Jakarta – Hasil perolehan suara dalam pemilihan anggota legislatif 2014 diperkirakan akan tersebar ke sejumlah partai politik. Tidak akan ada partai yang memiliki suara dominan, termasuk Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan dan Partai Golkar.
Dua partai yang selama ini bersaing ketat dalam berbagai survei itu hampir dipastikan tetap harus berkoalisi dalam mengusung calon presiden dan wakil presiden. Hasil survei yang dilakukan Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menunjukkan, perolehan suara PDI Perjuangan dan Partai Golkar tidak mencapai 25 persen sebagai syarat mengajukan pasangan capres-cawapres.
“Ada kecenderungan tidak ada partai yang sangat dominan karena belum ada partai yang dapat 25 persen hingga bisa mencalonkan capres-cawapres. Masih agak jauh,” ujar peneliti SMRC Djayadi Hanan dalam jumpa pers di Jakarta, Minggu (9/3/2014).
SMRC melakukan tiga simulasi dalam menentukan tingkat keterpilihan 12 partai politik yang ada. SMRC bertanya kepada responden dengan sistem top of mind atau jawaban spontan. Hasilnya, PDI-P mendapat 11,4 persen dan Partai Golkar 9,8 persen. Di posisi ketiga adalah Partai Demokrat dengan 6,4 persen, Gerindra (5,6 persen), dan PKB (4,5 persen).
Survei itu juga menanyakan kepada responden dengan memberikan daftar 12 partai. Hasilnya peringkat partai tidak berubah karena seluruh partai mengalami kenaikan suara. PDI-P menjadi 14,9 persen, Golkar 13,3 persen, Demokrat 8,2 persen, Gerindra 7,5 persen, dan PKB 6,3 persen.
SMRC juga bertanya kepada responden dengan simulasi memilih menggunakan kertas suara. Lagi-lagi peringkat seluruh partai tidak berubah. Suara PDI-P menjadi 16,4 persen, Golkar (15 persen), Demokrat (10,4 persen), Gerindra (8,6 persen), PKB (7,7 persen).
Menurut Djayadi, simulasi menggunakan kertas suara merupakan potret tingkat keterpilihan yang mendekati realitas. “Dari sini juga terlihat adanya tiga peta kekuatan yang akan terbentuk,” ujar Djayadi.
Menurut dia, peta kekuatan itu terdiri dari kelompok PDI-P dan Partai Golkar pada lingkaran pertama. Partai Demokrat, Gerindra, dan PKB berada di kelompok kedua. Kelompok ketiga diisi oleh partai menengah, yakni PPP, PAN, PKS, Hanura, dan Nasdem. Djayadi mengatakan, tiga kelompok kekuatan ini cenderung tidak akan berubah jika seluruh partai melakukan sosialisasi dan kampanye yang seimbang.
Survei SMRC ini dilakukan pada 10-20 Februari. Jumlah sampel yang digunakan sebanyak 1.520 orang yang tersebar di 66 daerah pemilihan besar di Indonesia. Margin of error survei ini kurang lebih 2,6 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.kmp