“Deflasi tertinggi terjadi di Kabupaten Banyuwangi sebesar 0,16 persen dan deflasi terendah terjadi di Kota Malang sebesar 0,02 persen,” tuturnya.

Dari delapan kota IHK menunjukkan adanya penurunan harga di sebagian besar komoditas yang dipantau. “Dari sebelas kelompok pengeluaran, satu kelompok mengalami deflasi dan sepuluh kelompok mengalami inflasi,” imbuhnya.

Kelompok pengeluaran yang mengalami deflasi adalah makanan, minuman dan tembakau sebesar 0,93 persen. Untuk kelompok pengeluaran yang mengalami inflasi tertinggi adalah yaitu kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,60 persen.

Kemudian diikuti kelompok kesehatan sebesar 0,39 persen, kelompok pakaian dan alas kaki serta kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga masing-masing sebesar 0,12 persen.

Selain itu, kelompok transportasi dan kelompok pendidikan masing-masing sebesar 0,06 persen, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,05 persen, kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,04 persen, kelompok rekreasi, olahraga dan budaya sebesar 0,03 persen serta kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,02 persen.

“Tingkat inflasi tahun kalender September 2021 sebesar 1,21 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (September 2021 terhadap September 2020) sebesar 1,92 persen,” jelasnya.

BPS mencatat komoditas telur ayam ras menjadi salah satu pemicu deflasi tertinggi pada September 2021. Persentase perubahan harganya mencapai -14,15 persen dengan memberikan andil -0,08 persen.

Sementara untuk komoditas penyumbang inflasi tertinggi adalah daging ayam ras yang persentase perubahan harganya mencapai 4,37 persen dengan memberikan andil 0,04 persen. (rdr)