https://kinganddukeatl.com

https://greenopportunities.org

https://www.bunzburgerz.com

https://www.depotbaltimore.com

https://eis.yru.ac.th/-/dragon222/

https://booking.yru.ac.th/-/rajagacor/

Pengusaha UMKM perlahan kuasai mal dan pusat perbelanjaan – nusantara7

https://kinganddukeatl.com

https://greenopportunities.org

https://www.bunzburgerz.com

https://www.depotbaltimore.com

https://eis.yru.ac.th/-/dragon222/

https://booking.yru.ac.th/-/rajagacor/

Pengusaha UMKM perlahan kuasai mal dan pusat perbelanjaan

Pengusaha UMKM perlahan kuasai mal dan pusat perbelanjaan

Bintang Pos, Surabaya – Sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) sudah diakui sebagai salah satu fundamental atau dasar kekuatan ekonomi nasional. Indonesia bisa bertahan di tengah guncangan gejolak krisis ekonomi dunia lantaran ditopang oleh kinerja sektor ini.

Pertumbuhan sektor UMKM pun makin cemerlang. Pertumbuhan yang pesat di sektor UMKM tidak hanya terlihat dari semakin banyaknya pengusaha yang ikut menyemarakkan pameran UMKM yang diselenggarakan setiap tahun oleh berbagai kalangan, tapi juga menjamurnya produk-produk baru hasil pengembangan bisnis UMKM.

Ketua Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia Handaka Santosa mengakui pertumbuhan kinerja sektor UMKM yang makin kinclong. Pengusaha UMKM pun mulai berani menawarkan produknya di pusat perbelanjaan besar, meski harus bersaing dengan produk dari industri besar.

Handaka mengatakan, tidak sedikit pengusaha UMKM yang ingin masuk ke pusat-pusat perbelanjaan. Sayangnya, kapasitas pusat perbelanjaan yang ada belum mampu menampung bisnis UMKM tersebut.

“Banyak pengusaha dari UMKM yang mau masuk mal, tapi kapasitasnya tidak memadai,” kata.

Meski Jakarta sudah dikuasai berbagai pusat perbelanjaan, namun nyatanya 74 mal belum mampu memenuhi permintaan pengusaha UMKM.

“Apalagi Jakarta akan dijadikan pusat bisnis, pasti akan banyak,” imbuh Handaka.

Dia mengakui, pelaku usaha kecil dan menengah mulai banyak yang menguasai pusat-pusat perbelanjaan. “Kebanyakan mereka yang di mall, ITC itu kan jualannya apa sih? Baju, makanan, UMKM itu mereka,” kata Handaka.

Kondisi ini berbeda dibanding tahun lalu. Kementerian Perindustrian pernah mengeluhkan produk industri kecil dan menengah yang masih sulit memasarkan produknya di pusat perbelanjaan atau mal. Hal ini berkaitan dengan kontrak pembagian untung pengelola mall masih dirasa sangat tinggi.

IKM mengambil keuntungan sebesar 50 persen dari ongkos produksi. Jika 40 persen dari untung tersebut diserahkan ke pemilik mall, maka pengusaha IKM hanya mengambil keuntungan yang sedikit.(kom-pgh)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *