Bintang pos Surabaya – Pencalonan Wakil Ketua DPRD Surabaya Wisnu Sakti Buana sebagai Calon Wakil Wali Kota (Cawawali) Surabaya menggantikan Bambang Dwi Hartono yang kini menjadi Cagub Jatim mulai mendapat ganjalan dari kalangan anggota dewan.
Informasi yang dihimpun Antara di DPRD Surabaya, Jumat, menyebutkan sejumlah anggota dewan tidak berkenan kompromi dengan Fraksi PDIP yang berniat menjadikan Wisnu sebagai wawali.
“Ini terkait kepentingan politik 2015. Kepentingan partai-partai untuk menghadapi Pilkada Surabaya,” kata sumber di internal DPRD Surabaya, yang namanya tidak mau dipublikasikan ini.
Menurut sumber itu, semangat lintas partai menginginkan agar proses penetapan wawali dilakukan secara demokratis di antaranya dengan voting. Targetnya menjadikan Ketua Fraksi PDIP Syaifudin Zuhri sebagai wawali terpilih.
“Lintas fraksi masih ingat betul kedekatan Wisnu Sakti dengan WW (Wishnu Wardhana, mantan ketua DPRD Surabaya). Ini tidak bisa disepelekan. Ada trauma politik dikalangan anggota lintas fraksi,” tandasnya.
Apabila Syaifudin Zuhri yang terpilih, tantangan partai lain utamanya Partai Demokrat tidak akan berat untuk meramaikan bursa Pilkada Surabaya yang bakal digelar dua tahun lagi. “Kualitas Syaifudin diketahui banyak pihak. Syaifudin dijamin tidak akan mumpuni menjabat wawali. Jika demikian, partai lain diuntungkan salah satunya adalah PD,” katanya.
Lain halnya jika Whisnu Sakti Buana yang terpilih. Dengan menjadi wawali, maka jalan anak mendiang mantan Sekjen PDIP Soetjipto ini akan mulus sebagai calon wali kota sebab dia akan kerap bersentuhan dengan masyarakat secara langsung.
“Jika jadi wawali, Wisnu Sakti akan diuntungkan ketersediaan anggaran dan fasilitas pemkot. Bagi partai lain, ini dapat menjadi batu sandungan terutama Demokrat,” katanya.
Sementara itu, DPC Partai Demokrat Surabaya meminta Fraksi PD DPRD setempat mensukseskan pencalonan Wisnu Sakti Buana sebagai Calon Wakil Wali Kota (Wawali) Surabaya menggantikan Bambang Dwi Hartono yang mundur dari jabatannya karena menjadi Cagub Jatim.
Ketua DPC Partai Demokrat Surabaya Dadik Risdaryanto, Jumat, menegaskan pihaknya tidak akan menyoal penetapan Wisnu Sakti sebagai wawali. Apalagi, penetapan Machmud dari FPD sebagai ketua DPRD Surabaya, juga sudah dibantu PDIP.
“Pelantikan ketua dewan dan penetapan wawali waktu itu sudah satu paket. Lintas fraksi juga menyetujui,” ujarnya.
DPP PDIP memberikan rekomendasi dua Cawawali Surabaya pengganti Bambang Dwi Hartono yakni Ketua Fraksi PDIP DPRD Surabaya Syaifudin Zuhri dan Ketua DPC PDIP Surabaya sekaligus Ketua DPRD Surabaya Wisnu Sakti Buana.
Untuk itu, lanjut dia, mantan Wakil Kepala Bidang (Kabid) OKK DPD Partai Demokrat Jatim ini meminta agar Fraksi Partai Demokrat DPRD Surabaya untuk tidak mempersulit penetapan Whisnu Sakti Buana sebagai wawali.
Kendati demikian, Dadik sebatas bisa menjamin komitmen fraksi yang menjadi kepanjangan partai yang dipimpinnya.Sementara untuk sikap fraksi lainya, ia tidak bisa menjamin.
“Soal sikap teman-teman fraksi lainnya, kami tak bisa menjamin. Bisa saja mereka menghendaki voting untuk menentukan wawali,” katanya. (ant)