Bintang Pos, Surabaya – Momen lebaran selalu dimanfaatkan masyarakat untuk menukarkan uang pecahan baru. Lebaran tahun ini, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Malang juga telah menyiapkan modal sebesar Rp 4,09 Triliun yang digunakan untuk melayani penukaran pecahan baru.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Malang, Dudi Herawadi mengatakan, uang sebesar Rp 4 Triliun lebih tersebut terdiri dari komposisi pecahan besar atau Rp 20 ribu ke atas sebanyak Rp 3,93 Trilun, dan uang pecahan kecil di bawah Rp 10 ribu sebesar Rp 165,81 Miliar.
“Kami memang menyiapkan modal mencapai Rp 4 Triliun lebih dengan mempertimbangkan pada realisasi outflow tiga tahun terakhir yang rata-rata sebesar Rp 1 Triliun,” kata Dudi Herawadi pada beritajatim.com, Senin (15/7/2013).
Ia menjelaskan, dalam rangka pelayanan penukaran uang, BI Malang telah bekerjasama dengan 3 9 bank, dengan rincian 27 bank umum, dan 12 BPR yang mencover seluruh wilayah kerja BI Malang, meliputi Kota dan Kabupaten Malang, Kota Batu, Probolinggo, Pasuruan, dan Lumajang.
Kerjasama itu dilakukan sebagai upaya BI untuk lebih mendekatkan pelayanan pada masyarakat, sehingga masyarakat tidak perlu berduyun-duyun berdatangan ke setiap kantor BI. “Masyarakat nantinya cukup mendatangi outlet yang sudah disediakan bank tanpa dipungut biaya,” ucap pria asal Sumedang ini.
“Dalam melayani penukaran pada masyarakat, bank dihimbau tidak mensyaratkan penukar harus mempunyai buku tabungan bank yang bersangkutan, masyarakat umum juga harus dilayani,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Cabang BNI Malang, Herastuti Sidikirana mengatakan, jika pihaknya telah melayani penukaran uang pecahan baru sejak awal puasa dengan jumlah transaski sudah mencapai Rp 6 Miliar. Pelayanannya sendiri dimulai pada hari Senin hingga Jumat. “Dari miliaran uang pecahan yang sudah ditukarkan masyarakat sejak awal puasa, pecahan Rp 20 ribu yang paling banyak diminati masyarakat,” ujarnya.
Pembatasan penukaran uang untuk setiap orang, sambung Herastuti, maksimal sebesar Rp 3,7 juta dengan pecahan uang mulai dari Rp 2 ribu hingga Rp 20 ribu. “Untuk penukaran yang dilakukan oleh lembaga sampai saat ini tidak ada batasan nilainya,” tandas wanit berjilbab ini. (bjt)
