https://kinganddukeatl.com

https://greenopportunities.org

https://www.bunzburgerz.com

https://www.depotbaltimore.com

https://eis.yru.ac.th/-/dragon222/

https://booking.yru.ac.th/-/rajagacor/

Fenomena CFW sebagai Sub-urban untuk mencari eksistensi, Cak Imin ikut bicara – nusantara7

https://kinganddukeatl.com

https://greenopportunities.org

https://www.bunzburgerz.com

https://www.depotbaltimore.com

https://eis.yru.ac.th/-/dragon222/

https://booking.yru.ac.th/-/rajagacor/

Fenomena CFW sebagai Sub-urban untuk mencari eksistensi, Cak Imin ikut bicara

Fenomena CFW sebagai Sub-urban untuk mencari eksistensi, Cak Imin ikut bicara

Nusantara7.com – Citayam Fashion Week hingga saat ini masih menjadi pembicaraan publik. Wakil Ketua DPR RI Muhaimin Iskandar menyatakan, fenomena Citayam Fashion Week merupakan wujud nyata dari bonus demografi yang perlu mendapat perhatian.

“Saya kira Citayam Fashion Week adalah fenomena unik dan wujud dari bonus demografi, sepintas saya lihat mereka adalah anak-anak muda berusia sekitar 15-24 tahun, rata-rata Gen Z,” kata pria yang karib disapa Cak Imin, Rabu (27/7).

Cak Imin menyatakan, mereka merupakan bagian dari potensi bonus demografi yang sedang dihadapi Indonesia. Jumlahnya mencapai 74,9 juta jiwa atau 22,9 persen dari total penduduk.

Namun, di samping menghadirkan potensi bonus, sisi negatifnya dikhawatirkan menjadi bencana demografi yang dapat meledak pada masa mendatang.

“Ya kalau hobi dan kreativitas mereka difasilitasi dengan baik saya yakin potensi mereka akan membawa dampak yang baik bagi masa depan Indonesia. Tapi sebaliknya, kalau dibiarkan begitu saja, tidak ada pelatihan, tidak diberi ruang khusus untuk berkreasi, ya malah akan membebani. Tentu ini tidak kita harapkan,” tutur Cak Imin.

Di sisi lain, Ketua Umum PKB ini mengamini bahwa fenomena Citayam Fashion Week merupakan bentuk protes yang dilakukan anak-anak muda untuk membutuhkan ruang eksistensi. Umumnya, kebutuhan tersebut tidak mereka dapatkan di daerah pinggiran.

“Jadinya mereka mencari tempat lain untuk mewadahi kreativitas mereka. Mau masuk kawasan elite Sudirman Central Business District (SCBD) saja mungkin bagi mereka susah, apalagi untuk membeli barang-barang branded di sana,” ungkap Cak Imin.

Ia menegaskan, Citayam Fashion Week merupakan upaya kaum muda sub-urban Jakarta untuk mendapat pengakuan dan perhatian pemerintah untuk membangun ruang publik dan tidak dimonopoli pemilik modal.

Oleh sebab itu, Cak Imin mendorong pemerintah memberikan fasilitas memadai bagi kaum muda yang betul-betul mewadahi hobi dan kreativitas mereka. Menurutnya fenomena Citayam Fashion Week dapat pula di tempat lain, selama difasilitasi pihak-pihak terkait, tanpa mengintervensi dan mematikan kreativitas.

“Nah, ini seharusnya yang diperhatikan, pemerintah saya kira perlu segera menyiapkan fasilitas memadai untuk wadah kreativitas mereka. Mereka butuh panggung, dan saya kira pemerintah daerah perlu ikut memperhatikan fenomena ini,” pungkas Cak Imin.jp

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *