https://kinganddukeatl.com

https://greenopportunities.org

https://www.bunzburgerz.com

https://www.depotbaltimore.com

https://eis.yru.ac.th/-/dragon222/

https://booking.yru.ac.th/-/rajagacor/

Negara Harus Tuntaskan Kasus Cebongan dengan Kesatria – nusantara7

https://kinganddukeatl.com

https://greenopportunities.org

https://www.bunzburgerz.com

https://www.depotbaltimore.com

https://eis.yru.ac.th/-/dragon222/

https://booking.yru.ac.th/-/rajagacor/

Negara Harus Tuntaskan Kasus Cebongan dengan Kesatria

Negara Harus Tuntaskan Kasus Cebongan dengan Kesatria

Bintang Pos, Surabaya – Pemerintah diminta dapat menuntaskan kasus penyerangan dan penembakan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Cebongan, Sleman, Yogyakarta, secara kesatria. Hal tersebut, seperti sikap 11 prajurit Kopassus yang telah mengakui perbuatannya secara kesatria.

“Negara harus tuntaskan kasus Cebongan dengan kesatria,” kata Jorhans Kadja, keluarga dari Benyamin Sahetapy Engel, korban penyerangan dan penembakan Lapas Cebongan, dalam jumpa pers di Kantor KontraS, Jakarta, Jumat (12/4/2013).

Hal yang sama diutarakan oleh Victor Mambait, keluarga korban dari Johanes Juan Mambait. Victor mengatakan hampir satu minggu dirinya berada di Jakarta mengunjungi sejumlah instansi seperti Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres), Kemenkum HAM, Kompolnas, Komisi III DPR, dan Komnas HAM untuk mencari keadilan bagi saudaranya tersebut.

“Selama hampir seminggu kami berada disini, kami membawa harapan besar kami untuk penegakan keadilan di negeri ini. Kalau kita bicara kesatria, menurut kami pemerintah dan aparat penegakan hukum ditunggu ksatrianya lewat kasus ini,” tegasnya.

Victor mengaku sedikit lega lantaran instansi yang dia kunjungi menyatakan komitmenya untuk mendorong dan mengawal kasus Lapas Cebongan secara tuntas, adil dan transparan. Namun, hal itu saja menurutnya belum cukup. Penegak hukum diharapkan bisa secara kesatria membongkar kasus tersebut.

“Apa yang kami dapatkan komitmen bersama, kami tidak hanya mau komitmen saja tapi juga sikap ksatria, dan kasus tersebut diadili melalui pengadilan HAM dan pengadilan sipil,” tuturnya.

Sementara, Yohanes Lado, keluarga dari Adrianus Candra Gajala mengatakan bahwa hasil investigasi internal yang dilakukan oleh TNI bukanlah final dari pengungkapan kasus tersebut. Menurutnya, hasil investigasi TNI menjadi titik awal agar kasus tersebut dibuka secara terang benderang, sehingga tidak ada lagi oponi-opini menyesatkan.(okz-pgh)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *