Jakarta – Partai Golongan Karya (Golkar) tetap teguh pada pendiriannya untuk menjadi kubu oposisi pada pemerintahan calon presiden terpilih, Joko Widodo-Jusuf Kalla. Untuk memainkan peran oposisi, Golkar akan belajar dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang sebelumnya berada di posisi ini.Hal ini disampaikan Wakil Ketua Umum Partai Golkar Fadel Muhammad saat ditemui di kediamannya di Jalan Taman Patra, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa 29 Juli 2014. Dia mengapresiasi bentuk oposisi PDIP yang telah berlangsung selama dua periode kepemimpinan sebelumnya.
“Saya kira, perlu juga untuk belajar (oposisi). PDIP yang menang (saat ini) karena menjadi oposisi selama dua periode. Saya kira bagus secara politik praktis,” kata Fadel.
Menurutnya, menjadi oposisi juga penting untuk menentukan langkah pada pemilihan umum berikutnya. “Mungkin sudah waktunya Golkar belajar demikian, supaya lima tahun lagi bisa berakar untuk pertarungan ke depan,” jelasnya.
Fadel juga menegaskan bahwa Golkar akan tetap solid berada di jajaran Koalisi Merah Putih yang terdiri dari PPP, Gerindra, PKS, PAN dan PBB. Menurutnya, sikap oposisi ini juga telah ditegaskan Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tanjung, usai salat Idul Fitri di DPP Partai Golkar?.
“Bahwa Golkar siap oposisi walaupun kalah dalam Pemilihan Presiden (Pilpres), agar Koalisi Merah Putih tetap solid dan ini akan menjadi sejarah baru. Saya sendiri tidak keberatan, meskipun saya di DPR,” kata Fadel.vns