Bintang Pos, Jakarta – Keberadaan tabung Liquefied Petroleum Gas (LPG) 3 kilogram (kg) mulai mengalami kelangkaan di beberapa tempat. Kelangkaan tersebut, bukan lantaran adanya ulah spekulan, namun memang tingginya permintaan akan elpiji tersebut.
Menanggapi hal tersebut, Menteri Koordinator Bidang perekonomian Hatta Rajasa mengatakan, salah satu alasan pengajuan APBN-Perubahan 2013, adalah untuk mengatasi kelangkaan gas elpiji 3 Kg.
“Itulah makanya kita melakukan APBN-Perubahan, karena memang penggunaan elpiji meningkat sedangkan besaran subsidinya itu tetap di dalam APBN kita,” kata Hatta di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Selasa (14/5/2013).
Hatta mengatakan, kelangkaan elpiji tersebut memang harus diantisipasi. Pasalnya, kebutuhan elpiji sudah hampir mencapai 5 juta ton, dari angka tersebut sebesar 2 juta ton merupakan impor. “Nah, jadi kita memang untuk 3 kg ini kan kebutuhan masyarakat paling bawah, ini harus tetap kita jaga kita suplai,” tuturnya.
Hatta mengatakan pasokan elpiji daerah-daerah yang selama ini sudah dijadikan sebagai pengguna elpiji, harus tetap dijaga agar tidak terjadi kelangkaan. “Sedangkan, daerah-daerah yang belum menjadi sasaran, tentu ini masih ada juga yang menggunakan non-elpiji,” Tambahnya.
Lebih lanjut Hatta mengatakan, telah meminta Pertamina agar tetap menyalurkan stok agar tidak terjadi kelangkaan. Sebab, elpiji tersebut berhubungan dengan masyarakat bawah.
“Seharusnya tidak ada kelangkaan karena memang kalau dijaga jangan seharusnya orang menggunakan yang 12 kg pakai 3 kg, jangan itu,” tukas dia.(okz-pgh)
