Jakarta – Partai Golkar telah menyiapkan cetak biru pembangunan ekonomi berkelanjutan jangka panjang hingga 2045, demikian disampaikan Wakil Ketua Fadel Muhammad dalam Forum 100 CEO Kompas di Jakarta, Rabu.
“Partai Golkar sudah menyiapkan cetak biru semacam GBHN (Garis-garis Besar Haluan Negara) yang kami siapkan sampai tahun 2045,” kata Fadel.
Cetak biru, yang juga membahas rencana perekonomian tersebut, kata Fadel, sudah diuji di 12 perguruan tinggi di Indonesia.
“Yang menarik di setiap pengujian itu, Ketua Umum (Aburizal Bakrie) beserta timnya selalu hadir dan mendengarkan masukan dari perguruan-perguruan tinggi tersebut,” katanya.
Di hadapan sekitar 100 pimpinan perusahaan di Indonesia tersebut, Fadel bahkan mengklaim bahwa partainya telah mencanangkan rencana pertumbuhan ekonomi yang jelas dengan menetapkan target peningkatan pendapatan per kapita dalam tiga tahap.
“Ada tiga tahap, tahap pertama 2015-2025 pendapatan per kapita mencapai 10-12 ribu dolar AS. Kemudian 2025-2035 mencapai 20-23 ribu dolar AS, dan 2035-2045 mencapai 41-43 ribu dolar AS,” katanya.
Sementara itu, ia juga memaparkan pendekatan pembangunan ekonomi Golkar yang akan berbasiskan pada pembangunan dari desa.
“Kami ingin penguatan ekonomi di daerah, dengan motto daerah kuat, bangsa dan negara kuat,” katanya.
“Pengalaman saya dan rekan-rekan yang pernah menjadi gubernur ataupun kepala daerah akan dibawa dan diterapkan dalam skala yang lebih besar,” ujar Fadel menambahkan.
Fadel menegaskan partainya meyakini bahwa pembangunan nasional merupakan kerucut akhir dari pembangunan di daerah.
“Sehingga kami tentu akan melihat pengalaman-pengalaman daerah,” ujarnya.
Fadel merupakan salah satu perwakilan partai politik peserta Pemilu 2014 yang hadir di Forum 100 CEO Kompas.
Selain Fadel, masing-masing juga mengirimkan delegasinya seperti Dewan Pakar Partai Persatuan dan Keadilan Indonesia (PKPI) Panji Hadinoto, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon, Sekretaris Jendral Partai Bulan Bintang (PBB) BM Wibowo, Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suryadharma Ali dan Ketua Harian Partai Demokrat Syariefuddin Hasan.
Kemudian Ketua Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa di DPR Marwan Ja`far, Ketua Bidang Hubungan dan Luar Negeri DPP Partai Nasional Demokrat (Nasdem) Enggartiasto Lukita, Sekretaris Jendral Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Tjahjo Kumolo, Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Hatta Rajasa, Ketua DPP Partai Hanura Nurdin Tampubolon dan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Anis Matta. atr