https://kinganddukeatl.com

https://greenopportunities.org

https://www.bunzburgerz.com

https://www.depotbaltimore.com

https://eis.yru.ac.th/-/dragon222/

https://booking.yru.ac.th/-/rajagacor/

UMKM lereng Gunung Bromo – nusantara7

https://kinganddukeatl.com

https://greenopportunities.org

https://www.bunzburgerz.com

https://www.depotbaltimore.com

https://eis.yru.ac.th/-/dragon222/

https://booking.yru.ac.th/-/rajagacor/

Produk UMKM lereng Gunung Bromo di monev Kedubes Australia

Produk UMKM lereng Gunung Bromo di monev Kedubes Australia

N7,Probolinggo – Tim Kedutaan Besar Australia melakukan monitoring dan evaluasi (monev) produk usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di Rumah Produksi Paguyuban Srikandi Bromo yang berada di lereng Gunung Bromo di Desa Sukapura, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur.

UMKM binaan dari Pengurus Cabang Muslimat NU Kabupaten Probolinggo itu menyuguhkan produk aneka keripik kentang yang merupakan hasil pelatihan dan peningkatan kapasitas UMKM di jalur Program Hibah Jalan Daerah (PHJD) Kecamatan Tongas hingga Sukapura.

“Kedatangan kami di Rumah Produksi Paguyuban Srikandi Bromo untuk melihat dari dekat apa saja kegiatan yang sudah dilakukan dalam memberdayakan UMKM di jalur PHJD,” kata Unit Infrastruktur Kedubes Australia Vicko Wicaksono dalam rilis yang diterima ANTARA di Kabupaten Probolinggo, Selasa.

Menurutnya, tim ingin melihat kegiatan apa saja yang selama ini sudah berjalan, termasuk pengembangan dan peningkatan kapasitas UMKM tersebut sudah sejauh mana.

“Intinya kami ingin melihat seperti apa hasil dari program yang sudah dilakukan oleh Muslimat NU Kabupaten Probolinggo dalam meningkatkan kapasitas UMKM, khususnya yang ada di Kecamatan Sukapura,” tuturnya.

Sementara Ketua PC Muslimat NU Kabupaten Probolinggo Nurayati mengatakan pelaku UMKM di Desa Sukapura, Kecamatan Sukapura yang tergabung dalam Rumah Produksi Paguyuban Srikandi Bromo itu merupakan hasil pelatihan yang sudah dilakukan pada 14 hingga 16 Juli 2022.

“Kami fokus kepada pembuatan keripik kentang dan bagaimana prosesnya tanpa dijemur. Sebab selama ini kendalanya karena panas yang kurang maksimal ketika penjemuran, sehingga mereka diajari membuat keripik kentang tanpa dijemur,” katanya.

Pihak UMKM menawarkan produk yang sudah dibuat dari hasil pelatihan sebelumnya, sehingga dengan demikian nantinya bisa membuka peluang bagi pengusaha UMKM perempuan agar bisa membantu proses pemasaran.

“Saat ini kami promosikan produk UMKM sebagai pendukung wisata Gunung Bromo karena keripik kentang merupakan produk asli warga Desa Sukapura yang sebagian besar bercocok tanam kentang,” ujarnya.

Ia berharap adanya kunjungan dari Tim Kedubes Australia itu nantinya berdampak pada peningkatan bagi UMKM, khususnya UMKM perempuan karena dengan akses jalan yang sudah bagus secara otomatis harus ada pengaruh pada peningkatan perekonomian, terutama perekonomian kaum perempuan.ant