https://kinganddukeatl.com

https://greenopportunities.org

https://www.bunzburgerz.com

https://www.depotbaltimore.com

https://eis.yru.ac.th/-/dragon222/

https://booking.yru.ac.th/-/rajagacor/

Saurip Kadi: Jangan Ada Lagi Tentara Intimidasi Rakyat – nusantara7

https://kinganddukeatl.com

https://greenopportunities.org

https://www.bunzburgerz.com

https://www.depotbaltimore.com

https://eis.yru.ac.th/-/dragon222/

https://booking.yru.ac.th/-/rajagacor/

Saurip Kadi: Jangan Ada Lagi Tentara Intimidasi Rakyat

Saurip Kadi: Jangan Ada Lagi Tentara Intimidasi Rakyat

Bintang Pos, Surabaya – Saurip Kadi namanya. Pria paruh baya ini dikenal tegas dan ramah. Bicaranya ceplas-ceplos, sikap wibawanya masih terlihat diusianya yang tidak muda lagi.

Gaya tuturnya yang meledak-ledak, membuat panas sebagian pihak yang mendengarnya termasuk para pimpinan tinggi negara.

Purnawirawan Jenderal Bintang Dua itu, adalah teman dekat Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Kelahiran Brebes Jawa Tengah, Saurip Kadi menghabiskan banyak waktunya di dunia militer.

Terakhir, Saurip Kadi pernah menjabat Asisten Teritorial TNI dengan membawahi seluruh Pangdam se Indonesia.

Nama Saurip Kadi dikenal saat menjadi Ketua Tim Advokasi Kasus Mesuji, Lampung. Saurip Kadi juga aktif di sejumlah kasus-kasus tanah sengketa baik di Kalimantan, Sumatra hingga pulau Jawa.

Terakhir, Saurip Kadi menjadi pendamping Warga Tulungagung di Kali Gentong terkait kasus tanah sengketa yang berbuah manis bagi kesejahteraan hidup warga disana. “Soal tanah itu soal kecil. Jika rakyat benar dan punya data-data otentik, persoalan tanah bukan perkara sulit,” tegasnya, Sabtu (18/5/2013) sore saat di Undang Warga Desa Ringin Kembar, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang sebagai Fasilitator kasus sengketa tanah antara warga dengan Puskopad Kodam V Brawijaya.

Menurutnya, ada yang salah dalam tatanan pemerintahan dan demokrasi di Indonesia. Sehingga, rakyat yang seharusnya jadi majikan, justru dianggap babu (pelayan-red) oleh pemerintah. “Pejabat pemerintah mulai dari Polisi, Tentara, DPR, Menteri Presiden pun dibayar oleh rakyat. Tapi kenapa, rakyat justru dimusuhi. Rakyat yang membayar mereka, rakyat justru jadi hantaman intimidasi,” ungkapnya yang disambut tepuk tangan ratusan massa.

Pria yang pernah menjabat perwira menengah saat berdinas di Komando Resor Militer Malang Tahun 1982 itu, tugas dirinya setelah pensiun dari tentara, tak lebih dari menghidupkan orang yang setengah mati hidupnya agar menjadi hidup. “Ada berapa rakyat miskin dan setengah mati hidupnya di tanah sengketa. Dan tugas saya, menghidupkan rakyat yang sudah setengah mati itu,” tuturnya.

Ia melanjutkan, perkara sengketa tanah warga Ringin Kembar dengan Puskopad, sudah berlangsung lama. Bahkan, dirinya secara khusus sudah berbicara dengan SBY. “Bapak Presiden bilang, jangan ada lagi oknum tentara yang mengintimidasi rakyat,” tegas Saurip Kadi.

Sejauh ini, bukti-bukti dan data valid jika tanah Ringin Kembar adalah sah milik warga setempat, sudah dikirim ke Komisi I DPR RI dan sejumlah instansi terkait. Institusi TNI bahkan berjanji akan turun kebawah dan meminta oknum tentara nakal yang jadi beking pengusaha, untuk diamankan.
“Garis komando sudah jelas. Dari kesatuan apa dan manapun, kalau ada oknum tentara yang datang ke tanah sengketa, harus sepengetahuan Babinsa Koramil. Kalau ada yang semena-mena, silahkan warga beramai-ramai menangkapnya. Tapi, jangan dihakimi sendiri,” pungkasnya.(bjt-kba)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *