Jakarta– Pemilihan Umum 2024 tidak hanya hajatan untuk pemilihan Presiden, Wakil Presiden, maupun anggota DPR. Pemilu tersebut juga menjadi ajang bagi DKI Jakarta untuk mencari pemimpin baru.
Masa jabatan Anies Baswedan sebagai Gubernur DKI Jakarta akan berakhir tahun ini. Jabatan tersebut akan diampu sementara oleh penjabat kepala daerah hingga Pilgub DKI digelar pada 2024 berdekatan dengan Pemilu.
Center for Strategic and International Studies (CSIS) merilis hasil survei terkini tentang calon pemimpin DKI Jakarta. Sejumlah isu membawa pengaruh besar terhadap proses pemilihan gubernur DKI yang baru, salah satunya pemindahan Ibu Kota Negara (IKN).
Kepala Departemen Politik dan Perubahan Sosial CSIS, Arya Fernandes, menyatakan terdapat empat kecakapan yang harus dimiliki para calon pemimpin DKI Jakarta. Ini mengingat Jakarta tak lagi menjadi Ibu Kota Negara sehingga butuh kemampuan tersendiri dalam mengurus kota ini.
“62,9 persen berpendapat ke depan kompetensi yang dibutuhkan adalah kemampuan perencanaan dan eksekusi kebijakan,” ujar Arya dalam konferensi pers virtual, disiarkan lewat kanal YouTube CSIS.
Sementara, 18,8 persen responden menilai perlu memiliki kecakatann, 5,3 persen punya pengalaman memimpin, kemudian 6,9 persen prestasi.
Empat kecakapan tersebut kemudian diuraikan menjadi 11 kompetensi meliputi perencanaan dan eksekusi kebijakan, inisiatif membuat kebijakan inovatif, kepemimpinan di masa krisis, menggerakkan birokrasi, serta kemampuan berkolaborasi di tingkat global. Meski demikian, kata Arya, para ahli menilai kemampuan dalam perencanaan dan eksekusi kebijakan lebih penting.
Dari 11 indikator tersebut, sejumlah nama masuk dalam bursa calon pemimpin DKI Jakarta versi CSIS. Nama-nama ini disusun berdasarkan kemampuan mereka dalam memimpin birokrasi dan mendapat dukungan serta berpeluang diusung partai politik.
Secara berurutan nama-nama tersebut yaitu Ridwan Kamil, Erick Thohir, Tri Rismaharini di posisi tiga teratas. Kemudian ada Sandiaga Uno, Emil Dardak, Hendar Prihadi, Gibran Rakabuming Raka, Ahmad Riza Patria, Nusron Wahid, serta Ahmad Sahroni.
“Kalau kita lihat berdasarkan secara umum dari 11 variabel, nilai rata-rata tertingginya Ridwan Kamil 7,11, Erick Thohir 6,99, Risma 6,78, dan nama-nama lainnya,” kata Arya.
Survei ini digelar pada 28 Maret-12 April 2022, melibatkan responden yang dipandang memiliki wawasan dan kemampuan. Para responden terdiri dari peneliti, dosen, wartawan, pengusaha, anggota DPR dan DPD, anggota partai politik, serta mahasiswa.
Sebanyak 170 responden dilibatkan dalam survei ini. Dari jumlah tersebut, 110 responden diwawancara secara tatap muka dan sisanya melalui virtual. (bj)cs