Madura9, Jakarta – Suharso Monoarfa terpilih sebagai Ketua Umum DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dalam Muktamar IX PPP yang dihelat 18-20 Desember 2020.
Suharso terpilih secara aklamasi dan merupakan calon tunggal ketua umum DPP PPP dalam Muktamar IX setelah menjabat sebagai Pelaksana Tugas Ketua Umum PPP menggantikan Romahurmuziy.
Norhadi SPd MM Wakil Ketua DPW PPP Jawa Timur Bidang Komunikasi dan Informasi mengungkapkan, terpilihnya Suharso merupakan pilihan terbaik dari kader PPP senior. Dia merupakan sosok politikus berpengalaman dan pengusaha yang sukses. “ Kita berharap dari pengalaman beliau dalam dunia politik dan bisnis membawa PPP menjadi lebih besar dan sukses kedepannya,” paparnya.
Lantas Cak Nor biasa dipanggil menjelaskan, latar belakang perjalanan karir politik Suharso Monoarfa Sosok kelahiran Mataram, Nusa Tenggara Barat, 31 Oktober 1954 itu, dikenal sebagai politikus ulung istiqomah bergabung di Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Lulusan Institut Teknologi Bandung (ITB) dan University of Michigan pernah menjadi anggota DPR RI pada periode 2004-2009 dan terpilih kembali untuk periode 2009-2014 dari PPP.
Dalam perjalanan karier politiknya, Suharso kemudian terpilih menjadi Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum DPP PPP, tepatnya pada 16 Maret 2019.
Keputusan tersebut diambil setelah digelarnya rapat pengurus harian yang dihadiri berbagai unsur majelis-majelis partai PPP, seperti majelis syariah, majelis pertimbangan, majelis pakar dan mahkamah partai.
Suharso dipilih menggantikan Romahurmuziy yang mengundurkan diri sebagai Ketua Umum PPP karena kasus hukum. Pada 19 Desember 2020, dikukukan secara definitif sebagai Ketua Umum PPP periode 2020-2025 dalam Muktamar IX di Makassar, Sulawesi Selatan, yang digelar secara fisik dan virtual.
“ Suharso Monoarfa dikatakan berpengalaman karena beberapa kali menduduki jabatan politik di pemerintahan,” kata Cak Nor.
Pada masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Suharso pernah dipercaya sebagai Menteri Perumahan Rakyat di Kabinet Indonesia Bersatu II.
Saat ini, Dia menjabat menteri pada pemerintahan Presiden Joko Widodo, yakni Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas).
Sebelumnya, Suharso juga dipilih oleh Presiden Jokowi sebagai salah satu anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) yang diangkat pada 19 Januari 2015.
“ Sebagai Ketum PPP, pengalaman di legeslatif sebagai Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan Eksekutif sebagai menteri dan Wantimpres merupakan modal utama untuk membesarkan PPP, ditambah kaum muda seperti Sekeretaris Jenderal (Sekjend) M Arwani Thomafi PPP siap tancap gas menuju kemenangan,” ungkap Cak Nor.
Dalam dunia bisnis, Suharso juga dikenal sebagai pengusaha yang tidak perlu diragukan lagi rekam jejaknya, apalagi memiliki marga ‘Monoarfa’ yang merupakan garis keturunan bangsawan kerajaan di Gorontalo.
Deretan jabatan di perusahaan pernah dipegangnya, antara lain Direktur Penerbitan IQRA Bandung (1979-1981), General Manager PT First Nabel Supply (Gobel Group) pada 1981-1982, Direktur Pengembangan Sumber Daya Anggota Kopindo (1983-1986), Direktur Nusa Consultant (1988-1991).
Kemudian, Pemimpin Usaha Harian Majalah Mobil Motor (1991-2000), Corporate Secretary PT Bukaka Teknik Utama (1994-1996), Direktur PT Bukaka Sembawang Systems (1995-1998), Komisaris PT Batavindo Kridanusa (1996-2000), Direktur PT Bukaka Telekomindo International (1997-2000), dan Komisaris Utama PT Agro Utama Global (1999-2002).
“Sebagai kader harus yakin dan optimis PPP akan maju sukses lebih baik kedepannya, setelah Suharso Monoarfa resmi sebagai ketua umum PPP berlambang Ka’bah, berazaskan islam untuk lima tahun mendatang periode 2020-2025,” pungkas Cak Nor. har – dbs