https://kinganddukeatl.com

https://greenopportunities.org

https://www.bunzburgerz.com

https://www.depotbaltimore.com

https://eis.yru.ac.th/-/dragon222/

https://booking.yru.ac.th/-/rajagacor/

bps jatim – nusantara7

https://kinganddukeatl.com

https://greenopportunities.org

https://www.bunzburgerz.com

https://www.depotbaltimore.com

https://eis.yru.ac.th/-/dragon222/

https://booking.yru.ac.th/-/rajagacor/

Turunnya nilai ekspor Jatim bulan Mei 2022, sebanyak 15,87 persen

Turunnya nilai ekspor Jatim bulan Mei 2022, sebanyak 15,87 persen

Nusantara7,Surabaya – Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim mencatat kinerja ekspor di wilayah setempat pada Mei 2022 turun sebesar 15,87 persen dibandingkan April 2022, dari 2,20 miliar dolar AS menjadi 1,85 miliar dolar AS.

Kepala BPS Jatim Dadang Hardiwan di Surabaya, Rabu, mengatakan penurunan itu akibat melandainya permintaan dari sejumlah negara tujuan, seperti Belanda, Amerika Serikat, Tiongkok, Australia, Malaysia, Spanyol dan Vietnam.

Ia mengatakan dari catatan sejumlah negara, penurunan permintaan terbesar berasal dari Belanda yang mencapai minus 40,32 persen, dari 73,142 juta dolar AS menjadi 43,650 juta dolar AS. Disusul ke China turun 25,54 persen, dari 318,107 juta dolar AS menjadi 236,877 juta dolar AS.

Dadang menjelaskan, jika dilihat dari komoditas ekspor, penurunan disebabkan oleh menurunnya kinerja ekspor nonmigas di Jawa Timur yang turun sebesar 18,11 persen.

Sedangkan nilai ekspor sektor migas naik 27,31 persen dibandingkan bulan sebelumnya, yaitu dari 108,07 juta dolar AS menjadi 137,59 juta dolar AS. Peranan ekspor sektor migas menyumbang 7,44 persen total ekspor Jawa Timur pada bulan ini.

“Apabila dibandingkan bulan sebelumnya, ekspor sektor nonmigas mengalami penurunan sebesar 18,11 persen, yaitu dari 2,09 miliar dolar AS menjadi 1,71 miliar dolar AS. Namun demikian, nilai ekspor sektor nonmigas tersebut menyumbang sebesar 92,56 persen dari total ekspor bulan ini,” katanya.

Sementara itu, komoditas ekspor nonmigas utama Jatim terbesar adalah tembaga, dengan nilai transaksi sebesar 206,29 juta dolar AS, naik sebesar 23,63 persen jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang mencapai 166,86 juta dolar AS.

“Komoditas ini berkontribusi sebesar 12,05 persen pada total ekspor nonmigas Jawa Timur bulan ini dan paling banyak diekspor ke Malaysia dengan nilai 63,47 juta dolar AS,” katanya.

Jika dilihat menurut negara tujuan utama ekspor nonmigas, Jepang adalah negara tujuan utama ekspor Jatim pada Mei 2022, disusul ke Amerika Serikat dan China.

Sementara itu, neraca perdagangan Jatim sepanjang Mei 2022 mengalami defisit 742,75 juta dolar AS. Secara kumulatif sepanjang Januari-Mei 2022 neraca perdagangan Jawa Timur juga masih mengalami defisit 3,12 miliar dolar AS. Defisit pada sektor migas tercatat sebesar 2,74 miliar dolar AS, dan sektor nonmigas sebesar 0,38 miliar dolar AS.(an)

Harga Telur Ayam Turun, Jatim Deflasi 0,11 Persen

Harga Telur Ayam Turun, Jatim Deflasi 0,11 Persen

Nusantara7.com, SURABAYA – Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur mencatat selama September 2021 Jawa Timur (jatim) mengalami deflasi sebesar 0,11 persen. Hal itu dipicu stabilnya harga berbagai bahan pokok.

Kepala BPS Jatim Dadang Hardiwan menuturkan, berdasarkan pemantauan terhadap perubahan harga selama bulan September 2021 di delapan kota Indeks harga Konsumen (IHK) di Jatim semuanya mengalami deflasi.

“Deflasi tertinggi terjadi di Kabupaten Banyuwangi sebesar 0,16 persen dan deflasi terendah terjadi di Kota Malang sebesar 0,02 persen,” tuturnya.

Dari delapan kota IHK menunjukkan adanya penurunan harga di sebagian besar komoditas yang dipantau. “Dari sebelas kelompok pengeluaran, satu kelompok mengalami deflasi dan sepuluh kelompok mengalami inflasi,” imbuhnya.

Kelompok pengeluaran yang mengalami deflasi adalah makanan, minuman dan tembakau sebesar 0,93 persen. Untuk kelompok pengeluaran yang mengalami inflasi tertinggi adalah yaitu kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,60 persen.

Kemudian diikuti kelompok kesehatan sebesar 0,39 persen, kelompok pakaian dan alas kaki serta kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga masing-masing sebesar 0,12 persen.

Selain itu, kelompok transportasi dan kelompok pendidikan masing-masing sebesar 0,06 persen, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,05 persen, kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,04 persen, kelompok rekreasi, olahraga dan budaya sebesar 0,03 persen serta kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,02 persen.

“Tingkat inflasi tahun kalender September 2021 sebesar 1,21 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (September 2021 terhadap September 2020) sebesar 1,92 persen,” jelasnya.

BPS mencatat komoditas telur ayam ras menjadi salah satu pemicu deflasi tertinggi pada September 2021. Persentase perubahan harganya mencapai -14,15 persen dengan memberikan andil -0,08 persen.

Sementara untuk komoditas penyumbang inflasi tertinggi adalah daging ayam ras yang persentase perubahan harganya mencapai 4,37 persen dengan memberikan andil 0,04 persen. (rdr)