https://kinganddukeatl.com

https://greenopportunities.org

https://www.bunzburgerz.com

https://www.depotbaltimore.com

https://eis.yru.ac.th/-/dragon222/

https://booking.yru.ac.th/-/rajagacor/

Ponorogo Kembali Masuk PPKM Level 4, Kematian Positif Covid Tinggi – nusantara7

https://kinganddukeatl.com

https://greenopportunities.org

https://www.bunzburgerz.com

https://www.depotbaltimore.com

https://eis.yru.ac.th/-/dragon222/

https://booking.yru.ac.th/-/rajagacor/

Ponorogo Kembali Masuk PPKM Level 4, Kematian Positif Covid Tinggi

Ponorogo Kembali Masuk PPKM Level 4, Kematian Positif Covid Tinggi

Madura9, Ponorogo – Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Ponorogo kembali diperpanjang lagi. Hal tersebut berdasarkan Intruksi Mendagri (Inmendagri) Nomor 35 tahun 2021 tentang PPKM level 4,3,2 Covid-19 di Jawa-Bali tertanggal 23 Agustus 2021.

Kabupaten Ponorogo yang minggu lalu turun ke level 3, dalam Inmendagri yang aktif sampai tanggal 30 Agustus itu, kembali naik menjadi level 4. Dengan naik level ini, praktis akan dilakukan pengetatan kegiatan yang sebelumnya dilonggarkan saat di level 3.

“Saya rasa kita akan menyesuaikan ketentuan yang ada. Kalau diberlakukan PPKM level 4, tentu teknisnya akan menyesuaikan,” kata Sekretaris Daerah (Sekda) Ponorogo Agus Pramono, Selasa (24/8/2021).

Agus mengungkapkan ada beberapa faktor yang mempengaruhi kembalinya Ponorogo ke level 4. Angka kematian (fatality rate) pasien Covid-19 di bumi reyog yang cukup tinggi.

“Ya saya rasa kembalinya Ponorogo ke level 4 karena jumlah pasien positif yang meninggal masih tinggi,” katanya.

Selain tingkat kematian pasien Covid-19 yang tinggi, Agus menyebut jumlah tracing dan testing harian di bumi reyog juga masih rendah atau belum memenuhi target yang dibebankan oleh pemerintah. Terlebih lagi mobilitas masyarakat di waktu malam hari juga masih cukup tinggi.

“Ini yang lagi kita bahas dalam rapat evaluasi PPKM bersama Forkopimda di Makodim 0802 Ponorogo hari ini,” katanya.

Dalam rapat hari ini, kata Agus semua sepakat untuk mensukseskan program tracing. Sebab, jika hanya mengandalkan dari tenaga kesehatan (nakes) di puskesmas akan sulit tercapai target. Sebab menyadarkan masyarakat juga tidak gampang. Butuh kerjasama lintas sektor untuk mendukung tracing dan testing ini.

“Jadi kalau mengandalkan teman-teman di puskesmas saja juga sulit, sebab menyadarkan masyarakat juga tidak gampang,” pungkasnya Agus.

Jumlah pasien Covid-19 yang meninggal di Ponorogo sudah mencapai 1.136 orang. Hal tersebut berdasarkan data dari Dinkes Jatim. Dalam PPKM level 3 sebelumnya, yakni periode 16-23 Agustus 2021, tercatat ada 101 orang yang meninggal karena covid-19. Dalam sehari bisa terjadi 13-15 kasus kematian akibat virus corona tersebut. (brj)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *