Bintang Pos, Surabaya – Ratusan warga Surabaya, khususnya kaum perempuan memperingati hari Kartini dengan cara yang unik. Dengan mengolaborasikan momentum hari kartini dan car free day di Jalan Tunjungan, mereka menggelar acara yang bertajuk Njejegno Tunjungan.
Dimulai dengan menyanyikan tiga lagu sebagai pembuka acara yaitu Ibu Kita Kartini, Rek Ayo Rek, juga lagu Njejegno Tunjungan, para peserta kemudian melanjutkan dengan lomba bakiak berjamaah, dakonan, gobak sodor, egrang, dan lain-lain.
Para peserta tampak antusias dan tak berhenti bermain permainan-permainan tradisional yang sudah disiapkan panitia. Alhasil, kebaya mereka penuh keringat.
Acara yang digagas oleh Siti Nafsiyah sebagai Komunitas RMT (Rey Ayo Rek Mlaku-mlaku nang tunjungan) ini selain bertujuan memperingati hari kartini juga untuk menegaskan keberadaan Jalan Tunjungan sebagai ikon dari Surabaya.
“Kalau di bandung punya Braga Stone, di Jogja ada Malioboro, kita berharap Jalan Tunjungan sebagai etalase kebudayaan untuk arek-arek Suroboyo. Jadi Ikonnya kota Surabaya”, kata perempuan yang akrab disapa Ita ini, Minggu (21/4/2013).
Acara ini juga oleh istri dari Dubes Swiss, Komunitas PKK Surabaya, RMT, Ksobris, Anggota dewan Surabaya, juga Bunda Paud Se Surabaya.(dtk-kba)