Nusantara7.com, Blitar – Para pelaku perampokan rumah dinas Wali Kota Blitar tertangkap kamera CCTV menggunakan mobil jenis Kijang Innova berpelat merah. Mobil tersebut terlihat memasuki rumdin Walkot Blitar pada Senin dini hari (12/12/2022).
Satreskrim Polres Blitar Kota pun langsung melakukan penyelidikan terkait informasi tersebut. Hasilnya, pelat merah pada mobil Kijang Innova yang digunakan oleh para pelaku diduga palsu.
Mobil Kijang Innova tersebut ditempeli dengan pelat merah palsu yang mirip dengan nomor polisi salah satu kendaraan dinas di lingkungan Pemerintah Kabupaten Kediri. Hal itu diungkapkan oleh Polisi saat bertemu dengan Wakil Wali Kota Blitar, Tjutjuk Sunario.
“Jadi dari keterangan polisi itu pelat merah palsu, pelat itu mirip dengan mobil dinas Pemkab Kediri,” kata Tjutjuk, Selasa (13/12/2022).
Tjutjuk menambahkan bahwa polisi telah memeriksa kendaraan plat merah palsu yang digunakan oleh para pelaku. Setelah dilakukan pemeriksaan ternyata kendaraan yang ber plat merah asli sedang berada di Salah satu Dinas di Pemkab Kediri.
Mobil Dinas Pemkab Kediri itu pun pada waktu kejadian tidak digunakan untuk ke mana-mana. Hal itu tentunya lebih menambah keyakinan bahwa plat merah yang menempel di mobil para perampok tersebut palsu.
“Jadi setelah diperiksa mobil dinas Pemkab tidak kemana-mana, hal itu memperkuat bahwa plat mobil para pelaku adalah palsu,” jelasnya.
Kini polisi tengah melakukan pengejaran terhadap para pelaku perampokan dan penyekapan terhadap Wali Kota Blitar Santoso. Pemeriksaan rekaman CCTV juga masih terus dilakukan, untuk mengetahui arah pelarian para pelaku perampokan.
Menurut Tjutjuk dari keterangan polisi, bahwa para pelaku saat beraksi juga tidak menggunakan sarung tangan. Sehingga sidik jari para pelaku banyak yang menempel di sejumlah benda di rumah Dinas Wali Kota Blitar.
“Jadi para pelaku ini tidak mengenakan sarung tangan sehingga sidik jarinya banyak yang tertinggal di almari atau pun benda yang lain,” jelasnya.
Hal itu tentunya akan mempermudah proses penyelidikan yang dilakukan oleh Ditreskrimum Polda Jawa Timur dan Satreskrim Polres Blitar Kota. Tjutjuk pun berharap proses penyelidikan ini berlangsung cepat sehingga para pelaku segera bisa ditangkap.
“Jadi banyak sidik jari sehingga memudahkan untuk proses penyelidikan, kami berharap ini cepat terungkap,” papar Tjutjuk.
Lebih lanjut Tjutjuk menjelaskan bahwa kondisi Wali Kota Blitar Santoso dan sang istri Fetty Wulandari kini telah membaik. Meski sampai saat ini ke duanya masih mengalami trauma dan syok atas peristiwa perampokan tersebut.
Wakil Wali Kota Blitar tersebut berharap pihak kepolisian segera bisa mengungkapkan kasus perampokan ini. Sehingga psikologis masyarakat Blitar tetap bisa terjaga.
Tjutjuk menjelaskan bila penyelidikan kasus ini berjalan lambat maka akan berpotensi mengganggu psikologis masyarakat Blitar pada umumnya. Selain jika kasus ini dilakukan pengusutan dengan cepat maka akan menjaga kondusifitas situasi jelang pemilu 2024 mendatang. bjm