https://kinganddukeatl.com

https://greenopportunities.org

https://www.bunzburgerz.com

https://www.depotbaltimore.com

https://eis.yru.ac.th/-/dragon222/

https://booking.yru.ac.th/-/rajagacor/

2 Cara Indonesia Kalahkan Ekonomi Filipina – nusantara7

https://kinganddukeatl.com

https://greenopportunities.org

https://www.bunzburgerz.com

https://www.depotbaltimore.com

https://eis.yru.ac.th/-/dragon222/

https://booking.yru.ac.th/-/rajagacor/

2 Cara Indonesia Kalahkan Ekonomi Filipina

2 Cara Indonesia Kalahkan Ekonomi Filipina

Bintang Pos, Surabaya – Pertumbuhan ekonomi Filipina pada kuartal 1 2013 mencapai 7,8 persen. Pertumbuhan tersebut merupakan laju tercepat sejak tahun 2010, melampaui pertumbuhan ekonomi China yang sebesar 7,7 persen dan jauh melebihi Indonesia yang hanya mampu tumbuh sebesar 6,02 persen.

Pertumbuhan Filipina tersebut tentu menjadi tantangan bagi Indonesia, pasalnya ini akan menjadi daya tarik bagi investor untuk berinvestasi.

Pengamat ekonomi Nina Sapti Triaswati mengatakan, ada dua hal yang harus dilakukan Indonesia agar daya saingnya tidak kalah dari Filipina yakni memperbaiki kebijakan fiskal dan membenahi iklim investasi.

“Indonesia perlu kerja keras untuk membenahi iklim investasi dan kebijakan fiskal agar tidak kalah bersaing dengan Filipina,” Ungkap Nina, Minggu (2/5/13).

Istri Almarhum Wakil Menteri ESDM, Widjajono Partowidagdo tersebut mengatakan, Pemerintah harus menerapkan kebijakan fiskal secara pruden, dimana korupsi harus dikurangi dan pengurangan subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) harus segera dilakukan.

“Kebijakan fiskal jangan bocor, Korupsi dikurangi, efektifitas BBM harus ditingkatkan dengan mengurangi subsidi, dan mempercepat ke konversi alternatif energi yang lebih murah,” tutur Nina.

Selain itu, menurutnya pekerjaan rumah yang harus diselesaikan pemerintah yakni, segera melakukan transformasi dari sektor pertanian ke sektor manufaktur dalam kebijakan sektor rill.

“Kebijakan terkait investasi harus tepat. Perizinan investasi harus dibenahi agar transformasi dari sektor pertanian ke sektor manufaktur dapat berjalan dengan baik.” ucapnya.

Menurutnya, selama ini ada ada ketimpangan dalam dunia usaha karena Indonesia hanya mampu menciptakan tenaga kerja di sektor formal.

“Secara nasional kita kaya tapi kita hanya bisa menciptakan pekerja di sektor formal, jadi yang harus dilakukan adalah mendorong bagaimana agar warung-warung kecil berubah menjadi supermarket kecil, mendorong para TKI yang pulang menjadi pengusaha,” tukasnya. (okz)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *