Bintang Pos, Kediri – Sate adalah makanan khas Indonesia. Selama ini, sate identik dengan menu olahan dari daging seperti dari ayam dan sapi ataupun dari ikan.
Namun, di Kediri, terdapat menu makanan baru yang dibuat sate, yaitu tahu. Makanan kaya akan protein ini tentunya sehat, karena nonkolesterol. Beda dengan daging yang risiko kolesterolnya tinggi.
Sate tahu di Kediri berbeda dengan sate-sate lainnya. Bahan utamanya, tentu saja tahu, makanan khas Kediri. Namun, tahu itu dicampur dengan berbagai macam olahan dari tepung, sehingga rasanya juga cukup unik.
Revi, penjual sate tahu mengatakan resep membuat sate ini ia peroleh secara otodidak mencari ke situs di jaringan komputer “internet”. Ia meramu menu olahan itu dengan berbagai bumbu.
“Saya belajarnya di ‘internet’. Karena ini unik, akhirnya mencoba jualan,” kata perempuan yang masih berusia 19 tahun ini.
Mahasiswi sebuah perguruan tinggi swasta di Kota Kediri itu mengatakan untuk membuat sate tahu, bahan dasarnya adalah tahu biasa, tepung terigu, serta berbagai bumbu rempah-rempah.
Awalnya, tahu digoreng. Di samping itu, terigu diolah dengan campuran bumbu rempah-rempah lalu diberi air sedikit agar lumer. Setelah matang, bumbu dimasak terlebih dahulu, dan agar ketika dibakar tidak rusak. Bumbu tepung itu dibalut dengan tahu saat dimasak dengan dikukus, lalu dipotong bentuk dadu ditusuk dengan tusuk sate. Setelah jadi, sate tahu itu ditaruh dalam tempat yang steril dan siap untuk dibakar ketika pelanggan datang.
Saat adonan sate sudah jadi, tinggal membuat adonan untuk bumbu sate, yang terdiri dari kacang tanah yang disangrai dengan diberi bumbu-bumbu dan penyedap agar rasanya lebih gurih.
Sate baru dibakar ketika ada yang membeli. Prosesnya, sama seperti membakar sate pada umumnya dengan dipanggang sampai sate matang. Di sela-sela itu, sate diberi olesan kecap agar rasanya lebih sedap dan merasuk ke dalam sate tahu.
Dipanggang sekitar 10 menit, sate akhirnya jadi. Sate tahu tinggal dibungkus, diberi kuah sate, diberi kecap manis dan taburan bawang merah mentah. Biar lebih nikmat, sate ditambah dengan sambal. Jadi, lengkap lah sudah, sate tahu.
Harga satu porsi, kata Revi cukup terjangkau hanya Rp3.500 saja dengan isi 10 tusuk sate tahu. Setiap hari, ia bisa menjual sate sampai 1.000 tusuk, lebih besar daripada hari-hari sebelumnya yang hanya ratusan tusuk saja.
Hata, rekan yang membantu Revi mengatakan mereka biasanya mulai jualan sore sekitar pukul 17.00 WIB sampai sekitar pukul 21.30 WIB. Seluruh barang dagangan biasanya ludes terjual.
Mereka bersyukur. Kendati baru tiga bulan jualan, dagangan mereka laris manis. Selain harganya murah, selama ini belum ada saingan dan menu makanan ini unik. Ia biasanya berjualan di Jalan KDP Slamet, dekat dengan rumah dinas Kepala Polres Kediri Kota. Lapaknya sederhana, lapak pedagang kaki lima, tapi selalu ramai diserbu pembeli.
Nisa, salah seorang pembeli mengatakan rasa satenya cukup enak. Ada rasa kenyal seperti bakso, tapi lebih gurih karena dibakar dan diberi bumbu sate.
“Harganya murah, cocok untuk kantong saya yang masih pelajar,” kata Nisa. (ant-kba)