https://kinganddukeatl.com

https://greenopportunities.org

https://www.bunzburgerz.com

https://www.depotbaltimore.com

https://eis.yru.ac.th/-/dragon222/

https://booking.yru.ac.th/-/rajagacor/

KESEHATAN – Page 6 – nusantara7

https://kinganddukeatl.com

https://greenopportunities.org

https://www.bunzburgerz.com

https://www.depotbaltimore.com

https://eis.yru.ac.th/-/dragon222/

https://booking.yru.ac.th/-/rajagacor/

Efek Samping Vaksin Moderna Lebih Berat dari Sinovac

Efek Samping Vaksin Moderna Lebih Berat dari Sinovac

Surabaya – 50% Tenaga kesehatan (nakes) di Jawa Timur sudah menjalani vaksin COVID-19 Moderna sejak awal Agustus. Efek sampingnya disebut lebih berat dirasakan dibanding saat vaksin Sinovac.

“Vaksin Moderna sudah jalan se-Jatim sudah 50-60%,” kata Ketua Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI) Jatim.

Dodo mengatakan, ada beberapa laporan efek samping usai vaksin Moderna. Namun, tidak ada laporan KIPI berat.

“Nakes panas yang jelas itu, demam ada yang sampai 38-39?C. Kalau 39?C kita perlu perhatian itu. Tapi hari kedua, ketiga sudah turun, aman,” ujarnya.

Menurut Dodo, rerata efek demam dan tubuh menggigil selalu berbarengan dialami para nakes.

“Terus bekas suntikannya kemeng, jarem itu tangan kalau digerakkan sakit di tangan atas yang benjol. Laporan lagi dari yang demam, badannya rasanya sakit semua, dipegang nyeri. Orang kalau demam kan seperti itu,” jelasnya.

Selain itu, nakes yang sudah divaksin moderna ada yang merasakan tuduhnya lemas, meriang dan nyeri menjadi satu. Meski begitu efek samping yang dirasakan nakes tidak menimbulkan efek berat.

“Memang greges, nyeri dan sebagainya itu lebih berat dari pada waktu disuntik sinovac. Tapi, kita lihat efikasinya 90% lebih bagus. Selama ini belum ada laporan KIPI yang efeknya berat,” pungkasnya.

(dtk)

Luhut Tegaskan Jokowi Komandan Tertinggi Lawan COVID, PPKM Terus Dilonggarkan

Luhut Tegaskan Jokowi Komandan Tertinggi Lawan COVID, PPKM Terus Dilonggarkan

Jakarta – Kasus COVID-19 di Indonesia mulai membaik. Menko Kemaritiman dan Investasi (Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan capaian ini berkat araha Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang menjadi komandan tertinggi dalam penanganan COVID-19.

“Apa yang kita capai dalam penanganan COVID ini merupakan hal yang baik dalam menyambut hari Kemerdekaan Indonesia yang ke-76 esok hari. Tentunya hal ini dapat tercapai berkat arahan petunjuk Presiden Republik Indonesia sebagai penanggung jawab tertinggi dan komandan tertinggi dalam penanganan COVID-19 ini,” kata Luhut dalam jumpa pers virtual, Senin (16/8/2021).

Luhut menjelaskan, struktur organisasi dalam penanganan COVID-19 disusun untuk memudahkan pengendalian. Karena itu, dia ditunjuk untuk mengkoordinatori penanganan COVID-19 di Jawa-Bali. Sementara, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto ditugasi untuk mengkoordinasi penanganan COVID-19 di luar Jawa-Bali.

“Sekali lagi dalam struktur organisasi itu disusun sedemikian rupa untuk memudahkan pengendalian, sehingga Menteri Perekonomian bertanggung jawab untuk daerah luar Jawa-Bali dan saya bertanggung jawab untuk Jawa-Bali. Karena ini menyangkut rentang kendali sekarang juga koordinasikan begitu banyak lembaga institusi yang terlibat,” tuturnya.

“Juga perlu disadari bahwa tidak semudah yang disampaikan orang bahwa itu mudah dilakukan,” imbuh Luhut.

Luhut juga mengatakan, capaian penurunan kasus COVID-19 di Indonesia berkat kerja sama semua pihak. Dia melanjutkan, capaian dalam penanganan COVID-19 ini merupakan hal baik dalam menyambut Hari Kemerdekaan.

“Sekali lagi, Pemerintah belum sepenuhnya puas dengan capaian di atas, untuk itu Pemerintah akan terus bekerja menuntaskan dan keluar dari badai Pandemi ini,” kata dia.

PPKM Level 4 Dilonggarkan

Membaiknya kasus COVID-19 di Indonesia tak membuat pemerintah berpuas diri. Karena itu, Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4 di Jawa-Bali pun diperpanjang hingga 23 Agustus 2021 mendatang.

Kendati demikian, ada sejumlah pelonggaran yang dilakukan. Salah satunya, tingkat kunjungan mal/pusat perbelanjaan akan ditingkatkan menjadi 50% dan memberikan akses makan di tempat atau dine in 25% atau 2 orang per meja.

Aktivitas olahraga luar ruangan berkelompok juga kini sudah boleh dilakukan dengan sejumlah syarat. Kemudian, kapasitas tempat ibadah diizinkan hingga 50%.

“Pemerintah juga akan meningkatkan kapasitas tempat ibadah menjadi 50% di kota Kabupaten dengan PPKM level 4 dan 3. Tentu juga dengan sama penerapan protokol kesehatan yang baik,” ujar Luhut.

(dtk)

Ini caranya, Pentingnya mencintai diri sendiri agar hidup bahagia

Ini caranya, Pentingnya mencintai diri sendiri agar hidup bahagia

Madura9, Jakarta – Adakalanya kita terus merasa tidak puas dan membandingkan diri dengan pencapaian orang lain. Kita menjadi terus merasa kurang. Dan ketika gagal mencapai apa yang kita mau, Kita merasa kecewa, terluka, dan tidak berharga. 

“Self-love”, adalah salah satu cara yang dilakukan untuk dapat mengatasi permasalahan tersebut.

Psikolog dan konselor dari aplikasi konseling daring Riliv, Nurul Aini Ongkowidjoyo, M.Psi., mengatakan, “Self-love atau kemampuan mencintai diri sangatlah penting untuk Millennials karena ini membuat milenial sadar akan kondisi diri, dan menerima seluruh kelebihan dan kekurangan yang ada pada diri.”

Saat ini segala sesuatunya bergerak cepat. Di era yang penuh kompetisi, informasi yang bergerak cepat dan cenderung bebas sehingga diri sendiri menjadi rentan untuk tertekan karena membandingkan diri dengan standard yang cukup tinggi. Penting bagi orang-orang untuk memiliki batasan dengan cara mencintai diri sendiri dan bersyukur.

Selain itu, Nurul juga mengatakan kalau mencintai diri sendiri memberikan banyak manfaat.

“Dengan mencintai diri hidup lebih puas dan bahagia, emosi lebih stabil, memiliki relasi yang lebih baik dengan orang lain, lebih percaya diri, berkembang, dan produktif, mengurangi perasaan cemas, dan bisa membuat keputusan yang tepat,” katanya dalam siaran resmi, Minggu.

Untuk Anda yang ingin belajar mencintai diri, berikut 5 tips yang bisa Anda coba.

Kenali diri sendiri
Ingat pepatah tak kenal maka tak sayang? Sebelum mencintai diri, Yuk kenali diri kita. Dengarkan keinginan yang ada pada diri. Apa yang membuat takut? apa yang membuat merasa cemas? Apa kelebihan dan kekurangan kita? Coba cari tahu apa kelebihan, kekurangan, apa yang Anda bisa, butuhkan, takutkan, hambatan, apa yang membuat Anda merasa kecewa, marah, terluka, dan berbagai pertanyaan lain seputar diri Anda.

Membandingkan diri dengan bijak
Setiap manusia dilahirkan dengan keistimewaan maupun keunikan masing-masing. Setiap orang memiliki langkah dan kecepatannya sendiri. Pahami bahwa setiap orang memiliki titik awal yang berbeda. Ada orang-orang yang memiliki keistimewaan untuk memulai dari 100, ada orang yang harus memulai dari 0, dan ada yang harus memulai dari angka minus. Sejauh apa kita berlari, dari titik awal kita, itulah pencapaian kita. Kita semua berada di pertandingan yang berbeda-beda. Sesekali kita perlu menyadari dan melihat hasil usaha kita. Sejauh apa kita berada dari kondisi awal kita?

Menerima dan maafkan diri
Jika Anda bisa memaafkan kesalahan orang lain, maka seharusnya Anda juga bisa memaafkan diri sendiri. Manusia pasti pernah berbuat salah dan tidak ada yang sempurna. Pun tidak sempurna, Ingatlah bahwa kebermaknaan manusia bisa melalui banyak hal. Bisa jadi sifat memberi, bisa jadi mengasihi, bisa jadi prestasi maupun hal-hal lain. Manusia adalah individu yang progressive. Dirinya di hari ini, bisa jadi berbeda di masa yang akan datang. Kebajikan hari ini, adalah hasil belajar di masa lalu.

Mengambil jeda dan memilih tempat untuk saling menguatkan
Adakalanya situasi dirasa sangat memberatkan dan menuntut. Kita bisa memilih untuk mengambil jeda atau keluar dari lingkungan tersebut. Kita juga bisa memilih untuk berada di dalam lingkungan yang saling mensyukuri kemajuan yang ada pada diri masing-masing, merayakan keberhasilan maupun saling menguatkan dalam kondisi yang tidak ideal.

Apresiasi diri sendiri
Memberi hadiah tidak hanya bisa dilakukan pada orang lain, namun juga diri sendiri. Memberikan apresiasi diri merupakan langkah awal untuk mencintai diri sendiri. Ingatlah, bahwa kita berhak mendapatkan apresiasi atas berbagai usaha, kerja keras, dan kesulitan hidup yang telah dialami. Pelajari apa yang kita sukai dan berikan pada diri kita. Misalnya memberikan coklat, bunga, makanan enak, hadiah wisata pada diri sangat boleh untuk dilakukan. dbs-ant

Insentif 100 Persen untuk Nakes, Wali Kota Surabaya Berkomitmen

Insentif 100 Persen untuk Nakes, Wali Kota Surabaya Berkomitmen

Surabaya  – Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi berkomitmen untuk memberikan insentif sebesar 100 persen kepada tenaga kesehatan (nakes) pelayanan Covid-19. Komitmen ini sebagai bentuk perhatian Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya kepada nakes yang telah berjuang menjadi garda terdepan dalam penanganan Covid-19.

Eri mengatakan, pada tahun 2020 insentif nakes dibayarkan penuh sesuai besaran tertinggi. Sedangkan mulai anuari 2021, pembayaran dilakukan sebesar 75 persen dari insentif maksimal. Hal ini berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan No 01.07/MENKES/4239/2021, bahwa besaran insentif nakes dapat disesuaikan dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) masing-masing daerah.

“Kemarin teman-teman mengajukan 75 persen. Ini disesuaikan dengan kemampuan masing-masing daerah waktu itu,” kata Eri Cahyadi di halaman Balai Kota Surabaya, Jumat (13/8/2021).

Namun begitu, dia menyebut, ketika sekarang ada penambahan Pendapatan Asli Daerah (PAD), secara otomatis ia menginginkan agar pemanfaatannya diutamakan untuk nakes pelayanan Covid-19. Sehingga, sisa pembayaran insentif nakes 25 persen bisa segera dicairkan.

“Alhamdulillah, ada tambahan insentif, kami berikan untuk nakes kita, sehingga 100 persen. Kami sudah sampaikan ke DPRD dan Alhamdulillah setuju,” tuturnya.

Sebelumnya, Eri juga mengaku tak ingin menebar harapan palsu dengan menjanjikan insentif nakes dibayarkan 100 persen pada periode tahun 2021. Sebab, dalam proses penghitungan bersama tim ahli, PAD Kota Surabaya saat itu juga menjadi salah satu indikator penilaian.

“Sebab, kalau kemarin kami sampaikan 100 persen, tapi PAD tidak mencukupi, apa tidak memberikan harapan palsu? Ini yang kami tidak mau,” imbuhnya.

Mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya itu telah berkomitmen bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Surabaya untuk bekerja tak hanya menggunakan lisan tapi juga hati. Oleh sebabnya, ketika ada penambahan PAD, maka pembayaran 100 persen insentif nakes harus segera dilaksanakan.

“Ini kami buktikan dengan tidak memberikan harapan yang tidak pasti. Itu slogan kami, Forkopimda Kota Surabaya. Sehingga ketika kemarin baru 75 persen dan ada tambahan 25 persen maka langsung (kami berikan),” ungkapnya.

Untuk mempercepat proses pencairan, Eri menyatakan, bahwa Pemkot Surabaya juga didampingi kejaksaan. Baik itu jajaran Kejaksaan Negeri (Kejari) Surabaya maupun Kejaksaan Tanjung Perak. Bahkan dalam pengawasan di lapangan, pemkot juga didampingi pihak kepolisian.

“Kenapa (pembayaran insentif) bisa berjalan cepat? Karena bantuan beliau juga dukungan dari DPRD. Ini demi Kota Surabaya. Kebersamaan inilah yang akan membawa kemaslahatan di Kota Surabaya,” tandasnya.

(brj)

PlasmaHub ITS Dorong Ketersediaan Plasma Konvalensen

PlasmaHub ITS Dorong Ketersediaan Plasma Konvalensen

Surabaya  – Sejak diluncurkan pada 23 Juli lalu, PlasmaHub telah memenuhi ratusan permintaan donor Plasma Konvalesen (PK) di berbagai daerah di seluruh Indonesia. Untuk itu, guna memaksimalkan layanan PlasmaHub serta mendorong penyintas Covid-19 untuk mendonorkan PK-nya, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) selaku pengembang PlasmaHub mengadakan acara Press Release Sosialisasi Platform PlasmaHub kepada awak media secara virtual, Jumat (13/8/2021) siang.

Membuka acara, perwakilan Tim Teknis Pengembang PlasmaHub ITS Agus Budi Raharjo SKom MKom PhD menjabarkan beberapa fitur yang tersedia pada platform PlasmaHub. Agus menjelaskan, ada tiga fitur utama yang menjadi keunggulan dari layanan PlasmaHub, di antaranya adalah fitur Donor-Recipient Matching, Donor Stock, dan Screening Reminder.

Dijelaskannya, pada fitur Donor-Recipient Matching, pemohon yang terdaftar akan mendapatkan notifikasi melalui aplikasi WhatsApp jika ada calon pendonor yang PK-nya sesuai dengan permintaan pemohon. Dosen Departemen Teknik Informatika ini menambahkan, data dari calon pendonor dan pemohon akan tetap dirahasiakan untuk mencegah adanya tindakan transaksional. “Kami telah mencegah adanya praktik calo yang mengambil keuntungan dari adanya PlasmaHub ini,” tegasnya.

Selain itu, lanjut Agus, pemohon donor PK juga dapat melihat informasi ketersediaan stok PK sesuai lokasi tempat tinggal dan kondisi aktualnya melalui fitur Donor Stock. Agus menuturkan, selain mendorong penyintas Covid-19 untuk mendonorkan PK melalui PlasmaHub, ia juga mendorong agar pendonor memberikan donor PK-nya ke Palang Merah Indonesia (PMI). “Secara tidak langsung, PlasmaHub juga membantu PMI untuk meningkatkan stok PK yang tersedia,” tambahnya.

Tidak kalah penting, Agus mengungkapkan fitur Screening Reminder pada PlasmaHub berfungsi untuk mengingatkan calon pendonor agar melakukan screening jelang donor PK. Rinciannya, calon pendonor akan mendapat notifikasi pengingat melalui aplikasi WhatsApp pada hari ke-14 pascakesembuhan Covid-19 atau pada saat donor terakhir.

Agus memaparkan, sejak tiga minggu yang lalu atau sejak PlasmaHub diluncurkan ke publik, PlasmaHub sudah memasangkan 234 donor PK dari 649 permintaan donor oleh pemohon. “Bahkan sekarang ini sudah ada 44 calon pendonor yang siap dipasangkan,” imbuh Agus.

Menyambung penjelasan Agus, Ketua Komunitas Ikatan Alumni Penyintas Covid-19 Jawa Timur Edy Sukotjo memberikan pandangannya mengenai visi dan misi PlasmaHub ke depan. Ia mengatakan, segenap tim PlasmaHub akan mencoba mengayomi para penyintas Covid-19, bukan hanya untuk donor PK, tetapi juga untuk donor darah. “Sehingga ke depannya jika PK penyintas Covid-19 sudah tidak cocok lagi untuk didonorkan, sebaliknya mereka dapat melakukan donor darah,” jelasnya.

Edy melanjutkan, setelah memfokuskan pelayanan di wilayah Jawa Timur, kini PlasmaHub berusaha memperluas cakupannya di berbagai wilayah di seluruh Indonesia. Alasannya, persediaan dan stok PK di Jawa Timur khususnya wilayah Surabaya saat ini sudah mencukupi, tidak seperti beberapa minggu yang lalu ketika permintaan donor PK di Jawa Timur sedang tinggi-tingginya. “Ke depannya, kami mendukung adanya lumbung darah bukan hanya di daerah Jawa Timur, tapi juga seluruh Indonesia,” tuturnya.

Edy berharap PlasmaHub dapat berkolaborasi dengan aplikasi-aplikasi berfitur serupa yang sudah ada di Indonesia. Dikatakannya, hal tersebut untuk mengatasi kerancuan data serta melakukan sentralisasi platform penyedia donor PK. “Kita takut masyarakat akan terpecah, serta ingin menghindari jika terdapat pemohon yang mencari donor PK di lebih dari satu aplikasi,” jelas Edy.

Mengakhiri pemaparan, Agus berpesan dengan adanya press release ini dapat membantu sosialisasi mengenai donor Plasma Konvalesen, serta bukan hanya untuk mengenalkan PlasmaHub semata. Agus mengingatkan, tujuan utama PlasmaHub adalah untuk memotivasi para pendonor PK guna menambah ketersediaan stok PK di PMI. “PlasmaHub bertugas membantu memasangkan permintaan dengan stok PK secara cepat, tanpa harus berpindah kota dan menunggu lama,” pungkasnya.

(brj)

14 Agustus Positif Corona di RI Tambah 28.598 dan Sembuh 31.880

14 Agustus Positif Corona di RI Tambah 28.598 dan Sembuh 31.880

Jakarta – Pemerintah telah memperbarui data kasus Corona di Indonesia. Hari ini ada 28.598 kasus positif COVID-19 baru di Indonesia.

Data perkembangan penyebaran COVID-19 ini disampaikan melalui Instagram Kementerian Kesehatan, @kemenkes_ri, Sabtu (14/8/2021). Data ini di-update setiap hari dengan cut off pukul 12.00 WIB.

Dengan tambahan tersebut, jumlah total kasus COVID-19 yang ditemukan di Indonesia sejak Maret 2020 hingga hari ini menjadi 3.833.541 kasus.

Dari jumlah tersebut, 395.577 di antaranya merupakan kasus aktif. Kasus aktif artinya pasien yang hingga hari ini masih positif Corona.

Dilaporkan juga, hari ini ada 31.880 orang di Indonesia yang sembuh dari COVID-19. Jumlah total yang telah sembuh dari Corona sebanyak 3.321.598 orang.

Selain itu, hari ini dilaporkan sebanyak 1.270 pasien positif Corona di Tanah Air meninggal dunia. Dengan demikian, jumlah total pasien positif COVID-19 yang meninggal sebanyak 116.366 orang.

Pemerintah juga melaporkan jumlah suspek yang dipantau hari ini berjumlah 302.433 orang. Untuk jumlah spesimen yang diuji hari ini sebanyak 222.582.

Pemerintah tak lelah mengimbau warga menaati protokol kesehatan pencegahan COVID-19, yakni mengenakan masker, mencuci tangan menggunakan sabun dengan air yang mengalir, serta menjaga jarak.

Pemerintah juga telah menerapkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 3 dan 4 untuk menekan laju penyebaran Corona. Warga diminta menaati aturan yang diberlakukan selama PPKM agar pandemi virus Corona dapat teratasi.

(dtk)

Harga PCR RI Lebih Mahal dari India

Harga PCR RI Lebih Mahal dari India

Jakarta – Kementerian Kesehatan (Kemekes) menanggapi perbedaan harga tes PCR India dan Indonesia yang terpaut cukup jauh. Kemenkes menegaskan penetapan harga tertinggi PCR di RI telah dikonsultasikan dengan berbagai pihak.

“Pada waktu penetapan SE PCR tentunya sudah dilakukan konsultasi dengan berbagai pihak terkait termasuk auditor, jadi Kemkes tidak melakukan penetapan sendiri sama seperti penetapan HET(harga eceran tertinggi) obat,” kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kemenkes Siti Nadia Tarmizi kepada wartawan, Kamis (12/8/2021).

Siti Nadia menyebut pihaknya terbuka untuk menerima kritik dan saran. Dia juga membuka kemungkinan evaluasi harga PCR jika diperlukan.

“Prinsipnya kami terbuka untuk berbagai masukan juga bila perlu dilakukan evaluasi tentang harga PCR ini,” kata Siti Nadia.

Dilansir dari India Today, Kamis (12/8), harga tes PCR di India makin lebih murah setelah pemerintah menurunkan harga tes untuk mendeteksi virus Corona itu. Harga tes PCR di India turun dari 800 rupee atau sekitar Rp 150 ribu menjadi 500 rupee atau Rp 96 ribu berdasarkan kurs hari ini.

Pemerintah melalui Kemenkes telah menetapkan tarif batas tertinggi untuk swab PCR mandiri sebesar Rp 900 ribu. Keputusan itu diambil setelah banyak pihak mengusulkan pemerintah menetapkan standar tarif karena harga selama ini yang terlalu mahal.

Terpaut jauhnya harga tes PCR di India dengan Indonesia ini pun disorot banyak pihak. Beberapa yang menyorot seperti pengacara kondang Hotman Paris hingga dr Tompi.

“Harga PCR atau swab harus semurah-murahnya!!! Negara harus hadir memastikan ini. Kenapa negara lain bisa lebih murah dari kita saat ini? Bukankah beli bayam 100 selalu lebih murah dari beli bayam 10. Ayolah Bisa! Mohon kendalinya Pak @Jokowi,” tulis Tompi di akun Twitternya.

(dtk)

Herd Immunity Kota Mojokerto Capai 95,38 persen Meskipun Vaksin Sempat Ditolak Warga

Herd Immunity Kota Mojokerto Capai 95,38 persen Meskipun Vaksin Sempat Ditolak Warga

Mojokerto– Kota Mojokerto telah melakukan vaksinasi dosis pertama ke 96,38 persen warga dengan tiga kecamatan tersebut. Padahal, sebelumnya vaksinasi Covid-19 sempat ditolak warga kota dengan julukan Kota Onde-onde tersebut.

Hal tersebut disampaikan Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari didampingi Forum Pimpinan Kepala Daerah (Forkopimda) Kota Mojokerto saat silaturahmi bersama wartawan di Pendopo Sabha Kridatama, Rumah Rakyat, Kecamatan Magersari, Kota Mojokerto, Rabu (11/8/2021).

“Kota Mojokerto merupakan kota perdagangan dan jasa yang didominasi perdagangan menengah kecil dan mikro. Ada 3 ribu lebih pedagang pasar dan 1.500 PKL (Padagang Kaki Lima, red), yang semuanya menguntungkan hidup dari kegiatan perdagangan sehari-hari,” ungkapnya.

Pemasukan para pedagang di Kota Mojokerto dampak Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4 cukup signifikan. Ketua Satuan Gugus Tugas (Satgas) Covid-19 Kota Mojokerto, para pedagang merasakan sampai mulai diberlakukan PPKM Darurat pada 3 Juli 2021 lalu.

“Sudah lebih dari satu bulan. Upaya yang bisa dilakukan pemerintah dengan memberikan bansos dengan sasaran diperluas, Bantuan Produktif Usaha Mikro (BPUM) sebesar Rp1,2 juta yang sasarannya terusan diluas. Yakni sebanyak 10 ribu, 6,5 ribu tahun 2020 dan 3,5 ribu tahun 2021,” katanya.

Ning Ita (sapaan akrab, red) menjelaskan, namun bantuan sosial (bansos) tersebut tidak serta merta menjawab persoalan. Ini lantaran pedagang ingin setiap hari berdagang tanpa ada pertemuan pembatasan. Menurutnya, PPKM Level 4 merupakan aturan baku di seluruh wilayah Jawa-Bali.

“Kami bukan tidak tahu, tidak mendengar, tidak melihat. Bansos memang bukan jalan keluar sepenuhnya karena mereka mungkin ada tanggungan lain, seperti cicilan atau biaya pendidikan anak. Memang dibutuhkan kesabaran sembari menunggu pemerintah mencabut PPKM Level 4,” ujarnya.

Wali Kota perempuan pertama di Kota Mojokerto menyebutkan, jika Kota Mojokerto sudah memberikan vaksin sbesar 95,38 persen dosis pertama dan 35 persen dosis kedua kepada warga Kota Mojokerto. Namun vaksin tidak menjadi indikator penentuan PPKM Level 4 dicabut.

“Awal vaksinasi, warga sempat menolak namun alhamdulillah dua hari lalu sudah mencapai 95,38 persen. Sabar, ikuti aturan pemerintah pusat. Bansos, BPUM diupayakan terus diperluas, sampai bulan Agustus ini ada 83,05 persen atau 46.041 KK (Kepala Keluarga, red) Kota Mojokerto yang sudah menerima bansis. Sebagian sudah terakses bansos dan PKL menerima BPUM,” jelasnya.

Ning Ita berharap, jumlah pasien Covid-19 di rumah sakit yang ada di Kota Mojokerto terus menurun. Tim pemulasaran jenazah tidak setiap hari melakukan pemulasaran karena jumlah kasus kematian menurun serta tenaga kesehatan (nakes) tidak terpapar dan tetap sehat.

“Semoga warga Kota Mojokerto bisa menjalani new normal life style. Media menulis tulisan yang menyenangkan, sehingga saat membaca membuat yang baca bahagia. Insya Allah warga Kota Mojokerto tidak terpapar karena baca berita yang menyenangkan, imun naik,” tegasnya. [brj]

Wedang Jancuk untuk Kuatkan Imun Tubuh

Wedang Jancuk untuk Kuatkan Imun Tubuh

Lamongan – Di Lamongan, jancuk menjadi salah satu nama minuman rempah yang disebut wedang jancuk. Wedang jancuk diracik dari beragam rempah dipercaya bisa meningkatkan stamina dan imun tubuh.

Jancuk bukanlah umpatan khas orang Jawa Timur. Jancuk dipakai sebagai nama wedang Jancuk. Salah satu minuman di Bang Jo Coffee yang ada di paguyuban PKL Jalan Andansari Lamongan. Jancuk merupaka akronim dari Jahe, Kencur dan Jeruk yang ditambahkan ramuan rempah lainnya.

“Wedang jancuk sebenarnya adalah akronim dari Jahe, Kencur dan Jeruk, inti dari minuman ini,” kata Johan Wahyudi, pemilik warung Bang Jo Coffee saat berbincang dengan detikcom, Selasa (10/8/2021).

Mengapa menyebut ramuan minuman herbalnya dengan sebutan wedang jancuk? Johan mengaku karena ia hanya ingin praktis dan mudah diingat saja. Kata Jancuk, menurut Johan, sudah sangat akrab di telinga warga Jawa Timur.

“Yo golek gampange ae mas (cari mudahnya saja, mas). Karena istilah Jancuk itu kan sudah familiar di telinga masyarakat Jawa Timur. Pelanggan yang pesan tinggal bilang Wedang Jancuk,” ujar Johan.

Johan menjual Wedang Jancuk pertama kali sejak pandemi Corona melanda Lamongan sekitar setahun yang lalu. Ketika itu, Johan hanya menyajikan minuman Wedang Jahe dan Wedang Jeruk saja, tapi ternyata sensasi dari aroma dan kehangatan kedua minuman tersebut hanya sesaat.

“Dari sini saya kemudian meracik minuman lagi dengan menambahkan ramuan rempah sehingga kehangatan dan aromanya lebih kental dengan menggabungkan jahe parut dan air jeruk ditambah dengan kencur,” terang Johan yang memulai racikan wedang jancuknya sekitar Juli 2020 itu.

Menurutnya membuat ramuan Wedang Jancuk itu sangat mudah. Pertama, kencur yang sudah dibersihkan digeprek terlebih dahulu dan masukkan ke dalam gelas bersama gula pasir atau gula Jawa tergantung selera. Selanjutnya, ditambahkan air jeruk peras. ‘Setelah itu jahe parut ditaruh di saringan lembut dan disiram dengan air mendidih. Wedang jancukpun siap dihidangkan,” ungkapnya.

Wedang jancuk racikan Johan inipun laris dan banyak diminati berbagai kalangan masyarakat, mulai dari warga biasa hingga ASN. Wedang ini dipercaya dapat menjaga stamina dan meningkatkan imunitas tubuh dan juga harganya yang ramah di kantong, yaitu hanya Rp 5 ribu.

Namun, sejak diberlakukannya PPKM tak banyak pelanggan yang menikmati wedang buatannya di warung karena lebih banyak yang dibungkus untuk dinikmati di rumah. “Banyak sih mas peminatnya, tapi kalau sekarang lebih banyak yang dibungkus dari pada dinikmati ditempat karena sekarang ‘kan masih PPKM,” imbuhnya.

Salah satu penikmat Wedang Jancuk, Aris Bachtiar mengungkapkan, selama masa pandemi ini ia memang sering minum Wedang Jancuk racikan Johan ini. Jarak rumah dan lokasi warung tidak menyurutkan langkah Aris untuk menyeruput wedang jancuk ini. “Aroma rempahnya dan kehangatan rempah-rempahnya cocok untuk kondisi saat ini,” kata Aris, warga Kecamatan Duduk Sampeyan, Gresik ini.

Pelanggan lainnya, Mokhammad Zamroni mengapresiasi inovasi warga Lamongan yang membuat minuman dari rempah-rempah di tengah masa pandemi yang tak kunjung selesai. Zamroni menyebut, ia juga kerap menikmati wedang jancuk ini bersama teman-temannya. “Ini inovasi bagus. Saya juga sering menikmati wedang tersebut bersama teman-teman ASN lainnya,” aku Zamroni.

Nah, tertarik merasakan khasiat wedang jancuk ini? Silakan mampir di Bang Jo Coffee yang ada di paguyuban PKL Jalan Andansari Lamongan. Bisa beli untuk dibawa pulang. (dtk)

PPKM Level 4 Membawa Hasil, Surabaya Sudah Tanpa Pasien Covid-19 di RS Lapangan

PPKM Level 4 Membawa Hasil, Surabaya Sudah Tanpa Pasien Covid-19 di RS Lapangan

Surabaya , Penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4 di Kota Surabaya berdampak positif dengan turunnya kasus Covid-19. Bahkan sejak Senin (9/8/2021) kemarin, Rumah Sakit Lapangan Tembak (RSLT) Surabaya tidak ada pasien Covid-19.

“Terkait RSLT, Alhamdulillah mulai dari kemarin Senin, (9/8/2021) sudah tidak dihuni oleh orang-orang yang terkena Covid-19,” kata Kepala Bagian Humas Pemkot Surabaya Febriadhitya Prajatara di kantornya, Selasa (10/8/2021).

Ia menjelaskan, sebelumnya RS Lapangan Tembak yang dikelola Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya pernah dihuni sampai 100 pasien. Namun, dengan adanya pelaksanaan PPKM Level 4, serta meningkatnya disiplin warga terhadap protokol kesehatan (prokes), kasus Covid-19 di Surabaya bisa terus melandai.

“Alhamdulillah karena memang pelaksanaan PPKM Level 4 ini dan juga bantuan dari warga Kota Surabaya yang disiplin terhadap prokes, sehingga kondisi Covid-19 di Surabaya mulai melandai,” jelasnya.

Meski nihil pasien, Febri menyebut, sekarang ini RS Lapangan Tembak masih dalam posisi standby. Artinya, sarana prasarana yang ada tetap disiagakan untuk mengantisipasi apabila sewaktu-waktu dibutuhkan. Apalagi penularan Covid-19 ini bisa saja terjadi karena adanya pergerakan antar manusia.

“Asalkan kita bisa tetap menjaga prokes, menjaga jarak, kebersihan dan juga mengikuti vaksin, insya Allah akan terjadi suatu perlindungan di Surabaya,” tuturnya.

Febri juga menyatakan, kasus Covid-19 di Surabaya dapat melandai karena dilatarbelakangi dengan meningkatnya kepedulian masyarakat terhadap warga di sekitar. Hal ini tentu didukung oleh satgas dari kecamatan dan kelurahan yang responsif melakukan mediasi dan evakuasi ketika ada warga yang terpapar Covid-19.

“Ketika ada yang terpapar Covid-19 di Surabaya, teman-teman dari satgas kecamatan maupun kelurahan melakukan mediasi untuk bisa ditaruh di rumah sehat maupun Hotel Asrama Haji (HAH). Kalau seandainya gejala agak sedang maupun ke arah berat, maka akan langsung dirujuk ke RSUD dr Soewandhie,” terangnya.

Di samping itu, kasus Covid-19 di Kota Surabaya terus melandai karena pihaknya juga terus masif melakukan penanggulangan di tingkat hulu. Makanya, setiap ada warga yang terpapar langsung dilakukan perawatan secara terpadu di rumah sehat.

“Jadi kenapa ini (kasus) bisa landai, karena kami mencoba untuk melakukan pemutusan mata rantai di awal (hulu). Karena sebanyak apapun hilir ketika luapan dari hulu banyak, maka akan jebol juga. Karena itulah ditampung di rumah sehat atau di HAH,” ungkap dia.

 

Febri mengungkapkan, per tanggal 9 Agustus 2021, ada sebanyak 2.090 warga di Surabaya yang melakukan isolasi mandiri. Dari jumlah tersebut, sebanyak 1.696 warga dapat dimediasi ke rumah sehat untuk isolasi terpadu (isoter).

“Satgas dari pemkot kemudian dibantu TNI POLRI juga kemampuan dari Pak Camat dan Lurah itu berhasil melakukan mediasi kepada 1.696 orang dari total 2.090 (isoman) untuk bisa dilakukan isolasi terpadu,” jelasnya.

Sedangkan untuk sisanya, mereka melakukan isoman di rumah. Menurut Febri, ini berdasarkan hasil asesmen Satgas Covid-19 yang merekomendasi bahwa rumah mereka layak digunakan untuk isoman. Tentunya warga yang isoman tersebut di bawah pantauan atau monitoring tenaga kesehatan di puskesmas setempat.

“Karena yang lain dilihat rumahnya itu ketika diasesmen memungkinkan untuk dilaksanakan isoman. Tapi yang melakukan isoman itu tetap dilakukan pemantauan atau monitoring oleh petugas puskesmas,” ujarnya.

Dengan adanya rumah sehat tersebut, Febri menyatakan, bahwa penanganan Covid-19 yang dilakukan Pemkot Surabaya bisa lebih cepat. Di lain hal, tenaga kesehatan juga lebih mudah memberikan penanganan kepada warga di rumah sehat apabila sewaktu-waktu membutuhkan kedaruratan.

“Alhamdulillah dengan adanya rumah sehat atau isoter ini penanganan bisa lebih cepat dan penularan klaster keluarga bisa dicegah,” imbuhnya.

Sementara itu, Febri menambahkan, di Rumah Sakit Indoor Gelora Bung Tomo (GBT) Surabaya, per hari ini masih dimanfaatkan untuk isoter oleh 44 warga. Mereka diketahui memiliki gejala ringan hingga sedang.

“Gejalanya ada yang sedang dan ringan. Tapi sampai hari ini Insya Allah terkendali, pasien juga diperhatikan maksimal oleh petugas di lapangan,” tutupnya. [brj]