Bintang Pos, Surabaya – Bupati Sumenep, A. Busyro Karim mengaku segera turun ke Kecamatan Giligenting, menyusul laporan adanya dua pulau yang hilang, yakni Pulau Pasir Putih dan Pulau Keramat.
“Sekitar akhir bulan ini, saya akan cek langsung ke lokasi, untuk melihat seperti apa kondisi pulau yang dikabarkan hilang itu. Kita kan harus samakan dulu, definisi hilang itu seperti apa?” kata Busyro, Selasa (14/05/13).
Menurutnya, berdasarkan laporan yang diterimanya, yang terjadi pada dua pulau tersebut adalah penambangan pasir besar-besaran, bukan hilangnya pulau. “Tapi memang kalau dibiarkan saja, tidak menutup kemungkinan, pulau tersebut akan hilang dan tenggelam,” ujarnya.
Lebih lanjut Busyro juga akan berkordinasi dengan Bupati Pamekasan, karena penambang pasir di dua pulau tak berpenghuni itu diduga warga Pamekasan yang mengklaim punya hak menambang karena pulau itu adalah milik Pamekasan.
“Secara administratif, dua pulau tak berpenghuni itu masuk dalam wilayah Kabupaten Sumenep. Jadi dua pulau itu termasuk dalam 126 pulau di Sumenep. Kalau Pamekasan kan tidak punya pulau,” terangnya.
Sebelumnya, Ketua Komisi B DPRD Sumenep, Bambang Prayogi saat turun ke Pulau Gili Gilingan yang bersebelahan dengan Pulau Pasir Putih dan Pulau Keramat, mendapati dua pulau tak berpenghuni tersebut hilang dan tenggelam akibat ekploitasi pasir besar-besaran.
Bahkan keberadaan Pulau Pandan di sebelah dua pulau tersebut, saat ini ikut terancam tenggelam, apabila penambangan pasir tersebut dibiarkan. Padahal Pulau Pandan merupakan pulau berpenghuni.
Penambangan pasir di Pulau Pasir Putih dan Pulau Keramat tersebut dilakukan dengan menggunakan peralatan modern oleh warga yang diduga warga Pamekasan. Mereka menambang pasir dengan dalih dua pulau tersebut merupakan milik Kabupaten Pamekasan. (bjt-kba)