Bintang Pos, Surabaya– Microsoft Indonesia mencatat warga Surabaya merupakan salah satu contoh yang patut diacungi jempol, sebab dengan semakin maraknya pembajakan software yang terjadi di Indonesia. Pengguna software asli terbanyak justru berasal dari Surabaya. Itu artinya kesadaran masyarakat untuk menggunakan software asli semakin tinggi.
Hal itu diungkapkan oleh Sudimin Mina, Genuine Initiave Software Director Microsoft Indonesia, disela kampanye “Keep It Real” yang digelar Microsoft dalam kegiatan pameran Indonesia IT, Gadget & Printing Show 2013 di Grandcity Mall Surabaya, Kamis (29/5/2013). Maraknya pembajakan software kini telah membuat pihak microsoft semakin gerah mengingat pembajakan itu telah membuat para pengusaha software asli kehilangan sedikitnya Rp 12 Triliun di tahun 2011 lalu dan semakin bertambah setiap tahunnya.
“Menurut studi Business Software Alliance dan International DData Corporation tingkat pembajakan software di Indonesia kini sudah mencapai 86 persen dari total pengguna software di Tanah Air,” ucapnya.
Menurutnya, penggunaan software bajakan tak hanya membuat pasar software lesu tetapi juga lebih banyak merugikan para konsumen pengguna software bajakan itu sendiri. Sebab software bajakan merupakan jalan masuk malware yang membuat pemilik komputer akan mengalami banyak ketidak-nyamanan. Mulai dari virus yang bisa merusak data bahkan memudahkan hacker mencuri data penting konsumen.
“Saat ini tawaran untuk menggunakan software bajakan memang menggiurkan, bayangkan dengan harga Rp 50 ribu, konsumennya sudah mendapatkan install bajakan. Namun disisi lain saat komputer anda sudah terserang virus, biaya perbaikan yang dikeluarkan jauh lebih besar lagi,” akunya.
Untuk menggugah kesadaran konsumen di seluruh Indonesia, Microsoft pun terus menggelar roadshow mengkampanyekan anti software bajakan dengan tema “Keep It Real” diberbagai pameran komputer yang digelar di sejumlah kota besar di Tanah Air. (bjt)
