Nusantara7.com – Pemerintah dalam waktu dekat mulai menjalankan program vaksinasi penyakit mulut dan kuku (PMK) untuk hewan ternak. Rencananya dilaksanakan pekan depan. Namun, dalam tahapan pertama bukan hewan ternak masyarakat umum yang diberi vaksin.
Rencana program vaksinasi PMK untuk hewan ternak tersebut disampaikan Kepala Lembaga Pemberdayaan Peternak Mustahik (LPPM) Baznas drh Ajat Sudrajat. “Vaksin (PMK dalam negeri) belum ada. Pemerintah baru akan impor dan datang sekitar minggu depan,” kata Ajat Minggu (12/6).
Menurut informasi yang dia terima, prioritas pertama vaksinasi PMK untuk ternak di UPTD dan sentra pembibitan milik pemerintah. Termasuk ternak-ternak sehat di sejumlah balai penelitian serta pusat ternak unggul. “Setelah itu baru vaksinasi hewan ternak di sentra pembiakan,” tuturnya.
Sementara itu, vaksinasi PMK untuk hewan ternak konsumsi masyarakat dijadwalkan belakangan. Sebab proses impor tidak bisa singkat dan membutuhkan proses yang panjang. Apalagi riset vaksin PMK di Pusvetma (Pusat Veteriner Farma) di Surabaya juga masih membutuhkan waktu. Diperkirakan vaksin PMK dari Pusvetma di Surabaya baru keluar akhir Agustus atau awal September depan.
Ajat yang mendampingi peternak domba, kambing, dan sapi binaan Baznas mengatakan, sejak mewabah PMK sampai saat ini belum pernah dilakukan vaksinasi. Sebab untuk menentukan vaksin yang digunakan, perlu kajian sampel terlebih dahulu.
“Karena PMK ini homolog, maka vaksin harus sama dengan varian virusnya,” katanya. Ketika didapati bahwa serotipe PMK di Indonesia adalah tipe O, maka vaksinnya harus sama. Berbeda dengan wabah Covid-19 yang bisa menggunakan banyak merek atau jenis vaksin. Ajat mengatakan vaksin PMK harus tepat dengan varian atau tipe virusnya. Supaya menghasilkan antibodi yang maksimal.
Dalam rangka menyambut Idul Adha atau lebaran kurban, Ajat mengatakan peternak mitra Baznas dari penjuru tanah air sudah siap. Dia mengatakan tidak ada mobilitas hewan ternak yang signifikan. Sebab penyediaan hewan ternak disesuaikan dengan lokasi penyembelihan. “Misalnya penyembelihan di wilayah Gresik dan sekitarnya, dari peternak mitra Baznas di Gresik. Begitupun di daerah lainnya,” tutur Ajat.
Selain itu, peternak juga secara berkala melakukan pembersihan kandang. Kemudian pemberian nutrisi berupa vitamin dan mineral yang cukup kepada hewan ternak. Selain itu setiap datang hewan ternak baru, dilakukan karantina di kandang terpisah selama 14 hari. Setelah dinyatakan aman, baru dikumpulkan dengan hewan yang sudah ada. Dia mengatakan siap menyambut Idul Adha 2022 dengan pasokan hewan ternak sehat.(jp)