https://kinganddukeatl.com

https://greenopportunities.org

https://www.bunzburgerz.com

https://www.depotbaltimore.com

https://eis.yru.ac.th/-/dragon222/

https://booking.yru.ac.th/-/rajagacor/

Mahasiswa ITS Belajar Ngolah Buah Jarak dari Industri – nusantara7

https://kinganddukeatl.com

https://greenopportunities.org

https://www.bunzburgerz.com

https://www.depotbaltimore.com

https://eis.yru.ac.th/-/dragon222/

https://booking.yru.ac.th/-/rajagacor/

Mahasiswa ITS Belajar Ngolah Buah Jarak dari Industri

Mahasiswa ITS Belajar Ngolah Buah Jarak dari Industri

Bintang Pos, Jakarta Untuk memperkaya pengetahuan mengenai program peduli lingkungan, mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya pun menyambangi Semen Gresik Foundation (SGF). Di sana, mereka mendapat ilmu baru tentang pemanfaatan buah jarak sebagai sumber energi alternatif.


Rombongan yang terdiri atas 35 mahasiswa itu berkunjung ke SMA Gresik dan Pusat Pengembangan Lingkungan Hidup (PPLH) SGF. Melalui kunjungan tersebut, tim ITS Eco Campus diharapkan mendapat inspirasi baru dalam memberikan inovasi di program ITS Eco Campus, terutama mengenai buah jarak.

Hampir tidak ada yang tidak dapat dimanfaatkan dari buah jarak pagar. Mulai biji, cangkang, sampai kulitnya bisa diolah menjadi barang berharga jual tinggi.

Di ruang pengelohan energi alternatif PT Semen Gresik (Tbk), peserta diajak melihat beberapa jenis mesin yang dipakai untuk pengolahan. Tidak ketinggalan pula, hasil olahan buah jarak pagar seperti minyak lilin, minyak biodiesel, dan berbagai bentuk hasil olahan yang telah dikembangkan oleh SGF.

Pada kesempatan tersebut, salah seorang pegawai SGF Damarno menjelaskan kronologis pengolahan membuat minyak biodiesel. ”Terlebih dahulu, kami memisahkan cangkang dari kernelnya (biji buah jarak pagar) dengan mesin olahan,” ujar Damarno, seperti dinukil dari ITS Online, Jumat (3/5/2013).

Meski yang diperagakan adalah proses pengolahan kernel, bukan berarti cangkang dan kulitnya tidak berguna sama sekali. Buktinya, ketika dalam pemrosesan, benda-benda tersebut tidak dibuang begitu saja, tetapi langsung dimasukkan ke dalam karung.

“Setelah itu, cangkang dan kulitnya akan dikirim ke pabrik untuk dijadikan bahan bakar pembuatan semen bersama dengan batu bara. Namun, saat ini cangkang dan kulit berkontribusi hanya lima persen pembakaran saja,” jelasnya.

Namun, lanjutnya, tidak menutup kemungkinan untuk beberapa tahun ke depan, cangkang dan biji tersebut akan menggantikan batu bara. Seba program energi alternatif ini baru berjalan dua tahun dan masih akan terus berlanjut. Apalagi selain diolah menjadi biodiesel, minyak mentah juga bermanfaat untuk dijadikan bahan bakar pesawat. (okz-pgh)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *