Jakarta – Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal, Mahendra Siregar, memperkirakan pertumbuhan investasi tahun depan bakal mencapai 15 persen. “Saya tetap tidak bergerak dari keyakinan kalau pertumbuhan 15 persen saja pasti bisa,” ujar Mahendra usai menjadi pembicara dalam Global Economic Outlook Bank HSBC di Ballroom Hotel Ritz Carlton Pacific Place, Jakarta, Rabu, 4 Desember 2013. Ia mengatakan BKPM masih akan berupaya untuk mencapai pertumbuhan investasi lebih dari 15 persen. Terlepas dari tantangan jangka pendek dan stabilitas keuangan yang harus didukung bersama, menurut dia, investasi punya nilai tambah sendiri, yaitu untuk pertumbuhan ekonomi.
Untuk memperkuat struktur ekonomi, Mahendra menilai perlunya investasi yang memberi nilai tambah untuk memperkuat struktur ekonomi. Pasalnya, investasi tersebut bakal menciptakan lapangan kerja dan daya saing. “Jadi, saya melihatnya betul kita harus dorong investasi, termasuk dalam kaitan menjaga neraca pembayaran yang semakin sehat dan stabilitas keuangan.”
sebelumnya, menkeu Muhamad Chatib Basri memperkirakan sektor investasi, terutama arus modal asing akan sulid menjadi sumber pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2014 mendatang, yang ditargetkan sebesar 6,4-6,9 persen. Hal itu disebabkan terjadinya pelambatan investasi akibat gejolak ekonomi dunia.
“Investasi asing iya (melambat). Tapi tahun depan ada fiscal space yang cukup besar yang bisa ikut mendorong pertumbuhan,” kata Chatib beberapa waktu lalu.
Chatib memperkirakan ruang fiskal pada tahun depan mencapai Rp 15-20 triliun, yang berasal dari penghematan belanja negara. Kemampuan fiskal itu nantinya akan digunakan untuk pembangunan infrastruktur dan transportasi publik. “Ini juga bisa mendorong untuk pertumbuhan ekonomi,” katanya.tmp